Share

Chapter-35

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-11-21 20:38:25

Sudah setengah jam lamanya, Selena terus tersenyum ketika melihat dua tanda di leher jenjang Rania. Wanita itu sudah berusaha untuk menutupi tanda itu, dengan rambut dan juga bintik merah di lehernya. Tapi … dasarnya mata Selena ini sangat tajam, tidak mungkin dia salah lihat. Antara bintik hitam dan juga tanda kepemilikan meskipun warnanya nyaris sama dan identik dengan warna merah. Percayalah pasti ada yang besar sebelah. Bintik itu memiliki standar dan kualitas buntaran sendiri. Sedangkan tanda kepemilikan memiliki ciri khas tersendiri dan juga bentuknya pun beda sendiri. Belum lagi, waktu Selena membuka pintu kamar Abrisam. Dia masih bisa melihat jelas dimana Rania masih dalam pelukan Abrisam. Dengan posisi Abrisam yang masih menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Rania. Padahal tadi itu, Abrisam sudah menggunakan baju serapi mungkin untuk pergi ke kantor. Kalau Rania … dia hanya mengenakan jubah mandi warna ungu dengan tali yang nyaris lepas sempurna di tubuhnya. Kalau tahu begin
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-36

    "Seriusan, aku lihat sendiri Bri. Nggak percaya banget sih!!" kata Bagas. "Kamu suka bohong biasanya sama saya." Bagas menjitak kepala Abrisam dengan gemas. "Kapan aku bohong sama kamu!! Tapi ini serius, Bri. Ya Tuhan." Abrisam mendengus sebal, dia kesal bukan perkara itu. Bahkan Abrisam juga senang jika fotonya tercetak banyak di galeri ponsel Rania. Tapi masalahnya kenapa lebih cepat membuka pintu kamarnya ketika Abrisam menemukan tempat ternyaman nya. "Saya mau pulang aja. Saya pusing." Bagas terkekeh. "Pusing apa mau lagi, Bos." "Sialan!! Tutup mulutku Bagas. Dibilang saya sama dia itu nggak ngapa-ngapain kok. Jangan ngeyel!!" "Terus tanda itu!!" "Bagas pulang!!" seru Abrisam yang semakin kesal. Bagas tertawa kencang dengan hal ini, dia pun mendorong bahu Abrisam pelan beberapa kali. Hingga membuat pria itu mengatakan tongkatnya dan memukul kaki Bagas. "Iya!! Iya pulang, Bri. Gitu aja marah, bercanda Bri, bercanda!!" kata Bagas ngegas. Membutuhkan waktu tiga puluh menit

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-37

    Bagas menggaruk kepalanya yang diyakini Abrisam tidak gatal sama sekali. Pria itu duduk di samping Abrisam dengan wajahnya tanpa dosanya. Sesekali mencolek lengan Abrisam yang sejak setengah jam lalu hanya diam saja di samping Bagas. "Bri … marah ya?" tanya Bagas kesekian kalinya. Mungkin ini pertanyaan yang kelima puluh kali, Bagas mengatakan hal yang sama. Dan Abrisam masih tetap dengan diamnya. Dia masih kesal dengan sikap Bagas yang tidak sopan masuk ke kamarnya. Mungkin dulu sebelum menikah, Abrisam masih memaklumi nya. Tapi kan ini statusnya sudah berbeda. Dimana Abrisam sudah menikah, dan di kamar ini tidak hanya ada Abrisam tapi juga ada istrinya. Lalu dengan bangganya Bagas malah mendobrak pintu kamarnya dan berteriak kencang. Dia pikir Abrisam melakukan apa? "Heh nggak ada yang orang nggak berpikiran negatif, pas kamu bilang sedot-sedot. Terus … kamu bilang biar Bagas aja yang nyedot. Apa coba!!" omel Bagas. "Pikiran kamu aja yang kotor!!" kata Abrisam kesal. "Bukan sal

    Last Updated : 2024-11-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-38

    Turun dari mobil yang jarak parkiran dan juga tempat pasar raya lumayan jauh. Rania dengan hati-hati menuntun Abrisam, yang mendadak tidak ingin menggunakan tongkat. Padahal ya, jika menggunakan tongkat juga tidak masalah bagi Rania. Bisa untuk hati-hati dan juga bisa tahu jika kakinya tidak akan menyentuh apapun. Tapi ya dasarnya Abrisam tetaplah Abrisam, yang suka sekali ngeyel. "Awas Mas ada batu." kata Rania. Entah sudah berapa kali Rania mengatakan jika di hadapan Abrisam ada banyak batu. Dan meminta Abrusan untuk kembali hati-hati. Sedangkan batu dan juga kaki Abrisam itu masih besar kaki Abrisam, jika hanya kerikil dan batu kecil juga tidak akan ada masalah apapun. Kecuali batu besar yang besarnya sepinggang Abrisam barulah Abrisam hati-hati ketika berjalan. "Astaga … batunya sama kakiku besaran kakiku loh. Itu batu cuma seupil, Rana." gemas Abrisam. Rania tertawa kecil dan kembali mengalungkan tangannya pada lengan Abrisam. Wanita itu kembali mengajak Abrisam keliling pasa

    Last Updated : 2024-11-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-39

    Satu jam sudah lamanya, Rania terus menatap boneka teddy bear pink besar di hadapannya. Wanita itu sesekali memencet hidung boneka itu dengan gemas. Awalnya, Rania sempat tahu dengan Abrisam yang akan melempar bola tadi. Dia sudah berpikir jika bola itu tidak akan masuk, dan mereka akan pulang dengan tangan kosong. Tapi yang terjadi, Abrisam malah bisa meruntuhkan dia belas kaleng dalam satu lemparan. Kalau tau begini mah, mending tadi minta Abrisam yang melempar bola agar bisa mendapat banyak hadiah. Sayangnya … Rania meragukan hal ini. Melihat hal ini, Bagas sesekali menendang kaki Abrisam untuk memastikan jika apa yang dia lihat itu benar. Dia juga membisikan sesuatu di telinga Abrisam. "Udah sejam, itu boneka dipeluk terus nggak di lepas." bisiknya. Abrisam mendengus, terus dia harus apa kalau Rania memeluk boneka? Apa dia harus marah dan membuang boneka itu? Yang ada Rania yang akan marah padanya karena membuang bonekanya. "Nggak cemburu apa sama boneka?" bisik Bagas kembali.

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-40

    Karena ini sudah malam, mau cari restoran atau cafe juga susah. Akhirnya mereka memutuskan untuk makan di pinggiran jalan. Rania memilih penyetan untuk makan malam mereka. Tidak ada lain selain ini kecuali penjual nasi goreng. Dan nyatanya penjual nasi goreng langganan Rania sudah tutup. "Mas mau makan apa? Ada bebek, ayam, udang atau–" "Sama kayak kamu aja Ran aku." porong Abrisam cepat. "Aku nggak alergi seafood kok." lanjutnya. Rania mengangguk, dia pun memilih memesan dua ayam dan juga satu udang untuk Abrisam. Lalu menatap Bagas dengan tatapan tanda tanyanya. "Mas Bagas mau pesen apa?" tanya Rania pada Bagas. seketika itu juga Bagas menatap Rania dengan heran. Lalu menatap Abrisam yang masih diam saja di sampingnya. "Kok kamu panggil dia Mas, Ran?" protes Abrisam yang tidak Terima dengan panggilan dirinya pada Bagas."Dia lebih tua dariku Mas ternyata." Abrisam menggeleng. "Panggil Bagas aja. Nggak usah dikasih embel-embel Mas juga dong." Entah kenapa protes itu mampu memb

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-41

    Hari ini Rania memutuskan untuk pergi ke rumah Adhitama. Dia begitu merindukan ayahnya setelah menikah dengan Abrisam. Sejujurnya, dia sudah menjadwalkan minggu lalu untuk pulang ke rumah. Tapi karena kesalahan ibu mertuanya, membuat Rania tak bisa pulang ke rumah ayahnya. Sebelum pergi ke rumah ayahnya, Rania sempat mampir sejenak di kantor Rana. Dia menatap ada banyak karyawan menunduk ketakutan ketika melihat Rania datang. Belum lagi dia juga bertemu dengan Grace ibunya yang terlihat sangat sombong di hadapannya. Untung saja Rania mengingat ucapan Rana waktu itu, angkat kepala dan menatap tajam ke arah orang tanpa ada senyuman. Itulah yang Rana katakan, sehingga apa yang Rania lakukan sesuai perintah Rana. Tapi masalahnya … Grace datang dengan membawa banyak file yang harus di tanda tangani, sedangkan Rania sama sekali tidak tahu bagaimana bentuk tanda tangan Rania. "Aku hanya menyampaikan hal itu. Dan aku juga bilang kalau file bisa dikirim via email." jelas Rania. Rana di seber

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-42

    Abrisam memijat pelipisnya ketika sampai di rumah. Dia tidak mendengar suara Rania atau sambutan hangat dari wanita itu. Dimana istrinya sekarang? Pria itu memanggil nama istrinya, tapi tak ada jawaban sama sekali. Bahkan ketika suaranya naik satu oktaf pun, orang yang dicarinya tidak muncul di hadapannya."Ran–" "Den Abri sudah pulang? Maaf Den, tapi Non Rana masih keluar." jawab Mbok Atuh, yang mendengar teriakan Abrisam. "Pergi kemana Mbok? Kok nggak bilang saya?" "Katanya mau belanja Den. Dan katanya lagi udah bilang sama Aden juga." "Kapan? Kenapa dia tidak menelpon ku?" Mbok Atun juga tidak tahu. Sampai akhirnya Abrisam mengeluarkan ponselnya dari saku jasnya. Bersamaan dengan itu Bagas datang, dan langsung menatap ponsel Abrisam. Disana ada dua pesan masuk dari Rana yang mengatakan jika dia akan pergi belanja dan juga mengunjungi keluarganya. Dia akan segera kembali, sebelum Abrisam pulang dari kantor. "Dia lupa atau gimana sih, kalau suaminya ini nggak bisa baca pesan?"

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-43

    "Jadi … apa ada pertanyaan aneh, setelah kamu ketemu keluarga kamu?" tanya Abrisam. Rania berpikir sebentar. Doa pun menaruh dompet abu-abu miliknya di atas meja. Lalu menatap Abrisam dengan mata memicing. "Kamu … ngikutin aku ya?" tuduh Rania."Aku habis dari kantor. Mana mungkin aku ngikutin kamu." kekeh Abrisam. "Tapi kok tahu kalau aku mendapat pertanyaan aneh dari ayahku?" Dan kali ini giliran Abrisam yang berpikir keras. Ayah? Bahkan selama ini Abrisam mendengar jika istrinya ini memanggil papa bukan ayah? Menyadari ekspresi Abrisam, Rania pun tersenyum. Dia langsung menjelaskan jika ayah yang dia maksud adalah ayah kandungnya. Ibu dan ayahnya berpisah sejak lama, dan dia tinggal bersama dengan ibunya. Setelah berpisah ibunya menikah kembali, tapi tidak dengan ayahnya yang masih sendiri sampai saat ini. Ayahnya pergi meninggalkan rumah mewah mereka dan hidup sederhana, ayahnya juga sempat sakit jantung beberapa bulan yang lalu. Tapi untungnya ayahnya mendapatkan pertolongan

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-155

    Rania sampai di rumah dengan basah kuyup, dia hanya melihat Selena di rumah ini. Tidak dengan Bagas dan juga Abrisam yang entah kemana. "Ya Tuhan Rana … ayo cepat mandi, ganti bajumu nanti kamu bisa sakit." ucap Selena. Wanita itu menuntun Rania untuk masuk ke dalam rumah. Dia juga meminta mbok Atun untung menyiapkan air hangat untuk Selena mandi. Jangan sampai Rania sakit hanya karena air hujan. "Kamu dari mana sih, udah tau mau hujan kenapa gak pulang? Kenapa gak telpon Bagas aja buat jemput kami, seenggaknya kamu gak basah kuyup begini." omel Selena. Dirinya cukup berantakan, tapi sebisa mungkin Rania mencoba untuk tenang. Dia hanya pergi jalan-jalan sebentar, Rania lupa membawa ponsel dan juga uang. Karena dia pergi setelah berpamitan pada Selena. Dia berjalan terus kemana kaki mungilnya melangkah, taunya di tengah jalan malah turun hujan. Dia mencoba untuk pulang tapi yang ada Rania malah basah kuyup, akhirnya dia hujan-hujan saja sampai rumah. Selena menggelengkan kepalanya

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-154

    Berkali-kali Rania menghela nafasnya yang mendadak berat, wanita itu saat ini tengah beradaptasi di taman kota hanya untuk memikirkan banyak hal. Tak seharusnya Rania melibatkan perasaannya lebih dalam lagi, sedangkan dari awal Rania tahu jika pria itu tidak mencintainya. Dia hanya masih berusaha menerima kehadiran Rania bukan berusaha untuk mencintai Rania. Harusnya Rania sadar akan hal itu. Mau seberapa keras dia berusaha, jika Abrisam tidak ingin mencintai Rania tentu saja rasa itu akan menjadi percuma. Yang terlalu cinta itu Rania bukan Abrisam. Belum lagi wanita yang pernah mengandung bayi Abrisam. Jujur saja Rania iri dengan semua ini, dia iri di posisi wanita itu. Bahkan wanita itu sampai berpikir jika selama ini dirinya hanya tempat singgah. Ingat pertemuan mereka di taman ini bersama dengan Abrisam, di situlah jantung Rania sudah mulai tidak baik. Rania mencoba seasyik mungkin ketika bersama dengan Abrisam. setidaknya dia mampu membahagiakan pria itu dengan hal kecil. Menga

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-153

    "Ya, aku tau kalau itu Mas. Bedanya kamu melakukan itu dengan dia atas dasar cinta. Sedangkan denganku, atas keinginan ibumu yang ingin punya cucu cepat." "Demi Tuhan Rana aku menyentuhmu bukan karena itu. Bahkan kalau Mami nggak minta cucu pun aku juga akan menyentuhmu. Kamu istriku, dan aku berhak meminta hakku sebagai suami sama kamu!!" "Aku tau Mas, kita terpaksa bersama juga karena perjodohan. Aku pikir selama kita bersama, aku susah mengetahui semua tentang dirimu. Taunya aku salah, aku hanya mengetahui sebatas nama tanpa kisahmu." Abrisam mengacak rambutnya, dia pun menahan tangan Rania agar tidak pergi dari sampingnya. "Ran itu hanya masa lalu, aku salah aku tidak memberitahumu apapun tentang aku. Tapi bukan berarti kamu harus menghukumku dengan cara begini kan? Aku nggak suka, aku gak bisa, dan aku nggak tahan!!" Tidak perlu khawatir akan hal itu, lagian Rania tidak akan marah pada Abrisam. Dia hanya memaklumi dan menghargai privasi Abrisam selama ini. Bahkan Rania malah

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-152

    Setelah membantu Abrisam mandi, Rania memutuskan untuk turun. Dia membuat dia teh hangat untuk dirinya dan juga Abrisam. Tak lupa juga membawa satu piring biskuit yang sangat pas dan serasi ketika dinikmati dengan secangkir teh. "Rana … " panggilan itu membuat Rania menoleh. Dia menatap Selena yang baru saja masuk ke dalam dapur dengan wajah di Teluk. "Mami minta maaf." ujarnya. Helaan nafas keluar dari bibir Rania, dia pun menatap Selena dengan berat hati. "Ini Mami kenapa minta maaf sama Rana? Kan Mami lagi nggak melakukan kesalahan apapun sama Rana." Menurut Rania memang begitu, beda cerita dengan perasaan Selena yang mendadak lupa kalau Abrisam sudah menikah dan malah membahas tentang Claudia. Apalagi Selena yang kaget dan membutuhkan penjelasan dari Abrisam tentang kehamilan Claudia mantan kekasih Abrisam. Selena tahu perasaan Rania waktu di mobil, wanita itu mendadak diam dan murung. Belum lagi tatapan Rania yang kosong, dengan mata berkaca-kaca, seperti seseorang yang ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-151

    Dada Rania sesak mendengar hal itu. Dia terus menundukkan dan tak berani mengangkat wajahnya hanya sekedar melihat Selena, atau mungkin melihat ekspresi wajah Abrisam. Jika saja bisa memilih, mungkin kali ini Rania tidak ingin satu mobil dengan mereka. "Abrisam jawab Mami!!" sentak Selena. "Ya!!" hanya kata itu yang mampu Abrisam katakan. Tanpa ditanyakan darimana Selena tahu, tentu saja Bagas yang memberitahu. Entah Bagas kelepasan ketika berbicara dengan Selena, dan membuat Bagas menceritakan semuanya karena paksaan Selena. Selena menutup matanya, bersamaan dengan itu air mata Rania pun jatuh dengan perlahan. Sesak di dadanya menjadi, bagaimana bisa hal ini terjadi pada dirinya? Meskipun itu hanya masa lalu, tapi tetap saja mampu membuat Rania tidak terima. Sekarang Rania tahu kenapa setiap kali Rania bertanya tentang masa lalu pria itu, Abrisam memilih diam dan tidak mengatakan apapun. Bahkan pria itu akan mengajak Rania untuk membahas hal lain tentang Rania. Entah tidak ingin

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-150

    Paginya, Rania bangun lebih awal. Dia pun langsung memunguti semua baju miliknya dan juga baju milik Abrisam dan menyimpannya di sofa hotel. Barulah, wanita itu memilih membersihkan diri lebih dulu dan barulah membantu Abrisam mandi. Membantu Abrisam mandi? Membayangkan saja membuat kedua pipi Rania merah padam.Semalam, Rania dan juga Abrisam menghabiskan waktu untuk menonton film, banyak sekali yang Rania ceritakan dalam hal ini, sehingga membuat hubungan mereka semakin dekat dan erat. Abrisam juga banyak tertawa mendengar cerita lucu Rania waktu sekolah, dimana ada satu pria yang meminta Rania menunggu dia kembali dan akan menikahinya. Sayangnya Rania tidak mau, dia tidak memiliki kekasih bukan berarti dia menunggu pria itu. hanya saja memang Rania saja yang tidak mau, dia tidak suka menunggu hingga dia dipertemukan dengan Rana. Jika sudah memiliki ketertarikan kenapa harus menunggu lama?Ketika Abrisam bertanya hal yang sama, jawaban Rania pun juga masih sama. Dia yang sudah tert

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-149

    Brak … Selena memukul meja yang ada di hadapannya dengan kencang. Tatapannya memerah menatap sebuah vas bunga yang ada di hadapannya juga. Tangan wanita itu mengepal dengan sempurna. Dalam bayangan Bagas kedua tangan itu sudah terbalut dengan indah sarung tangan, yang siap kapanpun dan dimanapun untuk menghantam dan juga memukul orang-orang yang ada di sekitarnya."Apa kamu bilang!!" “A-apa?” Bagas masih menunjukkan wajah polosnya, seolah dia melupakan apa yang dia katakan beberapa menit yang lalu“Masih bisa bilang apa!! Kamu pengen leher kamu hilang atau gimana!!” teriak selena kembali.Bagas menelan salivanya kasar, dia pun menggeser duduknya untuk menjauh dari Selena. Sejujurnya dia juga terpaksa untuk melakukan hal ini, tapi karena dia tidak percaya dengan apa yang dokter itu katakan, makanya dia memberitahu Selena jika kekasih Abrisam dulu pernah mengandung pewaris keluarga ini. Kalau mereka tidak ingat, perlu Bagas ingatkan dulu Abrisam pernah mengatakan jika dia ingin menika

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-148

    "Bintangnya banyak ya Mas." ucap Rania untuk mengusir keheningan diantara mereka. "Iya kali Ran. Aku kan juga nggak tau." Rania menatap Abrisam dengan nanar, senyum sendunya tercetak jelas di wajahnya. Entah harus bahagia atau sedih dengan jalan hidup seperti ini. Tapi Rania bersyukur jikaAbrisam tidak bisa melihatnya, doa tidak tahu antara Rania dan juga Rana yang sesungguhnya memiliki perbedaan yang signitif. Jika saja nanti Tuhan membongkar ini semua, Rania berharap nanti jika dia benar-benar sudah lelah. Jangan sekarang, sungguh, Rania masih menginginkan Abrisam dalam hidupnya."Kalau dilihat-lihat … " Rania menggantung ucapannya meneliti penampilan Abrisam dari rambut, baju, hingga warna sepatu yang serasi sekali pria itu kenakan. "Mas Abri ganteng juga malam ini." ujarnya dengan rasa malu. Abrisam menunduk menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ini pujian, dulu dia sering mendapat pujian seperti ini. Tapi kenapa dengan Rania rasanya berbeda?Melihat reaksi Abrisam. Rania p

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-147

    Rania melepas penutup matanya ketika tidak mendengar apapun. Wanita itu cukup terkejut dengan langit hitam yang banyak sekali taburan bunga. Belum lagi lilin yang menyala membentuk hati, dan juga taburan bunga di dalamnya. Rania tersenyum,m sore tadi Abrisam menang menelpon Rania untuk menerima bingkisan yang dia kirimkan. Bahkan Abrisam juga meminta Rania untuk menggunakan hadiah yang dia berikan malam ini. Belum lagi dipadukan dengan dompet yang dibelikan oleh Selena. Wanita itu menutup mulutnya ketika suara musik terdengar. Rania menatap ke arah tangga, yang dimana ada banyak sekali lilin dan juga karpet merah. "Apa saya harus kesana?" tanya Rania memastikan. Pelayanan itu mengangguk. "Ya Nona. Tuan Abri menunggu anda di atas." Rania semakin penasaran apa yang akan dilakukan Abrisam dengan dirinya. Sedangkan sore tadi, pria itu hanya mengatakan jika dia akan mengajak Rania untuk menonton sebuah film. Awalnya Rania mengajak Gaby yang katanya ingin nonton film dengan Rania juga.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status