Share

Menawarkan Kerja Sama

Author: Black Eagle
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Jadi kamu menemui aku untuk bekerja sama, karena kamu tunangannya Jaka dan aku mantan istrinya Nasya?" Tatapan Anjas menatap model super cantik di hadapannya itu terlihat datar dan cemberut, "Tidak usah berpikir seperti itu, lagi. Aku mulai sekarang tidak ingin menganggu hidup Nasya yang sudah tenang. Dan kami datang menawari aku tawaran untuk membuat hidup ku makin kacau saja."

"Bukankah Jaka yang membuat hidup mu hancur? Pernikahan mu hancur karena dia. Jadi kau berpikir bahwa dengan membiarkan dia menikah dengan orang yang dicintainya akan membuat mu senang dan membalas rasa sakit kamu begitu?" Aina tertawa kecil duduk di hadapan Anjas yang sekarang mereka berada dalam kafe, bersama dan berbicara sesuatu yang tidak disenangi Anjas.

"Diamlah, kau tahu apa mengenai rumah tangga ku."

"Well aku tahu alasan Anara ya gadis itu menggoda mu, dia hanya menuruti perkataan Jaka kan? Dia dibayar oleh Jaka dan dia melakukan apa pun yang Jaka inginkan. Bukan begitu Anjas? Ucapan aku nggak sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Masih Bekerja Untuk Jaka

    "Memangnya apa yang membuat mu benci dengan Jaka sampai mau balas dendam seperti ini?" Anjas yang sekarang mulai tertarik dengan pembahasan Aina, dia sebenarnya sudah berusaha mengala dan melupakan Nasya, tapi sepertinya dia tidak bisa. "Untuk hal itu kamu tidak perlu banyak tahu, Anjas. Masalah itu adalah hal pribadiku. sebaiknya kamu lakukan saja apa yang aku perintahkan kepada kamu," ucap Aina dengan nada yang tenang. "Bukankah kita sudah sepakat? Aku juga akan memberikan kamu imbalan yang tidak akan kamu tolak." Aina tersenyum dan Anjas terlihat dengan raut wajah yang datar, sua tidak membalas senyum Aina tetapi meneguk habis minumannya. "Baiklah katakan saja, apa yang harus aku lakukan, yang bisa membantu mu dan membuat ku mendapatkan kembali Nasya." Tatapan Anjas teduh, mungkin karena sudah sangat lelah. "Cukup usahakan saja agar kamu tidak berhenti mengejar dia. Aku rasa dia masih mencintai mu, dan kamu masih punya perasaan padanya. Jadi ya pertahankan saja usahamu." Cukup

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tertawa dan Posesif

    "Bagaimana Jaka, Pa ada perkembangan?" Nasya yang bertanya kepada Jaka saat Jaka sekarang baru saja pulang setelah bertemu dengan Anara. "Perkembangan apa Nasya?" "Mengenai Aina dan ibumu, aku tidak ingin menjadi istrimu jika hanya menjadi sosok pengganggu, Aysan juga pasti hanya akan menjadi korban nantinya, jika dia tahu kenyataan yang sebenarnya di masa depan," ucap Nasya yang sekarang duduk di sofa, dia berpangku tangan dan terlihat wajahnya sangat lelah, seperti memikirkan banyak sekali hal. "Nasya." Jaka yang sekarang mendekati Nasya dan meraih tangan istrinya, "Dengarkan aku sayang, kamu tidak perlu memikirkan semua ini, maksudku, jangan terlalu memikirkan sesuatu yang tidak penting. mengenai Ibu aku, atau Aina, semuanya tidak perlu kamu pusingkan, yang perlu kamu lakukan adalah jaga kesehatan kamu, bermain puzzle, nonton series atau apa pun, cukup nikmati hari-hari mu bersama Aysan, di sini, ya." Jaka yang menatap Nasya dengan senyum. Nasya mengangguk setuju, dia tidak bis

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Memata-Matai

    "Ini yang kamu mau ha, menjadi mata-mata, menyebalkan." Anjas menjilat keningnya dan berdiri di samping tiang listrik menatap ke arah bangunan mansion yang dia yakin bahwa mansion itu adalah tempat tinggal Nasya. "Sudah tiga hari aku memantau rumah itu, tapi tidak sekali pun aku melihat Nasya kel ...."Tiba-tiba gerbang rumah yang dipantau olehnya terbuka dan keluar sebuah mobil hitam, dia melihat dari kejauhan masuk ke dalam kaca mobil mewah, ya walau agak samar tetapi Anjas bisa melihat siluet Nasya yang berada di dalam mobil. "Jadi sekarang kamu baru mau keluar rumah, ya Nasya?" Dia mulai bersiap-siap, dia tidak lagi menggunakan mobil, karena selama ini dia memang jauh lebih nyaman dengan sepeda motor, tapi karena gengsinya dengan para karyawan lain, sehingga dia sering menggunakan mobil. "Baiklah sekarang kamu akan ke mana. Aku akan ikut dengan mu." Anjas menjalankan mesin mobilnya, Nasya juga tidak tahu mengenai motor baru Anjas dan tidak akan mengenali Anjas yang berada di bal

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tamu di Mansion

    Pertemuan dengan Anjas adalah sesuatu di luar dari ekspektasi Nasya, dia tidak pernah menyangka bahwa dia akan bertemu dengan Anjas di sana, di tempat yang dia selalu kenang. Tetapi juga tidak menutup kemungkinan bahwa Anjas juga sering datang ke tempat itu, atau hanya kebetulan saja mereka bertemu, dan mungkin saja Anjas mengikuti Nasya selama ini. Sudah cukup, Nasya sudah tidak mau lagi bersikap lemah dan merasa istimewa, dia sama sekali tidak istimewa bagi dirinya yang terpenting adalah menjaga Aysan, kepalanya bisa saja meledak sekarang memikirkan bagaimana dia bisa lolos. Mungkin hidupnya akan bahagia jika dia bersama dengan Jaka tapi dengan cara seperti ini, memaksa diri untuk bersama, bukankah itu adalah sebuah bentuk keegoisan. Saat tiba di rumah, Nasya semakin terkejut ketika dia melihat seorang tamu datang dan ada di rumah, ya ini adalah pertama kalinya Nasya bertemu dengan ibu Jaka semenjak pertemuan pertama mereka, sudah sangat lam, ketika Nasya dan Jaka masih berkulia

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tidak Berpura-pura

    "Kamu seharusnya tidak memperlakukan ibumu seperti itu, Jaka." Kening Nasya mengernyit, "Aku merasa bersalah jika kamu malah jadi anak durhaka." Nasya duduk di sofa, setelah beberapa saat ibu Jaka meninggalkan mansion. "Tidak usah dipikirkan, sudah cukup lama ibu mengontrol aku, dan sekarang aku tidak mau dikontrol lagi sama dia, pagi ini adalah masalah hati, aku tidak mau." Jaka yang ikut duduk di samping Nasya. "Kamu mungkin berpikir seperti itu, tapi coba pikirkan posisi ku, apalagi kalian sudah sempat bertunangan, kamu dan Aina, tidakkah kamu pikir itu? Bagaimana dengan posisi Aina, Jak?" "Dengar kan aku dulu, aku akan jelaskan kenapa aku tidak ingin dengan Aina, dia memiliki pacar sebelumnya, seorang kekasih, dan dia tidak masalah jika kamu berpisah dan memutuskan untuk tidak bertunangan lagi, hanya saja dia masih belum memberitahu ibu, dan mengatakan aku berbohong. Nyatanya saat itu, dia sangat mencinta pacar berandalan yang akan terus menyakiti dia, Nasya. Lalu pada saat

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Berbalik Membujuk

    "Aku tidak tahu lagi bagaimana cara meyakinkan kamu, bahwa aku sama sekali tidak berpura-pura akan semua yang terjadi di antara kita, Jaka." Nasya tampak memalingkan pandangannya dan mencoba agar Jaka bisa mempercayai dirinya tetapi sepertinya Sekarang sulit bagi Nasya untuk bisa meyakinkan Jaka bahwa selama ini dia tidak bersandiwara di hadapan Jaka. "Baik, aku tahu kamu mungkin masih belum bisa melupakan mantan suamimu, aku bisa memberikan waktu yang lebih lama bagimu ....""Tidak, aku sama sekali sudah melupakan dan tidak peduli lagi dengan dia!" "Lalu kenapa kamu terus aja mendatangi tempat pertama kalian bertemu, ha! kamu pikir supir pribadiku tidak memberitahu aku kemana kalian pergi? aku tahu semuanya Nasya, kamu tidak perlu menyembunyikan banyak hal dari aku, Karena aku tahu semuanya!" Jaka yang sekarang memalingkan pandangan dan tidak ingin menatap ke arah Nasya untuk beberapa saat. dia bahkan tidak mengatakan apa pun lalu pergi dari sana. Membuat Nasya merasa sangat diaba

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Panik

    Ketahuan lagi Jaka oleh Nasya, dia menepuk jidat dan tak menyangka bahwa Nasya akan tahu, kali ini dia akan memutuskan hubungan dengan Anara, walau dia butuh gadis itu tapi tentu dia tidak ingin lagi bermain-main dengan Anara, pasalnya Anara sendiri yang memberitahu kakaknya mengenai masalah yang masih belum selesai apalagi kalau Anara memberitahu mengenai dia untuk Jaka. Entah Bagaimana cara Jaka untuk membujuk Nasya sekarang, dia betul-betul merasa kacau saat ini walaupun kekacauannya terdengar sangat konyol dan membuat Jaka sampai memikirkan tentang Nasya. Dia menganga tipis dan melihat bayangan Nasya menghilang dari pandangannya, ini tidak mungkin, dia berpikir bahwa Anara sudah kelewat batas. Mana mungkin Anara mau memberitahu Nasya sementara dia pasti tahu jika Nasya mengetahui semuanya habislah dia, hubungan Anara dan juga kerjasama yang dilakukan antara Jaka dan Anara hilang begitu saja. "ini tidak mungkin atau ini hanya sebuah tipu daya dan rencana dari Nasya untuk memojo

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Lupa

    Mendengar apa yang dikatakan oleh Nasya membuat Jaka menganga tipis, dia tidak percaya bahwa Anara akan berkata hal demikian, dia lalu bernafas lega, dan menatap Nasya dengan tatapan yang teduh. Senyum mekar di bibir Jaka, sebuah senyum kecil yang sejuk jika dipandang, mereka kini bersandar di dinding menikmati suasana yang senyap dan begitu tenang. Nasya tidak pernah merasakan rasa nyaman dan tenang seperti yang dia rasakan saat ini, sulit untuk dibedakan perasaan senang dan tenang, tapi perasaan tenang jauh lebih dinikmati. "Aku tidak pernah setenang ini sebelumnya." Nasya yang kembali membuka mulut, "Di rumah ku sebelumnya, di rumah Anjas, ada banyak tetangga yang selalu bersuara bising, tapi jarang berkunjung ke rumah dan tidak sering kami berkomunikasi, tapi suara mereka kadang terdengar masuk ke rumah dan sangat tidak aku senangi, menyebalkan." Nasya yang menunduk, rasanya dia tidak merasakan sesuatu yang buruk ketika berada di rumah Jaka, "Atau mungkin rumah ini yang terlalu

Latest chapter

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Mama Marah

    "Akan ada operasi yang mungkin kau akan lakukan, jadi aku mohon janga membangkang untuk kesembuhan kau, Nasya, aku harap aku paham." Jaka yang saat ini masih memandang ke arah Nasya yang duduk di hadapannya. sebenarnya pikran Nasya masih ingin percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jaka tetapi sepertinya berbeda dengan hati Nasya yang tentu saja masih berpikir bahwa Anjas atau mantan suaminya itu adalah pribadi yang setia dan tidak mungkin menghianati Nasya. jadi Nasya masih memilih untuk tidak mempercayai apa yang Jaka katakan. "Aku hanya ingin sekali saja bertemu dengan Anjas dan mendengar apa yang dia katakan, jika kau mengurungku seperti ini bagaimana aku bisa percaya kepadamu, aku sama sekali tidak ...." dia menundukkan kepala dan merasa bimbang dengan apa yang harus dia katakan. Sesekali dia menelan saliva dan mencoba berpikir kata apa yang harus dia keluarkan dari mulutnya. "tentu saja ... astaga apa yang harus aku katakan lagi agar bisa membuat kau percaya. sepertinya tidak

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Masih Berusaha

    "Aku sudah katakan semuanya, berkali-kali, Nasya, tapi kenapa kau sama sekali tidak percaya?" Jaka mencondongkan tubuhnya ke arah Nasya yang menghindar dan mengernyitkan kening. "Tolong jangan terlalu dekat dengan ku," ucap Nasya, dia memalingkan pandangan dan Jaka merasa bahwa ya sebaiknya Nasya diberikan sedikit ruang. Lalu tidak lama setelah itu, Boca berusia tiga tahun yang sudah bisa dikatakan aktif dalam berbicara dan memahami pembicaraan ringan seseorang itu berjalan ke arah Jaka. "Aysan." Jaka berdiri dari duduknya dan menghampiri Aysan, "Apa kau butuh sesuatu?" "Apa Mama masih marah sama Aysan?" dia menundukkan kepala cara dia bicara masih sangat sulit untuk dipahami tapi Jaka bisa cukup memahami ucapan Aysan, Nasya juga bisa memahami ucapan itu tapi dia memalingkan pandangannya sekarang, dia tidak ingin memikirkan banyak hal selain pikirannya sendiri yang lupa semuanya. Sementara Jaka dia berlutut setengah di hadapan Aysan dan berusaha meyakinkan bocah itu. "Aysan, Nak.

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Membujuk Untuk Makan

    "Aku tidak bisa terus seperti ini," ucap Nasya yang sekarang berada dalam kondisi yang berantakan, wajahnya dan rambut gelombang yang bahkan belum disisir, matanya menandakan bahwa dia lelah dan tidak bisa berpikir jernih. Semua seolah menghilang dari memorinya. Dan hidup seolah tetap sama, dia merasa bahwa hidupnya sama seperti sebelumnya, tidak seperti apa yang dilihatnya sekarang, yaitu Jaka yang berada di hadapannya mungkin hanyalah omong kosong yang dibuat-buat oleh Jaka untuk mendekati Nasya, itulah Jaka di pikiran Nasya. "Seperti apa?" Jaka yang menyuguhkan makanan di atas meja, sekarang mereka berada di taman halaman depan rumah, Nasya tidak mau makan jika masih berada di dalam rumah karena dia menganggap bahwa jika dia terus berada di dalam rumah maka dia seolah dikurung di dalam sana. Dan dia tidak ingin seperti itu, Jaka pun tidak mau Nasya berpikir demikian. Sehingga yang dia lakukan adalah menuruti saja apa yang diinginkan oleh Nasya untuk saat ini. "Kau seperti menguru

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Belum Makan

    Tok ... tok ... tok .... Suara ketukan yang datang dari luar kamar Nasya, saatnya adalah sarapan pagi, Nasya tidak membuka pintu semalam sehingga tidak ada makan malam yang membuat Jaka merasa cemas. Bagaimana tidak, Nasya menolak bertemu sementara Jaka terus membujuk dan menjelaskan apa yang terjadi. Walau berusaha, Jaka masih belum bisa membujuk. Pagi harinya, Jaka masih berusaha keras, tapi sepertinya Nasya masih menolak, karena itulah Jaka pun mencoba untuk membujuk satu kali, berharap kali ini Nasya mengurungkan niat untuk bersifat keras. Ketukan demi ketukan, bujukan demi bujukan, tak ada satu pun yang berhasil. Aysan juga sudah sangat ingin bertemu dengan ibunya, yang semakin membuat Jaka merasa tidak nyaman. Makan malam gagal, sarapan pagi pun tidak digubris, hingga akhirnya makan siang tiba, Jaka bahkan tidak masuk kerja, dan dia pun bersama dengan Aysan mencoba membujuk Nasya. "Mama tidak mau makan." Aysan dengan ucapan yang masih belum fasih, "Aku tidak mau kalau Mama

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Es Krim

    Untuk saat ini, Anara terlupakan dan dia hidup dengan dirinya sendiri, tidak ada siapa pun yang dia temani bahkan Jaka tak lagi menghubunginya, sementara dia sendiri berusaha untuk hidup tenang walau masih ada rasa benci terhadap kakaknya sendiri. Dia tidak ingin kakaknya bahagia dan dia berusaha agar bisa kembali mendapatkan kedamaian dan kebahagian dari kakaknya. Dengan kata lain dia berusaha agar bisa menghancurkan hidup kakaknya sendiri. Tetapi bukan momennya menceritakan mengenai Anara yang dab masalahnya yang terus menerus merugikan tubuhnya dan hidup dalam kebebasan malam, karena saat ini Nasya sedang bergelut dengan dirinya sendiri dan pikirannya, dia mondar-mandir dan bahkan lupa apa yang selama ini terjadi pada hidupnya. Foto dan rekaman terus dia lihat tapi sama sekali tidak ada yang membuat Nasya merasa percaya. Seolah semuanya begitu dibuat-buat. Jaka sementara mencoba menenangkan Aysan yang terus menangis memanggil ibunya yang terkunci di dalam kamar, walau berada di d

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Tidak Mungkin

    "Aku pikir Bu Nasya sudah sembuh, tapi ternyata itu hanya bersifat sementara saja," kata dokter Afia yang dipanggil kembali oleh Jaka, dokter Afia sangat baik dan merawat Nasya sebelumnya, dan Jaka berharap bahwa dokter Afia kembali bisa membantu Nasya. "Aku pikir begitu juga, dokter. Sayangnya aku salah dan ternyata alzheimer tidak semudah itu untuk hilang bagi pengidapnya." Dokter Afia diam sejenak dan berpikir lalu berkata, "Aku pikir itu bukan Alzheimer. Ini penyakit yang berbeda, aku tidak tahu apa. Alzheimer adalah penyakit yang tidak akan sembuh dan Bu Nasya sempat mengingat semuanya sementara penderita Alzheimer tidak bisa. Mungkin ini adalah penyakit yang disebabkan trauma berat, bukankah penyakit Bu Nasya pertama kali ada setelah dia mengalami trauma yang terjadi padanya di sekolah, Pak Jaka?" Jaka diam karena terlalu fokus dalam mendengarkan dan dia membayangkan apa yang akan terjadi jika penyakit Nasya betul-betul kembali dan Anjas datang kepadanya maka Nasya pasti akan

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Misi Baru

    Mengetahui bahwa Nasya sekarang kembali mengalami penyakit Alzheimer yang akan melupakan apa pun yang terjadi membuat Anjas merasa semakin bersemangat untuk melakukan misi yang diberikan padanya, kini dia tahu apa yang harus dia lakukan, selain itu dia juga meminta agar Aina memberikan dia sebuah pekerjaan yang pada akhirnya Aina memberikan pekerjaan untuk menjadi seorang bodyguard pribadi dari Aina. Awalnya Anjas merasa enggan dan tak mau menjadi seorang bodyguard, tapi pada akhirnya dia menerima saja apa yang diinginkan oleh Aina. Lagi pula mereka memiliki misi yang sama dan berharap bahwa mereka bisa meraih misi mereka, memisahkan Jaka dan juga Nasya, yang di mana Anjas juga memiliki perasaan dendam pada Jaka, untuk pertama kali dalam hidupnya dia tidak akan membiarkan Jaka menang, dia sebenarnya jika bersaing dengan Jaka, maka Anjas akan keluar sebagai pemenang, tapi kali ini Jaka memenangkan Nasya bahkan Aysan yang membuat Anjas semakin membara karena selama ini dia belum pernah

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Kegirangan

    "Jadi selama ini dia menulisnya?" gumaman itu muncul dari mulut Anjas yang menemukan lembaran kertas dan buku yang pernah disembunyikan oleh Nasya, dia menemukan beberapa foto dan juga rekaman dan dia menyadari bahwa selama ini Nasya telah membencinya, ya Nasya begitu membenci Anjas selama ini. "Menyebalkan, kenapa aku harus melakukan hal bejat itu, bahkan sekarang aku tidak tahu bagaimana semua ini akan berakhir." Dia menelan saliva dan mencoba berbaring dengan tenang, apalagi sekarang dia punya masalah dengan bos besar yang menjadi atasan di tempat dia bekerja, sekarang dia terancam dipecat, sehingga tak akan ada lagi pekerjaan untuk Anjas, betul naas hidup Anjas setelah bercerai dengan Nasya, padahal selama ini hidupnya baik-baik saja bersama dengan Nasya, aman dan dia merasa dendam kepada Jaka. Tetapi Anjas terlalu lemah untuk menjadi pendendam, lagi pula dia masih bisa memanfaatkan Aina yang juga ingin memisahkan Jaka dengan Nasya, bahkan dalam hidup Anjas, Anara sudah tidak ada

  • Istri Pelupa yang Kau Buat Luka    Aina dan Jaka

    Jaka yang saat ini melangkah cepat dan jantung yang berdetak dengan kencang, Dia segera mengangkat tubuh Nasya, tubuh yang saat ini begitu lemah dan dia dengan cemas menggendong tubuh Nasya segera ke tempat tidur. Di sudut kamar, Aysan, balita kecil, dia sangat membutuhkan ibunya, dan terus merengek, suaranya memecah keheningan.. Tangisan itu membuat suasana semakin mencekam, sementara Jaka mencoba menenangkan Nasya dan memeluk Aysan di saat bersamaan. Aina, yang masih berdiri di ambang pintu kamar, hanya memperhatikan tanpa menunjukkan rasa peduli pada keadaan Nasya. Tatapan yang begitu dingin, dan bibirnya tersenyum sinis. Dia menyilangkan tangan di dada, tampak tak sabar. “Jaka, sampai kapan kamu akan bertahan dengan wanita ini? Lihat dirimu, kamu terlihat lelah dan kehabisan tenaga. Ha ya mungkin penyakit itu kambuh." Tatapan Jaka mengernyit, apa maksudnya, apa Aina tahh semuanya, maksud Jaka, apa Aina tahu mengenai penyakit Nasya dan berusaha mengolok-olok Lika Nasya, dan saa

DMCA.com Protection Status