Share

Bab 88

“Nana, sekarang pasti kamu sudah dewasa. Mama harap selamanya kamu tidak akan punya anak. Mama menyayangi kamu, jadi Mama ingin kamu seperti Mama yang mandul ini.” Maya meninggalkan tempatnya berdiri tadi.

Dari rumah seberang sosok yang ingin dilihat Maya muncul berdiri di tepi balkon. Dia sedang tidak ingin diganggu, dia butuh waktu untuk menenangkan diri.

Seisi rumah tidak ada yang berani bertegur sapa dengannya. Nana pun terlihat tidak ramah,  dan kurang bersahabat.

Dalam kamarnya Bu Siti memeluk mukena usang termakan usia. Itu satu-satunya barang milik ibu Nana yang sengaja disimpan sebagai pengobat rindu.

“Kamu lihat Rahayu permintaanmu untuk Maya menjadi ibu sambung putrimu. Berakibat fatal pada mental anakmu. Aku sudah katakan wanita itu lic

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status