Beranda / Romansa / Istri Muda sang Hot Duda / Menikmati Malam Berdua

Share

Menikmati Malam Berdua

Penulis: Rcancer
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Ini makanannya cuma segini?" tanya Ayunda kala hidangan yang dipesankan suaminya, sudah tersaji di hadapannya. Mata wanita bahkan sampai melebar sedikit kala pertama kali melihat hidangan yang ukurannya jauh dari perkiraan.

"Kenapa?" tanya Elang sedikit heran. Meskipun pria itu agak heran dengan pertanyaan istrinya.

"Makanan mahal-mahal cuma dapatnya segini? astaga! Mana kenyang?" antara protes dan mengeluh, Ayunda langsung berkata jujur dengan hidangan yang menurut dirinya porsinya sangat sedikit.

Hidangan yang terbuat dari daging sapi yang dibakar dan di siram saus berwarna coklat, dengan didampingi beberapa butir jagung, beberapa potong buncis dan wortel, terjadi dalam piring yang cukup lebar.

Sebenarnya selain steak, ada berbagai hidangan lain yang Elang pesan. Mungkin karena Ayunda baru menghadapi hidangan restoran mewah yang memiliki porsi sedikit, membuat wanita itu begitu keheranan.

"Kalau kurang kenyang ya nanti aku pesankan lagi," balas Elang enteng dan dia dengan santai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Muda sang Hot Duda   Terkesan

    "Gimana, Mas? Seru, kan?" Ayunda seketika melempar pertanyaan kala wanita itu dan suaminya baru saja turun dari sebuah wahana yang bentuknya mirip kincir air. Entah sudah berapa wahana yang dicoba sepasang suami istri tersebut, dan mereka terlihat sangat menikmatinya.Sang suami tersenyum cukup lebar sembari mengangguk. Jika diperhatikan sedari tadi, Elang memang sangat menikmati setiap wahana yang tidak pernah sekalipun dia coba sejak dia lahir di dunia. Mungkin karena terlahir menjadi orang kaya dan juga dunia pergaulannya yang membuat Elang sama sekali tidak mengenal hiburan rakyat kelas menengah ke bawah tersebut."Kita istirahat di sana yuk," ajak Ayunda tanpa melepaskan genggaman tangan suaminya. Meski kening Elang sempat mengernyit kala melihat tempat yang ditunjuk istrinya, tapi pria itu tidak melayangkan protes sedikitpun. "Mas Elang mau pesan nggak?" tanya Ayunda begitu mereka sudah sampai di tempat seorang pedagang wedang ronde. sepasang suami istri itu duduk di atas tika

  • Istri Muda sang Hot Duda   Masih Terkesan

    "Apa kamu nggak lelah, Rik?" tanya seorang wanita yang baru saja mendapatkan kepuasaan serta memberi kepuasan pada pria yang saat ini tubuhnya sedang dia peluk. Wanita tanpa busana tersebut, melempar pertanyaan sembari melepas lelah, setelah permainan ranjang yang dia lakukan beberapa menit yang lalu."Lelah kenapa?" bukannya menjawab, pria yang akrab dipanggil Erik malah melempar pertanyaan dengan mengusap rambut wanita yang tangan kanannya sedang membelai lembut bagian tubuh pria itu, yang terletak di bawah perut. "Lelah berhubungan badan dengan kamu? Tentu saja tidak. Apa kamu mau kita melakukan ronde kedua sekarang juga?" Erik kembali bertanya, tapi seketika itu juga dia malah menjawabnya sendiri."Bukan itu," bantah si wanita gemas. Dia semakin menempelkan tubuh polosnya pada tubuh Erik yang juga sama-sama polos, sehingga Erik bisa merasakan benda kenyal milik wanita itu semakin menekan dada bagian kanan Erik. "Apa kamu tidak lelah? Memendam dendam begitu lama kepada Elang? Ud

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berkunjung Ke Rumah Mertua

    "Udah siap?" tanya Elang begitu melihat sang istri menuruni anak tangga. Seperti yang sudah direncanakan, sepasang suami istri itu, hari ini akan berkunjung ke rumah orang tua Elang yang jaraknya tidak terlalu jauh. Mungkin bisa memakan waktu kurang lebih 30 menit perjalanan."Kenapa menatapku gitu banget sih? Bikin merinding tahu, Mas," celetuk Ayunda setelah dia mengangguk beberapa kali sembari melempar senyum sebagai jawaban atas pertanyaan suaminya. Namun kala Ayunda hendak melangkah menuju halaman depan, wanita itu dibuat heran dengan tatapan sang suami kepadanya."Kamu hari ini kelihatan cantik banget, Ay," puji Elang diiringi senyum manis yang terkembang sembari terus menatap istrinya yang kali ini nampak beda di matanya."Dihh, gombal banget sih! Udah tua, ingat umur," alih-alih merasa tersanjung dengan pujian sang suami, Ayunda malah mencibir pujian suaminya untuk menutupi rasa senangnya dalam hati. "Astaga! Pake diingetin umur segala segala!" sungut Elang, "biarpun aku su

  • Istri Muda sang Hot Duda   Pembicaraan Hangat

    Bulan madu. Mungkin bagi kebanyakan pengantin baru akan mengutamakan agenda tersebut sebagai momen paling penting yang harus dilakukan kala sepasang pria dan wanita telah sah menyandang status baru pada kehidupan mereka. Tapi hal itu sepertinya tidak berlaku untuk sepasang pengantin yang terpaut usia cukup jauh. Mereka justru memiliki pandangan yang perbeda.Bagi Elang, tidak dipungkiri, kalau dalam benak pria itu ingin melakukan perjalanan bulan madu bersama istrinya. Namun mengingat dia menikahi istrinya karena sesuatu yang tidak biasa, membuat pria itu harus menekan egonya untuk menghormati sang istri.Sedangkan bagi istri Elang sendiri, bulan madu adalah kegiatan yang menurutnya adalah menyeramkan. Mengingat Ayunda menikah hanya karena memenuhi sebuah perjanjian, wanita itu jelas berpikir panjang jika hendak melakukan momen bulan madu tersebut.Jujur, Ayunda sendiri kadang merasa miris jika mengingat tentang rumah tangganya. Pernikahan yang dulu dia impikan dengan segala keindah

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Bersalah

    "Kamu mau pilih yang mana, Mbak?" tanya seorang wanita kepada wanita lain, yang sebenarnya usianya lebih muda daripada wanita yang bertanya. Hanya karena wanita itu menikahi kakak dari wanita yang melempar pertanyaan, jadi wanita itu dipanggil Mbak agar teerlihat lebih menghormati.Ayunda tertegun. Wanita berlesung pipi satu di sebelah kiri lantas tersenyum. "Nggak tahu, aku bingung," jawabnya kepada sang adik ipar yang masih setia memegang bahunya sebagai tanda kalau kedua wanita itu memang cukup akrab.Ayunda sendiri sebenarnya sedari tadi dia sedang diliputi banyak pikiran. Sejak pergi dengan sang mertua dan kedua adik wanita dari suaminya, wanita itu mendadak merasa bersalah karena telah membohongi mereka semua.Sejak meninggalkan rumah, keluarga Elang selalu menunjukan kehangatan dan kebaikan pada Ayunda. Dari mereka menunjukan usaha mereka yang terbilang cukup sukses, sampai mereka belanja bersama di sebuah mall terbesar, keluarga Elang selalu bersikap hangat layaknya keluarga.

  • Istri Muda sang Hot Duda   Setelah Berbelanja

    "Kalian baru pada pulang?" tanya Marco dengan suara agak keras, menatap heran kepada istri, mertua dan dua iparnya yang sedang melangkah menuju ke arah tempat Marco berada. Marco tidak sendirian, ada dua pria yang sama herannya dengan kepulangan para wanita itu."Lah, emang yang Papi lihat bagaimana?" bukannya menjawab pertanyaan sang suami, Erlin malah melempar pertanyaan sembari duduk di dekat suaminya. Sedangkan dua wanita muda lainnya juga duduk di samping suami masing-masing, dan Laras memilih pamit menuju kamarnya."Astaga! Emang di Mall, kalian ngapain aja sih? Sampai di sana hampir seharian penuh?" balas Marco bernada protes sekaligus menyindir istrinya."Hampir seharian apaan," Erlin terlihat tidak terima, "Orang ini aja kita pulang saat langit masih cerah kok, pakai ngatain seharian. Perlu periksa mata apa gimana, Pi?""Iya nih, Mas Marco, berlebihan banget," Erna ikut bersuara, "Lagian, kita juga jarang, pergi bareng kayak gini. Apa lagi mumpung ada Ayunda. Toh anak-anak ju

  • Istri Muda sang Hot Duda   Makan Malam Bersama

    Untuk beberapa detik, Ayunda tertegun begitu mendengar pertanyaan yang diajukan suaminya. Mata wanita itu menatap lekat sang suami yang juga sedang menatapnya. Tak lama setelahnya wanita itu menghembuskan nafasnya secara kasar."Pilihan yang sangat sulit," dengan tenang, Ayunda malah menjawab pertanyaan sang suami sambil memutuskan pandangan matanya dan memilih memandang ke arah lain. "Sulit apanya?" tanya Elang. Tentu saja pria itu sedikit terkejut dengan jawaban yang keluar dari mulut sang istri. Bukan itu jawaban yang diharapkan Elang, tapi istrinya malah memberikan jawaban yang membuat mata itu hampir tak berkedip karena kerkejut."Ya sult aja menurutku," kali ini Ayunda menjawab sembari menatap suaminya kembali. "Jika aku memilih pilihan yang pertama, tentu saja aku sangat rugi. Mas Elang kan, menikahiku karena wajahku yang mirip dengan Ayana. Yang ada Mas Elang akan terus meningatnya dan bakalan gagal move on. Dan, jika pilihan kedua yang aku pilih, taruhannya sudah pasti nama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Curiga

    "Apa yang ingin kalian bicarakan?" suara Laras tiba-tiba menggema, mengejutkan bagi sepasang suami istri yang sedari tadi menunggu kedatangan wanita itu. Dengan wajah datar, Laras melangkah menuju salah satu sofa mewah miliknya dan duduk di sana. Seusai janji, tak lama setelah makan bersama anak dan menantunya, Laras menemui tamunya.Sepasang suami istri yang tak lain adalah sepupu Laras sendiri nampak mengembangkan senyum mereka kala Laras datang. Sebelum menjawab pertanyaan dari Laras, keduanya nampak menoleh ke arah penghubung ruang tamu dan ruang tengah untuk memeriksa sesuatu."Semua anak-anak sudah ada di kamarnya masing-masing. Tidak akan ada yang menguping pembicaraan kita," ungkap Laras kala menyadari gelagat sang sepupu dan istrinya. Mendengar hal itu, Bonar dan Ratih seketika menjadi salah tingkah."Kalau ada yang menguping, sebenarnya juga nggak apa-apa kok, Mbak," balas Ratih basa-basi. Wanita itu masih bisa tersenyum untuk menutupi rasa panik di dalam benaknya."Tidak,"

Bab terbaru

  • Istri Muda sang Hot Duda   Akhir Yang Bahagia

    Elang dan Ayunda kini sudah bisa bernafas lega. Setelah tadi berbicara cukup lama dengan orang tua Ayunda, akhirnya Malik dan Rumana mengerti dan memahami alasan Elang menikahi anak mereka.Pada akhirnya, Elang memilih jujur, tentang surat tanah yang dijadikan jaminan untuk mengajak Ayunda menikah. Menurut Elang, dia memang lebih baik jujur saat itu juga karena kalau Elang memilih berbohong, Elang takut akan ada kejadian tidak terduga seperti beberapa hari terakhir ini.Tentu saja Rumana dan Malik cukup kecewa kala mendengar kejujuran dari mulut sang menantu. Bahkan Rumana sempat menangis saat dia tahu dari mulut anaknya sendiri, kalau Ayunda mau menikah dengan Elang semata-mata hanya karena ingin menyelamatkan harta berharga milik orang tuanya.Setelah terjadi sedikit perdebatan, akhirnya secara perlahan, Elang mampu meyakinkan orang tua Ayunda kalau dia akan bertanggung jawab penuh atas kebahagiaan istrinya. Elang juga dengan lantang mengatakan kalau pernikahan yang dia jalani bersa

  • Istri Muda sang Hot Duda   Rasa Kecewa Orang Tua

    Untuk beberapa saat Ayunda terdiam sembari menatap salah satu sahabatnya, yang baru saja melempar pertanyaan kepadanya. Ayunda tertegun untuk beberapa saat lalu dia berpikir mengenai pertanyaan tersebut dan berusaha mencari jawaban yang tepat.Tak lama setelahnya Ayunda tersenyum dan melempar pandangannya kepada dua sahabatnya. "Kalaupun selamanya Mas Elang tetap memandangku sebagai mantan istrinya yang meninggal, bukankah itu merupakan hal yang bagus?"Sekarang gantian dua sahabatnya yang tertegun mendengar penuturan Ayunda. "Hal yang bagus? Apa maksudmu?" tanya Yanti.Ayunda masih setia dengan senyumnya yang terkembang. "Bayangkan saja, selama Mas Elang menjadi duda, dia selalu tenggelam dalam bayangan istrinya, bukankah setidaknya itu sesuatu yang bagus? Hal itu menunjukan betapa setianya Mas elang pada satu nama wanita. Lalu, apa aku harus terlalu mempermasalahkan jika Mas Elang menganggapku hanya sebagai pelepas rindu pada mantan istrinya?"Untuk beberapa saat Maya dan Yanti menu

  • Istri Muda sang Hot Duda   Para Wanita

    "Kamu ingin bertemu dengan istri Elang?" sontak, Laras langsung bertanya kembali begitu mendengar permintaaan mantan besannya. Dengan kening berkerut dan mata agak menyipit, Laras menatap lawan bicaranya, menuntut alasan dibalik permintaan tamunya itu.Rebeca mengangguk yakin. Wanita berwajah blesteran itu mambalas tatapan Laras dan tatapannya sukar untuk diartikan. "Aku ingin melepas rindu pada anakku, Jeng," ucap Rebeca lirih dan wanita itu sedikit menunduk.Laras semakin menunjukan wajah terkejutnya. Namun setelah pikirannya mencerna untuk beberapa saat, kepala Laras mengangguk beberapa kali sebagai tanda kalau dia memahami tujuan tamunya meski ada perasaan sedikit curiga."Asal tidak ada niat lain, saya sendiri tidak keberatan kamu menemui menantuku," Laras menjawabnya dengan tenang dan pelan, tapi sukses membuat lawan bicaranya menatapnya penuh tanya."Apa maksud kamu?" Rebeca bertanya dengan wajah terlihat bingung."Selama ini, aku sering mendengar, kamu selalu menyalahkan anakk

  • Istri Muda sang Hot Duda   Berbeda Rasa

    "Mama!" Bella sedikit memekik kala matanya menangkap sosok wanita yang sudah melahirkannya, berada dalam ruang kerjanya. Dari sorot mata sang mama, Bella dengan jelas melihat amarah yang besar dan Bella bisa menebak kalau amarah itu tertuju kepadanya.Di sana juga ada sosok pria yang menatap Bella dengan pandangan yang cukup membuat Bella semakin gelisah. Bella tidak menyangka kalau pria yang baru saja dia hubungi melalui telephone, ada di kantornya, membuat wanita itu diliputi penuh tanda tanya juga."Mama ngapain di sini?" tanya Bella dengan sikap yang dibuat setenang mungkin. Meski dia sudah tahu tujuan wanita yang akrab dipanggil Marina berada di kantornya, tapi Bella memang harus bisa bersikap biasa saja."Maksud kamu apa, berbuat seperti itu kepada Elang?" Marins langsung melempar pertanyaan yang menjadi sumber kemarahannya. "Berbuat apa sih, Ma?" Bella bertanya seperti orang bodoh dan sikap wanita itu justru semakin membuat sang Mama bertambah murka."Nggak perlu banyak drama

  • Istri Muda sang Hot Duda   Tamu Tak Terduga

    "Mas Erik!" suara Ayunda sedikit meninggi karena dia cukup terkejut dengan kedatangan tamu tak terduga, yang baru saja disebut namanya. Sudah pasti rasa heran tumbuh dalam benak wanita itu dan saat itu juga banyak pertanyaan yang bermunculan dalam pikirannya."Apa kabar, Ayund?" sapa pria yang sudah duduk di kursi, yang ada di teras rumah Ayunda. Pria itu bahkan langsung berdiri dan segera mengulurkan tangan, mengajak Ayunda untuk berjabat tangan. "Baik," jawab Ayunda agak tidak nyaman, meski dia membalas uluran tangan tamunya, lalu dia kembali mengajak pria itu untuk duduk. "Mas Erik tahu darimana rumah saya?" tanya wanita itu penuh selidik karena hal itu salah satu alasan yang membuat Ayunda heran."Dari orang-orang sekitar kota ini. Kebetulan aku sedang ada pekerjaan di kota ini, jadi ya aku sekalian aja pengin mampir. Tidak cukup sulit loh mencari alamat rumah kamu," jawab Erik nampak begitu tenang dengan senyum tipis yang masih terkembang."Terus, bagaimana Mas Erik tahu aku a

  • Istri Muda sang Hot Duda   Curahan Hati Elang

    "Sayang?" gumam Ayunda lirih dengan kening berkerut. Wanita itu merasa heran serta takjub secara bersamaan, begitu mendengar kata sayang keluar dari mulut Elang. "Apa dia sudah gila?" gumamnya lagi merasa geli dan wanita itu menahan senyumnya agar tidak merekah.Ayunda sungguh terperangah kala menyaksikan sang suami dengan penuh rasa percaya diri mengucapkan kata sayang dalam acara konferensi persnya. Entah apa yang harus Ayunda lakukan saat ini, dia seketika diliputi rasa bingung. "Nggak usah pura-pura kaget gitu," celetuk Rumana yang diam-diam memperhatikan tingkah putrinya sampai Ayunda terkesiap dan menoleh ke arahnya saat itu juga."Apaan sih, bu?" sungut Ayunda menutupi rasa malunya. Wanita itu sedikit salah tingkah karena tatapan dan senyum sang ibu, benar-benar sedang meledeknya."Ya harusnya kamu seneng dong, kalau Elang beneran sayang sama kamu. Berarti dia memang nggak main-main waktu ngajak nikah kamu secara mendadak," ucap Rumana mencoba bersikap bijak dan sedikit mengh

  • Istri Muda sang Hot Duda   Kejujuran Hati

    Untuk beberapa detik lamanya, Elang masih berdiri, menatap layar lebar yang menampilkan beberapa foto wajah istrinya. Foto-foto yang Elang pamerkan saat menikmati waktu berdua bersama sang istri, meninggalkan kesan tersendiri dalam benak pria tersebut."Apa anda semua percaya dengan yang namanya tertarik pada pandangan pertama?" suara Elang memecah keheningan ruangan konferensi pers. Setelah tadi hampir semua terdiam karena menunggu Elang berbicara, saat ini ruangan tersebut kembali terdengar riuh begitu Elang mengeluarkan satu pertanyaan.Elang tersenyum, lalu pria itu berbalik badan dan melangkah pelan menuju tempat duduk yang sedari tadi dia gunakan. "Kalian pasti pernah merasakan tertarik kepada seseorang pada pandangan pertama kali bukan?" tanya Elang lagi sembari melangkah.Beberapa suara langsung berkomentar, mengiyakan pertanyaan pria tersebut. "Apa itu yang anda alami kepada istri anda yang sekarang?" tanya salah satu wartawan.Elang kembali menunjukkan senyum bahagianya de

  • Istri Muda sang Hot Duda   Bukti Tak Terbantahkan

    Wanita yang sedari tadi duduk di antara para wartawan, seketika terkesiap kala Elang dengan sangat tenang menunjukan jari ke arahnya. Dia begitu terkejut dan tidak menyangka kalau Elang akan mengetahui kehadirannya dalam jumpa pers kali ini.Saat itu juga, semua mata dan kamera pun langsung mengarah kepada wanita yang namanya baru saja disebut oleh pria yang sekarang berdiri angkuh sembari menunjukkan senyum sinisnya. Bella seketika merasa terpojok dan terlihat begitu salah tingkah.Sungguh, apa yang dilakukan Elang saat ini membuat Bella syok luar biasa. Penyamaran yang menurutnya sempurna, nyatanya tidak bisa mengelabui mata Elang. Bella benar-benar dibuat terkecoh dengan sikap Elang yang sedari tadi nampak tidak memandang ke arahnya."Apa! Kamu menuduhku? Nggak salah?" karena sudah terlanjur tertangkap basah, Bella pun tidak memiliki pilihan lain selain membuka masker dan menunjukan dirinya. Wanita itu juga berpikir cepat untuk membela diri agar terlepas dari tuduhan yang Elang lay

  • Istri Muda sang Hot Duda   Cerita Di Balik Foto

    "Wahh, foto apa itu?" seru beberapa orang kala mata mereka menyaksikan beberapa foto yang terpampang pada layar lebar. Bukan hanya orang-orang yang berada dalam satu ruangan pertemuan dimana dalam ruangan tersebut terdapat banyak wartawan, tapi suara penuh keterkejutan juga menggema dari berbagai pelosok, orang-orang yang menyaksikan tayangan konferensi pers seorang pemimpin perusahaan dari berbagai media."Elang? Kenapa dia bisa berbuat nekat seperti itu? Apa sebenarnya yang dia rencanakan?" gumam seseoang, yang sedari tadi duduk di antara para wartawan. Orang yang memilih kursi di deretan paling belakang tersebut benar-benar tercengang dengan apa yang dilakukan Elang saat ini.Berbagai tanggapan dan dugaan pun mulai bermunculan seiring terpampangnya beberapa foto tersebut. Ada yang mengomentarinya dengan cukup bijak, ada juga yang langsung menghina dan memaki serta menvonis dengan segala perkataan buruk. "Ma, kenapa Mas Elang menunjukan foto-foto itu? Apa Mas Elang mau nyari mati?

DMCA.com Protection Status