Share

Bab 18. Sah

"Indah, kamu cantik sekali." Mega menatap kagum putrinya yang kini dalam balutan kabaya putih.

Indah tersenyum mendengar pujian dari ibunya. "Terima kasih, Bun."

"Bunda enggak nyangka, sebentar lagi kamu akan menikah dengan Bara. Kamu bukan lagi tanggung jawab Bunda sama Ayah, Indah."

Tanpa mengatakan apa pun, Indah langsung berhambur memeluk Mega. Rasa haru bercampur sedih Indah rasakan sekarang. Ia ingin menangis, tetapi sudah diwanti-wanti oleh tukang rias untuk tidak melakukannya.

Mega segera membalas pelukan Indah. Wanita paruh baya itu mengusap punggung ringkih anaknya dengan lembut. Untuk beberapa saat mereka saling berpelukan, sampai akhirnya seseorang meminta Indah untuk segera ke tempat ijab kabul.

"Ayo, Indah, ijab kobul sebentar lagi di mulai."

"Iya, Bun."

Kedua wanita beda usia itu keluar dari kamar hotel lalu melangkah menuju balroom yang sudah disulap menjadi tempat ijab kobul yang sakral. Begitu tiba Indah langsung disuruh duduk di samping Bara yang sejak tadi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status