Semakin lama mendengarkan perkataan Kapten Zeldan, raut muka pria paruh baya itu semakin masam. Terutama ketika dia mengetahui bahwa putranya malah dan ugal-ugalan, dia rasanya ingin memaki orang. Dia tidak menyangka putranya akan begitu memalukan. Hal ini membuatnya sangat kecewa.Vinson tidak tahu apa yang terjadi. Jika dia tahu apa yang terjadi, dia pasti akan ketakutan. Melihat sikap serius ayahnya, semakin dia memikirkannya, dia merasa semakin aneh.Pria paruh baya itu buru-buru mengatakan iya, lalu berjanji kepada Kapten Zeldan bahwa dia akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Setelah itu, dia pun menutup teleponnya.Vinson bertanya sambil tersenyum, “Pa, ada apa? Tokoh besar yang dibilangnya itu nggak berguna, ‘kan?”“Apa kamu tahu siapa yang menelepon Papa?” Pria paruh baya itu bertanya dengan dingin.Vinson tidak memperhatikan ekspresi marah pria paruh baya itu, malah mengerutkan bibirnya dan berkata, “Siapa lagi? Memangnya orang seperti dia bisa meminta bantuan tokoh besa
Vinson akhirnya mengalah dan melepaskan Toby.Toby tersenyum dan berkata, “Untuk apa melepaskanku? Aku mau tinggal di dalam sebentar.”Saat ini, ponsel pria paruh baya itu berdering lagi.Kapten Zeldan menjelaskan di telepon bahwa jika Toby tidak menghubunginya dalam sepuluh menit, maka dia akan kehilangan jabatannya.Pria paruh baya itu menarik napas dalam-dalam. Kapten Zeldan begitu peduli dengan masalah ini. Dia jadi tidak berani menunda lagi. Dia hampir memohon pada Toby dan berkata, “Pak Toby, tolong kasihanilah aku. Tolong cepat keluar. Jangan main-main lagi.”Pada saat yang sama, dia menendang putranya yang tidak berguna itu. Vinson bergidik. Dia tidak tahu harus berkata apa. Dia menelan ludah dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi untuk waktu yang lama.Situasinya sudah sampai seperti ini sekarang. Dia hanya bisa bersikap tenang dan tidak panik. Bagaimanapun juga, kalau dia tidak tenang, situasinya akan menjadi semakin buruk.Toby berkata dengan datar, “Sudahlah, jangan ban
Butuh waktu yang lama bagi Vinson untuk mengerti apa maksud perkataan ayahnya. Dia segera melakukan apa yang ayahnya maksud. Sebenarnya, dia juga sangat panik. Dia tahu kalau dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, ayahnya pasti akan menamparnya.Dia tidak banyak berpikir lagi dan segera pergi.Melihat putranya menyetujui permintaan Toby, pria paruh baya itu memutar matanya dengan marah. Kalau dia tidak memberi pelajaran pada putranya itu, putranya itu mungkin tidak akan pergi.Vinson tidak punya pilihan lain. Dia sedang memikirkan bagaimana cara membawa putra sulung keluarga Kingdom untuk datang ke sini. Bagaimanapun juga, Darren sangat berpengaruh di Wieland. Dia tidak punya nyali untuk mencari masalah dengan pria itu.Dia tidak bisa ragu-ragu lagi sekarang. Situasinya sudah seperti ini, jadi dia hanya bisa menarik napas dalam-dalam dan tidak terlalu memikirkannya. Dia tahu dia harus tenang dalam situasi seperti ini. Kalau tidak, masalahnya akan semakin besar.Bagi Vinson, h
Darren tercengang. Hal ini memang di luar dugaannya. Dia menatap Vinson dengan marah, seolah ingin memakan pria itu.Dia tidak habis pikir mengapa pria akan melakukan itu.Ekspresi wajah Vinson tetap datar ketika melihat tatapan di wajah Vinson. Dia malah merasa seperti sedang melihat seorang idiot.Darren awalnya tidak dapat memahaminya. Seharusnya, pria itu melepaskannya. Namun, pria itu ternyata berani bersikap tidak hormat padanya. Hal ini membuatnya sangat kesal. Dia ingin sekali memberi pelajaran pada Vinson.Vinson tidak peduli. Bagaimanapun juga, dia tidak takut bermasalah dengan keluarga Kingdom apabila ada dukungan ayahnya.Begitulah, Darren pun dibawa ke kantor kepolisian.Darren baru sadar bahwa Vinson sama sekali tidak sedang menakut-nakutinya. Dia menelan ludah, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada saat yang sama, Darren juga melihat Toby. Melihat Toby baik-baik saja, bahkan tidak dikurung, jadi dia tidak bisa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam. Hal ini b
Pria paruh baya itu pun berhenti. Kalau bukan karena Darren, dia juga tidak akan punya masalah dengan Pak Toby. Dia bahkan hampir menyalahkan orang baik. Dia sangat membenci Darren sekarang. Dia memutuskan untuk menunjukkan betapa hebatnya dia pada pria itu.Darren tidak berani melawan, jadi dia hanya bisa menerima hukuman. Sebenarnya, dia merasa sangat panik dalam hati. Dia tidak menyangka semua ini akan terjadi.Darren baru bisa menghela napas lega setelah pria paruh baya itu berhenti memukulinya. Kalau dia terus membiarkan pria itu memukulinya, nyawanya mungkin akan hilang.Darren memandang Toby dengan penuh kebencian. Dia menganggap semua hal ini terjadi karena Toby. Kalau bukan karena pria itu, dia tidak akan mengalami hal ini. Dia sangat membenci Toby sekarang.Toby menatap Darren dengan ekspresi dan suasana hati yang datar. Dia merasa pria itu sangat konyol. Di saat seperti ini, pria itu masih saja bertingkah. Benar-benar terlalu naif.Toby bahkan tidak tahu dari mana pria itu m
Abraham tidak rela membiarkan keluarga Kingdom mempermalukan diri mereka sendiri. Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah, apabila hal ini tersebar ke luar sana, akan ada banyak orang yang menertawakan mereka.Darren tertawa dan berkata, “Kakek, Kakek nggak perlu khawatir. Hanya keluarga kita saja yang akan tahu tentang hal ini. Siapa yang akan mengatakannya ke luar? Lagi pula, setelah Jessica berhasil, mayat pria itu akan dihancurkan saat itu juga. Mereka nggak akan bisa menemukannya.”Semua orang terkesiap mendengar perkataan Darrren. Harus diakui, dia terlalu kejam. Bisa-bisanya dia memikirkan cara seperti itu.Abraham pun lebih tenang dan menyerahkan rencana itu kepada Darren.Darren datang ke kamar Jessica. Seorang wanita tinggi dan langsing sedang merias wajahnya di dalam kamar. Wanita itu sangat cantik.Dengan parasnya, Jessica bisa dibilang wanita super cantik di Wieland. Gaya rambutnya sangat elegan dan hampir tidak ada kekurangan pada fitur wajahnya.“Kak, kenapa datang
Saat ini, Jessica juga mulai berakting. Dia berpura-pura tersentuh dan berkata, “Terima kasih karena sudah peduli padaku, Kak. Aku pasti nggak akan membiarkan pria itu menyentuhku.”Setelah berbasa-basi sebentar, Darren pun memberikan foto Toby kepada Jessica, lalu pergi.Ketika melihat foto Toby, Jessica terpana. Kalau dilihat dari fotonya, pria bernama Toby ini terlihat tampan dan baik, sama sekali tidak seperti orang jahat yang dikatakan oleh kakaknya.Namun, ketika teringat bahwa Toby ada masalah dengan keluarga Kingdom, juga tidak banyak memikirkannya lagi. Kalau memang begitu, dia tentu tidak boleh membiarkan hal seperti itu terjadi padanya. Bagaimanapun caranya, dia harus berusaha keras untuk mencegahnya terjadi.Setelah berpamitan kepada Vinson dan Kapten Zhang, Toby meninggalkan kantor Kepolisian.Dalam perjalanan ke kediaman keluarga Kingdom, dia melihat seorang wanita mabuk berjalan ke arahnya dan tiba-tiba masuk di pelukannya.Toby tercengang sejenak. Apa jangan-jangan ada
Jessica berkata dengan lemah, “Aku takut. Aku berharap ada yang bisa menemaniku.”“Minta orang tuamu untuk datang saja,” ujar Toby dengan kesal.Dia sangat kesal. Dia masih ingin membalas dendam pada keluarga Kingdom, tapi urusannya itu jadi tertunda karena wanita ini.Kalau Jessica tahu apa yang sedang dipikirkan Toby, harga dirinya pasti akan hancur.Toby terpaksa selain menemani Jessica kembali ke kamar hotel. Melihat Toby hendak bangun, Jessica tiba-tiba memeluk pria itu.Sekuat apa pun iman Toby, pasti tetap akan sulit menahan godaan seperti itu. Apabila dia melewatkan hal sebaik ini, maka akan sayang sekali.Dia pun langsung memeluk Jessica. Kalau wanita itu memang menginginkannya, maka dia akan melayani wanita itu dengan baik.Ekspresi di wajah Jessica berubah drastis. Tampaknya dia sudah bermain api. Dia merasa panik dalam hati, tanpa sadar mengeluarkan pisau kecilnya dari belakang punggung.Melihat pisau yang dikeluarkan wanita itu, serta ekspresi panik di wajahnya, Toby terse
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro