Shawn sudah mempertimbangkan baik-baik. Dia merasa perempuan itu akan terkejut ketika melihat bunga di dalam sana. Dia pun sangat bersemangat saat memikirkan hal itu.Namun, pada detik berikutnya, Shawn tidak bisa setenang itu lagi. Karena Tella hanya melihat sebentar, lalu langsung menarik kembali pandangannya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Shawn seketika terlihat sangat canggung. Bagaimanapun, perempuan itu bisa saja bekerja sama sebentar dengannya. Dia berpikir sejenak, akhirnya dia mengeluarkan cincin berlian dari tumpukan bunga dan berkata, “Gadis cantik, cincin berlian ini telah jadi milikmu.”“Maaf, aku nggak suka,” kata Tella dengan nada datar.Sudut bibir Shawn spontan berkedut. Perempuan sangat tertarik dengan benda-benda yang berkilau. Namun Tella justru mengatakan kalau dia tidak suka. Bagaimana mungkin Shawn tidak menangkap maksud dalam ucapan Tella. Perempuan itu jelas-jelas menggunakan cara ini untuk menolaknya.Shawn mulai merasa kesal. Dia tidak menyangka kalau di
Raut wajah Shawn langsung menjadi muram saat mendengar ucapan Toby. Dia pun menganggap Toby tidak tahu diri, lalu dia berkata, “Kamu punya hak apa untuk berada di sini? Cepat pergi sana. Mana satpam?”Shawn tahu dia tidak bisa melawan Toby, tapi dia punya cara lain untuk mengusir Toby.Segera, beberapa satpam datang dengan berlari. Mereka menatap Shawn dengan hormat, menunggu pria itu berbicara.“Usir orang itu dari sini,” perintah Shawn.Saat ini, para satpam itu baru mengarahkan pandangan mereka ke Toby. Sementara itu, Weston yang melihat semua kejadian dari atas panggung sudah tidak bisa bersikap tenang lagi. Para satpam tersebut adalah orangnya sendiri.Kalau orangnya sendiri yang mengusir Toby dari sini, maka itu akan jadi lelucon besar. Weston gelisah bukan main. Dia tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Dia harus menghentikan mereka.Setelah memikirkan hal ini, Weston berhenti menjadi penonton saja. Dia berdiri dengan tegas, lalu membentak, “Hentikan. Siapa yang suruh kalian?
Semua orang tersentak saat melihat tindakan Weston menjadikan Shawn sebagai contoh akibat tidak mematuhi aturannya. Mereka pun tidak berani banyak bicara.Semua orang yang ada di sana ketakutan. Mereka takut akan diusir juga karena membuat onar.Pada saat ini, Weston menerima sebuah hadiah. Akan tetapi, raut wajahnya tiba-tiba berubah ketika melihat nama orang yang memberinya hadiah itu. Seolah-olah dia telah melihat monster.Tentu saja, perubahan ekspresi wajah Weston tidak luput dari perhatian Toby. Hal yang bisa membuat Weston begitu terkejut, kalau bukan karena hadiahnya terlalu mengejutkan, berarti orang yang memberinya hadiah memiliki status yang sangat tinggi.Orang yang memberikan hadiah tersebut hanya meninggalkan dua kata, yaitu keluarga Kingdom.Toby tidak tahu apa itu keluarga Kingdom, mengapa nama keluarga itu bisa membuat Weston begitu terkejut.Sesaat kemudian, Weston baru mulai membuka hadiah. Hadiah tersebut berisi sebuah jam tangan bermerek. Namun, di bawahnya ada sel
Weston mulai menyuruh orang ahli untuk mengidentifikasi jam tangan itu. Dalam sekejap ada beberapa orang yang datang. Mereka berlari terbirit-birit begitu mendengar Weston memanggil mereka.“Ada perintah apa untuk kami, Pak Weston?” Orang-orang itu bertanya dengan penasaran.Weston langsung menyerahkan jam tangan bermerek itu kepada mereka dan berkata, “Kalian periksa jam tangan ini asli atau palsu.”Setelah para penilai itu saling memandang satu sama lain, mereka baru mengambil jam tangan itu. Sekitar lima menit kemudian, mereka akhirnya berkata, “Jam tangan ini palsu, Pak Weston.”Ekspresi Weston seketika menjadi muram ketika dia mendengar jawaban tersebut. Sudah mengirimkan surat ancaman, mengancamnya dengan barang palsu pula. Benar-benar keterlaluan.Weston merasa masalah ini tidak sesederhana itu. Dia melirik Toby dengan rasa terima kasih dan berkata, “Mata Pak Toby sungguh jeli, bisa tahu kalau jam tangan ini palsu dengan sekali lihat. Kalau nggak, bakal repot nantinya.”Toby men
Toby merayap ke bawah mobil dan mulai memeriksa. Sedangkan sopirnya kebingungan, sama sekali tidak mengerti apa maksud Toby melakukan hal tersebut.Di bawah pencarian Toby, pria itu benar-benar menemukan sebuah alat. Wajahnya langsung muram saat dia melihat alat itu. Dia sama sekali tidak menyangka masih ada orang yang melakukan hal sekeji itu.Kejadian ini membuat Toby sangat marah. Dia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi padanya. Dia segera kehilangan ketenangannya. Kemudian, dia berkata pada si sopir, “Sebenarnya ada apa ini?”Sopir itu juga tercengang. Dia tidak bodoh. Dia tahu kalau itu adalah alat pelacak yang digunakan untuk melacak seseorang. Dia segera mengibaskan tangannya dan berkata, “Pak Toby, aku tidak akan pernah punya nyali untuk main trik seperti itu denganmu.”“Aku tahu kalian nggak akan melakukan hal ini padaku. Tapi kalian harus selidiki sampai jelas masalah ini,” ujar Toby dengan kesal. Belum lama dia datang ke Wieland. Sekalipun dia menyinggung seseorang, keban
Setelah Tella tertegun selama beberapa detik, perempuan itu baru mengibaskan tangannya dan berkata, “Nggak ada, nggak ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”Toby tidak tahu harus berkata apa lagi saat melihat sikap Tella seperti itu. Sampai saat ini, sikap perempuan itu masih saja begitu.Namun, Toby tidak marah karena hal ini. Dia tahu apa yang Tella khawatirkan. Kelihatannya, Tella ingin mengatakan sesuatu padanya secara diam-diam. Karena itu, Toby pun tidak bertanya lagi.Setelah Helena dan yang lainnya kembali, Tella tiba-tiba menarik Toby keluar sambil berkata, “Aku dan Kak Toby ke supermarket dulu beli makanan ringan.”Toby juga ikut berlari keluar, lalu dia berkata pada Tella, “Sekarang kamu bisa katakan padaku.”Tella melihat ke kiri dan ke kanan, lalu berkata, “Kak Toby, kamu punya kunci rahasia Spectra. Memangnya kamu nggak ingin buka gudang harta karun Spectra?”Toby langsung terdiam saat mendengar hal yang ingin Tella katakan padanya berhubungan dengan kunci rahasia Spectr
Setelah bertanya sekian lama tapi Tella tak kunjung mendapatkan informasi mengenai kunci rahasia Spectra, akhirnya dia pun menyerah. Dia tahu bertanya terus juga tidak ada gunanya.Tella sendiri tidak tahu banyak tentang hal itu. Meski begitu, dia juga tidak bertanya sampai melewati batas.“Ya sudah. Sebenarnya aku rasa nggak masalah kamu kasih tahu aku soal itu. Aku juga sangat menantikan informasi seperti ini,” ujar Tella sambil menghela napas.Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Kalau aku tahu, aku pasti kasih tahu kamu. Tapi sekarang aku benar-benar nggak tahu apa-apa.”Tella pun tidak bertanya lagi.Toby merasa ada orang yang terus mengikutinya. Dia spontan melihat ke belakang. Benar saja, dia menemukan beberapa orang di belakangnya. Dia pun berkata pada orang-orang itu, “Aku harap kalian bisa tetap tenang, jangan cari masalah.”Setelah mendengar perkataan Toby, orang-orang itu hanya berjalan pergi begitu saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tella merasa pasti ada alasan m
“Kalau kalian lanjutkan lagi, aku akan membuat kalian tahu kehebatanku,” kata Toby.Orang-orang itu langsung bergidik. Setelah itu, mereka baru pergi dengan putus asa.Toby tahu siapa orang yang menyuruh mereka, meskipun mereka tidak mengatakan secara spesifik siapa orang itu. Kalau bukan First King, berarti Dragon Queen.Toby menyadari semakin banyak orang yang mengikutinya ketika dia masuk ke dalam supermarket. Sejak pulang dari Wieland ke Larnwick, dia selalu diawasi orang.Jika ingin mengalahkan musuh, maka harus menguasai pemimpinnya dulu. Untuk mengatasi masalah ini, Toby harus menggertak orang-orang itu.Pada saat ini, Toby tiba-tiba melihat tiga sosok yang dikenalnya.Ketiga orang tersebut berusia sekitar 40 atau 50 tahun. Di samping mereka ada beberapa bodyguard.Toby tidak asing dengan ketiga orang itu. Dia tahu kalau ketiga orang tersebut adalah tiga King Dragon yang terdiri dari Fourth King Dragon, Fifth King Dragon dan Sixth King Dragon.Toby agak terkejut melihat tiga Kin