Share

Bab 54.

Author: Anna Sahara
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dari cara bicara Maya, Zoya sudah bisa menyimpulkan bahwa istri muda Erlang memiliki niat terselubung dalam pernikahannya.

Selain ingin membalas dendam atas kematian Herman, sudah sangat jelas jika Maya juga menginginkan harta kekayaan Erlang yang kini dipegang secara penuh oleh Zoya.

Erlang baru tiba di depan pintu ruangan ketika Maya mulai menunjukkan kecerobohannya. Dia segera mendekati istri ketiganya. "Apa yang kamu bicarakan, Maya?"

"Aku mengatakan yang sesungguhnya, bukankah kita sudah pernah membahas ini sebelumnya? Dan aku rasa saat itu kamu tidak masalah dengan keinginanku ini."

Maya tidak pernah takut pada akibat dari ucapan yang baru saja diutarakannya. Selagi tubuhnya masih menjadi penghangat ranjang satu-satunya bagi Erlang, posisinya akan tetap aman.

Erlang menggelengkan kepala. "Tidak, Maya ... aku rasa kamu terlalu buru-buru. Pertemuan kita hari ini murni hanya untuk perkenalan, bagaimana bisa kamu meminta sesuatu dari Zoya padahal kami berdua belum pernah membicara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 55.

    Maya meneliti Arsyila dari atas hingga ke bawah. Sekilas tidak ada masalah yang tampak dari wanita berparas anggun itu. Arsyila sama saja seperti wanita dewasa pada umumnya.Ini pertama kalinya Maya berduaan dengan Arsyila dan dia terkejut dengan tuduhan wanita itu."Kamu bilang apa tadi?" Maya menantang. "Kamu digaji oleh si pelakor itu kan?" ulang Arsyila menuduh dengan sesuka hati. "Berapa dia membayarmu? Katakan saja padaku, aku akan membayar dua kali lipat bahkan sepuluh kali lipat pun aku mampu, asal kamu bekerja padaku saja?" Maya sedikit tertarik karena dia juga tidak menyukai Zoya. Dia melirik kiri kanan untuk memastikan tidak ada yang mendengarkan obrolan mereka. "Apa yang akan kamu berikan padaku?" Maya mengecilkan suaranya. "Jika kamu memiliki banyak uang, kenapa tidak menyewa orang lain saja untuk menghabisi si Zoya itu?"Dibandingkan dengan Maya, Arsyila lebih cocok melakukan perbuatan jahat itu. Maya tidak ingin mengotori tangannya, sedangkan Arsyila yang masih dala

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 56.

    Tidak ada yang memberitahu Erlang jika salah satu kafe miliknya telah mengalami kebakaran akibat ledakan bom. Zoya memilih diam. Panik dan rasa takut itu masih melanda. Baru saja mengalami kebangkrutan, kemudian selamat dari maut, tentu saja Zoya tidak bisa tenang dengan kejadian yang baru saja menimpanya.Begitu juga dengan Hendra dan istrinya yang memilih untuk menenangkan pikiran Zoya saat ini. Mereka telah sepakat menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwajib.Pukul 9 malam, Erlang tiba di kediaman Zoya. Tidak terlihat aktivitas apa pun. Penerangan di rumah berlantai dua itu juga sudah dimatikan, menandakan penghuninya telah beristirahat."Pak Erlang mau bertemu bu Zoya?" satpam yang berjaga di rumah itu bertanya ketika melihat suami dari majikannya itu berdiri di depan pagar.Erlang mengiyakan. "Aku ingin bertemu dengan Zoya, tapi aku rasa dia sudah tidur, lebih baik aku datang lain kali saja."Erlang sudah seperti orang asing saja, padahal dia juga sudah lama tinggal di rumah

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 57.

    "Maya ...." Tanpa ragu, Zoya menyebutkan nama wanita yang dicurigai ingin mencelakai hidupnya. "Dia ingin aku mati, Lang."Sontak Erlang terkejut mendengarnya. Tidak langsung percaya begitu saja, dia kemudian menatap Hendra yang juga tengah menatapnya. "Itu benar, Lang," Hendra mengulang apa yang diucapkan oleh sahabatnya. "Maya yang melakukan ini, karena dia ingin membunuh Zoya."Erlang tidak membalas, namun dari ekspresinya, bisa disimpulkan jika dia ragu untuk mempercayai ucapan istri dan sahabatnya. Melihat itu, Hennah tidak bisa tinggal diam. "Jangan membela istri mudamu itu lagi, Lang. Sudah cukup apa yang dilakukan wanita rubah itu pada Zoya!""Hennah ...!" Dengan cepat Hendra menegur istrinya. Dia menghampiri wanita itu, lalu menariknya ke dalam kamar. "Ada apa denganmu, kenapa harus membawaku ke sini?" Hennah marah pada suaminya. Hendra selalu saja menghalanginy untuk bicara."Kamu selalu saja seperti ini. Tidak bisa mengontrol diri. Harusnya kita bicarakan dengan baik bai

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 58

    Erlang duduk di barisan paling depan. Dia terlihat sebagai orang yang paling bersemangat pagi itu. Dengan mata mengantuk dan wajah kurang fresh, dia menunggu penjelasan dari pihak kepolisian.Bukan hanya masalah kerugian yang Erlang pikirkan saat ini. Dia juga tidak bisa menerima dengan tuduhan Zoya dan Hendra. Pagi itu juga dia harus membersihkan kesalahpahaman itu terutama nama Maya yang dianggap sebagai dalang dari semua masalah yang terjadi."Orang yang meletakkan bom tersebut sudah kami amankan," polisi bernama Rendi memberitahu. "Dia sudah kami tahan sekitar pukul satu malam tadi.""Apa aku bisa bertemu dengannya?" Erlang bertanya dengan terburu buru. "Aku ingin melihat pria seperti apa yang berani menghancurkan kafe kami?" pinta Erlang dengan cepat."Kami sudah mengintrogasi terduga pelaku tadi malam ...." Rendi belum selesai bicara, namun Erlang sudah menyela dengan bersemangat."Bagaimana hasilnya?" Hanya Erlang yang bicara. Sedangkan Hendra, Hennah dan Zoya masih terdiam me

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 59

    "Berhenti, Maya!" seru Erlang tatkala melihat Maya melucuti pakaiannya sendiri. Wanita itu nyaris telanjang di depan Erlang."Kenapa? Apa aku kurang menarik atau kamu sudah mulai bosan?" Maya terlihat kecewa. Sudah hampir seminggu mereka tidak bercinta akibat kesibukan pada urusan masing masing. Meski pun tinggal bersama dan selalu bertemu setiap harinya, namun Erlang dan Maya lebih fokus pada urusan masing masing membuat keduanya jarang menghabiskan waktu di ranjang.Kini, Maya membutuhkan uang lebih. Hanya dengan melayani Erlang, memuaskan birahi pria itu, dia bisa meminta haknya secara berlebih. "Bukan itu masalahnya." Erlang menyentuh perutnya. "Aku lapar sekarang, jadi tolong minta pelayan untuk mengantarkan makanan sekarang juga!"Maya segera membetulkan dress nya yang sudah terlepas di bawah dada, lantas meraih jaketnya untuk menutupi punggungnya yang terbuka."Tunggu di sini, aku akan memesan beberapa jenis makanan untukmu," kata Maya sambil berlalu dari ruangan itu.Sementa

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 60

    Maya memiliki caranya sendiri untuk menaklukkan Erlang. Lambat laun pria itu pasti mengetahui siapa dirinya sebenarnya, jadi Maya berniat untuk mengatakan nama kakaknya yang merupakan teman dekat Arsya dan juga dikenal baik oleh suaminya itu."Herman ...," Maya mengucapkan nama itu dengan jelas."Apa ...?" Sontak saja Erlang terkejut mendengar nama yang sudah familiar itu."Herman adalah nama kakakku," Maya mengulanginya lagi. "Aku rasa kamu juga mengenalnya dengan baik."Dari Bu Marta, Maya mengetahui jika Zoya dan Hendra telah mencari tahu info tentang keluarganya. Maka, dia perlu bergerak lebih cepat dari kedua orang terdekat suaminya itu. Jangan sampai Zoya lebih dulu bercerita pada Erlang tujuan Maya menikahi Erlang.Erlang terkesiap. Mulutnya seakan terkunci untuk menanyakan lebih lanjut. Dia perlu mencari cara untuk menjelaskan masalah yang telah menimpa mereka beberapa tahun yang lalu."Tidak usah tegang seperti itu!" Maya tidak menunjukkan gelagat yang aneh. Dia bersikap san

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 61.

    Erlang mengernyitkan dahinya ketika menyaksikan seringai di wajah Maya. Sudah berulang kali dia melihat ekspresi itu. Jika ditanya, Maya akan memberi alasan yang sama. "Apa yang ingin dia bahas kali ini?" pikir Maya setelah membaca pesan dari Hendra dengan isi ajakan untuk bertemu dengan Zoya secara pribadi."Apa tentang kafenya?" Maya menduga duga dan belum menyadari jika Erlang tengah memperhatikannya.Semakin penasaran, Erlang mendekati istrinya yang masih duduk selonjoran di atas ranjang itu."Apa yang kamu pikirkan, Maya?" Erlang mengagetkan istrinya. "Dengan siapa kamu chatingan? Sibuk banget," sindir Erlang.Dengan sikap santainya, Maya menoleh. Dia tidak terkejut karena sudah terbiasa dengan pertanyaan itu. Dan seperti biasa, Maya pun menjawab dengan alasan yang sama."Hanya klien baru," Maya berkata santai. "Ada tawaran produk baru, tapi aku tidak terlalu menyukai konsepnya.""Klien lagi?" ulang Erlang. "Apa kamu sedang banyak penawaran kerja sama saat ini? Kenapa kamu selal

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 62.

    Zoya berdiri untuk menyambut Maya. Sikap sopannya masih terjaga walau sebenarnya dalam hati ingin mencekik wanita yang menggunakan dress kuning terang itu."Selamat sore, Maya!" sapa Zoya dengan sopan. "Terima kasih sudah mau datang menemuiku.""Tidak ada alasan untuk menolakmu bukan?" Maya tersenyum tipis. "Sebelumnya kita sudah pernah bertemu dan semua terlihat baik baik saja, jadi aku tidak mungkin menolak permintaanmu ini seandainya kamu mengundangku secara langsung," sindir Maya karena Zoya telah menggunakan Hendra hanya untuk meminta pertemuan itu."Apa itu perlu dibahas?" Zoya segera duduk. ",Kurasa tidak penting sama sekali." Kesabarannya diuji sekali lagi. Maya benar benar selalu percaya diri dalam setiap hal, dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.Maya juga mendaratkan bokongnya dia atas kursi, lalu bersikap seakan dia adalah orang yang sangat penting pada pertemuan itu. "Kamu yang mengundang aku ke sini, aku harap kamu lah yang memberi penjelasan dan juga tujuan kamu

Latest chapter

  • Istri Muda Untuk Erlang   Ending

    Tanpa menghiraukan alasan dari Zoya, Erlang langsung menyambar istrinya yang kebetulan malam itu hanya menggunakan lingerie. Khawatir mendapat penolakan seperti hari-hari sebelumnya, dia pun menggiring sang istri menuju ranjang. "Jangan terburu-buru seperti ini, Lang!" Zoya mendesah tatkala mulut Erlang menyentuh dadanya. "Apa kamu tidak ingin mendengar sesuatu dariku?" Dia berharap Erlang menanyakan tentang penyakitnya.Namun, Erlang tidak mau tahu lagi tentang semua itu. Mulutnya lebih sibuk menghisap, memilin dan mengemut semua bagian tubuh Zoya.Ketika melihat Zoya masih ingin berbicara, Erlang segera menyambar mulut wanita itu. Dia tidak butuh alasan untuk percintaan malam itu, bahkan dia siap menerima resiko apapun, jika harus tertular penyakit Zoya.Setelah lebih dari tiga tahun berlalu, malam yang sangat panjang telah terulang kembali untuk sepasang suami istri itu. Erlang tidak puas dengan hanya satu ronde, dia melakukan penyatuan itu secara berulang-ulang hingga akhirnya te

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 68.

    Dua hari berlalu dengan cepat.Erlang masih belum menyadari maksud tujuan Rasputin memanggilnya ke mansion Bagaskara. Terbiasa menghadapi sang ayah mertua karena rengekan Arsyila membuat Erlang merasa enteng dengan permintaan tersebut."Selamat malam, Dad!" Erlang menyapa ayah mertuanya yang sedang duduk santai di ruang keluarga."Selamat malam, Erlang," Rasputin menyambut dengan hangat. "Silakan duduk dulu, tidak usah langsung menemui Arsyila."Erlang duduk tanpa pikiran aneh apa pun.Di sebelah Rasputin, tampak Rafael yang juga sedang asyik bermain gadget. Anak kecil itu tidak terlalu fokus lagi akan kehadiran Erlang, karena di tangannya ada permainan yang lebih seru.Malam itu, Rasputin ingin membicarakan hal penting, jadi dia segera berbisik pada cucunya. "Kakek dan daddymu akan membicarakan hal penting, jadi pergilah bermain di kamarmu!" suruhnya.Masih sibuk dengan mainan barunya, Rafael menurut saja. Dia berjalan sambil bermain ponsel tanpa menghiraukan nasehat dari kakeknya.

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 67.

    "Zoya mengakui sendiri, kalau dia masih mencintaimu seperti dulu, dan dia ingin kembali ke sisimu selamanya. Maka perjuangkan dia, jangan membuatnya kecewa lagi!" isi pesan yang baru saja dibaca oleh Erlang.Erlang bahkan tidak sabar untuk menemui Zoya kembali. Pesan yang dikirimkan oleh Hendra membuat semangat pria itu membara. Segera setelah itu, Erlang mengirimkan pesan balasan pada sang sahabat.[Tentu saja, Hend. Terima kasih banyak sudah memberitahuku. Terima kasih juga karena selama ini selalu bersama dengan Zoya dan selalu menjaganya dengan baik.] Erlang membalas dengan cepat dan senyum yang berseri seri."Cepatlah berputar waktu!" Erlang berharap seperti pemuda belasan tahun yang baru saja merasakan cinta pertama.Di lain tempat.Zoya baru saja tiba di salah satu kafe miliknya."Bu Zoya, ada wanita yang mengaku sebagai saudara Ibu dan saat ini sedang menunggu di ruang VIP," jelas seorang pelayan ketika Zoya baru saja masuk memasuki kafe."Siapa namanya?" Zoya mengerutkan dahi

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 66.

    Tidak hanya setuju dengan pengakuan Zoya, Hendra justru terharu mendengar keinginan sahabatnya itu. Senyum ceria seketika terlukis di wajah pria itu. Dia mendukung seratus persen. "Tentu saja kamu tidak salah, Zoya, Erlang itu hanya milikmu seorang. Dulu Syila berusaha merebut Erlang darimu, dan sekarang Maya yang datang. Jika Syila saja bisa kamu taklukkan, kenapa tidak dengan si Maya ingusan itu." Hendra tidak akan pernah bosan mempengaruhi sahabatnya itu, karena menurutnya Zoya lah yang paling pantas menjadi pemenangnya."Kamu bicara apa sih?" Zoya segera berjalan menuju parkiran. Dia masih enggan untuk mengiyakan seluruh perkataan Hendra. Namun dalam hati, dia juga setuju dengan pendapat pria beranak satu itu."Itu kenyataan." Hendra berjalan beriringan dengan Zoya. "Kamu mencintai Erlang, begitu juga Erlang masih sangat mencintaimu. Kalian itu sudah ditakdirkan untuk bersama dan saling memiliki. Selamanya akan seperti itu.""Tapi dia masih suami sahnya Syila, dan sekarang juga

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 65.

    Maya melotot tajam menyaksikan adegan di depan matanya. Kedua bola mata wanita itu nyaris keluar mengetahui Zoya berada di ruangan yang sama dengan Erlang dan dalam posisi yang sangat intim. Ini pertama kalinya Maya menyaksikan kemesraan sepasang suami istri itu, dan dia iri melihatnya. Tidak.Bukan hanya cemburu, tapi saat ini Maya juga marah besar hingga rasanya ingin melabrak wanita yang merupakan madunya itu."Tidak tahu malu kalian!" Maya memaki, tidak terima karena sebelumnya Erlang telah memintanya untuk segera datang ke hotel tersebut. Namun, apa yang dilihat di depan mata, Zoya yang muncul lebih dulu.Erlang segera meraih taplak meja dan buru buru menutupi menutupi bagian bawah tubuhnya. Meski kedua wanita yang bersama dengannya adalah para istrinya, namun tetap ada rasa malu ketika mereka bertiga berada dalam satu ruangan."Sorry, Sayang," Erlang justru minta maaf pada Zoya, karena membuat wanita itu merasa tidak nyaman. Dia lebih peduli pada istri keduanya itu daripada me

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 64

    Terkejut dengan keberadaan Maya, sontak saja Erlang menekan tombol merah dalam ponselnya tatkala melihat istri mudanya itu tengah bersama dengan Rasputin."Apa yang dia lakukan di sini?" Erlang berpikir seraya mengamati istrinya yang sedang berbincang bincang asyik dengan sang ayah mertua. Sesekali Maya tampak tertawa ketika mendengar cerita dari Rasputin. Hal itu membuat Erlang penasaran dan memutuskan mendekati keduanya."Erlang ....!" Rasputin menyapa lebih dulu begitu melihat menantunya. "Apa yang kamu lakukan di sana? Kenapa berdiri saja? Apa Syila sudah tidur?" cecarnya."Ya, Syila sudah tidur, Dad, jadi aku berencana untuk keluar malam ini, karena masih banyak urusan yang harus kuselesaikan," Erlang menjawab dengan tenang. Rasputin paham jika Erlang tengah dilanda satu masalah saat ini. Jadi dia membiarkan Erlang pergi malam itu tanpa banyak protes. "Baiklah kalau kamu mau pergi, tapi jika bisa, sebaiknya bawa kembali Zoya dan Angkasa ke rumah ini. Dengan bersama mereka di rum

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 63.

    Permintaan dan tindakan Syila sontak mengingatkan Erlang pada kejadian beberapa tahun yang lalu. Kelakuan Syila sama persis seperti yang dilakukannya saat menjebak Erlang di awal perkenalan mereka.Kala itu, Syila memanfaatkan kepolosan dan ketidakmampuan Erlang yang belum memiliki pengaruh apa pun di dunia bisnis. Namun, siapa sangka dalam waktu singkat, Erlang telah menjelma menjadi pria sukses dan disegani banyak kalangan. Hanya butuh waktu kurang lebih dua tahun, Erlang sudah mampu mengembangkan usahanya di berbagai bidang. Bahkan lebih dari setengah saham yang dimiliki Rasputin Bagaskara telah berpindah tangan atas nama Zoya Maharani sebagai satu satunya wanita yang dicintai Erlang.Kini, kata kata Arsyila tidak berguna lagi untuk Erlang. Sekali pun wanita itu mengemis cintanya, Erlang tidak akan menurut. Dia tidak akan mudah ditundukkan hanya dengan bujuk rayu.Dengan kasar, Erlang melepas kedua tangan Syila. Dia menghempaskannya, lalu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Erlang

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 62.

    Zoya berdiri untuk menyambut Maya. Sikap sopannya masih terjaga walau sebenarnya dalam hati ingin mencekik wanita yang menggunakan dress kuning terang itu."Selamat sore, Maya!" sapa Zoya dengan sopan. "Terima kasih sudah mau datang menemuiku.""Tidak ada alasan untuk menolakmu bukan?" Maya tersenyum tipis. "Sebelumnya kita sudah pernah bertemu dan semua terlihat baik baik saja, jadi aku tidak mungkin menolak permintaanmu ini seandainya kamu mengundangku secara langsung," sindir Maya karena Zoya telah menggunakan Hendra hanya untuk meminta pertemuan itu."Apa itu perlu dibahas?" Zoya segera duduk. ",Kurasa tidak penting sama sekali." Kesabarannya diuji sekali lagi. Maya benar benar selalu percaya diri dalam setiap hal, dan tidak peduli dengan perasaan orang lain.Maya juga mendaratkan bokongnya dia atas kursi, lalu bersikap seakan dia adalah orang yang sangat penting pada pertemuan itu. "Kamu yang mengundang aku ke sini, aku harap kamu lah yang memberi penjelasan dan juga tujuan kamu

  • Istri Muda Untuk Erlang   Bab 61.

    Erlang mengernyitkan dahinya ketika menyaksikan seringai di wajah Maya. Sudah berulang kali dia melihat ekspresi itu. Jika ditanya, Maya akan memberi alasan yang sama. "Apa yang ingin dia bahas kali ini?" pikir Maya setelah membaca pesan dari Hendra dengan isi ajakan untuk bertemu dengan Zoya secara pribadi."Apa tentang kafenya?" Maya menduga duga dan belum menyadari jika Erlang tengah memperhatikannya.Semakin penasaran, Erlang mendekati istrinya yang masih duduk selonjoran di atas ranjang itu."Apa yang kamu pikirkan, Maya?" Erlang mengagetkan istrinya. "Dengan siapa kamu chatingan? Sibuk banget," sindir Erlang.Dengan sikap santainya, Maya menoleh. Dia tidak terkejut karena sudah terbiasa dengan pertanyaan itu. Dan seperti biasa, Maya pun menjawab dengan alasan yang sama."Hanya klien baru," Maya berkata santai. "Ada tawaran produk baru, tapi aku tidak terlalu menyukai konsepnya.""Klien lagi?" ulang Erlang. "Apa kamu sedang banyak penawaran kerja sama saat ini? Kenapa kamu selal

DMCA.com Protection Status