Share

Bab 16

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2024-12-28 23:26:33

Mengira jika Shanumi jauh lebih lama membutuhkan waktu untuk mandi, ternyata dia sudah duduk di sofa saat Daehan juga habis mandi di belakang. Mereka sama-sama mencuci rambut dengan urusan yang berbeda.

Shanumi demi menghapus jejak si ulat, sedang Daehan sebab urusan biologis.

“Bagaiman keadaanmu, Shan? Ada yang sakit dan luka?” tanya Daehan sambil masuk ke dalam kamar.

“Tidak sama sekali!” sahut Shanumi yakin. Tidak lama, Daehan sudah keluar lagi.

“Pakai baju ini, Shan. Jangan pakai mukena! Bikin aku trauma!” serunya sambil meletak baju atasan di sofa dekat Shanumi. Meski dengan fisik berbeda, mukena yang dipakai masih sama dengan kejadian apes di hotel.

“Enggak, ini aja. Aku izin mau beli baju di ruko ujung,” sahut Shanumi sambil berdiri. Menyimpan maksud tersembunyi.

“Toko baju di ruko ujung bukanya habis dzuhur, pukul dua. Yang lain jauh!” ucap Daehan sambil melihat jam dinding. Pukul sebelas siang, adzan dzuhur pun belum.

“Aku mau pulang, rumahku tidak jauh sangat dari sini,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Suti Yah
lanjutkan bgs kok
goodnovel comment avatar
kamiya san
wkwkwkwk. Benar banget, Kak. Terima kasih, Kak...
goodnovel comment avatar
mommy can
sanum lebih baik pak Han..ngapain sih msh ngejar2 tukang selingkuh dan matre..ini aja baru pacaran udah selingkuh apalagi nti klo udah nikah 🫣...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 17

    Shanumi tidak ingin menunjuk gigi dan tawa. Meski hampir tidak bisa ditahannya. Saat akan berangkat, Daehan menolak Agung menyopiri dan menyuruh untuk mengambil bonus di bawah vas dalam vila. Penuh semangat tujuh lima, Agung pergi ke dalam dan tidak lama pun keluar dengan gaya kesurupan dan histeris sekali. Bahkan sampai terkencing dan muntah. Alhasil, Daehan sendiri yang memungut ulat pinus bulu dari terlempar di lantai, lalu dia tindih batu di halaman. Blak! Daehan kembali ke mobil setelah mencuci bersih kedua tangannya. “Pakai sabukmu, Shan!” ucap Daehan setelah duduk tenang di kursi kemudi. “Dekat.” Shanumi menyahut singkat, menolak anjuran. “Apes bisa kapan saja.” Daehan mulai menghidupkan mesin dan membawa kendaraan meluncur.Tidak ingin panjang berbincang, Shanumi pun menuruti. Gelagat lelaki itu akan ngebut sudah dibacanya. Padahal tidak jauh. “Kenapa ngambil jalan muter?” Shanumi merasa heran. “Biar nyantai.” Daehan menjawab sambil melirik Shanumi dengan kaos hitam di

    Last Updated : 2024-12-29
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 18

    Jalur yang ditempuh Dion, lelaki muda sopir ibunya, tidak asing bagi Shanumi. Menuju ke kawasan Vila Songgoriti-Kota Batu. Namun, coba menepis resah sebab ibunya pun sering mendapat orderan dari kawasan yang sama.Cerita Siti Arumi di pintu kamar, ternyata Shanumi tidak memahami. Hanya sayup celoteh riang yang seolah pengantar tidur siang. Terlebih model vila antar unit hampir mirip. Dia pun tidak ingat jika vila yang didatangi Daehan adalah vila punya Erick. Bukan tidak pernah tahu. Shanumi pernah akan dibawa ke vila tetapi menolak. Hanya melewati depan pagar yang Erick bilang itu adalah miliknya. “Di mana, Yon?” tanya Shanumi meredam panik. Dion telah melewati jalan yang sejalur dengan vila Daehan dan semakin dekat. Bahkan keramaian yang sudah terlihat seperti dari villa itu. “Sudah sampai, Mbak!” sahut Dion sambil berbelok. Tanpa hambatan sudah memasuki pekarangan. Shanumi seperti kejang-kejang di tempat duduknya. Jelas sekali ini vila yang siang tadi ditinggalkan. Klek“Yon…,”

    Last Updated : 2024-12-30
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 19

    Sesi saling kenal diakhiri oleh Siti Arumi dengan undur diri. Membawa Shanumi keluar bersama dengan alasan alat katering harus mulai diberesi. Erick dengan sigap mengekori. “Sudah, kamu nggak perlu bantu ibuk. Temani Mas Erick sana, ngobrol sana.” Siti Arumi sedikit memaksa meski ekspresi Shanumi sangat kesal. “Ayo kita keluar, Shan. Nanti langsung aku antar ke rumah kamu.” Erick kembali membujuk sebab Shanumi terus saja menolak. “Maaf, Mas. Aku keberatan. Meski aku tidak bilang jika kita sudah tidak ada hubungan apa pun di dalam tadi, bukan berarti aku seiya dengan ucapanmu dan mamamu. Aku hanya menghargai kalian di depan keluarga mereka tadi. Tolong jangan memaksaku. Kita bukan jodoh.” Shanumi kembali menolak gamblang dan tegas. Erick meraup wajah cerahnya yang suntuk demi menetralkan perasaan yang lagi-lagi harus kecewa. Andai bisa, sudah dia palingkan hati dari mengharap cinta Shanumi akan kembali. "Maaf ya, Mas," ucap Shanumi tahu diri. Erick hanya menatap wajahnya dengan na

    Last Updated : 2025-01-01
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 20

    Bukan diantar taksi online pesanan, Erick juga yang akhirnya mengantar pulang. Dengan santai mengganti uang taksi dan meminta sopir berlalu saat Shanumi masih belum kembali dari toilet. Padahal, mamanya Daehan sedang menyuruh sang putra untuk memanggilkan. “Sebenarnya, apa alasan utamamu tidak bisa menerimaku, Shan? Aku bisa mengajukan mutasi divisi. Dari tugas menerbangkan, digeser ke bagian pengatur penerbangan. Aku hanya perlu standby di bandara, bukan terbang lagi. Setelah menikah, kita tinggal di perumahan dekat bandara. Kamu tidak akan pernah kutinggalkan.” Erick menjelaskan penuh harap pada gadis di sebelahnya. Berjalan lambat agar tidak sampai di tujuan dengan cepat. Tidak yakin setelah tiba di rumah, Shanumi mau diajak berbicara. “Waktu itu… Mas Erick ngajak nikah terus. Aku stress, kan aku baru tamat. Umurku dua puluh tiga lewat dikit. Terus…,” ucap Shanumi ragu-ragu. “Maafkan aku, Shan. Sebab, aku takut kamu disambar orang. Lagipula, aku butuh banget buat nikah. Jatuhn

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 21

    Berpapasan dengan ibu yang membawa baki berisi cangkir kopi di tatakan. Shanumi ke dapur untuk minum air hangat seperti biasa kala bangun tidur. “Ngapain dia ke sini, Buk?” tanya Shanumi. Ibunya gagal pergi, mundur lagi dan duduk manis di kursi, meletak baki sejenak di meja. “Lha itu, kurang tahu. Tadi waktu aku matiin lampu luar, pas dia datang. Dia bilang nganter uang tambahan katering, mamanya puas banget, dikata masakan kita enak-enak dan ludes. Tapi habis itu nggak pamit. Malah izin mau ketemu kamu. Katanya udah kirim pesan ke hape-mu. Aku tawarin kopi, mau…,” ucap Siti Arumi bingung. “Eh, Shan. Dia kirim pesen ke kamu, dari siapa dapat nomormu? Kalian sudah ngobrol?” Ibunya kian bingung. Tidak mungkin Daehan dapat nomor dari mamanya, sebab si bestie mana tahu-menahu nomor anak gadisnya. “Iya, Buk. Semalam kami ngobrol bareng.” Shanumi tidak ingin ibunya pening untuk hal yang seharusnya tidak penting. “Erick nggak marah, Daehan kamu kasih nomor?” ibunya kian kepo. “Nggak.

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 22

    Senyum sipu di wajah cantik itu terus terlihat selama melipat rapi dan menyimpan kain-kain hibah dari mantan bestie ibunya di alamari. Meski hanya berupa pakaian dalam atas dan bawah serta lingerie dua set, Shanumi tahu harga totalnya hingga jutaan rupiah sebab label brand-nya yang tertera. Pukul lima pagi tepat, Shanumi keluar dari kamar. Berpenampilan rapi dengan tas di pundak. Menuju dapur yang sudah ada ibunya menunggu di meja makan.“Ini, sudah tak ambilkan nasi, hampir dingin, Shan.” sambut ibunya sambil menyodorkan sepiring nasi putih.“Tahun ini, Mbak Hanum nggak pulang, Buk?” tanya Shanumi sambil mengisi lauk dan sayur ke piring.“Nggak tahu. Takut tak carikan suami kayaknya, Shan.” Siti Arumi memandang Shanumi sambil tersenyum kecut.“Kamu, kalo mau nikah, nikah saja. Mbakmu nggak bisa ditunggu. Nggak ingat pulang. Udah lima tahun … nggak kangen apa sama kita,” keluh ibunya lagi. Kini wajah menuju senja tetapi masih menarik itu berubah sedih.“Masih trauma, Buk. Jangan diom

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 23

    Tap Tap TapShanumi meniti tangga sedikit cepat. Tahu jika yang menunggu adalah pria super sibuk dan tidak sabaran.“Mbak, katanya suruh cepetan dikit. Dia ada urusan penting. Tapi ketemu samamu juga penting katanya, Mbaak!” seru Dena agak keras. Gadis manis itu berdiri di dekat meja kasir samping tangga. Menengadah ke atas. Padahal Syanumi sudah hampir mencapai puncaknya.“Iya, Den!” sahut Shanumi agak keras. Berubah haluan seketika, niat merapikan diri sebentar di atas pun urung. Segera berbalik badan dan kembali turun.Di kafe bagian luar, Daehan tidak bisa duduk tenang. Berpikir apa yang akan dia lakukan andai Shanumi tidak keluar. Namun, perempuan bercelana jins navy dengan kemeja merah cherry yang cerah sedang berjalan cepat menghampiri mejanya. Daehan menahan napas menyambut dengan mata elangnya.“Hei, pengunjung, selamat siang. Ingin pesan apa saja? Boleh juga dibungkus dan itu lebih bagus,” sapa Shanumi setelah berdiri di samping Daehan. “Apa kafemu sepi? Pemaksaan sekali

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 24

    Berpikir jika lelaki yang dia abaikan pasti kembali datang, ternyata salah terka. Hingga hari kedua, jangankan sosoknya, sekilas kabar pesan pun tidak ada. Bahkan bagaimana respon yang makanan diantar kurir, tidak ada protes dan amuknya. Ke mana dia, Shanumi bertanya-tanya. “Mbak, ntar malam jadi jenguk Yena, nggak?” tanya Mila saat membawa uang dan bon meja. “Iya, jadi. Kalian pulang dulu, mandi dan ganti baju. Soalnya jenguk orang.” Shanumi sambil menghitung uang kembalian. “Iya, Mbak,” sahut Mila sambil menerima uang kembalian dan pergi.Semalam, Yena memberi kabar jika dirinya keguguran. Tidak serius, sebab kandungannya dinyatakan bersih tanpa perlu ada tindakan kuret. Hanya dokter menganjurkan istirahat setidaknya tiga hari. “Mbak, ada yang nyari. Jaket hitam pakai kaca mata. Duduk di meja dua puluh!” ujar Dena saat berlalu. Membawa setumpuk piring kotor. Shanumi meletak uang kembali. Tidak jadi dihitung olehnya. Siapa? Daehan? Mungkin….Bergegas turun kursi dengan buru-buru

    Last Updated : 2025-01-05

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 202

    Enam bulan kemudian, di kota besar Surabaya. Jum'at pagi ini sepasangan suami istri yang berbahagia itu tampak cerah wajahnya. Tengah bersiap untuk pergi ke salah satu alamat klinik langganan di Kota Surabaya demi bertemu dengan seorang Dokter Kandungan langganan selama ini. Wanita cantik bergamis tetapi belum berkerudung sedang mengemas piring yang baru dipakai dari atas meja makan. Pembantu rumah yang tidak pernah menginap, baru saja datang dan meminta maaf sebab telat. Langsung mengambil alih piring dan wadah kotor dari tangan Osara. “Maaf, Mbak. Pagi-pagi udah macet, jadi saya terpaksa telat …,” jelas pembantu rumah dengan senyuman khas Jawa nya.anis dan polos. Berusia mendekati lima puluhan tahun tetapi teeltihat muda sebab wajahnya bersih dan berkulit sawo matang “Gak papa, Mak Yem.” Osara menyahut dengan membalas tulus senyumannya. Berjalan meninggalkan meja makan dan mengambil mesin pengering rambut untuk dibawa ke dalam kamar. Menempatkan diri di depan cermin rias yan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 201

    Seorang lelaki Jepang tua sedang menyapu pelataran sempit rumah baru dan menyadari kedatangan tuannya. Buru-buru meletak sapu, mengucapkan selamat sore dan berakhir dengan membungkukkan badan tuanya. “Apa rumah sudah bersih?” tanya Daishin bernada sopan dalam bahasa Indonesia. “Sudah, Mas. Silahkan.” Pria itu menyambut dengan berjalan memimpin. Langkah kakinya gesit meski tidak lebar. Bukan juga langkah panjang sebab tinggi badan sekadar pas pasan. Mungkin sebatas telinga Osara. “Kenapa guna bahasa Indonesia?” tanya Osara setelah mereka berada dalam rumah yang pintunya dibukakan oleh lelaki tadi dan kini terbiar terbuka. Lelaki tua pun menyapu di halaman kembali.“Asalnya dia orang Indonesia, orang dari Kabupaten Blitar, emak Jawa-bapaknya Jepang. Sama keluarga bapaknya, dia dicari dan dibawa ke sini sejak remaja,” Daishin menjelaskan sambil meletakkan koper mini yang setia dibawanya di samping sofa. “Kapan kita ke Surabaya?” tanya Osara sambil membuka koper. Menarik keluar beber

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 200

    Mereka yang di sofa terlihat tegang. Apalagi Osara dan Daishin sama-sama tidak bersuara. Sepertinya sangat keberatan jika Clara dibawa Mama Hana ke Surabaya. Padahal ingin damai menyingkir jauh dengan pulang ke negara seberang. Sedang Daishin pun ingin merintis usaha baru di kota yang sama. Sangat tidak ingin melihat juga mendengar nama Clara di kehidupan masa depan. “Baiklah, jadikan ini saksi. Anggap lah kita semua setuju dengan keinginan Mama Hana yang akan bertanggung jawab dan membawa Clara ke Surabaya. Kita kasih kesempatan satu kali. Aku akan ikut memantau. Jika dia sekali lagi berbuat jahat. Aku yang akan menyerahkan dia ke polisi. Bagaimana, apa semua setuju? Osara juga Daishin, bagaimana? Mengingat kondisi Mama Hana seperti itu…,” ucap Erick tegas dan mendesak.. “Merasa tidak sabar dengan masalah yang tanpa ujung. Meski ini memang tidak adil bagi Osara, tetapi demi memeluk sekeluarga, kuharap … terutama Osara dan Daishin, kalian semua bisa rela. Jangan khawatir, aku akan i

  • Istri Perawan Disangka Janda   Ban 199

    Mereka bertiga memasuki rumah megah bercat putih bersih bak kastil modern dengan langkah cepat. Mobil sewa baru saja berlalu setelah mendapatkan upah jasa dari Erick yang membuat wajah driver tersenyum sangat cerah. Daishin melangkah panjang memasuki pintu rumah dan melewati taman menuju ruang utama. Telah duduk banyak orang yang menyebar di beberapa set sofa ruang tamu. Sekilas melihat SazLina duduk bersebelahan dengan Khaisan. Papa Samuel duduk berdampinban dengan Daehan. Di lain sofa, ada Shanumi yang duduk sendirian sambil melihat ponselnya. Satu lagi perempuan yang sepertinya seorang perawat. Memakai baju putih khas seragam divisinya. Mereka langsung berdiri serentak dan menyongsong kedatangan Osara, Daishin dan Erick. “Assalamu'alaikum. Bagaimana keadaan Mama, Pa?” Daishin tampak benar-benar panik meski yang dia tanyakan hanyalah berstatus mama asuh. “Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”“Wa'alaikumsalam!”Semua menjawab bersahutan dan m

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 198

    Perjalanan turun dari kaki Fuji terasa jauh lebih cepat daripada kala berangkat. Padahal juga terasa singkat saat menaiki mobil Rashid bersama dua algojonya. Bedanya saat itu terasa singkat sebab rasa waswas dan rasa takut yang sangat. Kali ini terasa cepat sebab sangat menyenangkan dengan perasaan yang nyaman. Bersama para lelaki baik terutama suami yang duduk di sebelahnya. Mentari pagi semakin memperjelas pemandangan memukau di sepanjang sisi jalan. Dari padang rumput yang menghampar indah dengan warna hijau terang yang tenang. Menyambung bangunan kuil-kuil megah yang terlihat amat rumit dan indah. Serta bangunan kokoh Pagoda yang menakjubkan dan unik. Kini bergeser pada hutan lebat serta pepohonan raksasa di sepanjang tepian jalan. Serasa sedang berasa di alam dunia lain. Kemudian disambut beberapa genangan air super luas yang tak lain adalah danau-danau. Luar biasa mempesona dengan memantulkan bayangan Gunung Fuji. Mendadak Osara sangat ingin berhenti. Andai singgah seben

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 197

    Pengatur suhu telah bekerja sangat baik dalam ruangan. Meski hawa di luaran lereng Fuji sangat lah membekukan, tetapi terasa dingin yang nyaman dalam kamar. Begitu pun dengan kamar yang semula di sewa oleh lelaki single dan sekarang bertukar isi oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Mungkin adanya mereka membuat pengatur suhu bekerja lebih berat dan merasa jadi lelah. Sebentar memanas, lalu mereda, sebentar hangat yang kemudian kembali memanas. Mereka sedang tenggelam dalam percummbuan hebat saat ponsel menerbitkan alarm adzan tiba-tiba. Sesaat mereka abai tetapi sama-sama mematung kemudian. “Adzan, Shin….” Osara berkata sambil terengah. Wajahnya sudah memerah karena alir di darahnya berubah kencang sebab hasrat. “Hanya alarm…,” ucap Daishin berkilah. Tetapi juga mematung tidak lagi berulah. Wajahnya pun tidak kalah merah dari Osara. “Kalo hanya alarm, dimatikan saja, kan…,” ucap Osara memancing dengan napas yang masih terasa berat. Daishin menatapnya penuh bimbang.

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 196

    Daishin sedikit menjauh saat merasa wanita yang dipeluk sudah terengah dan susah bernapas. Diri sedang merasa bersalah sebab jawabannya mungkin akan membuat sang istri kecewa. “Bagaimana, Shin? Apa Clara sudah dibawa ke polisi untuk proses penyelidikan. Sudah jelas kan, bahwa di CCTV memang mereka pelakunya?” Osara mengusik lagi sebab merasa tidak puas dengan kebungkaman suaminya. “Clara sudah dibawa ke rumah Mas Khaisan. Mama Hana dan Papa Samuel sedang menahannya. Pagi-pagi kita turun dan kembali ke Tokyo, mereka menunggu kita, terutama kamu ... untuk korban dan saksi menyidang Clara. Entah nanti keputusannya bagaimana.”Daishin menjelaskan dengan berat. Merasa bersalah pada Osara yang seharusnya Clara diserahkan saja kepada Polisi. Tetapi bagaimana, Mama Hana keberatan dan meminta ditahan sementara dalam rumah. Daishin pun merasa tidak kuat hati melawan keinginan mamanya. . Osara terdiam. Jika keputusan ditangannya dan kemungkinan berhadapan dengan Mama Hana yang bisa jadi cende

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 195

    Osara terbangun oleh alarm yang berbunyi nyaring di atas kepalanya. Sekilas sadar jika dirinya masih berada di kamar yang sama. Namun, ini siapa?! Erick-kah?! Terkejut sekali Osara! Lelaki yang sedang merapat di belakangnya tidak terlihat oleh selimut tebal yang menutupi hingga di kepala. Hanya paham jika badannya yang besar dan berat dengan bulu yang terasa di tangan juga di kaki sedang menempel memeluknya. Osara berdebar keras menahan sikap agar tidak berlebihan bergerak. Takut mendapat respon tidak baik dari lelaki asing itu jika terbangun. Namun…. Lelaki itu terkesiap bangun sebab bunyi alarm yang lambat direspon sendiri olehnya. Dia mengambil ponsel dan mematikan alarm. Lalu mengembalikan posisi dengan setengah melempar ponselnya itu ke tempat semula. Kemudin…. “Shin…” sebut Osara setengah lega dan setengah terkejut. Tidak menyangka Daishin sudah di sampingnya dan ini seperti sebuah mimpi! “Ugh, Osara … kamu sudah bangun?” Respon Daishin sambil menggeliat. Lalu menarik O

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 194

    Erick merasa heran dengan pemikiran Osara. Sudah jelas dia katakan jika Daishin dalam perjalanan menuju ke titik mereka berada. Kenapa perempuan itu tidak mau menunggu? “Aku ingin keluar dan naik taksi. Kurasa Rashid masih tidur pulas dan para algojonya juga tidak mencari. Aku akan turun ke Tokyo ssekarang ini. Permisi, Pak Erick.” Osara berbicara tegas tetapi bukan keras. Hatinya berdebar, rasa waswas dan takut kembali hadir. Khawatir jika lelaki dingin pemilik kamar menahannya dan ternyata memiliki maksud tidak terpuji yang disembunyikan. “Kamu ini nekat atau kurang waras?” tanya Erick yang kali ini menunjukkan ekspresi kesalnya. Glek. Osara susah payah menelan ludah, sakit sekali dibilang kurang waras. Apanya yang salah? “Kenapa tidak waras? Aku memang nekat, tapi …,” ucap Osara dengan suara tercekat. “Kamu sudah selamat. Suami kamu akan datang, hanya masih ada halangan sebab musibah di jalanan bawah. Untuk apa suamimu menyusul ke sini jika kamu pergi dan melewatinya?

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status