Share

Tentang Rahman

Ayesha jadi sedih kembali karena untuk sesaat memikiran suaminya itu belum bisa hidup secara normal layaknya orang biasa sepertinya.

Setelah semuanya diambil Rahman. Bukankah mereka bukan lagi orang yag punya kuasa dan kemewahan. Mana bisa masih bermimpi jalan-jalan keliling dunia?

‘Ya Allah, jangan-jangan suamiku belum bisa menghadapi kenyataan hidupnya?’

“Ada apa?” Hilbram melambai di depan mata Ayesha yang menatapnya lekat dan sedih.

“Aku sudah tidak tertarik keliling dunia, Mas. Permintaanku sederhana saja, kita tinggal di sebuah pedesaan, menikmati udara yang sejuk sepanjang hari, berinteraksi dengan tetangga kanan kiri yang ramah, dan fokus besarin anak-anak kita.”

Ayesha tidak ingin banyak maunya. Pria ini tentu akan mengusahakan apa yang dia mau. Tapi Ayesha harus tahu diri. Suaminya itu sudah bukan lagi big bos perusahaan. Hanya orang biasa yang bahkan mungkin tidak memiliki pekerjaan.

“Hahaha...” tawa Hilbram menggugah Ayesha yang sedih itu. Membuat Ayesha mencubit len
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status