Share

The first

Author: Kakesa
last update Huling Na-update: 2025-03-02 22:21:46

Bab: 15

Malam harinya...

Laura tampak memilih gaun yang akan dikenakannya esok hari untuk menghadiri acara pernikahan anak dari rekan bisnis papa mertuanya.

"Kak, apakah kamu mau pakai baju warna couple denganku?" tanya Laura tampak hati-hati.

Alvaro menatap Laura yang sedang mengacak-ngacak kopernya itu, "Ya," jawabnya singkat.

"Baiklah kak, aku akan menyiapkan pakaian kita untuk besok."

"Tidak perlu!" jawab Alvaro cepat.

Laura mengerutkan keningnya, "Kenapa?"

Alvaro tampak menghembuskan nafasnya, lelaki irit bicara itu terlalu malas jika harus banyak mengeluarkan suara "Saya sudah memesankan pakaian untuk kita di acara besok."

"Baiklah,"

Melihat Alvaro yang dengan malasnya menjawab pertanyaannya, Laura akhirnya memilih tidak bertanya lagi, dan langsung membereskan pakaian yang telah di acak olehnya.

"Huff, akhirnya selesai juga," lirih Laura.

Laura segera beranjak mengganti pakaian yang lebih santai setelah melihat Alvaro pergi ke kamar mandi. Dengan ce
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Salah paham

    Bab: 16 "Bereskan barang-barang! kita pulang sekarang," ucap Alvaro tiba-tiba. Laura tersenyum getir, bukannya meminta maaf atau merasa bersalah, justru raut wajah Alvaro sangat tidak bersahabat, jika boleh berteriak, maka Laura akan berteriak sekencang mungkin, bahwa ia menyesal ikut Alvaro ke Singapura. Alvaro langsung menuju ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, Laura terpaku dan terdiam duduk di atas kasur dengan pandangan yang kosong, "Bagaimana jika aku hamil nanti, apakah Alvaro akan menceraikankan aku setelah 3 bulan nantinya? dan apakah Raka akan menerima diriku ini?" batinnya penuh tanda tanya besar. "Tidak, mustahil Raka akan menerima aku kembali di kehidupannya setelah apa yang terjadi denganku," batin Laura seakan ingin menjerit setelah apa yang terjadi semalam dengannya. Di kamar mandi, Alvaro meninju apapun yang berada di kamar mandi, ia merasa frustasi apa yang terjadi antara dirinya dan Laura semalam. "Arghhhh, apa-apaan ini, aku kira dia gadis yang

    Huling Na-update : 2025-03-03
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kesedihan dan kekecewaan Laura.

    Bab: 17 Laura pergi dengan membawa kesedihan dihatinya, ia masih terisak di taksi, sang sopir hanya menatapnya prihatin namun tidak berani bertanya. Laura bimbang ia akan kemana, tidak mungkin jika ia pulang kerumah mamanya. Namun sepertinya Laura akan mencoba pulang kerumah sang mama. Butuh tiga puluh menit untuk tiba dirumah mamanya Sintiya, "Pak disini saja," ucap Laura. Sang sopir menghentikan taksinya, Laura langsung turun dan memberikan ongkos ke supir. "Mbak, ini kembaliannya." "Untuk bapak aja," "Terimakasih ya, Mbak." Laura hanya menganggukkan kepalanya, dan menyeret kopernya menuju rumah sang ibu. Laura hendak mengetuk pintu rumah, Namun ia tidak sengaja mendengar pembicaraan sang ibu dengan sang tante Eliza di balik pintu. "Kamu banyak untungnya sih sintiya, setidaknya Laura bisa membuat pekerjaanmu lebih ringan selama ini," ucap Eliza "Syukurlah ia membawa keberuntungan bagiku Liza, lagian dia juga sudah menjadi seorang istri dari pengusaha kaya, tentu

    Huling Na-update : 2025-03-04
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Penyesalan Alvaro

    Bab: 18 Kini Alvaro sedang mencari Laura, Tidak dapat dipungkiri jika hatinya sangat merasa bersalah kepada Laura, ia sudah menyakiti fisik Laura dan juga hatinya, "Maafkan aku Laura, aku janji akan menebus kesalahanku yang telah menyakiti hatimu dan juga tidak sengaja menyakiti fisikmu," lirihnya sambil menyetir. Kali ini tujuan Alvaro kerumah Sintiya, ia berpikir jika Laura berada dirumah tersebut, setelah tiga puluh menit mengendarai, akhirnya Alvaro tiba di rumah Sintiya. "Assalamualaikum," salam Alvaro kepada Sintiya dan Eliza yang kebetulan sekali sedang berada diluar rumah. Sintiya dan Eliza begitu terkejut melihat kedatangan Alvaro, seketika wajah Sintiya pucat Pasih, ia ketakutan sendiri, bayangan kehilangan uang menari-nari di pelupuk matanya. Alvaro merasa keheranan melihat dua orang tersebut yang seperti terkejut dan ketakutan. "Lauranya ada ma?" tanya Alvaro "Laura... Laura—" bingung Sintiya "Lauranya baru saja pergi nak," jawab Eliza cepat. "Keman

    Huling Na-update : 2025-03-04
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Karma?

    Bab: 19 Situasi yang ramai, kini hanya tersisa tiga orang saja, moment yang dinanti penuh kebahagiaan, hanya tertinggal kesedihan dan luka yang mendalam, Bella terisak tangis dan tidak berniat untuk diam, hatinya terlanjur luka dan sakit akibat perlakuan Andy. Andy dengan teganya membatalkan hari pertunangan mereka tepat di hari acaranya, Andi mendatangi Bella sambil menggandeng tangan seorang wanita cantik, yang ia akui sebagai calon istrinya. Hari seharusnya bella bahagia, kini hari tersebut menjadi hari terburuk bagi Bella, selain merasa sakit dikhianati, bella juga merasa sakit hati atas cemoohan para warga sekitar. "Tidak perlu kau tangisi seperti itu Bella! dia lelaki yang tidak pantas untuk kamu tangisi!" ucap Sintiya merasa emosi dengan Andy yang memperlakukan keponakannya Setega itu. "Sekarang kamu percaya bukan? apa yang ibu katakan! jika andy hanya ingin mempermainkan kamu saja! andai saja di hari pernikahan itu, kamu tidak membatalkan pernikahan mu dengan Alvaro,

    Huling Na-update : 2025-03-05
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Masih mencari keberadaan Laura

    Bab: 20 Satu bulan telah berlalu, kabar kehilangan Laura mulai tersebar dimana-mana, Jordan yang mengetahui sang adik hilang membuat dirinya semakin marah, ia tidak habis pikir dengan Alvaro yang membiarkan sang adik pergi dari mereka, Sintiya mulai khawatir kehilangan Laura, jika biasanya Laura sering memberikan uang hasil jualannya, kini Sintiya tidak pernah menerima uang lagi dari Laura. Jordan yang baru mengetahui fakta kebenaran jika Laura pergi menghilang juga ada sangkut pautnya dengan Sintiya, membuat darah Jordan semakin mendidih mengetahui fakta tersebut yang seakan menghantam dirinya kepermukaan jurang terdalam. Alvaro memberitahu kebenarannya kepada Jordan apa yang telah ia dengarkan olehnya saat itu, Jordan menatap Alvaro dengan raut emosi, Jordan langsung menarik kerah kemeja Alvaro dan melayangkan satu pukulan di rahangnya. Bugh! Namun Alvaro tidak membalasnya sama sekali, bukan Alvaro tidak bisa membalas pukulan tersebut, bagaimanapun Alvaro sadar, jika k

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Perjuangan Alvaro menemukan Laua

    Bab: 2 Meskipun tidak kuat lagi untuk berdiri, Laura melangkah pelan menuju kamarnya yang hanya beralaskan tikar saja, Laura tampak berbaring disana untuk mengistirahatkan dirinya sebentar. "Aku tidak bisa begini terus, aku harus mendapatkan kerja, uangku sudah semakin menipis," gumam Laura. ** "Ma, aku sudah mencari Laura kemana-mana, namun aku belum menemukan juga," ucap Alvaro mulai frustasi. "Apa kamu sudah mulai menyebarkan foto Laura, Al?" tanya Melisa menatap serius Putra tampannya itu. "Sudah, Ma. Bahkan aku sudah mengumumkan kepada mereka, siapa yang menemukan Laura dan langsung menghubungiku saat itu, aku akan memberikan imbalan satu miliar untuk mereka," jelas Alvaro. "Baiklah, kalau seperti itu kita tinggal tunggu saja, namun menunggu juga bukan solusi yang tepat, tapi kamu harus tetap mencarinya juga." "Apakah kamu sudah mencarinya di tempat pendesaan? seperti tempat-tempat terpencil, atau daerah yang jauh dari kota," lanjut Melisa memberikan solusi. "

    Huling Na-update : 2025-03-06
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Menemukan Laura

    Bab: 22 Pagi harinya, matahari pagi mulai menyinari bumi dengan sinar keemasannya yang masih remang-remang setelah hujan melanda di malam hari. Eughhh... Laura menggeliat dari tidurnya, ia mulai menyesuaikan indera penglihatannya dengan sinar matahari yang masuk di sela-sela genteng yang bocor. Laura segera beranjak bangun dari tidurnya, badannya begitu pegal, bajunya basah kuyup akibat genteng yang bocor semalam. Laura segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, hari ini Laura akan mencari pekerjaan, tidak peduli jika dirinya masih kurang sehat. Selesai mandi dan berpakaian, Laura menggigit sepotong roti untuk memulai sarapan di pagi hari, tidak lupa ia membawa botol air yang telah di isi minuman didalamnya, karena cuaca yang panas, Laura akan berkeliling sambil mencari pekerjaan yang mau menerimanya, ia yakin pasti ia akan kehausan saat berjalan kaki. "Bismillah, semoga di permudahkan," ucapnya dengan senyuman tipis. Laura mulai berkeliling mencari w

    Huling Na-update : 2025-03-07
  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membawanya pulang

    Bab: 23 "Laura..." panggil Alvaro dengan penuh kekhawatiran. Alvaro langsung saja melompat dan menghampiri Laura, ia menepuk pelan pipi Laura berharap Laura terbangun dan tidak kenapa-kenapa. "Laura, sayang.. bangun ya, jangan buat aku khawatir," ucap Alvaro tanpa sadar mengubah nama panggilannya. Alvaro membawa Laura atas pangkuannya, ia peluk erat, seolah enggan untuk melepasnya, tidak peduli jika orang-orang sedang memperhatikan dirinya, "Kita akan kerumah sakit ya, bertahanlah sayang," ucap Alvaro yang kemudian menggendong Laura istrinya itu. "Bapak-bapak, ibu-ibu terimakasih sudah menolong istri saya, saya akan membawanya kerumah sakit," ujar Alvaro cemas. "Sama-sama nak," jawab salah satu perwakilan warga tersebut. Setelah itu, Alvaro membawa Laura ke dalam mobil, dan memastikan jika Laura merasa nyaman bersandar di mobilnya dengan Keadaan masih pingsan. Alvaro langsung saja melajukan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi, berharap agar ia tiba dirumah s

    Huling Na-update : 2025-03-08

Pinakabagong kabanata

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kerjasama antara Bella dan Sintiya.

    Bab: 50 Siang harinya, Eliza akan berkunjung ketempat sang kakak Sintiya, ia akan mengajak sang putri untuk menemaninya. "Bella, temani mama ya sayang," ajak Eliza. "Mau kemana, Ma?" tanya Bella dengan tatapan penuh selidik terhadap sang mama. "Tentu saja ingin mengunjungi Sintiya," jawab Eliza enteng. Bella tampak berpikir, dan menimbang-nimbang ajakan sang mama, ia tersenyum smirk, "Baiklah, Ma. Sepertinya ajakan mama juga tidak terlalu buruk," ucap Bella yang mempunyai maksud tertentu. "Terimakasih putri cantiknya mama, kamu memang dapat diandalkan," kata Eliza tampak bangga, sedangkan Bella hanya berekspresi biasa saja. Setelah menyiapkan masakannya untuk dibawa ke lapas, Eliza langsung bersiap-siap untuk berangkat mengunjungi sang kakak disana. "Mbak Sintiya pasti akan senang jika aku mengunjunginya dan membawa makanan kesukaannya, hitung-hitung lumayanlah untuk makanannya disana," batinnya tersenyum. "Ma, ayo," ajak Bella sedikit buru-buru. "Iya saba

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kerinduan Raka dan kegelisahan Laura

    Bab: 49 Waktu terus berputar tanpa henti, Namun di negara yang berbeda masih ada seseorang yang sedang terlarut dalam rindu yang begitu dalam tanpa tahu harus mengungkapkannya kepada siapa, sekuat tenaga ia melupakannya, semakin kuat sosok wanita cantik itu muncul di bayangan kepalanya seolah menari-nari di pelupuk matanya. Ia semakin menggulirkan butiran tasbih dan berusaha untuk menenangkan dirinya dengan berzikir dan mengingat kepada Allah. Semakin kuat ia menepisnya semakin terlihat sosok yang begitu ia cintai meskipun berada di negara yang berbeda. Air matanya mulai menetes, sekuat tenaga ia mulai menepis ingatan dan kenangan indah tentang seseorang yang dicintainya, yang kini telah dimiliki oleh orang lain. "Ilahi, hamba tidak kuasa untuk menahan rindu yang begitu sulit untuk terobati, ilahi tolong engkau ambil rasa rindu ini di hatiku, hamba tidak ingin mencintai milik orang lain, meskipun ia pernah menjadi bagian terpenting dalam hidup hamba," pinta Raka dalam do'an

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membujuk Laura yang ngambek

    Bab: 48 Deg! "Sayang, jangan pergi.. mas nggak tau, kalau kamu kesini, maaf ya," ucap Alvaro dengan penuh rasa bersalah karena telah membuat istrinya bersedih. Laura langsung berbalik dan menatap wajah suaminya itu, "Biarkan aku pergi mas, katanya kamu lagi sibuk." "Tidak ada istilah sibuk untuk kamu, karena kamu adalah prioritasku. Jangan ngambek ya sayang, mas cinta banget sama kamu." "Ta-tapi aku mau pergi saja mas," kata Laura yang merasa tidak lagi mood untuk mengantarkan makanan siang untuk suaminya. "Sayang, aku minta maaf ya. Aku pikir orang lain yang datang, dan aku tidak punya schedule pertemuan hari ini, eh tau-taunya istri mas yang cantik ini datang." "Sekarang, ikut mas ya," ucap Alvaro yang kemudian melihat rantang yang dibawa istrinya itu. Alvaro mengambilnya, "Pasti istri mas, sudah bersusah payah memasaknya, ayo kita makan sayang," bujuk Alvaro. "Pasti masakannya enak banget, karna yang bikinnya penuh cinta dan kasih sayang untuk suaminya." Laura m

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    kejutan kecil

    Bab: 47 Beberapa hari telah berlalu, selama itu Sofiya semakin menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang lebih baik, sehingga saat ini Sofiya sudah bisa tersenyum dan bersikap seperti pada umumnya, hanya saja ia akan histeris jika mengingat masa lalu yang begitu kelam baginya, ia akan histeris saat bayangan itu mulai menghampirinya, dan Laura akan menenangkannya kembali. "Ma," panggil Laura yang menghampiri ibunya. "Iya nak," jawab Sofiya dengan lembutnya. "Laura izin pergi sebentar ya, mama baik-baik disini ya, aku hanya ingin ke kantor mas Al sebentar, mau anterin makanan." "Iya sayang, pergilah temui suami kamu, mama tidak apa-apa disini." "Iya ma, aku sudah meminta Kiki untuk menemani mama," ucap Laura yang kemudian langsung mencium wajah cantik sang ibu. "Kiki, kalau ada apa-apa tolong kabari aku ya," kata Laura. "Siap Bu bos, Kiki akan menjaga ibu Sofiya dengan segenap jiwa dan raga Kiki untuk Bu bos," kata Kiki yang langsung cengengesan. "Baik Ki, aku pe

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Membawa pulang ibu

    Bab: 46 Hari ini Laura dan Melisa akan pergi kerumah sakit jiwa, tempat ibunya Laura dirawat, kali ini Laura bertekad akan mengeluarkan sang ibu dari rumah sakit jiwa dan akan merawatnya sendiri hingga kondisi ibunya menjadi lebih baik. Sofiya tidak gila hanya saja mungkin ia merasa stres dan terbebani atas apa yang menimpanya di masa lalu, apalagi Sintiya membawanya kerumah sakit jiwa agar membuat Sofiya semakin gila. "Bismillah," gumam Laura yang memasuki rumah sakit jiwa tersebut yang di dampingi oleh Melisa. Melisa senantiasa selalu berada di sisi Laura, ia akan menghibur menantunya disaat Laura merasa sedih, apalagi jika Alvaro sedang tidak berada di sisinya karena mengurus pekerjaan, maka Melisa lah yang akan menjadi sosok ternyaman bagi Laura. "Ayo sayang," ajak Melisa yang memasuki ruangan Sofiya dirawat. Laura mengangguk, lalu ia membuka pintu ruangan tersebut, tampak ibunya sedang menggendong dua boneka di sisi kiri dan kanannya, membuat hati Laura semakin menc

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kesedihan Laura

    Bab: 45 Pagi harinya sebelum berangkat ke kantor, Alvaro mengecek kondisi sang istri terlebih dahulu dan memastikan jika keadaan Laura sudah mulai membaik, Alvaro ingin mengambil cuti lagi, namun kali ini ada rapat dadakan yang harus dihadiri oleh dirinya. "Mas," panggil Laura yang terbangun setelah merasakan sentuhan hangat dari tangan suaminya itu. "Iya sayang, kamu sudah baikan?" tanya Alvaro. Laura tersenyum, "Sudah mas, aku sudah merasakan lebih baik dari pada sebelumnya, terimakasih ya mas, karena sudah berada di sisiku di saat aku membutuhkan sandaran." "Kamu tidak perlu berterimakasih, sudah tugas dan kewajibanku sebagai seorang suami untuk mendampingi mu," Kata Alvaro sambil mengusap lembut kepala Laura. Tangan Laura terulur begitu saja untuk memperbaiki dasi sang suami, "Aku sudah tidak apa-apa mas, semangat ya kerjanya." "Maaf, untuk hari ini mas harus ke kantor karena ada rapat dadakan, kamu mas tinggali dirumah sama mama gapapa kan?" tanya Alvaro. "Ga a

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Kasih sayang Melisa

    Bab: 44 Setibanya di rumah sakit, Laura langsung ditangani oleh dokter dan mulai memeriksa kondisi Laura. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Alvaro dengan khawatir." "Istri anda baik-baik saja pak, ibu Laura hanya pingsan karena merasa kelelahan, selain itu ibu Laura juga merasa stres belakangan ini." "Untuk ibu hamil hindari stres dan jaga pola makan teratur, jangan terlalu memikirkan sesuatu secara berlebihan," ujar sang dokter. "Baik dok, apakah istri saya sudah diperbolehkan untuk pulang?" "Silahkan pak, istri bapak sudah diperbolehkan untuk pulang." "Alhamdulillah." Jordan menghela nafas lega mendengar jika adiknya baik-baik saja. Alvaro dan Jordan segera masuk keruang rawat Laura. "Sayang," panggil Alvaro. Laura dengan tatapan yang lemah menatap suaminya dan juga sang Abang, wajahnya tampak pucat dan ia merasa sedang tidak memiliki tenaga. "M-mas," lirih Laura. Alvaro menggenggam tangan istrinya, "Semua baik-baik saja, kamu yang tenang ya sayang.

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Tertangkap

    Bab: 43 "Baik pak, laporan sudah kami terima dan segera kami proses secepatnya." "Baik pak, segera ditindak lanjuti proses penangkapan ibu Sintiya," kata Alvaro mantap. Setelah melaporkan dan menyerahkan bukti tentang kejahatan Sintiya, Alvaro segera meninggalkan tempat tersebut. "Gimana mas? sudah dilaporkan?" tanya Laura yang menunggu suaminya di dalam mobil, Laura sudah tidak punya tenaga lagi untuk berjalan setelah melihat kondisi ibu kandungnya, ia masih merasa shock. "Sudah, kamu tenang ya sayang. Kita akan kerumah mama tiri kamu,untuk memberi sedikit kejutan untuknya." Laura mengangguk setuju, "Baik mas, kita akan kesana. Bang Jordan juga akan menyusul." Alvaro kembali menyetir mobilnya, kali ini tujuannya ke rumah Sintiya, di sepanjang perjalanan Laura terus saja termenung, tidak ada satu patah katapun yang keluar dari bibirnya. Sesekali Alvaro melirik sekilas pada istrinya, ia tahu betul suasana hati sang istri sedang tidak baik-baik saja saat ini. Alvaro me

  • Istri Pengganti Untuk Tuan Presdir    Menemukan mama

    Bab: 42 Keesokan harinya, Laura tampak terburu-buru, begitu pula dengan Alvaro, mereka akan pergi kerumah sakit jiwa, Laura tampak tidak sabaran ingin bertemu dengan sang ibu, sedangkan di depan rumah, Jordan sudah menunggu kedatangan mereka berdua. "Sayang, hati-hati jalannya, jangan lari-lari," Tegur Alvaro. "Mas, aku udah gak sabaran pengen ketemu mama, kata mas Raka mama dalam keadaan tidak baik-baik saja." "Tenang ya sayang, kita akan segera kesana, jangan terlalu stres karena itu tidak baik bagi kandungan kamu." "Iya, Mas," jawab Laura. Alvaro dan Laura segera pergi dengan satu mobil yang sama, sedangkan Jordan mengikuti mobil Alvaro dari belakang, Tidak dapat di pungkiri jika Jordan sangat emosional setelah mengetahui kejadian yang sebenarnya, bahwa dalang dibalik semua ini adalah mama Sintiya, sosok wanita yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri selama ini, orang yang disayanginya, meskipun mereka tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari Sintiya, namun Sint

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status