Abraham mendengus, “Iya, kita bertemu lagi. Tak disangka, kamu masih belum berubah. Katakanlah, untuk apa kamu datang kali ini?”“Pak Abraham, keluarga kalian terlalu pendendam. Kenapa kalian nggak mau melepaskanku?” Toby bertanya sambil tersenyum.Abraham dan yang lainnya diam saja. Jika Toby berada dalam situasi yang tidak memiliki jalan keluar, mereka mungkin akan mengejeknya dengan sinis. Namun, pria itu masuk ke kediaman mereka sendirian.Mereka benar-benar pihak yang lemah saat ini. Mereka tidak tahu harus berkata apa.Abraham juga mengalah. Dia tidak memiliki “Kartu As” saat ini. Dia hanya bisa mengalah dan berkata, “Apa yang kamu inginkan?.”“Serahkan setengah dari saham kalian untuk Group Center Cloud milik Helena, untuk kompensasi kerugiannya,” kata Toby.Abraham dan yang lainnya mengerutkan kening ketika mendengar itu. Bagi mereka, menyerahkan setengah dari saham mereka sama saja dengan memeras mereka. Bagaimana mungkin mereka menyetujuinya?“Yang kamu mau indah juga. Kuberi
Pemikiran Abraham sangat sederhana. Dia tahu kalau dia tidak akan bisa menghindari hal ini, tapi dia berharap Toby tidak mempersulitnya. Dia tetap bersedia membayar akibatnya.Bagaimanapun juga, pria itu memintanya untuk memberikan setengah dari sahamnya. Bukan hanya dia, orang mana pun tidak akan menyetujui permintaan seperti ini.Toby tentu apa yang dipikirkan Abraham. Pria itu tidak mau menyetujuinya.Namun, dia tidak memberi Abraham kesempatan untuk mundur. Sebelumnya, pria itu selalu mencari masalah dengannya. Sekarang setelah sampai di titik ini, dia hanya bilang pria itu pantas mendapatkannya.Jadi, dalam hal ini, Toby tidak simpati pada Abraham. Dia malah merasa Abraham pantas mendapatkannya.“Maaf, aku nggak akan menyetujui permintaanmu dalam hal ini,” kata Toby.Abraham sangat kesal mendengarnya. Dia tidak menyangka Toby berani berkata seperti itu padanya. Dia merasa pria itu menjadi arogan, sama sekali tidak menghormatinya lagi.“Apa sih yang kamu inginkan?” kata Abraham aga
Bagaimanapun juga, dalam situasi seperti ini, dia tidak punya pilihan selain bekerja sama dengan Toby.Toby sangat lega melihat orang-orang dari keluarga Kingdom tidak melawannya lagi. Dia awalnya juga khawatir keluarga Kingdom akan terus datang mencari masalah dengannya. Sekarang, dia baru sadar bahwa dia terlalu mencemaskan hal tersebut.Setelah berurusan dengan keluarga Kingdom, Toby terbang pulang ke Larnwick.Satu-satunya hal yang mengejutkan Toby adalah, dia menyadari bahwa akhir-akhir ini, tidak ada yang datang untuk mencari masalah dengannya. Hal ini membuatnya kaget. Dia merasa ada yang tidak beres. Biasanya orang-orang itu akan datang membuat perkara, tidak mungkin setenang ini.Toby mengira Spectra pasti sedang merencanakan sesuatu yang besar.Melihat Toby kembali, Weston buru-buru menyambutnya dan berkata, “Pak Toby, akhirnya Bapak pulang juga. Aku awalnya khawatir Bapak nggak akan kembali lagi.”Dia sangat kagum pada Toby. Dia tidak menyangka pria itu bisa kembali. Hal ini
Pria tua itu memandang Toby dan William dengan waspada, memasang wajah memusuhi dan berkata dengan tidak senang, “Siapa kalian? Aku nggak mengenal kalian. Cepat pergi dari sini. Jangan mengganggu urusanku di sini.”Ekspresi William menjadi masam. Dia sudah tahu dari awal bahwa lelaki ini memiliki sifat yang aneh, tapi dia tidak menyangka sikap pria itu akan begitu arogan. Dia merasa Toby tidak pantas diperlakukan begitu.Toby refleks langsung menahan bahu William, mengisyaratkan pria itu untuk tenang.Toby tersenyum dan berkata, “Pak, kami di sini untuk berkunjung. Kami datang dengan tiba-tiba, mohon maaf kalau lancang.”Lelaki tua itu mendengus, “Nggak usah basa-basi, deh. Memangnya aku nggak tahu siapa kalian? Kalian pasti datang karena ingin mendapatkan informasi dariku. Aku beri tahu kalian, itu nggak mungkin.”William berkata dengan kesal, “Jangan terlalu sombong. Kamu menolak bahkan sebelum kami menyatakan niat kami. Kamu biasanya juga mencari uang dengan membuat kunci, ‘kan?”Wa
William berkata dengan heran, “Maksud Bapak, Bapak sepertinya pernah menduplikat kunci yang seperti ini?”Tanpa diduga, lelaki tua itu mengangguk dengan tegas dan berkata, “Iya, aku memang pernah menduplikatkan kunci ini.”William ternganga besar mendengarnya. Dia sampai mengira dirinya salah dengar.Toby sangat gembira. Baguslah kalau begitu.Kalau lelaki tua ini adalah pembuat kunci Spectra, maka dia mungkin bisa mengembalikan bentuk kunci Spectra ke keadaan semula lagi.Toby tersenyum dan berkata, “Pak, kalau begitu, mohon bantuannya.”Setelah mengetahui lelaki tua itu adalah pembuat kunci Spectra, Toby langsung bersikap sedikit lebih sopan dari sebelumnya.Pria tua itu mengangguk, lalu berkata, “Aku pernah membuat membuat kunci ini sekali, tetapi aku lupa langkah-langkahnya. Bagaimanapun juga, sudah bertahun-tahun lamanya.”William awalnya ingin menyindir, tetapi kemudian dihentikan oleh tatapan Toby. Toby tahu bahwa William ingin mengatakan sesuatu. Namun, pada saat ini, dia harus
Toby yakin kedatangan Blake ini tidak membawa hal yang menguntungkan baginya.Toby mengambil kunci Spectra terlebih dahulu, untuk sementara menghentikan pekerjaan lelaki tua tadi.“Pak, Bapak ada tamu. Aku bersembunyi dulu.” Kunci Spectra sangat penting. Blake tidak boleh melihatnya. Toby juga tidak tahu mengapa Blake datang ke sini.Tidak peduli apa pun alasannya, dia harus menghindari pria itu terlebih dahulu. Lagi pula, menghindari pria itu bisa meminimalkan masalah yang tidak perlu.Lelaki tua itu mengangguk dan menyuruh Toby dan William untuk pergi ke sebuah kamarnya dan menunggu sebentar.Setelah lelaki tua itu membuka pintu, Blake langsung masuk bersama orang-orangnya, tanpa meminta izin pada lelaki tua itu sama sekali.Lelaki tua itu sangat kesal. Dia paling tidak suka orang-orang yang masuk ke rumahnya tanpa izin. Ekspresi menjadi dingin. Dia berkata, “Kalian sepertinya datang ke tempat yang salah. Silakan pergi.”Blake tertawa merendahkan dan tidak menganggap perkataan lelaki
“Aku sarankan kamu sebaiknya menyetujui permintaanku. Kalau nggak, bukan hanya kamu, anakmu juga nggak akan bisa melihat matahari besok,” kata Blake sambil tersenyum dingin.Siapa pun yang mendengar akan mengetahui bahwa ini adalah ancaman Blake yang terang-terangan dari Blake.Lelaki tua itu kesal mendengarnya. Dia tidak menyangka pria itu ternyata begitu kejam. Dia mengertakkan gigi dan tidak tahu harus berkata apa untuk beberapa saat.Toby mengerutkan kening. Kalau Blake mendapatkan kunci Spectra terlebih dahulu, itu akan menjadi masalah besar. Selain itu, jika lelaki tua itu dibunuh oleh pria itu, dia jadi tidak akan bisa menduplikat kunci Spectra lagi.Blake tertawa merendahkan dan berkata, “Bagaimana? Apa kamu menyetujui permintaanku? Lagi pula, kamu juga nggak punya pilihan lain lagi sekarang. Aku sarankan kamu bersikap tenang.”Lelaki tua itu ragu-ragu sejenak, akhirnya menghela napas dan berkata, “Aku benar-benar nggak punya sketsa kuncinya. Aku nggak bisa membuatnya sekarang.
Mendengar perkataan Toby, Blake tiba-tiba tersentak. Dia tidak pria itu ternyata bisa menebak pikirannya. “Iya.” Blake menelan ludah dan mengangguk dengan terpaksa.Setelah mengatakannya, dia mulai menyesalinya. Dia menggosok dahinya. Mengapa dia malah mengakuinya? Dia sangat menyesal sekarang. Tahu begitu, dia akan berpura-pura seperti tidak tahu apa-apa.Mendengar jawaban Blake yang tidak sengaja mengakui hal tersebut, wajah Toby berubah menjadi dingin.Blake bergidik. Dia tidak bodoh. Dia bisa melihat Toby akan marah. Dia pusing dan tidak tahu harus berbuat apa.Anak-anak buahnya berbisik, “Apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus menyerang?”Blake rasanya ingin mengamuk ketika mendengarnya. Dia tahu betapa kuatnya Toby, dan orang-orang ini masih mau menyerang pria itu? Bukankah itu namanya mencari masalah untuk diri sendiri? Mereka mungkin punya nyali untuk melakukannya, tapi dia tidak.Tiba-tiba, sebuah ide muncul di benaknya. Dia bisa membiarkan orang-orang ini mati.“Oke, ka