Share

Bab 172 - Belum Ada Sehari, Tapi Rindu Menghampiri

"Nggak! Mas Nial nggak bilang apapun."

Bela menjawab Siska setelah mengembalikan ponselnya

"Tentu saja! Itu karena Pak Nial nggak ingin kamu kepikiran perempuan bernama Jenni itu, Bel."

Bela menghembuskan napasnya dengan gelisah. Dugaannya benar sebelum berangkat. Bahwa bisa saja Nial bertemu dengan Jenni. Dan hal itu terbukti benar.

Mereka benar-benar bertemu dengan cara yang tidak diduga.

"Jangan kepikiran, Bel! Pak Nial 'kan bisa dipercaya."

"Iya, Kamu benar. Mas Nial bisa dipercaya."

"Mas Jerry bilang dia langsung mencoret kertas yang akan dijadikan bahan presentasi saat melihat Jenni datang dan pergi dari sana."

Bela bernapas semakin berat. Membayangkan mata serigala Nial yang marah saja telah membuatnya merinding tak kepalang.

Hal yang paling ditakuti Jenni saat ini bisa jadi adalah dibenci Nial. Dia melakukan segala cara agar Nial melihatnya namun malah mendapatkan lemparan kebencian yang tak terkira jumlahnya.

Bela tersenyum kecil. Nial menepati janjinya dulu. Dulu sekali. Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status