Share

Episode 19

“Nan. Ponselmu dari tadi berbunyi, Arum menelepon” ini dokter Dika. Dia berlarian mencari temannya, sebelumnya laki-laki keturunan china itu santai berbaring di ruang kerja Adnan seperti biasa.

“Kau tau darimana?” Adnan menatap tak bersahabat.

“Bukannya ada nama di layar itu?” dokter Dika heran. Adnan diam, ekspresinya berubah seakan berbicara ‘iya juga ya.’

Dengan cepat pria dengan jas dokter menyambar handphone tersebut dari tangan Dika.

(Ada apa, Rum?) pertanyaan Adnan melalui telepon.

(Emm, mas. Boleh aku ajak anak-anak ke toko kue?)

(Tidak masalah. Tapi… nanti kamu kerepotan)

(Enggak apa-apa kok, di rumah mereka nanti cari mamanya) pria yang memegang ponsel menjadi hening.

(Mas? Boleh?) suara lembut Arum mengagetkan.

(Ah, oke tidak masalah) begitulah, laki-laki payah hanya bicara seperlunya.

“Memangnya Arum ada perlu apa?” tanpa malu dokter indo-china bertanya. Dia belum tahu kalau gadis yang ia bic

Basreswara

dukung author dengan memberikan permata dan review ^^

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status