"Ahh tidak tuan, semalam Syila hanya nonton film dengan Kak Ningrum dan Kak Ayu. Ehh ternyata film nya sedih, jadi Syila menangis terus sepanjang film." Jelasnya
"Makanlah roti ini! Ningrum bilang kamu belum sarapan." Alex mengeluarkan sebuah roti dari bawah laci mejanya"Tidak perlu Tuan, terima kasih." Tolak Syila menunduk"Apakah kau ingin masuk IGD?""Ti - " Belum selesai Syila menjawab, Alex membuka bungkusan nya lalu memasukan sedikit roti ke dalam mulut Syila. Syila terkejut bukan main dengan apa yang dilakukan oleh suami nya itu, mulut nya yang masih ternganga menatap Alex yang kembali ke kursi kebesarannya."Tidak usah manja!! Makan lah sendiri!" Ketus Alex."Lahh emang nya siapa yang nyuruh anda untuk menyuapi saya? Saya juga bisa sendiri!" Jawab Syila sembari cemberut.Syila akhirnya meraih roti di atas meja lalu memakannya dengan cepat, hingga tanpa disadari cream roti tersebut menempel di seluruh area bibir Syila."Kalau makan tuh yang bener, itu cream nya menyebar di area bibir mu. Saya telah salah menikahi bocah udik seperti mu!!" Ucap Alex dengan menatap Syila."Gak bisa apa!! sekali saja tak merendahkan ku?" Syila menatap balik Tuan Alex sembari tangan nya me-lap sisa cream di sekitar bibir nya.Alex beranjak lagi dari kursi kebesaran nya lalu menghampirinya, dengan cepat Alex menarik kursi Syila kemudian melumat sisa cream di area bibir Syila dengan bibirnya. Hal itu membuat Syila semakin embulatkan matanya, jelas saja ini merupakan hal pertama kali yang ia lakukan bersama seorang pria."Arghhhh lepaskan, jangan kurang ajar ya tuan!!!" Syila mendorong paksa tubuh Alex dari hadapan nya lalu dengan cepat mengelap bibir nya dengan tisu."Kenapa? Bukannya kamu istri saya? Jadi saya berhak melakukan apa saja terhadapmu bahkan lebih dari tadi!" Ucap Alex dengan senyuman yang jahil."Dasar manusia mesumm!!!""Ayo cepat tandatangani dokumen itu!!" Titah syila, setelah dokumennya ditandatangani oleh Alex. Langsung saja Syila keluar dari ruangan dengan umpatan-umpatan yang muncul dari mulut kecilnya. Alex hanya tersenyum melihat tingkah istri keduanya itu.."Mba Vio, Syila gak mau ya nanti ke ruangan itu lagi!!" Teriak Syila menghampiri meja Vio"Lohh kenapa? Padahal bnyak loh karyawati yang ingin masuk ke ruangan nya, tapi kenapa kamu?""Pokonya Syila gak mau, suruh aja yang lain." Cemberut Syila.Drtttt... DrttttTerpampang nama Ningrum di layar telepon[Hallo, iya kak kenapa][Jika pekerjaan mu selesai, pulang lah segera][Memangnya ada apa kak?][Nyonya besar akan makan malam di apartemen][Siapa nyonya besar?][Ya Ibu mertua non syila, siapa lagi?][Oh iya? Lalu apa hubungungan nya dengan ku? ] Ningrum disebrang telepon tampak kesal dengan respon Syila yang seperti itu[Astaga, ya non Syila harus menemani makan malam Nyonya besar beserta Tuan besar][BTW Seperti apa sih emang ka ibu mertua ku?][Apa non tidak tau sedikitpun tentang nyonya besar dan tuan besar? ][Kau pikir aku niat menikah dengan tuan Alex, sehingga seluk beluk nya harus aku ketahui!!][Baiklah baik, maafkan saya non Syila][Sudah cukup!! Saya sedang tidak mau diganggu!!] Syila langsung mematikan hubungan telepon nya"Jika bukan karna hutang ibu, mana mungkin aku menikah dengan pria mesum itu. Arhhhgggh banyak sekali orang yang membuat ku jengkel hari ini," Gumam SyilaSyila kini sedang sibuk membuat laporan atas perintah dari Bu Maya, Meskipun saat ini pikiran nya sedang meracau mau tak mau dirinya harus tetap profesional ditempat kerja. Ia sudah janji dengan dirinya sendiri jika ia tak akan pernah mencampuri urusan pribadinya dengan urusan kantor."Syil, kata bu Maya kamu lembur ya. Soalnya itu laporan harus selesai malam ini, besok mau dijadiin bahan buat meeting." Tiba-tiba vio datang menghampiri bilik meja Syila"He-em""Serius??" Tanya Vio ragu"Iya mbaaaa, mba sudah ya pliss jangan ganggu Syila. Syila lagi fokus ngerjain laporannya nih!" Jawab Syila menatap sinis Vio."Ohh, okeyy dehh fighting Syila. Kalau kamu selesai sebelum waktu pulang itu lebih baik hehe.""Tak segampang itu - .. " Syila menyanyikan sebuah lirik lagu"Haha semangat besti akohhh." Teriak Vio lalu pergi ke meja kerja nya..Syila meregangkan kedua tangan tangannya, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Syila sama sekali tak mengingat apa yang diinformasikan oleh Ningrum perihal janji makan malam bersama mamah & papah mertuanya. Ponselnya sengaja ia silent karena benar-benar tak ingin diganggu oleh siapapun dan terbukti pekerjaan nya lebih cepat dari yang ia perkirakan.Syila sedang bersiap-siap untuk pulang ke apartemen, dengan langkah yang sangat cepat Syila melewati ruangan demi ruangan yang lampunya telah padam. Ia dengan cepat menekan tombol lift untuk turun ke lantai bawah."Rasanya ingin punya jurus menghilang, tiba-tiba sudah dikamar aja. Hari ini lelah sekali, karyawan baru disuruh lemburhuft." Syila didalam lift terus mendumel, padahal tidak ada satupun orang yang mendengarnya.Tokk.. Tokkk"Pakk Aseppp bukaa!!" Teriakk syila dari luar mobilCeklekk.!!"Non kemana saja? Saya sedari tadi mencari non di kantor? Saya ditelponin terus sama Ningrum." Rendetan pertanyaan yang diutarakan oleh pak Asep membuat Syila harus menahan emosinya lagi."Sudah pak Asep?" Tanya Syila lembut, pak Asep hanya mengangguk cepat."Kita langsung jalan pulang saja ya pak, saya sudah lelah sekali habis lembur. Bolehkah pak?""Baik non, maafkan saya." Pak Asep langsung menancapkan gas menuju apartemen milik Alex, Syila yang terlihat sangat lelah langsung memejamkan kedua matanya untuk tertidur. Bahkan ia tak sak sadar ketika mobil terhenti tepat di depan apartemen, dengan berat hati terpaksa pak Asep harus membangunkan nya."Non, permisi. Kita sudah sampai di apartemen." Pak Asep memanggil Syila dengan pelan."Sudah sampai pak?" Tanya Syila dengan mata yang belum terbuka 100℅ ."Sudah non,""Baiklah terima kasih pak. Saya masuk dulu, bye." Dengan energi yang tersisa Syila berusaha untuk turun dari mobil. Dengan langkah yang gontai Syila masuk kedalam lift menuju tempat Alex.Ceklekk!!"Non Syila, akhirnya non pulang." Ningrum berlari ke arah pintu masuk menyambut Nona nya dengan keadaan yang terlihat lusuh"Ningrum aku ingin segera tidur, lelah sekali aku.""Tapi Non. Nyonya besar, tuan besar dan tuan Alex sedari tadi menunggu kedatangan Non di meja makan." Ucap Ningrum, Syila mengedarkan pandangannya ke arah meja makan dan dari arah meja pun mereka sedang menatap balik ke arah Syila."Aku hanya ingin tidur Ningrum, kenapa mereka datang di waktu yang tidak tepat sih?" Cemberut Syila yang matanya sudah mulai berembun, Ningrum yang melihat itu menjadi tidak tega."Haii nak, kemarilah. Bergabung bersama kami untuk makan malam, pasti kamu belum makan ya?" Teriak wanita paruh baya di meja makan sana, Syila menebak wanita itu adalah mamah mertua yang dimaksud Ningrum.Dengan langkah yang berat Syila akhirnya menghampiri meja makan."Mohon maaf terlambat Nyonya dan Tuan." Syila membungkukan tubuhnya."Tidak apa-apa nak, memang nya kamu dari mana kalau boleh tau?" Tanya mamah Sherly"Syila habis lembur Nyonya, ada laporan yang harus selesai hari ini juga soalnya buat bahan meeting besok pagi." Cemberut syila"Yaampun kasian sekali menantu mamah ini, seharusnya kamu dirumah aja nak. Tidak perlu bekerja seperti ini, sini nak." Mamah Sherly meraih tubuh Syila untuk dipeluk nya tapi Syila menolak"Maaf Nyonya, Syila belum mandi. Syila masih bau nanti Nyonya jadi ikutan bau kaya Syila." Mamah Sherly yang mendengar itu tertawa kecil."Jangan panggil kami Nyonya dan Tuan, panggil kami mamah dan papah anggap lah kami ini orang tua mu bukan hanya sekedar mertuamu." Jelas mamah Sherly"Sekarang duduk lah, mari kita makan dulu pasti kamu belum makan kan?" Tanya mamah Sherly, Syila langsung menganggukan kepalanya lalu berjalan kearah kursi yang sudah di tarik oleh Ningrum."Mau makan dengan apa non?" Tanya Ningrum"Apa saja kak, yang penting bisa dimakan!"Syila mulai menyantap makanannya sedikit demi sedikit, tetapi disela-sela mengunyah ia masih sempat-sempatnya untuk memejamkan mata. Pelayan yang berada disekitar meja makan menahan gelak tawa karna tingkah laku Syila. Alex yang sadar akan tingkah laku istrinya itu langsung memberi teguran terhadapnya "Kalau di meja makan itu ya MAKAN, bukan TIDUR!!" Sindir Alex yang melihat bahwa Syila menjadi pusat perhatian pelayan dan orang tuanya. "Apasih berisik, Syila tuh ngantuk tau tapi Syila juga laper. Jadi Syila bingung ngutamain yang mana dulu." Ucapnya yang masih memejamkan mata. "Udah biarin lex, kenapa sih yang penting makan nya habis gak usah dibikin masalah kamu ini!" Timpal Pak Ronald"Ahhh papah mertua ku best sekali." Teriak Syila membulatkan matanya sambil memberikan kedua jempol. "Jadi Mamah nggak best gitu?" Tanya Mamah Sherly"Mamah juga best, pokonya semuanya best kecuali Manusia robot ini," Ia menunjuk ke arah Alex, Alex yang mendapati itu hanya
***"Gimana Syila laporan nya sudah selesai?" Tanya Vio menghampiri Syila yang sedang membeli minuman di kantin"Yaelahh mba, ngopi dulu napa udah nanyain laporan aja." Jawab Syila "Karna laporan itu lebih urgent dari apapun." "Tenang, aman terkendali semuanya." Ketika Syila dan Vio berjalan ke arah lift Tiba-tiba beberapa orang bodyguard serta perempuan cantik yang sedang duduk di kursi roda melewati mereka dengan terburu-buru. "Siapa itu mba?" Tanya Syila penasaran"Ohh, itu Sarah kekasihnya tuan Alex!" Uhukk... Uhukkk Syila tersedak minuman nya sendiri "Kekasih? Kok bisa? Kalau memang perempuan itu kekasih nya manusia terkutuk itu, lalu mengapa Pak Ronald menikahkan dia dengan ku?" Batin syila yang terlihat bingung dengan fakta yang baru saja ia dapati. "Woyy!! Kenapa jadi bengong?" Teriak Vio yang mendadarkan Syila dari lamunan nya"Ahh nggak mba, kaget aja seorang Alex si manusia terkutut itu ternyata punya pacar juga." Ucap Sy
"Lalu. Denapa kalau dia sudah mengetahui pernikahan mu dengan Syila, bukan nya itu lebih baik?" Ucap Pak Ronald"Alex hanya takut kedua istri Alex akan menyakiti satu sama lain." Alex memijit pelan keningnya"Tidak akan terjadi sesuatu jika kamu sendiri berlaku adil dan tegas!" "Sudah lah jangan terlalu dipikirkan, papah tau dulu kamu sangat mencintai Sarah tapi papah melihat saat ini sudah tak ada cinta itu di mata mu. Ingat kamu punya dua istri, jadi bersikaplah dengan adil!!""Mempunyai dua istri bukanlah menjadi keinginan Alex pah, ini kan atas keinginan papah." "Iya betul ini memang keinginan papah, tapi kan ini demi kebaikan kamu lex. Papah dan mamah hanya ingin kamu bahagia kemudian memberikan keturunan untuk kami, papah tidak akan pernah salah memilihkan istri untuk kamu.""Kata siapa?? Pah gadis itu masih berusia 19 tahun sedangkan Alex 37, itu sudah sangat salah pah!! Dia tuh pantas nya mungkin jadi anak Alex!""Bagi papah tidak ada yang salah
Sarah yang baru saja datang disuguhkan dengan pemandangan yang membuat hati nya terasa teriris, istri mana yang tak cemburu melihat suaminya bergandengan tangan dengan wanita lain. Ia sudah menduga bahwa wanita itu adalah istri kedua Alex. "Jadi ini wanita yang kau nikahi Alex?" Tanya Sarah "Ya, perkenalkan dia bernama Assyila," Jawab Alex. "Usia berapa kamu? Sepertinya kamu masih muda sekali?" Tanya Sarah lagi kali ini pada Syila. "Usia ku baru 19 tahun kak, jadi wajah ku memang baby face." Jawab Syila. "Astaga kamu menikahi gadis yang usia nya masih belasan tahun Alex? Usia kalian sangat terpaut jauh sekali!" "Memangnya kenapa kak kalau Syila masih 19 tahun, kedewasaan seseorang itu tidak bisa dilihat dari usia. Yang usia nya sudah tua belum tentu dewasa kan, betul tidak mah?" "Ahhh betul sekali anak cantik." Timpal Mamah Sherly. "Sepertinya dia bukan tipikal orang yang mudah dikalahkan, akan sulit bagiku untuk mengusir anak itu." Batin Sara
"Tuan Ronald, saya datang jauh-jauh dari Surabaya ke Jakarta untuk menjual rumah almarhum Ayah saya pada Tuan, bukan untuk menikah dengan pria ini!!" tunjuk Asyila pada pria di sampingnya. ”Sudah tua, sombong lagi!” "Tua? Seenaknya saja saya baru tiga puluh lima tahun! Memang kamu pikir saya bersedia menikah dengan wanita udik sepertimu?" Pria itu menempelkan jari telunjuknya tepat di kening Syila, membuat Syila semakin kesal dengan sikap arogannya. "Apa kamu bilang? Wanita udik?" Syila memberikan sorotan tajam pada Alex yang tidak dipedulikan pria itu. Tuan Ronald yang pusing dengan perdebatan mereka berdua akhirnya semakin membulatkan keputusannya untuk menikahkan Alex dengan Syila. "Sudah-sudah! keputusan saya tidak bisa diganggu gugat, kalian harus menikah! Dan kamu, Syila silakan tanda-tangan dokumen perjanjian ini." Tuan Ronald menyerahkan beberapa dokumen yang harus ditandatangani oleh Syila, tetapi Syila bergeming, ia tidak ingin menikah dengan pria yang sudah merendahkan
" SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ASSYILA ROMEESA FARZANA BINTI DAVID MAHARDIKA DENGAN MAS KAWIN LOGAM MULIA SEBERAT 800 GRAM DIBAYAR TUNAI!"Dengan satu tarikan nafas saja dia sudah berhasil menjadikan Syila sebagai istrinya dalam sekejap. "Bagaimana para saksi?" tanya penghulu."SAH!"Alex maupun Syila bergantian menyematkan cincin di jari manis pasangannya. Tidak ada adegan cium tangan atau mencium kening, setelah selesai prosesi akad nikah Alex langsung beranjak dari kursinya mengucapkan terima kasih kepada penghulu beserta kedua saksi. Nenek Gayatri sudah tak bisa membendung air matanya lagi, kini Syila cucu yang selama ini ia rawat sudah bukan tanggung jawabnya lagi. Detik ini ia sudah sah menjadi istri seorang pengusaha, setidaknya hidupnya akan jauh lebih baik daripada Syila harus menikah dengan Broto. "Selamat ya, Syila. Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri! Ingat, ya, kamu harus jadi istri yang penurut dan harus baik melayani suamimu. Nenek harus pulang lagi ke desa,
Syila merasa asing dengan kamar barunya, gadis itu juga tidak rela harus tidur satu ranjang dengan Alex. Sejak di kamar mandi Syila telah membayangkan jika malam ini Alex akan menyentuh dirinya di malam pertama pernikahan mereka. Hal itu membuat Syila bergidik ngeri dan lebih memilih tidur di sofa kamar. Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melingkar di pinggangnya menghampiri Syila yang sedang tertidur di sofa. "Hey, kenapa kamu tidur di sofa?" tanya Alex dengan datar."Bukan masalahmu!! Aku mau tidur di mana, kamu tidak boleh ikut campur," jawab Syila dengan posisi yang masih membelakangi Alex. "Baiklah jika itu maumu. Jangan salahkan saya jika ada tikus yang menemanimu tidur di sofa!" Syila langsung bangkit dari tidur nya dan menghadap tepat di depan Alex, betapa terkejutnya Syila yang melihat Alex sedang bertelanjang dada dan hanya memakai sehelai handuk. Ini adalah pertama kali nya Syila melihat bentuk tubuh seorang pria tanpa pakaian, ia langsu
Syila terbangun di tengah malam, ia sangat kehausan karna air minum yang disediakan oleh Ningrum telah habis. Syila melangkah pergi keluar kamar hanya sekedar mengambil minum, namun langkah nya terhenti ketika melihat sebuah ruangan di paling ujung dalam kondisi lampu yang masih menyala.Syila penasaran, siapa seseorang yang berada di dalamnya? Ceklekk!! Dengan hati-hati Syila menutup kembali pintu yang telah ia buka. "Tak ada siapa pun disini, tapi kenapa lampu nya masih menyala?" Syila berjalan pelan mengitari ruangan, ruangan ini seperti ruangan kerja. Karna ada sebuah laptop yang masih menyala diatas meja, lalu tumpukan buku yang berbaris rapi di dalam rak. "Apakah ini ruangan kerja Manusia terkutuk itu?" gumam SyilaSebelum ia kembali ke kamarnya, Syila memutuskan untuk melihat buku-buku yang terpampang di dalam rak. Tapi pandangan Syila teralihkan pada sebuah laptop yang masih menampilkan sebuah Video seperti nya baru saja di tonton oleh pemiliknya. Syila yang penasaran deng
Sarah yang baru saja datang disuguhkan dengan pemandangan yang membuat hati nya terasa teriris, istri mana yang tak cemburu melihat suaminya bergandengan tangan dengan wanita lain. Ia sudah menduga bahwa wanita itu adalah istri kedua Alex. "Jadi ini wanita yang kau nikahi Alex?" Tanya Sarah "Ya, perkenalkan dia bernama Assyila," Jawab Alex. "Usia berapa kamu? Sepertinya kamu masih muda sekali?" Tanya Sarah lagi kali ini pada Syila. "Usia ku baru 19 tahun kak, jadi wajah ku memang baby face." Jawab Syila. "Astaga kamu menikahi gadis yang usia nya masih belasan tahun Alex? Usia kalian sangat terpaut jauh sekali!" "Memangnya kenapa kak kalau Syila masih 19 tahun, kedewasaan seseorang itu tidak bisa dilihat dari usia. Yang usia nya sudah tua belum tentu dewasa kan, betul tidak mah?" "Ahhh betul sekali anak cantik." Timpal Mamah Sherly. "Sepertinya dia bukan tipikal orang yang mudah dikalahkan, akan sulit bagiku untuk mengusir anak itu." Batin Sara
"Lalu. Denapa kalau dia sudah mengetahui pernikahan mu dengan Syila, bukan nya itu lebih baik?" Ucap Pak Ronald"Alex hanya takut kedua istri Alex akan menyakiti satu sama lain." Alex memijit pelan keningnya"Tidak akan terjadi sesuatu jika kamu sendiri berlaku adil dan tegas!" "Sudah lah jangan terlalu dipikirkan, papah tau dulu kamu sangat mencintai Sarah tapi papah melihat saat ini sudah tak ada cinta itu di mata mu. Ingat kamu punya dua istri, jadi bersikaplah dengan adil!!""Mempunyai dua istri bukanlah menjadi keinginan Alex pah, ini kan atas keinginan papah." "Iya betul ini memang keinginan papah, tapi kan ini demi kebaikan kamu lex. Papah dan mamah hanya ingin kamu bahagia kemudian memberikan keturunan untuk kami, papah tidak akan pernah salah memilihkan istri untuk kamu.""Kata siapa?? Pah gadis itu masih berusia 19 tahun sedangkan Alex 37, itu sudah sangat salah pah!! Dia tuh pantas nya mungkin jadi anak Alex!""Bagi papah tidak ada yang salah
***"Gimana Syila laporan nya sudah selesai?" Tanya Vio menghampiri Syila yang sedang membeli minuman di kantin"Yaelahh mba, ngopi dulu napa udah nanyain laporan aja." Jawab Syila "Karna laporan itu lebih urgent dari apapun." "Tenang, aman terkendali semuanya." Ketika Syila dan Vio berjalan ke arah lift Tiba-tiba beberapa orang bodyguard serta perempuan cantik yang sedang duduk di kursi roda melewati mereka dengan terburu-buru. "Siapa itu mba?" Tanya Syila penasaran"Ohh, itu Sarah kekasihnya tuan Alex!" Uhukk... Uhukkk Syila tersedak minuman nya sendiri "Kekasih? Kok bisa? Kalau memang perempuan itu kekasih nya manusia terkutuk itu, lalu mengapa Pak Ronald menikahkan dia dengan ku?" Batin syila yang terlihat bingung dengan fakta yang baru saja ia dapati. "Woyy!! Kenapa jadi bengong?" Teriak Vio yang mendadarkan Syila dari lamunan nya"Ahh nggak mba, kaget aja seorang Alex si manusia terkutut itu ternyata punya pacar juga." Ucap Sy
Syila mulai menyantap makanannya sedikit demi sedikit, tetapi disela-sela mengunyah ia masih sempat-sempatnya untuk memejamkan mata. Pelayan yang berada disekitar meja makan menahan gelak tawa karna tingkah laku Syila. Alex yang sadar akan tingkah laku istrinya itu langsung memberi teguran terhadapnya "Kalau di meja makan itu ya MAKAN, bukan TIDUR!!" Sindir Alex yang melihat bahwa Syila menjadi pusat perhatian pelayan dan orang tuanya. "Apasih berisik, Syila tuh ngantuk tau tapi Syila juga laper. Jadi Syila bingung ngutamain yang mana dulu." Ucapnya yang masih memejamkan mata. "Udah biarin lex, kenapa sih yang penting makan nya habis gak usah dibikin masalah kamu ini!" Timpal Pak Ronald"Ahhh papah mertua ku best sekali." Teriak Syila membulatkan matanya sambil memberikan kedua jempol. "Jadi Mamah nggak best gitu?" Tanya Mamah Sherly"Mamah juga best, pokonya semuanya best kecuali Manusia robot ini," Ia menunjuk ke arah Alex, Alex yang mendapati itu hanya
"Ahh tidak tuan, semalam Syila hanya nonton film dengan Kak Ningrum dan Kak Ayu. Ehh ternyata film nya sedih, jadi Syila menangis terus sepanjang film." Jelasnya "Makanlah roti ini! Ningrum bilang kamu belum sarapan." Alex mengeluarkan sebuah roti dari bawah laci mejanya"Tidak perlu Tuan, terima kasih." Tolak Syila menunduk"Apakah kau ingin masuk IGD?" "Ti - " Belum selesai Syila menjawab, Alex membuka bungkusan nya lalu memasukan sedikit roti ke dalam mulut Syila. Syila terkejut bukan main dengan apa yang dilakukan oleh suami nya itu, mulut nya yang masih ternganga menatap Alex yang kembali ke kursi kebesarannya. "Tidak usah manja!! Makan lah sendiri!" Ketus Alex. "Lahh emang nya siapa yang nyuruh anda untuk menyuapi saya? Saya juga bisa sendiri!" Jawab Syila sembari cemberut. Syila akhirnya meraih roti di atas meja lalu memakannya dengan cepat, hingga tanpa disadari cream roti tersebut menempel di seluruh area bibir Syila. "Kalau makan tuh yang bener, itu cream nya menyebar
Bukannya menjawab justru Alex hanya diam seperti orang sedang berpikir sesuatu. "Lex, kalau lo emang gak cinta sama Sarah, untuk apa lo itu masih mempertahankan pernikahan lo? Sedangkan lo sama sekali gak pernah diperlakukan selayaknya seorang suami dan lo juga gak pernah dikasih jatah sama dia! Kalau kata gue sih bye istri kaya gitu," dumel Irfan, sedangkan Alex terus memijit keningnya yang terasa pusing karena memikirkan Sarah. "Nih, minum dulu kopi biar gak makin pusing!""Thank you, Fan." Alex meraih cangkir itu lalu meneguk nya. . "Helloww, Syila pulang!" teriak Syila di ambang pintu. Ningrum yang mendengar langsung lari menghampirinya. "Saya bantu lepaskan, Non." Ningrum segera melepas pantofel yang Syila pakai, tapi Syila langsung menepis tangan Ningrum. "Ya ampun, Kak! Syila bisa buka sendiri, lohh. Gak perlu seperti ini, Kak!" "Tidak apa-apa, Non! Sudah tugas saya untuk melayani Non Syila. Jadi, biarkan saya untuk melakukannya." Syila menghembuskan nafas kasar. Ia se
Syila terbangun di tengah malam, ia sangat kehausan karna air minum yang disediakan oleh Ningrum telah habis. Syila melangkah pergi keluar kamar hanya sekedar mengambil minum, namun langkah nya terhenti ketika melihat sebuah ruangan di paling ujung dalam kondisi lampu yang masih menyala.Syila penasaran, siapa seseorang yang berada di dalamnya? Ceklekk!! Dengan hati-hati Syila menutup kembali pintu yang telah ia buka. "Tak ada siapa pun disini, tapi kenapa lampu nya masih menyala?" Syila berjalan pelan mengitari ruangan, ruangan ini seperti ruangan kerja. Karna ada sebuah laptop yang masih menyala diatas meja, lalu tumpukan buku yang berbaris rapi di dalam rak. "Apakah ini ruangan kerja Manusia terkutuk itu?" gumam SyilaSebelum ia kembali ke kamarnya, Syila memutuskan untuk melihat buku-buku yang terpampang di dalam rak. Tapi pandangan Syila teralihkan pada sebuah laptop yang masih menampilkan sebuah Video seperti nya baru saja di tonton oleh pemiliknya. Syila yang penasaran deng
Syila merasa asing dengan kamar barunya, gadis itu juga tidak rela harus tidur satu ranjang dengan Alex. Sejak di kamar mandi Syila telah membayangkan jika malam ini Alex akan menyentuh dirinya di malam pertama pernikahan mereka. Hal itu membuat Syila bergidik ngeri dan lebih memilih tidur di sofa kamar. Alex yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melingkar di pinggangnya menghampiri Syila yang sedang tertidur di sofa. "Hey, kenapa kamu tidur di sofa?" tanya Alex dengan datar."Bukan masalahmu!! Aku mau tidur di mana, kamu tidak boleh ikut campur," jawab Syila dengan posisi yang masih membelakangi Alex. "Baiklah jika itu maumu. Jangan salahkan saya jika ada tikus yang menemanimu tidur di sofa!" Syila langsung bangkit dari tidur nya dan menghadap tepat di depan Alex, betapa terkejutnya Syila yang melihat Alex sedang bertelanjang dada dan hanya memakai sehelai handuk. Ini adalah pertama kali nya Syila melihat bentuk tubuh seorang pria tanpa pakaian, ia langsu
" SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA ASSYILA ROMEESA FARZANA BINTI DAVID MAHARDIKA DENGAN MAS KAWIN LOGAM MULIA SEBERAT 800 GRAM DIBAYAR TUNAI!"Dengan satu tarikan nafas saja dia sudah berhasil menjadikan Syila sebagai istrinya dalam sekejap. "Bagaimana para saksi?" tanya penghulu."SAH!"Alex maupun Syila bergantian menyematkan cincin di jari manis pasangannya. Tidak ada adegan cium tangan atau mencium kening, setelah selesai prosesi akad nikah Alex langsung beranjak dari kursinya mengucapkan terima kasih kepada penghulu beserta kedua saksi. Nenek Gayatri sudah tak bisa membendung air matanya lagi, kini Syila cucu yang selama ini ia rawat sudah bukan tanggung jawabnya lagi. Detik ini ia sudah sah menjadi istri seorang pengusaha, setidaknya hidupnya akan jauh lebih baik daripada Syila harus menikah dengan Broto. "Selamat ya, Syila. Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri! Ingat, ya, kamu harus jadi istri yang penurut dan harus baik melayani suamimu. Nenek harus pulang lagi ke desa,