"Kenapa bicara begitu? Aku cuma bilang aku teringat manajermu masuk ke ruang rapat, kenapa kalian begitu sensitif?" sindir Chelsea yang tersenyum tipis.Begitu mendengarnya, para staf mulai bergosip."Ya, dia memang datang ke ruang rapat waktu itu.""Aku sampai melupakan masalah ini."Ekspresi Diana dan manajernya mulai berubah. Diana memaksakan diri untuk berujar, "Soalnya nada bicaramu terdengar aneh, makanya kami berpikir ke mana-mana. Lagi pula, siapa yang nggak takut dirinya difitnah?"Chelsea menatap Diana sesaat, lalu menyunggingkan senyuman dan membalas, "Hm, ada benarnya juga."Seketika, telapak tangan Diana dipenuhi keringat. Kemudian, dia mencari alasan untuk membawa manajernya pergi. Sesudah keduanya menjauh, William menghampiri sambil bertanya dengan nada misterius, "Kamu sudah punya jawaban?""Ya." Chelsea mengiakan.Saat ini, Diana dan manajernya memasuki ruang istirahat. Si manajer buru-buru bertanya, "Diana, jangan-jangan Chelsea sudah tahu sesuatu?""Jangan panik." Di
Hari kedua, Chelsea masih menjadi trending topic urutan pertama. Namun, dia tidak sempat memedulikan semua ini karena sibuk mengurus Orchida Perfume.Begitu bertemu dengan Chelsea, Sharon langsung berkata dengan mata memerah, "Guru, aku ini memang nggak berguna. Baru menjabat setengah tahun, tapi sudah membuat masalah untukmu ...."Chelsea menahan Sharon yang hendak memeluknya, lalu berujar, "Ini bukan saatnya menghiburmu. Ambilkan daftar produk dan barang palsunya untukku."Sharon menunjuk meja kerja dan berkata, "Aku sudah menyuruh orang menyiapkan semuanya. Teh juga sudah diseduh."Chelsea merasa lucu melihat tingkah Sharon. Dia bertanya, "Sebenarnya kamu presdir cabang atau aku?""Tentu saja aku, tapi aku sedang dalam masalah." Sharon menarik Chelsea ke kursi sambil berucap, "Guru, aku lebih tenang kalau ada kamu."Selesai berbicara, Sharon menarik kursi lain dan duduk di samping Chelsea. Dia bertanggung jawab atas beberapa dokumen. Isi dokumen ini sungguh membosankan. Hanya membac
Sonia membuka pintu. Ketika melihat kedua orang itu, dia bertanya dengan heran, "Kalian nggak melihat surat pengunduran diriku?""Sudah. Kenapa kamu melakukan itu?" tanya Sharon dengan ekspresi suram."Aku nggak ingin bekerja di sana lagi. Memangnya masih ada alasan lain?" Sonia melipat lengan di depan dada, lalu melirik Chelsea dan meneruskan, "Kamu bukan siapa-siapa, ngapain ikut campur urusan internal Orchida Perfume? Kepo sekali."Chelsea sama sekali tidak marah. Dia mengangkat dokumen di tangannya, lalu membalas, "Apa kita harus membahas urusan internal perusahaan di luar pintu begini?"Setelah ragu-ragu sejenak, Sonia bergeser dan mengizinkan keduanya masuk. Chelsea tidak sungkan sedikit pun. Dia langsung duduk di sofa dan melemparkan dokumen itu ke atas meja, lalu berucap, "Kinerjamu sangat bagus. Nggak ada catatan kalau kamu terlibat dalam kasus barang palsu itu."Ekspresi Sonia agak berubah. Dia berpura-pura bodoh saat menyahut, "Aku nggak mengerti apa yang kamu bicarakan."Ch
Chelsea tidak banyak bicara lagi dengan Sharon. Dia hanya menyuruh Sharon untuk mengurus pekerjaan dan menghubunginya jika ada masalah. Chelsea dan Sharon berpisah di lantai bawah. Di perjalanan, Chelsea menerima panggilan telepon Melvin, "Kak Chelsea, hari ini Kak Ardi keluar dari rumah sakit. Kenapa aku nggak melihatmu di rumah?"Chelsea melihat kalender sekilas, lalu bertanya, "Kenapa Kak Ardi sudah keluar dari rumah sakit?"Melvin tersenyum canggung dan menjawab, "Aku nggak bisa menghentikannya."Pagi ini, Ardi sangat marah hingga menolak untuk makan setelah membaca berita di internet. Ardi ingin keluar dari rumah sakit untuk melihat kondisi Chelsea. Melvin tidak berhasil membujuk Ardi sehingga dia memanggil dokter. Sesudah menjalani serangkaian pemeriksaan ulang dan memastikan bahwa kondisinya sudah memenuhi syarat untuk keluar dari rumah sakit, Ardi baru diperbolehkan pulang.Namun, sesampainya di rumah, Ardi dan Melvin tidak melihat Chelsea. Mereka malah bertemu dengan Ferdy yan
Dalam perjalanan pulang ke rumah, Melvin sibuk melawan penggemar William di internet. Setelah mengabaikannya selama setengah jam, Melvin baru menyadari situasinya sudah berubah. Kingdom Jewelry yang biasanya jarang menonjolkan diri langsung turun tangan untuk membela Chelsea. Mereka menulis penjelasan yang panjang dan mengunggah foto keseharian Chelsea di lokasi syuting.Chelsea sangat profesional dan bersikap baik kepada semua orang. Kingdom Jewelry tidak berhenti memuji Chelsea. Sutradara juga mengungkapkan kekagumannya kepada Chelsea. Kemudian, seorang wanita yang menyebut dirinya sebagai staf mengeklaim bahwa di salah satu foto Chelsea sedang melakukan akupunktur pada seseorang. Wanita itu menulis di Twitter dan menunjukkan foto sebuah resep.[ Waktu itu, untung saja ada Chelsea. Aku sudah bertemu banyak artis, tapi Chelsea itu satu-satunya artis yang mudah didekati. Terkadang Chelsea benar-benar seperti kakakku. Ini resep yang diberikan oleh Chelsea untuk meredakan nyeri haid. ]S
Pemimpin acara menjelaskan dengan ekspresi muram, "Kami sudah menyelidikinya, kamu itu otak di balik berita yang muncul di internet belakangan ini. Bukan hanya reputasi Bu Chelsea yang terpengaruh, acara kami juga terseret. Kalau bukan karena Chelsea itu orangnya baik, takutnya sekarang acara kami sudah dihujat habis-habisan."Diana menyanggah, "Bukan ... kalian pasti salah paham. Mana mungkin aku ...."Pemimpin acara langsung mengeluarkan data dan menyergah, "Ini bukti yang diserahkan beberapa paparazi. Semua paparazi ini bilang manajermu yang menyuruh mereka menguntit Chelsea dan William. Apa kamu mau melihatnya dulu sebelum membicarakannya dengan kami?"Diana tidak bisa berkata-kata. Manajernya mengambil data itu dan menimpali, "Benar, aku yang menyuruh paparazi memfoto mereka. Diana nggak tahu masalah ini, jadi kalian nggak boleh membatalkan episode yang sudah diperankannya."Pemimpin acara melirik manajer Diana sekilas, lalu menanggapi, "Kita nggak usah membicarakannya lagi karena
Di layar, terpampang jelas antarmuka penyimpanan online milik Gino! Belasan video muncul dan dalam sekejap mata, Diana melihat namanya sendiri! Wajah Diana pucat pasi, "Kamu ... kenapa kamu bisa punya benda ini?"Chelsea balik bertanya, "Gino nggak bilang padamu bahwa bukti yang dia serahkan ke polisi itu dariku?"Kamu ...." Diana begitu terkejut hingga tak mampu berkata-kata. Dia menatap layar ponsel dengan kaku hingga ponsel itu otomatis mati. Dia mengangkat kepalanya menatap Chelsea dan berkata dengan tergagap, "A ... apa maumu?""Aku tidak ingin apa pun." Chelsea meletakkan tangannya di atas meja dan mengetuknya perlahan. Gerakan jarinya itu seolah-olah mengetuk hati Diana dan membuat tubuhnya sedikit gemetaran."Aku sudah lama punya video ini, tapi aku memilih untuk nggak menyerahkannya pada Gino. Kamu tahu kenapa?" Chelsea menjawab pertanyaannya sendiri, "Aku sama sekali nggak pernah berpikir untuk merebut Gino darimu atau berniat menyakitimu. Sedari awal, kamu sendiri yang menga
Keesokan harinya setelah Chelsea menemui Diana, William datang menemuinya. Sebagai bintang besar yang sedang naik daun, sejak William melangkah masuk ke gedung, berita itu sudah menyebar ke seluruh perusahaan.Saat itu, Chelsea melihat William masuk dan mengejeknya, "Ada apa gerangan yang membawa bintang besar ke sini?"William menarik kursi dan duduk di hadapan Chelsea, wajahnya tampak lebih muram daripada biasanya. "Dengar-dengar, kamu yang beri petunjuk pada tim acara agar mereka bisa menyelidiki manajer Diana.""Ya, ada masalah?" tanya Chelsea."Ada." Wajah William semakin muram, "Kenapa kamu nggak bilang padaku? Aku punya materi untuk membuat masalah ini jadi lebih besar lagi supaya Diana bisa dapat pelajaran yang pantas.""Kamu mau bantu aku hukum Diana atau mau membersihkan namamu sendiri?" Chelsea tersenyum, tetapi terlihat tidak tulus. "William, akhirnya kamu alami sendiri bagaimana rasanya mendapat serangan balik dari opini publik di internet?"William mengernyit, "Apa maksud