Share

Bab 164 : Hari Terakhir Ayuda Part 1

“Mas benar tidak mau cerita ke mana Mas tadi pergi bersama Ayuda.”

Wangi seperti tak ingin membiarkan Jiwa istirahat jika belum menjawab pertanyaan dan memuaskan rasa penasarannya. Jiwa padahal sudah memejamkan mata, tapi memang belum terlelap, dia sengaja untuk menghindari obrolan dengan sang istri.

“Aku hanya ingin makan burger, jadi kami membeli burger,” jawab Jiwa pada akhirnya.

“Hanya itu? benarkah? kenapa tidak memakai layanan pesan antar saja kalau hanya menginginkan burger, kenapa harus sampai pergi dari rumah sakit?”

Wangi seolah tak puas mengorek apa yang baru saja dilakukan sang suami. Ia cemburu, merasa tak sabar jika harus menunggu lusa di mana Jiwa tidak akan pernah lagi bisa bertemu dengan Ayuda.

“Lalu apa kamu ingin aku menjawab jujur? Kami berkencan di taman melihat bintang lalu diakhiri dengan sebuah ciuman.”

“Hah … “ Wangi tergelak, dia menggeleng dan setelah itu tak lagi bertanya ke Jiwa. Lagi pula kehadirannya di sana juga tak ada guna. Dia datang di malam ha
Adinasya Mahila

Hai hai aku senang sekali baca komen kalian, tetap dukung dengan gem ya geng terima kasih

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (19)
goodnovel comment avatar
Fera Hikmaramayanti
jiwa ... jangan biarkan ayu pergi ...
goodnovel comment avatar
Almee @gMa
jgn perhi ayuda aku ga siap
goodnovel comment avatar
Lkems Fhitria
sedih detik2 ayuda pergi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status