Share

Chapter-31

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-11-19 17:25:16

"Aduh … "

Ini sudah satu jam lamanya Rania dan juga Abrisam tak kunjung keluar kamar setelah meminum ramuan dari Selena. Dan tentunya tiga orang yang sedang menguping di depan kamar mereka, saling menahan tawa mereka agar tidak pecah.

"Ah … sakit."

Selena mendelik, melebarkan matanya mendengar kata itu

Dia bahkan sampai meremas tangan Alfa untuk menahannya agar tidak berteriak.

"Pelan Ran."

Dan entah kenapa, suara itu begitu candu untuk Selena. Rasa ingin berteriak kencang, karena rencananya berhasil. Tapi Alfa sudah lebih dulu mendelik dan meminta Selena untuk diam. Mereka itu berhasil sedang pembuahan atau sedang melakukan hal yang lain.

"Hiks Mas … ini sakit." suara Rania semakin merengek.

"Astaga … ini pelan loh Ran. Pelan banget malahan, masa iya masih sakit?"

Selena tak tahan dengan semua ini. Dia pun menarik Alfa untuk segera pergi. Begitu juga dengan Bagas yang mendadak merinding mendengar suara mereka.

Ketika mereka ingin pergi, suara Rania kembali terdengar. Memint
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-32

    Bukan ke iri, lebih ke kalau bikin bayi diam saja. Matiin lampunya, nikmati berdua, gigit bibir bawah agar tidak terdengar suara teriakan atau desahan dahsyat ketika mereka akan sampai di puncak. Tapi yang ada merek malah berteriak yang dimana tetangga saja langsung dengar dan tahu. Jika mereka sedang menikmati malam berdua tanpa gangguan siapapun. Bagas ingin sekali pergi. Ini sudah hampir tengah malam, dan dia juga sudah merasa ngantuk. Namun, Selena melarang Bagas untuk tidur lebih dulu. Dia tidak peduli jika Bagas mengantuk atau mungkin besok harus ngurusin kantor lagi. Yang terpenting saat ini, mereka harus begadang sampai Abrisam dan juga Rania selesai melakukan ritual mereka. "Tapi Tante–""Mami–" Panggilan itu langsung membuat Selena menoleh. Disana sudah ada Rania dan juga Abrisam yang berdiri di anak tangga akhir dengan wajah menyedihkan. Tentu saja Selena yang sudah penasaran pun langsung mendekati mereka. Meneliti raut wajah mereka yang memiliki banyak bintik. Rambut ac

    Last Updated : 2024-11-19
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-33

    Abrisam menghela nafasnya, tubuhnya masih terasa gatal setelah minum obat yang dokter anjurkan. Dokter juga meminta Selena untuk tidak macam-macam memberi minuman apapun pada mereka. Ada beberapa bahan minuman yang memang tidak boleh dicampur, selain menimbulkan alergi juga menimbulkan penyakit lainnya.Tentu saja hal itu langsung membuat Selena mendengus, dia hanya memberikan jamu tradisional agar mereka cepat hamil. Lagian, dokter juga tidak memikirkan perasaan Selena yang ingins ekali menimang cucu dari mereka. Abrisam itu sudah lumayan lama menikah dengan Rania, jadi wajar dong kalau Selena ingin cucu. Semua anak teman Selena yag sudah menikah juga sudah memiliki cucu. Ada yang kembar tiga sekali lahiran, ada juga yang hampir dua, dan ada juga yang sedang hamil besar. Selena ingin seperti mereka, menemani menantunya pergi ke dokter kandungan dan juga berbelanja baju bayi yang lucu dan imut.Mendengar hal itu Abrisam mendadak frustasi. “Sabar Mi, nanti Abri bikinin cucu yang lucu d

    Last Updated : 2024-11-20
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-34

    “Mi buka pintunya ....” teriak Abrisam, dan memukul pintu kamarnya dengan tongkat yang selalu dia bawa.Disini Abrisam baru tahu jika Selena mengunci kamarnya sejak semalam. Dan Abrisam juga lupa menaruh kunci cadangan kamarnya dimana. Pria itu terus berteriak kencang memanggil nama Selena dan juga Bagas begitu juga dengan mbok Atun atau siapapun yang berada disekitar kamar Abrisam, untuk membuka pintu kamar ini. Dia ada meeting penting pagi ini, dan Abrisam juga tidak mau gagal dalam tender milyaran rupiah.“Bagas ... buka pintunya.” Teriak Abrisam kembali.Jika saja dia tidak buta, sudah dipastikan kalau pintu ini sudah ditendang hingga jebol.Melihat hal itu Rania pun menghela nafasnya, mau berteriak sampai tenggorokannya lepas pun tidak akan membuat orang di dalam rumah ini membuka pintu. Meskipun mereka ada di bawah atau mungkin ada di balik pintu ini, mereka akan diams ampai rasa kesal mereka hilang.“tapi aku harus pergi ke kantor, Ran.’ Kata abrisam nyaris frustasi.“Aku tau M

    Last Updated : 2024-11-20
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-35

    Sudah setengah jam lamanya, Selena terus tersenyum ketika melihat dua tanda di leher jenjang Rania. Wanita itu sudah berusaha untuk menutupi tanda itu, dengan rambut dan juga bintik merah di lehernya. Tapi … dasarnya mata Selena ini sangat tajam, tidak mungkin dia salah lihat. Antara bintik hitam dan juga tanda kepemilikan meskipun warnanya nyaris sama dan identik dengan warna merah. Percayalah pasti ada yang besar sebelah. Bintik itu memiliki standar dan kualitas buntaran sendiri. Sedangkan tanda kepemilikan memiliki ciri khas tersendiri dan juga bentuknya pun beda sendiri. Belum lagi, waktu Selena membuka pintu kamar Abrisam. Dia masih bisa melihat jelas dimana Rania masih dalam pelukan Abrisam. Dengan posisi Abrisam yang masih menyembunyikan wajahnya di lekuk leher Rania. Padahal tadi itu, Abrisam sudah menggunakan baju serapi mungkin untuk pergi ke kantor. Kalau Rania … dia hanya mengenakan jubah mandi warna ungu dengan tali yang nyaris lepas sempurna di tubuhnya. Kalau tahu begin

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-36

    "Seriusan, aku lihat sendiri Bri. Nggak percaya banget sih!!" kata Bagas. "Kamu suka bohong biasanya sama saya." Bagas menjitak kepala Abrisam dengan gemas. "Kapan aku bohong sama kamu!! Tapi ini serius, Bri. Ya Tuhan." Abrisam mendengus sebal, dia kesal bukan perkara itu. Bahkan Abrisam juga senang jika fotonya tercetak banyak di galeri ponsel Rania. Tapi masalahnya kenapa lebih cepat membuka pintu kamarnya ketika Abrisam menemukan tempat ternyaman nya. "Saya mau pulang aja. Saya pusing." Bagas terkekeh. "Pusing apa mau lagi, Bos." "Sialan!! Tutup mulutku Bagas. Dibilang saya sama dia itu nggak ngapa-ngapain kok. Jangan ngeyel!!" "Terus tanda itu!!" "Bagas pulang!!" seru Abrisam yang semakin kesal. Bagas tertawa kencang dengan hal ini, dia pun mendorong bahu Abrisam pelan beberapa kali. Hingga membuat pria itu mengatakan tongkatnya dan memukul kaki Bagas. "Iya!! Iya pulang, Bri. Gitu aja marah, bercanda Bri, bercanda!!" kata Bagas ngegas. Membutuhkan waktu tiga puluh menit

    Last Updated : 2024-11-21
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-37

    Bagas menggaruk kepalanya yang diyakini Abrisam tidak gatal sama sekali. Pria itu duduk di samping Abrisam dengan wajahnya tanpa dosanya. Sesekali mencolek lengan Abrisam yang sejak setengah jam lalu hanya diam saja di samping Bagas. "Bri … marah ya?" tanya Bagas kesekian kalinya. Mungkin ini pertanyaan yang kelima puluh kali, Bagas mengatakan hal yang sama. Dan Abrisam masih tetap dengan diamnya. Dia masih kesal dengan sikap Bagas yang tidak sopan masuk ke kamarnya. Mungkin dulu sebelum menikah, Abrisam masih memaklumi nya. Tapi kan ini statusnya sudah berbeda. Dimana Abrisam sudah menikah, dan di kamar ini tidak hanya ada Abrisam tapi juga ada istrinya. Lalu dengan bangganya Bagas malah mendobrak pintu kamarnya dan berteriak kencang. Dia pikir Abrisam melakukan apa? "Heh nggak ada yang orang nggak berpikiran negatif, pas kamu bilang sedot-sedot. Terus … kamu bilang biar Bagas aja yang nyedot. Apa coba!!" omel Bagas. "Pikiran kamu aja yang kotor!!" kata Abrisam kesal. "Bukan sal

    Last Updated : 2024-11-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-38

    Turun dari mobil yang jarak parkiran dan juga tempat pasar raya lumayan jauh. Rania dengan hati-hati menuntun Abrisam, yang mendadak tidak ingin menggunakan tongkat. Padahal ya, jika menggunakan tongkat juga tidak masalah bagi Rania. Bisa untuk hati-hati dan juga bisa tahu jika kakinya tidak akan menyentuh apapun. Tapi ya dasarnya Abrisam tetaplah Abrisam, yang suka sekali ngeyel. "Awas Mas ada batu." kata Rania. Entah sudah berapa kali Rania mengatakan jika di hadapan Abrisam ada banyak batu. Dan meminta Abrusan untuk kembali hati-hati. Sedangkan batu dan juga kaki Abrisam itu masih besar kaki Abrisam, jika hanya kerikil dan batu kecil juga tidak akan ada masalah apapun. Kecuali batu besar yang besarnya sepinggang Abrisam barulah Abrisam hati-hati ketika berjalan. "Astaga … batunya sama kakiku besaran kakiku loh. Itu batu cuma seupil, Rana." gemas Abrisam. Rania tertawa kecil dan kembali mengalungkan tangannya pada lengan Abrisam. Wanita itu kembali mengajak Abrisam keliling pasa

    Last Updated : 2024-11-23
  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-39

    Satu jam sudah lamanya, Rania terus menatap boneka teddy bear pink besar di hadapannya. Wanita itu sesekali memencet hidung boneka itu dengan gemas. Awalnya, Rania sempat tahu dengan Abrisam yang akan melempar bola tadi. Dia sudah berpikir jika bola itu tidak akan masuk, dan mereka akan pulang dengan tangan kosong. Tapi yang terjadi, Abrisam malah bisa meruntuhkan dia belas kaleng dalam satu lemparan. Kalau tau begini mah, mending tadi minta Abrisam yang melempar bola agar bisa mendapat banyak hadiah. Sayangnya … Rania meragukan hal ini. Melihat hal ini, Bagas sesekali menendang kaki Abrisam untuk memastikan jika apa yang dia lihat itu benar. Dia juga membisikan sesuatu di telinga Abrisam. "Udah sejam, itu boneka dipeluk terus nggak di lepas." bisiknya. Abrisam mendengus, terus dia harus apa kalau Rania memeluk boneka? Apa dia harus marah dan membuang boneka itu? Yang ada Rania yang akan marah padanya karena membuang bonekanya. "Nggak cemburu apa sama boneka?" bisik Bagas kembali.

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-106

    Leon pulang dengan perasaan kesal. Makan siang tadi membuat dirinya ingin sekali marah. Dia harus melihat kemesraan Abrisam dan juga Rania yang ditunjukkan di depan publik. Bisa dibilang sengaja membuat Leon marah. Pria itu masih ingat betul, jika dulu ketika Abrisam memiliki kekasih pria itu tidak seperti ini dengan kekasihnya dulu. Bahkan kebanyakan kekasih Abrisam sekali mengeluh memilih kekasih macam Abrisam yang terkesan cuek dan tidak peduli dengan kekasihnya. Itu sebabnya mereka lebih suka menjalin hubungan dengan Leon karena apa yang mereka dapatkan selalu ada di diri Leon. Perhatian, kasih sayang, dan waktu. Empat hal yang selalu diinginkan wanita ketika memiliki kekasih.Duduk di sofa cream pria itu menatap langit-langit rumahnya dengan mata terpejam. Dalam bayangannya, Leon membayangkan ucapan Rania yang dia dengar tadi. Permainan memakan permen, menjilatinya hingga menggigit. Entah kenapa Leon membayangkan hal yang mengarah pada adegan dewasa. Dimana Rania yang mulai memai

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-105

    Kara menatap Rania yang mondar mandir di depannya dengan jengkel. Baju tipis itu bergoyang kesana kemari seiring mengikuti arah angin. Belum lagi disini ada tiga pria, yang otomatis juga pasti akan paham dengan situasi seperti ini. Wanita itu masuk ke dalam kamar penginapannya, mengambil beberapa potong baju miliknya lalu dia berikan pada Rania. Meminta kakak iparnya untuk mengganti bajunya yang lebih tebal. Lagian, Kara juga tidak ingin kakak iparnya itu sakit kembali. Jika kemarin kakak iparnya bisa sakit masih, mungkin saja setelah ini kakak iparnya bisa masuk angin. "Kamu serius minjemin baju ini buat aku, Kara?" tanya Rania memastikan. "Iya. Aku pikir-pikir takut Kakak sakit lagi aja." Rania melompat kegirangan layaknya anak kecil. Dia pun buru-buru mengganti baju tipisnya dengan baju tebal milik Kara. Tidak masalah kebesaran sedikit, toh Rania juga suka baju dengan size yang besar. Tidak hanya itu, sangking senangnya dengan baju yang Kara bagi. Rania langsung menemui Abrisa

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-104

    Suara peluit berbunyi dengan kencangnya. Satu persatu bola masuk ke gawang lawan dan mencetak gol. Permainan dimulai dua jam yang lalu, dimana team Kara dan juga Rania unggul dengan delapan poin. Sedangkan team Mbok Atun dan juga Selena unggul dengan lima poin. Susah dipastikan team Rania dan juga Kara yang memenangkan tantangan kali ini. "Astaga capek banget." keluh Rania dan duduk di samping Abrisam. "Seru mainnya?" tanya Abrisam bersemangat. Rania mengangguk, dia pun menerima satu botol minum yang diberikan Abrisam. Meneguk nya hingga setengah, Rania pun dengan iseng melempar bola itu ke sembarang arah. Hingga dia mendengar suara rintihan yang kencang. "Ehh siapa itu?" pekik Rania kaget. "Ada orang kah?" teriak Kata kencang. Rania menatap setiap penjuru arah, sambil mewanti-wanti jika itu adalah monster hutan, atau mungkin orang jahat. Selena dan yang lain pun bisa langsung kabur jika ada yang mau mencelakai mereka. Dan ternyata, orang itu keluar dari arah samping kanan denga

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-103

    Bangun lebih dulu, Rania pun memutuskan untuk membantu Mbok Atun memasak di dapur villa. Hari ini akan ada pertandingan sepak bola antara team Rania dan juga Selena. Ya, semalam Selena mengumpulkan seisi rumah ini untuk berunding. Selena menginginkan permainan selama mereka liburan, anggap saja hiburan sementara ini untuk menghibur Selena yang sempat kecewa dengan keadaan. Dimana Rania tidak kunjung hamil.Pagi ini dengan membuatkan nasi goreng telur mata sapi, Rania pun menatap semua masakannya di atas meja. Hingga satu persatu orang keluar dari kamar mereka, termasuk Abrisam. "Selamat pagi." sapa Rania ketika melihat Kara yang baru saja datang dan duduk. "Pagi Kak. Kita jadi main bolanya? Aku nggak jago loh." kata Kara. Rania mengangguk, "Jadi dong. Kamu team aku." Kara mengangguk, dia pun menatap Selena yang sudah siap dengan baju olahraganya. Begitu juga dengan para pria yang datang satu persatu dengan rasa malasnya. Rania langsung berlari kecil ke arah Abrisam, dan menuntunn

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-102

    Leon tersenyum lebar ketika melihat rumah di depannya. Pria itu memutuskan untuk pergi ke puncak untuk menyusul Rania. Untung saja salah satu tangan katakan Leon cepat menemukan keberadaan Leon dan juga Abrisam. Dan sekarang jarak antara penginapan Leon dan juga Rania hanya berjarak dua rumah. Itu tandanya Leon bisa melihat Rania apapun yang wanita itu lakukan setiap harinya. Pria itu menarik kopernya untuk membawanya ke kamar, menata semua bajunya ke sebuah lemari kecil di ujung ruangan. Rumah ini tidak terlalu besar, hanya ada satu lantai dengan banyak penyekat ruangan. Dapur dan juga ruang tengah, dihalangi oleh satu bufet kaca tinggi yang tidak memiliki isi apapun. Lalu dari pintu dan sebelah kiri pintu, langsung ke ruang tengah. Depan rumah juga ada taman sedikit, dan juga teras yang minimalis yang indah. Leon keluar dari kamarnya, dia pun memutuskan untuk menikmati udara di puncak. Agak dingin, tapi tidak masalah. Menggunakan syal untuk menutup lehernya, Leon pun berjalan di d

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-101

    Selena cemas-cemas harap, ketika melihat Rania pulang dalam keadaan pingsan. Abrisam meminta bantuan warga setempat untuk mengantar mereka pulang. Dan tentunya, warna juga kaget ketika lihat Abrisam yang tidak bisa melihat sama sekali. Untung saja tempat tinggal sementara ini tidak jauh dari pemukiman warga. Hingga beberapa warga mendatangkan bidan desa tempat ini untuk memeriksa Rania. Dalam hati, Selena berharap pingsannya Rania ini karena hamil. Tapi yang ada, bidan desa itu mengatakan jika Rania merasa lelah dan juga maag naik, itu sebabnya dia pingsan. Bukan karena tanda-tanda orang hamil. Bidan desa juga hanya menemukan satu nadi, perut Rania juga lembek. Tidak ada yang keras dibagian bawah. Mungkin memang belum saatnya Rania hamil. Selena sempat kecewa, pernikahan Abrisam dan Rania sudah terbilang cukup lama jika dihitung dari tanggal mereka menikah. Tapi sampai sekarang Rania juga belum hamil anak Abrisam. Apa dia tidak tahu, jika Selena sudah ingin sekali menggendong cucu

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-100

    Menundukkan kepalanya malu, Rania pun bersembunyi di balik punggung Abrisam. Dia pun menarik ujung baru Abrisam, dan memintanya untuk cepat keluar dari rumah ini. Sungguh, Rania ingin menenggelamkan dirinya di tengah gurun pasir jika melihat wajah Selena yang menyebalkan. "Kalian mau kemana?" tanya Kara. "Heh Kara … kamu kenapa banyak tanya sih. Mereka itu mau jalan-jalan, kalau kamu pengen sama Bagas aja tuh nganggur." jawab Selena. Karaw memutar bola matanya malas. "Apa sih Mi. Orang Kara cuma tanya doang kok, nggak ada niatan juga mau ikut mereka." "Mami pikir juga mau ikut. Dari pada jadi obat nyamuk mending sama Bagas aja nggak masalah." Memutar bola matanya malas, Kara menolak. Jika dia ingin jalan-jalan, dia bisa melakukannya sendiri nanti. Untuk saat ini Kara sedang malas keluar rumah, selain hawanya dingin ada sesuatu yang harus dijaga agar tidak ada orang yang tahu. Ya, ini semua karena ide gila Selena sebelum berangkat ke puncak. Awalnya, Selena yang menarik koper baj

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-99

    Leon menatap rumah di hadapannya yang terlihat kosong, sejak kemarin Leon tak melihat satu orang pun yang keluar dari rumah itu. Entah Rania, Abrisam atau mungkin pembantu rumah ini. Biasanya, jika Leon lewat depan rumah ini, dia biasanya melihat Rania yang berada di depan rumah sambil menyirami beberapa bunga. Atau mungkin melihat Rania yang tengah memetik bunga mawar di dekat pagar. Dan sekarang …Memijat pelipisnya, Leon pun terlihat sangat pusing. Baru kemarin dia mengirim bunga pada wanita itu dan sekarang malah tidak melihatnya. Belum lagi kuris yang disuruh mengantar bunga memberitahu Leon jika rumahnya kosong. Awalnya, Leon juga tidak percaya, dia berpikir kurir itu salah alamat atau bagaimana. Taunya pas datang kemari rumah ini benar-benar kosong. Dimana Rania berada? Pikir Leon. Mengambil ponselnya, Leon pun langsung menghubungi salah satu orang yang menangani kerjasama antara perusahaan Leon dan juga Abriam. Dia ingin tahu apa Abrisam ada di kantor atau tidak. Dan jawaban

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-98

    Kesal. Itulah yang dirasakan oleh Rania. Koper miliknya telah di tukar. Baju yang dia bawa telah dikeluarkan dan digantikan baju kekurangan bahan. Dimana baju yang ada di dalam koper Rania kebanyakan baju tipis di cuaca yang dingin ini. "Kamu yakin sudah masukin semua bajunya?" tanya Abrisam memastikan. "Udah Mas. Aku malah banyakin bawa kaos loh tadi. Tapi ini kenapa isinya beda semua ya, warna kopernya juga masih sama." "Kopernya warna apa?" "Warna merah."Abrisam diam mendengar warna merah. Dia teringat sesuatu dengan warna merah itu. Tapi disini Abrisam mencoba untuk mengenyahkan pikiran buruknya. Tidak mungkin jika barangnya ketinggalan di rumah Abrisam. Mana mungkin!! Pikir Abrisam. "Baju kamu satu pun nggak ada?" Bukannya tidak ada. Di koper ini ada banyak baju dan juga dress mini yang menggoda iman. Rania juga mengambil beberapa baju dan dia berikan pada Abrisam, untuk menyentuhnya. Bajunya terlalu tipis dan Rania takut masuk angin jika dia menggunakan baju ini. Sedangka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status