Butuh waktu yang lama bagi Vinson untuk mengerti apa maksud perkataan ayahnya. Dia segera melakukan apa yang ayahnya maksud. Sebenarnya, dia juga sangat panik. Dia tahu kalau dia tidak menyelesaikan masalah ini dengan baik, ayahnya pasti akan menamparnya.Dia tidak banyak berpikir lagi dan segera pergi.Melihat putranya menyetujui permintaan Toby, pria paruh baya itu memutar matanya dengan marah. Kalau dia tidak memberi pelajaran pada putranya itu, putranya itu mungkin tidak akan pergi.Vinson tidak punya pilihan lain. Dia sedang memikirkan bagaimana cara membawa putra sulung keluarga Kingdom untuk datang ke sini. Bagaimanapun juga, Darren sangat berpengaruh di Wieland. Dia tidak punya nyali untuk mencari masalah dengan pria itu.Dia tidak bisa ragu-ragu lagi sekarang. Situasinya sudah seperti ini, jadi dia hanya bisa menarik napas dalam-dalam dan tidak terlalu memikirkannya. Dia tahu dia harus tenang dalam situasi seperti ini. Kalau tidak, masalahnya akan semakin besar.Bagi Vinson, h
Darren tercengang. Hal ini memang di luar dugaannya. Dia menatap Vinson dengan marah, seolah ingin memakan pria itu.Dia tidak habis pikir mengapa pria akan melakukan itu.Ekspresi wajah Vinson tetap datar ketika melihat tatapan di wajah Vinson. Dia malah merasa seperti sedang melihat seorang idiot.Darren awalnya tidak dapat memahaminya. Seharusnya, pria itu melepaskannya. Namun, pria itu ternyata berani bersikap tidak hormat padanya. Hal ini membuatnya sangat kesal. Dia ingin sekali memberi pelajaran pada Vinson.Vinson tidak peduli. Bagaimanapun juga, dia tidak takut bermasalah dengan keluarga Kingdom apabila ada dukungan ayahnya.Begitulah, Darren pun dibawa ke kantor kepolisian.Darren baru sadar bahwa Vinson sama sekali tidak sedang menakut-nakutinya. Dia menelan ludah, takut akan apa yang akan terjadi selanjutnya.Pada saat yang sama, Darren juga melihat Toby. Melihat Toby baik-baik saja, bahkan tidak dikurung, jadi dia tidak bisa tenang. Dia menarik napas dalam-dalam. Hal ini b
Pria paruh baya itu pun berhenti. Kalau bukan karena Darren, dia juga tidak akan punya masalah dengan Pak Toby. Dia bahkan hampir menyalahkan orang baik. Dia sangat membenci Darren sekarang. Dia memutuskan untuk menunjukkan betapa hebatnya dia pada pria itu.Darren tidak berani melawan, jadi dia hanya bisa menerima hukuman. Sebenarnya, dia merasa sangat panik dalam hati. Dia tidak menyangka semua ini akan terjadi.Darren baru bisa menghela napas lega setelah pria paruh baya itu berhenti memukulinya. Kalau dia terus membiarkan pria itu memukulinya, nyawanya mungkin akan hilang.Darren memandang Toby dengan penuh kebencian. Dia menganggap semua hal ini terjadi karena Toby. Kalau bukan karena pria itu, dia tidak akan mengalami hal ini. Dia sangat membenci Toby sekarang.Toby menatap Darren dengan ekspresi dan suasana hati yang datar. Dia merasa pria itu sangat konyol. Di saat seperti ini, pria itu masih saja bertingkah. Benar-benar terlalu naif.Toby bahkan tidak tahu dari mana pria itu m
Abraham tidak rela membiarkan keluarga Kingdom mempermalukan diri mereka sendiri. Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah, apabila hal ini tersebar ke luar sana, akan ada banyak orang yang menertawakan mereka.Darren tertawa dan berkata, “Kakek, Kakek nggak perlu khawatir. Hanya keluarga kita saja yang akan tahu tentang hal ini. Siapa yang akan mengatakannya ke luar? Lagi pula, setelah Jessica berhasil, mayat pria itu akan dihancurkan saat itu juga. Mereka nggak akan bisa menemukannya.”Semua orang terkesiap mendengar perkataan Darrren. Harus diakui, dia terlalu kejam. Bisa-bisanya dia memikirkan cara seperti itu.Abraham pun lebih tenang dan menyerahkan rencana itu kepada Darren.Darren datang ke kamar Jessica. Seorang wanita tinggi dan langsing sedang merias wajahnya di dalam kamar. Wanita itu sangat cantik.Dengan parasnya, Jessica bisa dibilang wanita super cantik di Wieland. Gaya rambutnya sangat elegan dan hampir tidak ada kekurangan pada fitur wajahnya.“Kak, kenapa datang
Saat ini, Jessica juga mulai berakting. Dia berpura-pura tersentuh dan berkata, “Terima kasih karena sudah peduli padaku, Kak. Aku pasti nggak akan membiarkan pria itu menyentuhku.”Setelah berbasa-basi sebentar, Darren pun memberikan foto Toby kepada Jessica, lalu pergi.Ketika melihat foto Toby, Jessica terpana. Kalau dilihat dari fotonya, pria bernama Toby ini terlihat tampan dan baik, sama sekali tidak seperti orang jahat yang dikatakan oleh kakaknya.Namun, ketika teringat bahwa Toby ada masalah dengan keluarga Kingdom, juga tidak banyak memikirkannya lagi. Kalau memang begitu, dia tentu tidak boleh membiarkan hal seperti itu terjadi padanya. Bagaimanapun caranya, dia harus berusaha keras untuk mencegahnya terjadi.Setelah berpamitan kepada Vinson dan Kapten Zhang, Toby meninggalkan kantor Kepolisian.Dalam perjalanan ke kediaman keluarga Kingdom, dia melihat seorang wanita mabuk berjalan ke arahnya dan tiba-tiba masuk di pelukannya.Toby tercengang sejenak. Apa jangan-jangan ada
Jessica berkata dengan lemah, “Aku takut. Aku berharap ada yang bisa menemaniku.”“Minta orang tuamu untuk datang saja,” ujar Toby dengan kesal.Dia sangat kesal. Dia masih ingin membalas dendam pada keluarga Kingdom, tapi urusannya itu jadi tertunda karena wanita ini.Kalau Jessica tahu apa yang sedang dipikirkan Toby, harga dirinya pasti akan hancur.Toby terpaksa selain menemani Jessica kembali ke kamar hotel. Melihat Toby hendak bangun, Jessica tiba-tiba memeluk pria itu.Sekuat apa pun iman Toby, pasti tetap akan sulit menahan godaan seperti itu. Apabila dia melewatkan hal sebaik ini, maka akan sayang sekali.Dia pun langsung memeluk Jessica. Kalau wanita itu memang menginginkannya, maka dia akan melayani wanita itu dengan baik.Ekspresi di wajah Jessica berubah drastis. Tampaknya dia sudah bermain api. Dia merasa panik dalam hati, tanpa sadar mengeluarkan pisau kecilnya dari belakang punggung.Melihat pisau yang dikeluarkan wanita itu, serta ekspresi panik di wajahnya, Toby terse
Mendengar kata-kata Toby, Jessica merasa sangat lega. Satu-satunya hal yang dia khawatirkan adalah konflik antara Toby dan kakeknya. Sekarang, dia baru sadar bahwa dia terlalu mencemaskan hal tersebut.Toby mengabaikan Jessica dan langsung pergi ke kediaman keluarga Kingdom.Saat ini, Abraham merasa sangat cemas. Dia menatap Darren dengan dingin. Masih belum ada kabar sampai sekarang. Dia tentu khawatir sesuatu terjadi pada cucu perempuannya. Dia ingin mendengar penjelasan Darren.Darren bisa merasakan tatapan tajam dari kakeknya itu. Bulu kuduknya berdiri. Sejujurnya, dia juga sangat pusing. Dia tidak tahu harus berbuat apa.Dia memijat dahinya, tidak tahu harus menjelaskan apa untuk waktu yang lama.Satu-satunya hal yang dikhawatirkan Abraham adalah kalau ada sesuatu terjadi pada cucu perempuannya. Kalau itu terjadi, maka semuanya adalah salah Darren.Darren berdeham dan berkata dengan nada datar, “Kakek, semuanya pasti baik-baik saja. Aku akan menelepon Jessica dan menanyakannya.”A
Abraham mendengus, “Iya, kita bertemu lagi. Tak disangka, kamu masih belum berubah. Katakanlah, untuk apa kamu datang kali ini?”“Pak Abraham, keluarga kalian terlalu pendendam. Kenapa kalian nggak mau melepaskanku?” Toby bertanya sambil tersenyum.Abraham dan yang lainnya diam saja. Jika Toby berada dalam situasi yang tidak memiliki jalan keluar, mereka mungkin akan mengejeknya dengan sinis. Namun, pria itu masuk ke kediaman mereka sendirian.Mereka benar-benar pihak yang lemah saat ini. Mereka tidak tahu harus berkata apa.Abraham juga mengalah. Dia tidak memiliki “Kartu As” saat ini. Dia hanya bisa mengalah dan berkata, “Apa yang kamu inginkan?.”“Serahkan setengah dari saham kalian untuk Group Center Cloud milik Helena, untuk kompensasi kerugiannya,” kata Toby.Abraham dan yang lainnya mengerutkan kening ketika mendengar itu. Bagi mereka, menyerahkan setengah dari saham mereka sama saja dengan memeras mereka. Bagaimana mungkin mereka menyetujuinya?“Yang kamu mau indah juga. Kuberi