Share

Bab 142 - Kau Tak Pernah Menciumku?

"Ngh?"

Orang bilang tidak ada yang namanya terlambat. Tapi bagi Bela, dia terlambat mencegah Nial karena prianya itu telah menciumi lehernya tanpa henti dan membuatnya terhempas di atas ranjang.

Baru sesaat setelahnya menarik wajahnya sambil berbisik,

"Kamu bilang minta berhenti? Tapi malam ini kamu memakai parfum kesukaan Mas di lehermu, 'kan?"

"Mas? Kita ada di rumah bapak loh ini. Jangan lakukan malam ini ya?"

Bela menggeliat agar Nial pergi dari atasnya. Tapi justru gerakan itu membuat Nial semakin tidak ingin melepaskannya.

"Nggak boleh bercinta? Tapi tubuh kamu ingin, Sayang!"

Nial memang tidak salah karena meski Bela mengatakan tidak, nyatanya tubuhnya bereaksi lain. Ingin disentuh dan dijamah.

"Mas?"

"Iya, Mas di sini, kok."

Nial membuka resleting depan pada dress Bela. Menenggelamkan wajahnya di sana, di antara kedua miliknya yang hangat dan nyaman. Yang membuat Bela memejamkan mata karena kenikmatan. Menyisipkan jari-jarinya di antara rambut hitam Nial.

"Masih nggak ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status