Share

Menuduh Nasya

Author: Black Eagle
last update Huling Na-update: 2024-09-09 19:27:15

"Mbak Nasya, Mbak nggak apa-apa kan kalau nanti aku sering keluar, soalnya aku mau ketemu teman-teman aku di luar, Mbak." Nara yang saat ini menyiapkan segelas susu untuk Nasya.

Nasya yang selalu tampak pucat itu menatap ke arah adiknya dan tersenyum, "Iya." Sepertinya akhir-akhir ini Nasya lebih tenang, tidak gampang marah bahkan ketika dia melihat adiknya sendiri mengenakan pakaian mini.

"Hmm tapi Mbak Nasya bakalan sendiri di sini, nggak apa-apa kan?" Anara duduk di kursi ruang tamu di samping Nasya dan menatap kakaknya seoalah dia tidak melakukan hal buruk di belakang Nasya.

"Aku nggak bakal sendiri kok, kan aku bakal ke sekolah buar ngajar."

Memang benar bahwa dipikiran Nasya selalu demikian, bahwa dia akan ke sekolah, mengajar di sana karena dalam benaknya dia masih belum menekankan bahwa dia sudah diberhentikan.

"Gitu ya Mbak, ya udah sih," ucap Anara yang kemudian mereka terkejut ketika Anjas tiba-tiba masuk ke dalam rumah dalam keadaan yang tidak sedang senang.

"Nasya!"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Berseteru

    "Kamu ke mana waktu hari Rabu?" Jaka yang sekarang berdiri di belakang meja menatap Anjas yang duduk di hadapan meja kerja Jaka. "Kemarin aku udah izin cuti sehari, Pak. Istri aku sakit," kata Anjas tak berani menatap Jaka. Terlintas senyum miring di bibir Jaka, jelas sekali bahwa Jaka lah yang membawa Nasya ke rumah sakit. "Apa ada alasan lain selain istrimu yang sakit?" Jaka kembali bertanya. Tetapi Anjas tampak bingung dan tidak tahu harus menjawab dengan jawaban seperti apa. "Maaf Pak, tapi istri saya harus saya jaga kemarin, jadi saya harus cuti satu hari." Jaka lalu melempar beberapa berkas di hadapan Anjas yang membuat Anjas langsung terhentak. Dia menelan salivanya beberapa kali dan terkejut. Tangan Anjas meraih berkas itu dan melihat bahwa berkas itu bukanlah apa-apa selain tentang pekerjaan. "Kamu ninggalin pekerjaan kamu untuk hal yang tidak kamu lakukan." Jaka yang kembali duduk dan dengan suara nada yang pelan. "Apa maksud Bapak untuk hal yang saya tidak lakukan?"

    Huling Na-update : 2024-09-09
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Aku Mau ke Kamar Adikmu

    Suasana kamar Nasya dan Anjas terasa sangat canggung dan kemarahan terlihat di kedua kelopak mata Anjas. Nasya yang selalu melihat mata Anjas sebagai mata yang teduh dan menenangkan kini terlihat sangat menakutkan. Apalagi ketika tubuh Nasya tadi dihentakkan ke atas kasur tapi pada akhirnya Nasya tidak mengingat apa pun akan kejadian itu setelah beberapa detik kemudian. Anjas menyadari akan hal itu dan itu adalah sebuah keuntungan baginya. Nasya menatap seisi ruangan yang berada di kamarnya dan menyentuh kepalanya dengan pelan, Anjas yang sedang berada di lantai dan duduk bersandar menggelengkan kepala seolah dia tidak bisa menahan sikap pikun Nasya yang merepotkan. "Mas ngapain di sana?" tanya Nasya yang membuat Anjas kesal, dia mengepalkan tangan memandangi istrinya dan seolah pasrah dengan semuanya. "Aku capek Nasya, aku capek ngehadapi kamu," ucap Anjas yang sekarang berdiri dan keluar dari pintu, dia membanting pintu kamar dan meninggalkan Nasya sendiri. Nasya yang merasa bi

    Huling Na-update : 2024-09-09
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Dia Melakukannya di Hadapan Nasya

    Dengan mata kepala Nasya, dia melihat suaminya msuk ke dalam kamar adiknya sendiri, dan ya di dalam sana Anjas menutup pintu kamar itu sementara Nasya berdiri di samping pintu. Mendengarkan semuanya bahkan ketika adiknya mengatakan sesuatu yang tidak mungkin bisa dipercaya oleh Nasya sendiri.Bisa-bisanya suaminya melakukan hal tak senonoh itu, tatapan Nasya mengernyit, dan tiba-tiba meneteskan air mata, sayangnya beberapa detik setelah itu, ketika ake matanya menetes dan membasahi pipi Nasya, dia kembali tak mengingat apa pun. Sampai akhirnya dia mendengar desahan di dalam kamar, langkah kaki Nasya maju ke depan dan dia menempelkan telinganya pada dindin. "Iya Mas ... Terus Mas ... Ahk ...!" Suara itu jelas sangat dikenali oleh Nasya dan dia tidak bisa melakukan apa pun selain berdiri di sana, di balik dinding merasakan sesuatu yang bisa menhancurkan tubuh, mental dan jiwanya. Desahan demi desahan membuat Nasya muak mendengar semuanya, dia mengepalkan tangan dan ingin menghancur

    Huling Na-update : 2024-09-09
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tamu

    Kecupan hangat diberikan di kening Nasya, dan Anjas terlihat segar di pagi itu. Nasya yang baru terbangun merasakan kehangatan itu dari suaminya. Nasya terbangun dari tidur dan melihat Anjas yang sudah bersiap-siap untuk ke kantor sementara dia sendiri mungkin akan melakukan rutinitas seperti hari-hari sebelumnya. Senyum Anjas terlihat sangat manis sementara Nasya mendengar ketukan dari luar pintu kamar, tidak lama setelah itu kepala Anara dijulurkan masuk dan memberikan kabar bagi mereka. "Mbak, Mas, sarapan pagi udah siap." "Oh gitu ya, aku siap-siap dulu kalau gitu," ucap Nasya yang bangkit dari tempat tidurnya. Dia lalu melangkah ke arah Anjas dan memeluk suaminya itu dari belakang. "Nara udah nungguin kita, jangan lama-lama," kata Anjas yang sekarang melepaskan pelukan hangat istrinya. Nasya tampak kesal dan melipat kedua tangannya. "Astaga Mas, baru juga bangun, aku juga belum mandi," kata Nasya yang terlihat cemberut. "Nggak usah mandi, emang mau ke mana, kamu di sini aj

    Huling Na-update : 2024-09-09
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Di Atas Ranjang

    "Di mana kamu Nasya?"Berhari-hari Jaka menunggu di jalan poros tempat di mana dia sering bertemu dengan Nasya akhir-akhir ini, tapi sayangnya Nasya tidak berada di sana, dan sudah tiga pekan Masya tidak datang untuk konsultasi dan terapi. Tentu saja Nasya tidak lagi mengingat bahwa seharusnya Nasya harus rutin untuk melakukan konsultasi, sayangnya tidak ada yang mengingatkan dan tak ada yang peduli dengan kondisi Nasya saat ini, selain Jaka. Karena Jaka tidak menemukan keberadaan Nasya, kemudian mendorong Jaka untuk mendatangi rumah Anjas dan Nasya, dia juga tahu bahwa Anjas pasti berada di tempat kerja sekarang. Sayangnya Jaka tidak bahwa ada orang lain di rumah Nasya, yang tak lain adalah Anara. Ketika Jaka akan segera berangkat menuju ke rumah Nasya, dia melihat mobil Anjas berlalu dan seseorang berada bersamanya. Dengan cepat Jaka menghubungi bawahannya dan bertanya, "Apa Anjas datang ke kantor hari ini?" Jaka mendengarkan apa yang dikatakan oleh lawan bicaranya melalui pons

    Huling Na-update : 2024-09-10
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tidak Hamil

    "Mas Anjas aku mau ngomong sesuatu." Mata Anjas langsung terangkat ke arah Anara yang akan segara dia antar ke rumah sakit, mengecek dan memastikan mengenai kehamilan yang Anara katakan kepada Anjas. "Hmm.""Sebenarnya kemarin aku salah pakai test pack, ternyata test pack yang aku pakai test pack rusak." Langsung saja Anjas menghentikan laju mobil dan meminggirkan mobilnya. Tentu saja Anjas terkejut luar biasa dengan apa yang baru saja dia dengar. Tatapan Anjas kini berubah tajam dan dengan pelan dia menoleh ke arah Anara, dia menyipitkan mata dan menggelengkan kepala. Tangannya mengepal dan tidak percaya bahwa Anara berusaha untuk membohongi dirinya, nafas Anjas terasa panas karena rasa kesal yang saat ini berada dalam dirinya. "Apa maksud kamu ngomong gitu, jadi selama ini kamu nggak hamil?" Anjas yang kini menatap Anara seolah dia ingin melahap Anara hidup-hidup. "Maaf Mas ... Aku sebenarnya nggak tahu, soalnya aku telat datang bulan tapi ternyata tadi—""Tadi apa?" "Hari i

    Huling Na-update : 2024-09-10
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Bukan Tanpa Sebab

    "Aku harus memaksanya untuk datang ke sini, astaga aku takut sekali jika saja ada tetangga yang melihat aku menyeret Nasya untuk sayang kemari, dokter Afia." Penjelasan yang diberikan oleh Jaka kepada dokter Afia, terlihat Nasya menatap Jaka dengan tatapan yang tajam. Dia tahu bahwa dia tidak ingat akan apa yang dilakukan Jaka padanya. Tapi dia juga sadar bahwa dengan kondisi hati Nasya yang buruk dan marah, membuat Nasya yang pelupa ini berpikir bahwa Jaka telah melakukan hal buruk yang membuatnya tidak senang. Mendengar penjelasan dari Jaka membuat dokter Afia tampak menggelengkan kepala dan tersenyum sambil menatap ke arah Nasya yang masih cemberut. "Aku bisa memahami apa yang terjadi, seringkali memang pasien saya melakukan hal yang konyol," ucap dokter Afia sekali lagi sambil tertawa kecil. "Sudahlah kalau begitu dokter, lupakan hal itu, tolong lakukan apa pun yang bisa Anda lakukan untuk menolong Nasya," jelas Jaka dan dokter Afia mengangguk. Sayangnya walaupun Jaka mau be

    Huling Na-update : 2024-09-11
  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Dia Masih Cinta

    Sama seperti sebelumnya, Jaka mengantar Nasya pulang sebelum Anjas pulang ke rumah, saat itu juga Jaka berpikir bahwa Anjas pasti sedang bersenang-senang dengan gadis muda yang pernah dilihat oleh Jaka. Sementara Nasya sendiri masuk ke dalam rumah tanpa tahu apa yang sedang terjadi beberapa saat yang lalu, tentu dia bingung tapi dia sadar akan dirinya yang akan lupa lagi. Semua yang dia lalui seolah tidak pernah terjadi, karena memorinya tak lagi kuat untuk menyimpan kejadian yang terjadi. Tetapi itu bukan berarti dia menyerah, apalagi saat ini dia bisa menyadari akan penyakitnya. Jaka juga memberikan buku catatan coklat yang tak terisi tulisan apa pun, karena sebelumnya Jaka sudah merobek lembaran catatan itu. Di sisi yang lainnya, Anjas dan Anara tampak berjalan-jalan di tepi pantai dan kedua tangan mereka saling berpegangan, rencananya Anjas akan pulang setelah matahari sudah terbenam. "Mbak kamu sudah sadar kalau dia penyakitan." Anjas yang saat ini berjalan di samping Anara

    Huling Na-update : 2024-09-11

Pinakabagong kabanata

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Ending

    Keputusan yang sangat berat, membuat Nasya melupakan semuanya lalu menulis kenangan baru? Itulah yang disampaikan oleh Anjas kepada Aina yang saat ini masih mengejar Jaka, ya berkat dukungan ibu Jaka. "Itu bisa menjadi peluang mu, Anjas, kau bisa kembali menarik perhatian Nasya jika itu terjadi, sementara Jaka, dia sulit merayu seorang wanita, Nasya akan sulit jatuh cinta padanya." "Nasya membenciku." Anjas yang sekarang memainkan secangkir kopi yang berada di hadapannya, dia menoleh ke samping dan berkata lagi, "Jaka bahkan berhasil membuatku ragu tentang anakku sendiri, dia berkata seharusnya aku mengecek kondisi fisik ku, secara tidak langsung dia mendidih aku mandul." Anjas mengepalkan tangan. "Jadi, Jaka berpikir bahwa Aysan adalah anaknya?" "Entahlah. Aku tidak tahu, hanya saja dengan hal itu, aku meragukan diriku sendiri." Dia lalu meraih gelas berisikan kopi hangat lalu meneguknya dalam sekali tegukan. "Tapi." Iya menekan gelas itu ke meja dan hampir meremukkan dengan tang

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Perkelahian dan Solusi

    "Kau, astaga kau pikir kau siapa!" Jaka menghentakkan tubuh Anjas ke lantai dan kepalanya terbentur tepat ke dinding. "Kau sudah menghancurkannya, sejak awal, kau merebutnya dariku dan berharap agar bisa merebut Nasya lagi? Kau membuatnya menderita dan kau pikir kau akan mendapatkan kesempatan lagi hanya karena dia melupakan banyak hal tentang ku, he?" Jaka memberikan pelajaran pada Anjas walaupun dokter berusaha menenangkan Jaka tapi tetap saja kemarahan Jaka luar biasa, walau demikian Anjas juga Tidka ingin tinggal diam, dia lalu berdiri dan melawan Jaka dengan perkataan. "Walau pun kau berusaha keras untuk mengambil Nasya dariku, aku pastikan bahwa dia tidak akan mau dengan mu! Sia mencintai ku selamanya, dan aku adalah ayah dari putranya, aku adalah ayah Aysan."Jaka alu tertawa terbahak-bahak, dia maju selangkah, matanya seolah akan segera keluar dari kelopak matanya dengan urat wajah yang begitu terlihat jelas. "Aku pikir kau tahu soal ini, Anjas." Jaka tertawa, dia menggelen

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Kedatangan Anjas

    "Apa yang harus aku lakukan Dok? Dia bahkan tidak bisa mengingat anaknya sendiri." Jaka tampak frustasi, luar biasa, dia meremas rambut tebalnya dan mengepalkan tangan satunya. Dokter yang duduk di belakang meja hanya bisa menghela nafas melihat betapa frustasinya Jaka. "Satu-satunya jalan adalah melakukan operasi, beda, ini bukan hanya mengenai psikologis Bu Nasya, tapi juga terjadi benturan di kepalanya, bukan hanya trauma tetapi juga masalah di dalam otaknya, kami sudah menemukan titik masalahnya, apa yang terjadi pada Bu Nasya sepenuhnya adalah trauma dan luka dalam." "Jadi ... Apa hal itu bisa membantunya, dokter?" Sang dokter tampak ragu tapi pada akhirnya dia menganggukkan kepala, dan berkata kepada Jaka, "Ya, kami akan melakukan yang terbaik untuk Bu Nasya dan Anda, Anda tak perlu cemas, serahkan semuanya kepada medis, Pak Jaka." Jaka merasa bahwa dia diberikan sebuah pencerahan yang dapat membuatnya merasa lega sempurna. Dia lu berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangan

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Belum Sadarkan Diri

    Jaka panik luar biasa stelah dia melihat Nasya saat ini berada di dalam mobil yang berbeda dengannya, sebuah mobil taksi ke sebuah tempat yang dia kenali, yaitu rumah Anjas. Rupanya Nasya masih mengingat mengenai rumah mantan suaminya, tapi memorinya selama tiga tahun berlalu tidaklah dia ingat. Sementara di sisi yang lainnya Aysan sekarang berada di dalam rumah sakit dan berada dalam perawatan yang serius, yang membuat Jak betul-betul tidak bisa memahami situasi dan bagaimana dia akan mengontrol semua ini, semua yang terjadi sekarang. Walau pun seperti itu, dia tidak bisa melakukan apa pun selain ikut di belakang mobil taksi yang Nasya tumpangi, dan kini mobil itu berhenti tepat di hadapan rumah Anjas, sore sudah tiba, dan mungkin Anjas sudah berada di rumah saat ini, karena sudah jam pulang kantor. Nasya yang keluar dari taksi langsung menggedor-gedor pintu sambil berteriak di depan pintu, "Anjas, Mas, tolong cepat buka pintunya." "Nasya." Tangan Jaka langsung mencengkeram lenga

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Kepanikan Jaka

    "Astaga." Kepanikan tentu saja sekarang dirasakan oleh Nasya, melihat bocah yang terus-menerus memanggilnya Mama sekarang terjatuh dari tangga menuju lantai paling bawah dan sekarang tubuhnya membeku tidak tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan olehnya. Tetapi beberapa saat kemudian dia tersadar bahwa kekacauan itu terjadi karenanya, Lalu Nasya kemudian berlari menuruni tangga. "Aku mohon jangan terjadi sesuatu, kamu harus baik-baik saja, apa yang aku telah lakukan padanya." air mata kemudian mengalir dari pipinya. dia langsung membungkuk dan meraih tubuhnya yang kepalanya sekarang terbentur dan mengalir darah dari sana. bocah ini tidak sadarkan diri Nasya sama sekali tidak tahu bagaimana harus apa. Jadi yang dia lakukan adalah mungkin membaca itu dan keluar dari rumah, ke arah pos satpam. Nasya sekarang panik lalu berteriak, "Tolong, terjadi sesuatu, Tolong! Bantu aku, Pak." satpam yang sedang meminum kopi dan membaca koran di pos satpam yaitu mendengar suara Nasya langsung

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Mama Marah

    "Akan ada operasi yang mungkin kau akan lakukan, jadi aku mohon janga membangkang untuk kesembuhan kau, Nasya, aku harap aku paham." Jaka yang saat ini masih memandang ke arah Nasya yang duduk di hadapannya. sebenarnya pikran Nasya masih ingin percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jaka tetapi sepertinya berbeda dengan hati Nasya yang tentu saja masih berpikir bahwa Anjas atau mantan suaminya itu adalah pribadi yang setia dan tidak mungkin menghianati Nasya. jadi Nasya masih memilih untuk tidak mempercayai apa yang Jaka katakan. "Aku hanya ingin sekali saja bertemu dengan Anjas dan mendengar apa yang dia katakan, jika kau mengurungku seperti ini bagaimana aku bisa percaya kepadamu, aku sama sekali tidak ...." dia menundukkan kepala dan merasa bimbang dengan apa yang harus dia katakan. Sesekali dia menelan saliva dan mencoba berpikir kata apa yang harus dia keluarkan dari mulutnya. "tentu saja ... astaga apa yang harus aku katakan lagi agar bisa membuat kau percaya. sepertinya tidak

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Masih Berusaha

    "Aku sudah katakan semuanya, berkali-kali, Nasya, tapi kenapa kau sama sekali tidak percaya?" Jaka mencondongkan tubuhnya ke arah Nasya yang menghindar dan mengernyitkan kening. "Tolong jangan terlalu dekat dengan ku," ucap Nasya, dia memalingkan pandangan dan Jaka merasa bahwa ya sebaiknya Nasya diberikan sedikit ruang. Lalu tidak lama setelah itu, Boca berusia tiga tahun yang sudah bisa dikatakan aktif dalam berbicara dan memahami pembicaraan ringan seseorang itu berjalan ke arah Jaka. "Aysan." Jaka berdiri dari duduknya dan menghampiri Aysan, "Apa kau butuh sesuatu?" "Apa Mama masih marah sama Aysan?" dia menundukkan kepala cara dia bicara masih sangat sulit untuk dipahami tapi Jaka bisa cukup memahami ucapan Aysan, Nasya juga bisa memahami ucapan itu tapi dia memalingkan pandangannya sekarang, dia tidak ingin memikirkan banyak hal selain pikirannya sendiri yang lupa semuanya. Sementara Jaka dia berlutut setengah di hadapan Aysan dan berusaha meyakinkan bocah itu. "Aysan, Nak.

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Membujuk Untuk Makan

    "Aku tidak bisa terus seperti ini," ucap Nasya yang sekarang berada dalam kondisi yang berantakan, wajahnya dan rambut gelombang yang bahkan belum disisir, matanya menandakan bahwa dia lelah dan tidak bisa berpikir jernih. Semua seolah menghilang dari memorinya. Dan hidup seolah tetap sama, dia merasa bahwa hidupnya sama seperti sebelumnya, tidak seperti apa yang dilihatnya sekarang, yaitu Jaka yang berada di hadapannya mungkin hanyalah omong kosong yang dibuat-buat oleh Jaka untuk mendekati Nasya, itulah Jaka di pikiran Nasya. "Seperti apa?" Jaka yang menyuguhkan makanan di atas meja, sekarang mereka berada di taman halaman depan rumah, Nasya tidak mau makan jika masih berada di dalam rumah karena dia menganggap bahwa jika dia terus berada di dalam rumah maka dia seolah dikurung di dalam sana. Dan dia tidak ingin seperti itu, Jaka pun tidak mau Nasya berpikir demikian. Sehingga yang dia lakukan adalah menuruti saja apa yang diinginkan oleh Nasya untuk saat ini. "Kau seperti menguru

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Belum Makan

    Tok ... tok ... tok .... Suara ketukan yang datang dari luar kamar Nasya, saatnya adalah sarapan pagi, Nasya tidak membuka pintu semalam sehingga tidak ada makan malam yang membuat Jaka merasa cemas. Bagaimana tidak, Nasya menolak bertemu sementara Jaka terus membujuk dan menjelaskan apa yang terjadi. Walau berusaha, Jaka masih belum bisa membujuk. Pagi harinya, Jaka masih berusaha keras, tapi sepertinya Nasya masih menolak, karena itulah Jaka pun mencoba untuk membujuk satu kali, berharap kali ini Nasya mengurungkan niat untuk bersifat keras. Ketukan demi ketukan, bujukan demi bujukan, tak ada satu pun yang berhasil. Aysan juga sudah sangat ingin bertemu dengan ibunya, yang semakin membuat Jaka merasa tidak nyaman. Makan malam gagal, sarapan pagi pun tidak digubris, hingga akhirnya makan siang tiba, Jaka bahkan tidak masuk kerja, dan dia pun bersama dengan Aysan mencoba membujuk Nasya. "Mama tidak mau makan." Aysan dengan ucapan yang masih belum fasih, "Aku tidak mau kalau Mama

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status