Share

Part 94, Ditegur Tasya

Beberapa minggu kemudian Tasya mulai jengah menunggu keputusan Zahra yang tak kunjung pamit pulang, bukan kah wanita itu mengatakan jika dirinya hanya ingin tinggal beberapa hari saja? Tetapi mengapa justru sampai hampir dua minggu di sana ia tak kunjung pamit.

Langkah kaki Tasya tiba di pintu ruangan Dika, ia ingin sekali mengungkapkan kekesalannya itu pada suaminya, menuntut keinginan agar suaminya itu mengusir Zahra dari itu.

"Mas, kenapa si Zahra sampai sekarang nggak ada omongan apa-apa sama aku atau pun kamu, kenapa dia masih aja tetap di sini," ucap Tasya memprotes dengan tatapan kesal ke arah Dika.

"Sayang, aku juga nggak tahu kok sampek selama ini Zahra belum ada ngabarin kalau dia mau kembali ke rumahnya, coba aja kamu tegur dia," seru Dika sama sekali tak keberatan.

"Emang nggak papa kalau aku yang negur dia, Mas?" Tasya menatap penuh tanya.

"Ya nggak papa lah sayang, itu hak kamu, kan dia tinggal di sini atas izin kamu, kalau kamu udah nggak nyaman sama dia, ya nggak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status