Beranda / Rumah Tangga / Istri Pengganti CEO Arrogant / Bab 118: Satya sudah Sembuh

Share

Bab 118: Satya sudah Sembuh

Penulis: Suhadii90
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-27 09:28:28

Dua minggu setelah kepergian Riana dari rumah itu, membuat Fandy tak dapat bertemu dengan Citra karena dilarang oleh Yuni.

"Arggh! Di mana kamu, Riana? Kenapa hidupmu hanya menyulitkanku saja!" pekiknya sembari memukul setir mobil sebab kesal sudah dua minggu lamanya dia tak kunjung menemukan keberadaan Riana.

Dering ponselnya berbunyi. Panggilan dari Citra membuatnya menghela napas panjang. Ia kemudian menerima panggilan tersebut meski tidak tahu harus mencari alasan apa lagi.

"Halo, Sayang?" ucapnya dengan suara lemasnya.

"Kamu di mana? Kenapa kamu tidak pernah datang menemuiku lagi? Kamu lagi ada masalah?" tanyanya di seberang sana.

"Sorry, Sayang. Aku lagi banyak kerjaan makanya nggak bisa ke rumah kamu. Nanti aku kabari kalau kerjaanku sudah selesai, yaa."

"Hm! Baiklah. Kalau begitu, aku mau antar Mama ke salon dulu."

Fandy hanya mengangguk kemudian menutup panggilan itu lagi. Ia lalu melajukan mobilnya kembali mencari keberadaan Riana sebab ia tidak diperbolehkan pulang sebelum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 119: Kecelakaan

    Fandy menoleh pelan ke arah sang mama yang tampak bahagia mendengar kabar jika anak sulungnya sudah dinyatakan sembuh dan bisa pulang ke Indonesia.Tak lama setelahnya, panggilan telepon dari Citra membuatnya langsung beranjak dari duduknya dan menjauh dari sang mama."Halo, Citra. Kamu ke mana aja? Kenapa kamu menghilang, hm?"Citra menghela napasnya di seberang sana. "Aku ada di depan rumah kamu. Aku ingin menyampaikan sesuatu pada kamu."Dengan segera, lelaki itu keluar dari rumahnya hendak menemui sang kekasih yang sudah dua minggu tidak ada kabar.Fandy yang hendak memeluk Citra kemudian dihalangi begitu saja oleh perempuan itu hingga membuat Fandy mengerutkan keningnya."Kenapa kamu tidak ingin dipeluk?" tanya Fandy datar.Citra menghela napasnya dengan panjang. "Aku sudah mengetahui jika kamu sudah menikah, Fandy!"Deg!Jantung Fandy seketika berdetak kencang kala mendengar ucapan dari Citra. "Citra. Aku hanya belum menemukan waktu yang tepat saja untuk memberi tahu kamu yang s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 120: Ditemukan

    "Kami dari rumah sakit. Saudara Fandy mengalami kecelakaan cukup parah dan kondisinya masih dalam penangangan dokter.""Apa?" Seketika Satya membolakan matanya sembari beranjak dari duduknya."Ada apa, Satya? Kenapa kamu terlihat kaget seperti itu?" tanya Yuni panik."Saya segera ke sana," ucapnya lalu menutup panggilan tersebut. "Ma. Fandy kecelakaan. Kondisinya masih ditangani oleh dokter.""Heuh?" Yuni terkejut bukan main. Keduanya lantas bergegas keluar hendak pergi ke rumah sakit."Halo, Pa. Fandy kecelakaan, Pa. Papa segera ke rumah sakit Medika sekarang juga, yaa." Yuni menghubungi sang suami yang tengah berada di kantor."Iya, Ma. Papa segera ke rumah sakit sekarang." Herman menutup panggilan tersebut dan bergegas pergi ke rumah sakit."Mama yang tabah. Maafkan aku karena sudah membuatnya harus mencari Riana karena ancamanku. Aku menyesal karena sudah mengatakan itu pada Fandy. Andai aku tidak bicara seperti itu, ini tidak aka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 121: Pergi untuk Selamanya

    "Baik. Kabarku sudah lebih baik dari sebelum-sebelumnya."Riana manggut-manggut. "Aku lega, mendengarnya." Ia lalu menerbitkan senyumnya. "Aku masih ada kelas, Kak. Tidak bisa aku tinggalkan." Riana membalikan badannya. Hendak kembali ke dalam kelas."Riana. Fandy kecelakaan."Seketika itu Riana berdiri mematung, tidak meneruskan langkahnya. Ia lalu kembali menoleh ke arah Satya."Heuh? Kecelakaan?" tanyanya panik.Satya mengangguk pelan. "Kondisinya kritis. Aku harap kamu mau kembali ke rumah dan melihat kondisi suami kamu."Riana menelan salivanya dengan pelan. "Suami? Dia sudah memilih kembali pada Citra, Kak. Sudah tidak ada kata suami dan istri lagi dalam hubungan kami. Setelah aku melahirkan, aku akan menceraikan dia.""Citra sudah menikah, Riana. Karena tahu selama ini dia dibohongi. Fandy telah menikah dengan kamu dan Citra tidak terima. Dan akhirnya memilih untuk mencari pria lain."Riana menghela napasnya dengan panjang. "Jadi, selama ini dia menunggu orang yang tidak benar-

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 122: Bolehkah Aku Memelukmu?

    Satu minggu setelah Fandy meninggal, Riana yang kini sudah menyandang status janda sudah kembali ke rutinitasnya sebagai guru yang mengajar di TK."Riana. Kamu masih tetap ingin bekerja?" tanya Satya yang datang untuk menjemput perempuan itu di sekolah.Riana mengangguk. "Iya, Kak. Sebagai guru di sini, tidak terlalu berat juga. Karena kerjanya santai, hanya perlu melatih kesabaran saja jika ada anak murid yang kurang nurut. Setidaknya aku punya akitivas sampai anakku lahir."Satya manggut-manggut dengan pelan. "Jangan lupa jaga kesehatan kamu, Riana. Jangan sampai sakit dan jangan sungkan untuk meminta bantuanku."Riana tersenyum tipis. "Ya. Aku pasti akan meminta bantuan Kak Satya jika ada hal yang tidak bisa aku lakukan. By the way, siapa yang menggantikan Fandy di hotel?""Temanku. Galang. Dia yang Papa percaya untuk menggantikan posisi Fandy."Riana manggut-manggut dengan pelan. "Begitu. Kalau Kakak sendiri, belum ingin cari pengganti Arumi?"Satya tersenyum tipis kemudian mengge

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 123: Tidak Punya Tujuan

    Riana terhenyak sesaat. Ia kemudian mengangguk malu-malu meski sebenarnya ia ingin sekali dipeluk oleh lelaki itu.Satya lantas memberanikan diri untuk memeluk Riana. Mengusapi punggung perempuan itu dengan lembut seraya menitikan air mata haru."Andai dari dulu aku terapi dengan kamu, Riana. Mungkin aku sudah sembuh dari dulu. Tapi, aku sadar diri. Aku hanya kakak iparmu saat itu."Riana menghela napasnya dengan panjang kemudian melepaskan pelukan itu. "Kakak jangan banyak memikirkan hal yang tidak perlu dipikirkan. Karena semuanya sudah berlalu, sebaiknya Kakak tata hidup Kakak untuk masa depan Kakak."Satya tersenyum tipis. "Masa depanku ada pada diri kamu, Riana. Aku tidak berpesta ria karena kepergian Fandy. Tapi, kamu pantas untuk memiliki masa depan yang indah setelah gelap dan mendung yang kamu jalani selama ini."Riana tidak bisa berkata-kata lagi mendengar ucapan Satya yang begitu tulus dan hangat.**Satya sudah kembali pulang ke rumah. Ia kemudian menghampiri sang mama yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 124: Hendak Melahirkan

    Keduanya kini tengah duduk di sebuah taman kota, menghadap ke air mancur sembari menikmati es krim yang mereka beli di minimarket."Kamu kalau pengen sesuatu, bilang aja. Nanti anaknya ngeces, lho."Riana terkekeh pelan. "Kebetulan anak aku nggak banyak maunya, Kak. Makanya aman-aman aja. Yaa paling juga kalau lagi lapar, aku bikin makanan yang ada di kulkas."Satya mengulas senyumnya kemudian mengusapi perut buncit perempuan itu. "Anaknya baik, seperti ibunya." Ia kemudian menatap Riana dengan lekat."Jika nanti kamu sudah melahirkan, kemudian kita menikah. Boleh kan, aku memintanya untuk memanggilku ayah?" pintanya kemudian.Riana menelan salivanya dengan pelan kemudian tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. "Boleh. Kan, sudah jadi suami aku."Satya menerbitkan senyumnya. "Aku ingin jadi ayah yang baik untuknya kelak, Riana. Dan aku juga tidak akan membiarkan dia melupakan ayah kandungnya. Walau bagaimanapun juga, Fandy tetap ayah kandungnya."Riana menganggukkan kepalanya sem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 125: Welcome, Baby Boy!

    Riana hanya diam. Rasa sakit di perutnya melebihi rasa sakit dari apa yang telah Fandy lakukan padanya semasa hidupnya.Sudah masuk ke pembukaan terakhir.Satya masih setia menemani Riana bahkan cakaran dari kukunya sudah tertinggal di tangannya. Yang penting saat ini Riana tidak merasa sendiri."Ayo, Bu. Tarik napas dalam-dalam kemudian keluarkan lagi." Dokter Iza memberi interupsi kepada Riana untuk mengejan."Rrrnngghhhhh ...." Riana mengejan sekuat tenaga setelah menarik napasnya dalam-dalam. Memegang tangan Satya dengan erat sembari mencoba untuk mengeluarkan bayi di dalam perutnya."Tarik napas lagi, yaa." Satya terus mengusapi pucuk kepala Riana dengan kening yang sudah mengeluarkan keringat sebesar biji jagung."Huhhh! Huhh! Huuhh!" Riana mengatur napasnya yang terengah-engah itu kemudian menoleh pada Satya yang masih setia menemaninya di sana."Kak ... aku udah nggak kuat," ucapnya lirih."No, Riana. Kamu harus bertahan. Kamu pasti bisa." Satya kemudian memberanikan untuk men

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 126: Tenang di Sana, Fandy

    Yuni mengulas senyumnya. "Kamu adalah bagian dari keluarga kami, Sayang. Jangan lupakan itu. Mama sudah menganggap kamu sebagai anak kandung Mama. Jadi, jangan merasa sendiri apalagi merasa tidak punya keluarga. Kami adalah keluargamu."Riana kembali menitikan air matanya. Ia kemudian memeluk Yuni dengan erat seraya terisak lirih. "Terima kasih, Ma."Yuni mengusapi punggung perempuan itu dengan lembut. "Jangan pernah merasa sendiri, Sayang. Kamu punya kami semua."Riana menganggukkan kepalanya. Ia melepas pelukan itu lagi dan menoleh pada Satya seraya mengulas senyumnya."Kakak sudah memberi nama untuknya?" tanyanya ingin tahu."Heuh? Boleh, aku yang memberi nama untuknya?" tanyanya kemudian.Riana mengangguk. "Katanya mau jadi ayahnya."Seketika lelaki itu mengatup bibirnya seraya menatap bayi mungil itu dengan lembut. "Jika kamu mengizinkan aku memberi nama untuknya, aku ingin memberi nama ... Fabian Bramantya. Agar perjalanan hidupnya kelak, selalu semangat dan menjadi berkah untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30

Bab terbaru

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 140: Cinta yang Penuh Untukmu - Tamat

    Waktu sudah menunjuk angka satu pagi. Riana sudah memasuki bukaan lengkap. Dokter Mery dan juga tiga perawat sudah berada di sana hendak membantu proses persalinan Riana."Tarik napasnya dalam-dalam, lalu keluarkan. Oke! Satu ... dua ... tiga ...."Riana menarik napasnya dan mengeluarkannya kembali. Mengejan dengan sekuat tenaga dengan tangan memegang erat tangan Satya.Lelaki itu benar-benar tak pernah meninggalkan Riana sejak mereka tiba di rumah sakit."Ayo, Sayang. Kamu pasti bisa," ucap Satya sembari mengusapi kening Riana yang sudah bercucuran keringat."Eeuurrnghhh ...." Dengan sekuat tenaga ia mengejan agar bayinya segera keluar.Riana mengatur napasnya yang sudah tersengal sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Tubuhnya sudah sangat lemas. Namun, bayinya belum juga ingin keluar dari sana."Ayo, Bu. Tarik lagi, yuk! Tarik napasnya, kemudian keluarkan." Dokter Mery memberikan interupsi lagi kepada Riana.Perempuan itu kembali mengejan. Tangannya sudah semakin erat memegang tang

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 139: Detik-Detik Menegangkan

    Sembilan bulan sudah, usia kandungan Riana. Perkiraan Riana akan melahirkan sekitar dua sampai tiga harian lagi."Kamu sudah cuti, Kak?" tanya Riana menghampiri Satya yang baru saja selesai mandi."Iya, Sayang. Waktu lahir Fabian dulu, kamu lahiran lebih cepat dari perkiraan. Aku tidak ingin hal yang dulu terjadi, terjadi lagi untuk saat ini. Aku mau stay di rumah dan menemani kamu."Riana menerbitkan senyumnya. "Manis banget. Suaminya siapa sih, ini?""Kamu nggak ngakuin aku?"Riana terkekeh pelan kemudian menggeleng pelan. "Aku anggapnya kamu teman hidupku. Forever."Satya mencubit gemas hidung istrinya itu. "Bisa aja. Mau sarapan apa? Mau aku buatkan lagi?""Boleh. Roti bakar selai strawbery, yaa.""Siap! Tunggu sebentar, yaa. Fabian udah bangun?""Udah. Mulai hari ini kan, Fabian udah sekolah. Lupa?""Oh, iyaa. Aku udah janji ke Fabian akan antar dia ke sekolah hari ini. Astaga! Untung kamu ingetin."Satya segera keluar dari kamarnya dan menghampiri Fabian. Riana yang melihatnya h

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 138: I Trust You!

    Riana mengerucutkan bibirnya. Satya kemudian menarik tangan Riana hingga kini perempuan itu duduk di sampingnya.Bibirnya menyapu bibir mungil perempuan itu dengan lembut. Tangannya melingkar di ceruk leher Riana merasakan sensasi ciuman yang semakin nikmat mereka rasakan.Lelaki itu sudah tidak sabar lagi. Ia lantas membuka celana dan juga kaus yang ia kenakan dan mengambil majalah yang ada di tangan Riana.Meraup bibir Riana lagi dengan ganas seraya meremas dada Riana dengan gemas. Suara desahan dari mulut Riana sudah mulai terdengar. Begitu jelas dan membuat Satya semakin ingin menghujam lebih dalam ciumannya itu.“Mmmpphh …,” desah Riana merasakan ciumannya itu. Lalu melingkarkan tangannya di ceruk leher Satya dengan tangan satunya membuka tali dress yang ia kenakan.Hingga kini, hanya celana dalam yang ia kenakan. Bagian atasnya sudah tereskpos dan tangan kekar itu kembali meremas gundukan kenyal dan indah milik istrinya itu

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 137: Modus Satya

    Satya menghela napasnya dengan panjang. "Nggak banyak, hanya segilintir saja. Lagian kan, jam tiga nanti baru berangkat. Jadi ini kan, alasan kamu nggak mau ikut karena lagi hamil?"Riana mengangguk. "Iya. Kalau lagi nggak hamil sih, aku pasti ikut. Kapan-kapan aja, yaa. Itu pun kalau nggak malas sih.""Babymoon?""Eum! Boleh deh."Satya kemudian mencium punggung tangan istrinya itu dan menatapnya sekali lagi. Membuat Riana yang melihatnya lantas salah tingkah karena ulah suaminya itu."Udah, aah. Aku mau ke dapur dulu. Mau minum susu hamil.""Biar aku saja. Kamu tunggu di sini, sambil nunggu Fabian bangun." Satya beranjak dari duduknya dan berlari kecil ke luar untuk membuatkan susu hamil untuk sang istri.Kali ini, ia benar-benar menikmati peran sebagai suami yang harus standby untuk istrinya yang tengah hamil bayinya itu.Lima menit kemudian, Satya masuk lagi ke dalam dan memberikan satu gelas susu hamil kepada sang istri.

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 136: Jangan Banyak Alasan!

    Riana menerbitkan senyumnya lalu melingkarkan tangannya di ceruk leher Satya yang kemudian mengecup singkat bibir lelaki itu."Terima kasih, sudah mau bertahan demi aku. Kalau nggak ada kamu, entah apa yang akan terjadi pada hidupku dan juga Fabian. Mungkin akan sengsara selamanya."Satya menghela napasnya dengan panjang dan menatap wajah Riana dengan lekat. "Jika aku tidak ada, mungkin akan ada pria lain yang akan buat kamu bahagia. Dan sepertinya aku tidak terima."Riana mengerucutkan bibirnya. "Alasan kamu nggak mau pulang ke Indonesia itu karena kamu tidak yakin akan sembuh?" tanyanya ingin tahu.Satya menggeleng pelan. "Karena aku tidak ingin melihat air mata Mama dan Papa yang terus meratapi kesedihan akan kondisiku. Itulah kenapa Mama sangat menyayangi kamu. Karena kamu sudah menyelamatkan hidup anak sulungnya."Riana mengulas senyumnya kepada suaminya itu. "Begitu rupanya. Aku bersyukur punya Mama dan Papa yang care dan sayang sama aku, Kak

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 135: Rasa Syukur Satya

    Riana menganggukkan kepalanya dan menerbitkan senyum kepadanya. "Semangat."Tak lama kemudian, Satya pun datang menghampiri istrinya itu. Ia lalu menyapa Deasy yang tengah duduk di samping istrinya."Kenalin, ini suami saya. Namanya Satya.""Deasy." Perempuan itu memperkenalkan dirinya kepada Satya."Satya." Ia hanya tersenyum kepada perempuan itu tanpa menjabat tangannya."Suami saya pernah memiliki penyakit aneh. Dia tidak berani menyentuh perempuan mana pun kecuali mamanya. Dan sampai sekarang, dia masih belum berani menyentuh perempuan lain selain saya dan mamanya."Riana menjelaskan kepada Deasy tentang Satya yang menolak jabatan tangannya.Deasy akhirnya paham kemudian mengulas senyumnya. "Memang ada, penyakit seperti itu dan sangat langka."Riana mengangguk. "Iya. Dan suami saya merupakan salah satunya yang mengalami penyakit itu."Deasy mengangguk. Ia kemudian pamit kepada Riana sebentar untuk mengambil ponselnya

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 134: Thank You for Tonight

    Satya menarik tangan Riana dan memeluknya lagi. Angin yang bertiup cukup kencang dengan terik matahari yang menyinari bumi, keduanya berpijak di sana menikmati keindahan alam.Malam harinya, Riana dan Satya memilih untuk dinner di sebuah restoran yang ada di dalam hotel miliknya.Baru pertama kali buka, pengunjung hotel sudah sebanyak hampir tiga puluh persen. Banyak yang menyukai desain dan interiornya. Juga pelayanan yang ramah, seperti hotel di Jakarta."Kak. Aku baru tahu kalau kamu punya banyak teman ternyata. Aku pikir kamu ini introvert," ucap Riana sembari melahap makanan miliknya.Satya terkekeh pelan. "Bisa-bisanya kamu mikir kalau aku seorang introvert. Aku menutup diri hanya sejak mengalami penyakit itu saja. Sebenarnya aku tidak seperti itu."Riana manggut-manggut dengan pelan kemudian menerbitkan senyumnya kepada suaminya itu."Sekarang udah berani buat terbuka lagi?"Satya mengendikan bahunya. "Aku sudah menikah, sudah

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 135: Tidak Perlu Buru-Buru

    Riana mengulas senyum dan mengangguk kecil. "Sama-sama. Makin ke sini kamu makin menggila, Kak."Satya terkekeh pelan. "Malu, sama badan kekar tapi payah dalam melakukan itu."Riana mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan suaminya itu. Ia kemudian beranjak dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur.Pun dengan Satya. Lelaki itu juga masuk ke dalam kamar mandi dan mengenakan celana boxer miliknya."Kamu yakin, hanya ingin satu bulan saja di sini? Memangnya cukup?" tanya Satya kepada Riana yang tengah membasuh wajahnya.Riana menoleh dan menatap suaminya itu. "Kenapa emang? Mau nambah hari?""Terserah kamu sih."Riana menghela napasnya. "Nggak deh, Kak. Di sini hanya cabang, kan? Kamu nggak harus nuruti semua yang aku inginkan, Kak. Karena kamu pun pasti punya keinginan."Satya kembali mengecup kening Riana. "I love you," ucapnya kemudian keluar dari kamar mandi tanpa be

  • Istri Pengganti CEO Arrogant   Bab 133: Tidak Perlu Khawatir

    Riana tampak begitu bahagia bahkan menganggukkan kepalanya sangat antusias. "Yeaayy! Liburan ke Bali.""Belum pernah, hm?" tanyanya sembari mengusapi sisian wajah Riana dengan lembut.Riana menggeleng pelan. "Belum. Karena nggak ada yang ngajakin."Satya manggut-manggut dengan pelan. "Mau satu bulan, di sana?""Woah! Lama juga. Boleh. Itu pun kalau kamu nggak keberatan.""No, Honey. Kapan, aku keberatan nurutin permintaan kamu? Gendong kamu aja nggak berat."Riana lantas mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan dari suaminya itu. "Nggak gitu maksudnya, Kak Satya."Lelaki itu lantas tertawa dengan pelan. "Canda, Sayang. Kamu boleh tinggal di sana sepuas kamu. Karena aku juga masih harus cek kondisi hotel dan semua karyawan juga pemimpin di sana.""Sekalian kerja juga, yaa. Bukan beneran mau liburan sama bininya," ucapnya kemudian menyunggingkan bibirnya.Melihat itu, sontak membuat Satya mencium gemas pipi istrinya. "Nggak

DMCA.com Protection Status