Share

Bab 217 - Kelicikan Terskenario

"Ke mana dia?"

Nial mencoba menghubungi Bela, tapi panggilannya tidak diangkat. Ponselnya mati, yang artinya dia tidak bisa menemukan di mana keberadaannya saat ini bahkan saat ia telah melacaknya.

Nial gelisah.

Ia merasa bersalah.

Ia merasa dirinya sudah gila saat mengatakan hal-hal buruk pada Bela.

Di tempat harusnya Bela bisa mendapatkan healing terbaik, namun Nial justru menambah luka hatinya.

Bagaimana bisa? Bagaimana bisa dia melakukan itu pada perempuan yang hidup dan matinya bahkan rela dia korbankan, demi Nial.

"Itu gara-gara pemilik rumah itu. Kalau dia nggak menemukan pasporku dan mengembalikannya besok pagi, akan aku patahkan tulang lehernya."

Nial menghela napasnya dengan kesal. Ia mengambil sisi kanan jalan setelah keluar dari gerbang rendah rumah yang ia sewa.

Ia terus berjalan. Ia harus menemukan Bela. Menengok ke sekitaran yang restoran atau kafenya masih buka. Tapi tidak ada tanda keberadaan perempuan cantik dengan pinggang ramping dan dagu kecilnya. Semua kosong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status