Share

Hampir Menyerah

Di saat seperti ini tidak ada orang yang bisa Aiska ajak curhat. Dulu selalu ada Maya, tetapi dia terlalu membenci Maya.

"Ternyata aku gak sekuat yang aku bayangkan," kata Aiska. "Semua terasa lebih sakit," kata Aiska.

Aiska benar-benar tak kuat, rasanya dia ingin menyerah saja dan meminta Arun menceraikannya. Namun, misi mereka belum selesai.

Sementara itu, Arun yang berada di rumah Nesya tampak tidak tenang. Tidak seperti biasanya, kali ini Arun merasa ingin pulang. Dan tak nyaman berada di rumah Nesya.

"Kamu menginap, kan? Aku kangen kamu," kata Nesya.

"Maaf Nesya, aku harus pulang," jawab Arun.

"Apa kamu mulai mencintai dia?" tanya Nesya sedih.

"Tidak, tapi aku juga gak bisa di sini," jawab Arun hendak beranjak tetapi Nesya langsung memeluk Arun.

"Jangan pergi! Di sini saja, temani aku," kata Nesya.

Arun melepaskan tangan Nesya dan segera pergi tanpa berbicara sepatah katapun. Dia teringat ucapan Aiska tempo hari. Dia merasa dia telah bersalah. Namun, untuk mengakui semua Arun tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status