Abraham tidak rela membiarkan keluarga Kingdom mempermalukan diri mereka sendiri. Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah, apabila hal ini tersebar ke luar sana, akan ada banyak orang yang menertawakan mereka.Darren tertawa dan berkata, “Kakek, Kakek nggak perlu khawatir. Hanya keluarga kita saja yang akan tahu tentang hal ini. Siapa yang akan mengatakannya ke luar? Lagi pula, setelah Jessica berhasil, mayat pria itu akan dihancurkan saat itu juga. Mereka nggak akan bisa menemukannya.”Semua orang terkesiap mendengar perkataan Darrren. Harus diakui, dia terlalu kejam. Bisa-bisanya dia memikirkan cara seperti itu.Abraham pun lebih tenang dan menyerahkan rencana itu kepada Darren.Darren datang ke kamar Jessica. Seorang wanita tinggi dan langsing sedang merias wajahnya di dalam kamar. Wanita itu sangat cantik.Dengan parasnya, Jessica bisa dibilang wanita super cantik di Wieland. Gaya rambutnya sangat elegan dan hampir tidak ada kekurangan pada fitur wajahnya.“Kak, kenapa datang
Saat ini, Jessica juga mulai berakting. Dia berpura-pura tersentuh dan berkata, “Terima kasih karena sudah peduli padaku, Kak. Aku pasti nggak akan membiarkan pria itu menyentuhku.”Setelah berbasa-basi sebentar, Darren pun memberikan foto Toby kepada Jessica, lalu pergi.Ketika melihat foto Toby, Jessica terpana. Kalau dilihat dari fotonya, pria bernama Toby ini terlihat tampan dan baik, sama sekali tidak seperti orang jahat yang dikatakan oleh kakaknya.Namun, ketika teringat bahwa Toby ada masalah dengan keluarga Kingdom, juga tidak banyak memikirkannya lagi. Kalau memang begitu, dia tentu tidak boleh membiarkan hal seperti itu terjadi padanya. Bagaimanapun caranya, dia harus berusaha keras untuk mencegahnya terjadi.Setelah berpamitan kepada Vinson dan Kapten Zhang, Toby meninggalkan kantor Kepolisian.Dalam perjalanan ke kediaman keluarga Kingdom, dia melihat seorang wanita mabuk berjalan ke arahnya dan tiba-tiba masuk di pelukannya.Toby tercengang sejenak. Apa jangan-jangan ada
Jessica berkata dengan lemah, “Aku takut. Aku berharap ada yang bisa menemaniku.”“Minta orang tuamu untuk datang saja,” ujar Toby dengan kesal.Dia sangat kesal. Dia masih ingin membalas dendam pada keluarga Kingdom, tapi urusannya itu jadi tertunda karena wanita ini.Kalau Jessica tahu apa yang sedang dipikirkan Toby, harga dirinya pasti akan hancur.Toby terpaksa selain menemani Jessica kembali ke kamar hotel. Melihat Toby hendak bangun, Jessica tiba-tiba memeluk pria itu.Sekuat apa pun iman Toby, pasti tetap akan sulit menahan godaan seperti itu. Apabila dia melewatkan hal sebaik ini, maka akan sayang sekali.Dia pun langsung memeluk Jessica. Kalau wanita itu memang menginginkannya, maka dia akan melayani wanita itu dengan baik.Ekspresi di wajah Jessica berubah drastis. Tampaknya dia sudah bermain api. Dia merasa panik dalam hati, tanpa sadar mengeluarkan pisau kecilnya dari belakang punggung.Melihat pisau yang dikeluarkan wanita itu, serta ekspresi panik di wajahnya, Toby terse
Mendengar kata-kata Toby, Jessica merasa sangat lega. Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah konflik antara Toby dan kakeknya. Sekarang, dia baru sadar bahwa dia terlalu mencemaskan hal tersebut.Toby mengabaikan Jessica dan langsung pergi ke kediaman keluarga Kingdom.Saat ini, Abraham merasa sangat cemas. Dia menatap Darren dengan dingin. Masih belum ada kabar sampai sekarang. Dia tentu khawatir sesuatu terjadi pada cucu perempuannya. Dia ingin mendengar penjelasan Darren.Darren bisa merasakan tatapan tajam dari kakeknya itu. Bulu kuduknya berdiri. Sejujurnya, dia juga sangat pusing. Dia tidak tahu harus berbuat apa.Dia memijat dahinya, tidak tahu harus menjelaskan apa untuk waktu yang lama.Satu-satunya hal yang dikhawatirkan Abraham adalah kalau ada sesuatu terjadi pada cucu perempuannya. Kalau itu terjadi, maka semuanya adalah salah Darren.Darren berdeham dan berkata dengan nada datar, “Kakek, semuanya pasti baik-baik saja. Aku akan menelepon Jessica dan menanyakannya.”A
Abraham mendengus, “Iya, kita bertemu lagi. Tak disangka, kamu masih belum berubah. Katakanlah, untuk apa kamu datang kali ini?”“Pak Abraham, keluarga kalian terlalu pendendam. Kenapa kalian nggak mau melepaskanku?” Toby bertanya sambil tersenyum.Abraham dan yang lainnya diam saja. Jika Toby berada dalam situasi yang tidak memiliki jalan keluar, mereka mungkin akan mengejeknya dengan sinis. Namun, pria itu masuk ke kediaman mereka sendirian.Mereka benar-benar pihak yang lemah saat ini. Mereka tidak tahu harus berkata apa.Abraham juga mengalah. Dia tidak memiliki “Kartu As” saat ini. Dia hanya bisa mengalah dan berkata, “Apa yang kamu inginkan?.”“Serahkan setengah dari saham kalian untuk Group Center Cloud milik Helena, untuk kompensasi kerugiannya,” kata Toby.Abraham dan yang lainnya mengerutkan kening ketika mendengar itu. Bagi mereka, menyerahkan setengah dari saham mereka sama saja dengan memeras mereka. Bagaimana mungkin mereka menyetujuinya?“Yang kamu mau indah juga. Kuberi
Pemikiran Abraham sangat sederhana. Dia tahu kalau dia tidak akan bisa menghindari hal ini, tapi dia berharap Toby tidak mempersulitnya. Dia tetap bersedia membayar akibatnya.Bagaimanapun juga, pria itu memintanya untuk memberikan setengah dari sahamnya. Bukan hanya dia, orang mana pun tidak akan menyetujui permintaan seperti ini.Toby tentu apa yang dipikirkan Abraham. Pria itu tidak mau menyetujuinya.Namun, dia tidak memberi Abraham kesempatan untuk mundur. Sebelumnya, pria itu selalu mencari masalah dengannya. Sekarang setelah sampai di titik ini, dia hanya bilang pria itu pantas mendapatkannya.Jadi, dalam hal ini, Toby tidak simpati pada Abraham. Dia malah merasa Abraham pantas mendapatkannya.“Maaf, aku nggak akan menyetujui permintaanmu dalam hal ini,” kata Toby.Abraham sangat kesal mendengarnya. Dia tidak menyangka Toby berani berkata seperti itu padanya. Dia merasa pria itu menjadi arogan, sama sekali tidak menghormatinya lagi.“Apa sih yang kamu inginkan?” kata Abraham aga
Bagaimanapun juga, dalam situasi seperti ini, dia tidak punya pilihan selain bekerja sama dengan Toby.Toby sangat lega melihat orang-orang dari keluarga Kingdom tidak melawannya lagi. Dia awalnya juga khawatir keluarga Kingdom akan terus datang mencari masalah dengannya. Sekarang, dia baru sadar bahwa dia terlalu mencemaskan hal tersebut.Setelah berurusan dengan keluarga Kingdom, Toby terbang pulang ke Larnwick.Satu-satunya hal yang mengejutkan Toby adalah, dia menyadari bahwa akhir-akhir ini, tidak ada yang datang untuk mencari masalah dengannya. Hal ini membuatnya kaget. Dia merasa ada yang tidak beres. Biasanya orang-orang itu akan datang membuat perkara, tidak mungkin setenang ini.Toby mengira Spectra pasti sedang merencanakan sesuatu yang besar.Melihat Toby kembali, Weston buru-buru menyambutnya dan berkata, “Pak Toby, akhirnya Bapak pulang juga. Aku awalnya khawatir Bapak nggak akan kembali lagi.”Dia sangat kagum pada Toby. Dia tidak menyangka pria itu bisa kembali. Hal ini
Pria tua itu memandang Toby dan William dengan waspada, memasang wajah memusuhi dan berkata dengan tidak senang, “Siapa kalian? Aku nggak mengenal kalian. Cepat pergi dari sini. Jangan mengganggu urusanku di sini.”Ekspresi William menjadi masam. Dia sudah tahu dari awal bahwa lelaki ini memiliki sifat yang aneh, tapi dia tidak menyangka sikap pria itu akan begitu arogan. Dia merasa Toby tidak pantas diperlakukan begitu.Toby refleks langsung menahan bahu William, mengisyaratkan pria itu untuk tenang.Toby tersenyum dan berkata, “Pak, kami di sini untuk berkunjung. Kami datang dengan tiba-tiba, mohon maaf kalau lancang.”Lelaki tua itu mendengus, “Nggak usah basa-basi, deh. Memangnya aku nggak tahu siapa kalian? Kalian pasti datang karena ingin mendapatkan informasi dariku. Aku beri tahu kalian, itu nggak mungkin.”William berkata dengan kesal, “Jangan terlalu sombong. Kamu menolak bahkan sebelum kami menyatakan niat kami. Kamu biasanya juga mencari uang dengan membuat kunci, ‘kan?”Wa