Weston mulai menyuruh orang ahli untuk mengidentifikasi jam tangan itu. Dalam sekejap ada beberapa orang yang datang. Mereka berlari terbirit-birit begitu mendengar Weston memanggil mereka.“Ada perintah apa untuk kami, Pak Weston?” Orang-orang itu bertanya dengan penasaran.Weston langsung menyerahkan jam tangan bermerek itu kepada mereka dan berkata, “Kalian periksa jam tangan ini asli atau palsu.”Setelah para penilai itu saling memandang satu sama lain, mereka baru mengambil jam tangan itu. Sekitar lima menit kemudian, mereka akhirnya berkata, “Jam tangan ini palsu, Pak Weston.”Ekspresi Weston seketika menjadi muram ketika dia mendengar jawaban tersebut. Sudah mengirimkan surat ancaman, mengancamnya dengan barang palsu pula. Benar-benar keterlaluan.Weston merasa masalah ini tidak sesederhana itu. Dia melirik Toby dengan rasa terima kasih dan berkata, “Mata Pak Toby sungguh jeli, bisa tahu kalau jam tangan ini palsu dengan sekali lihat. Kalau nggak, bakal repot nantinya.”Toby men
Toby merayap ke bawah mobil dan mulai memeriksa. Sedangkan sopirnya kebingungan, sama sekali tidak mengerti apa maksud Toby melakukan hal tersebut.Di bawah pencarian Toby, pria itu benar-benar menemukan sebuah alat. Wajahnya langsung muram saat dia melihat alat itu. Dia sama sekali tidak menyangka masih ada orang yang melakukan hal sekeji itu.Kejadian ini membuat Toby sangat marah. Dia tidak boleh membiarkan hal ini terjadi padanya. Dia segera kehilangan ketenangannya. Kemudian, dia berkata pada si sopir, “Sebenarnya ada apa ini?”Sopir itu juga tercengang. Dia tidak bodoh. Dia tahu kalau itu adalah alat pelacak yang digunakan untuk melacak seseorang. Dia segera mengibaskan tangannya dan berkata, “Pak Toby, aku tidak akan pernah punya nyali untuk main trik seperti itu denganmu.”“Aku tahu kalian nggak akan melakukan hal ini padaku. Tapi kalian harus selidiki sampai jelas masalah ini,” ujar Toby dengan kesal. Belum lama dia datang ke Wieland. Sekalipun dia menyinggung seseorang, keban
Setelah Tella tertegun selama beberapa detik, perempuan itu baru mengibaskan tangannya dan berkata, “Nggak ada, nggak ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”Toby tidak tahu harus berkata apa lagi saat melihat sikap Tella seperti itu. Sampai saat ini, sikap perempuan itu masih saja begitu.Namun, Toby tidak marah karena hal ini. Dia tahu apa yang Tella khawatirkan. Kelihatannya, Tella ingin mengatakan sesuatu padanya secara diam-diam. Karena itu, Toby pun tidak bertanya lagi.Setelah Helena dan yang lainnya kembali, Tella tiba-tiba menarik Toby keluar sambil berkata, “Aku dan Kak Toby ke supermarket dulu beli makanan ringan.”Toby juga ikut berlari keluar, lalu dia berkata pada Tella, “Sekarang kamu bisa katakan padaku.”Tella melihat ke kiri dan ke kanan, lalu berkata, “Kak Toby, kamu punya kunci rahasia Spectra. Memangnya kamu nggak ingin buka gudang harta karun Spectra?”Toby langsung terdiam saat mendengar hal yang ingin Tella katakan padanya berhubungan dengan kunci rahasia Spectr
Setelah bertanya sekian lama tapi Tella tak kunjung mendapatkan informasi mengenai kunci rahasia Spectra, akhirnya dia pun menyerah. Dia tahu bertanya terus juga tidak ada gunanya.Tella sendiri tidak tahu banyak tentang hal itu. Meski begitu, dia juga tidak bertanya sampai melewati batas.“Ya sudah. Sebenarnya aku rasa nggak masalah kamu kasih tahu aku soal itu. Aku juga sangat menantikan informasi seperti ini,” ujar Tella sambil menghela napas.Toby mengibaskan tangannya dan berkata, “Kalau aku tahu, aku pasti kasih tahu kamu. Tapi sekarang aku benar-benar nggak tahu apa-apa.”Tella pun tidak bertanya lagi.Toby merasa ada orang yang terus mengikutinya. Dia spontan melihat ke belakang. Benar saja, dia menemukan beberapa orang di belakangnya. Dia pun berkata pada orang-orang itu, “Aku harap kalian bisa tetap tenang, jangan cari masalah.”Setelah mendengar perkataan Toby, orang-orang itu hanya berjalan pergi begitu saja seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Tella merasa pasti ada alasan m
“Kalau kalian lanjutkan lagi, aku akan membuat kalian tahu kehebatanku,” kata Toby.Orang-orang itu langsung bergidik. Setelah itu, mereka baru pergi dengan putus asa.Toby tahu siapa orang yang menyuruh mereka, meskipun mereka tidak mengatakan secara spesifik siapa orang itu. Kalau bukan First King, berarti Dragon Queen.Toby menyadari semakin banyak orang yang mengikutinya ketika dia masuk ke dalam supermarket. Sejak pulang dari Wieland ke Larnwick, dia selalu diawasi orang.Jika ingin mengalahkan musuh, maka harus menguasai pemimpinnya dulu. Untuk mengatasi masalah ini, Toby harus menggertak orang-orang itu.Pada saat ini, Toby tiba-tiba melihat tiga sosok yang dikenalnya.Ketiga orang tersebut berusia sekitar 40 atau 50 tahun. Di samping mereka ada beberapa bodyguard.Toby tidak asing dengan ketiga orang itu. Dia tahu kalau ketiga orang tersebut adalah tiga King Dragon yang terdiri dari Fourth King Dragon, Fifth King Dragon dan Sixth King Dragon.Toby agak terkejut melihat tiga Kin
Ketika Sixth King Dragon melihat situasi ini, dia pun merasa kesal. Dia beranggapan Toby adalah orang yang tidak tahu aturan, bisa-bisanya pria itu berani berbicara dengannya seperti itu.Serangannya begitu ganas ketika Sixth King Dragon menyerang, nyaris membuat lawannya tidak mungkin bisa mengelak. Dia percaya di bawah serangannya yang sengit, lawannya pasti tidak berdaya untuk melawan.Namun kemudian, Sixth King Dragon tercengang. Ternyata kekuatan lawannya jauh di luar bayangannya. Tidak peduli bagaimana dia menyerang, dia tidak bisa melukai lawannya.“Hebat sekali,” seru Sixth King Dragon kaget.“Tinju Nagamu tetap sama, nggak hebat-hebat amat.”Setelah mendengar perkataan Toby, Sixth King Dragon merasa sangat marah. Dia merasa Toby terlalu arogan, sampai berani mengatainya seperti itu.Toby mengeluarkan Tinju Naganya. Sesekali terdengar suara auman naga. Kali ini, Sixth King Dragon ketakutan. Dia sama sekali tidak menyangka ternyata Toby begitu hebat.Sixth King Dragon mulai pani
Setelah Toby melihat wajah Fifth King Dragon yang sedikit-sedikit tersenyum, dia sama sekali tidak merasa kaget. Dia tahu orang seperti apa Fifth King Dragon. Orang itu adalah orang licik yang menyembunyikan pisau di balik senyumannya itu.Kalau Fourth King Dragon, Toby juga pernah melawannya. Dia tahu kalau Fourth King Dragon bukan orang yang mudah ditangani.Dalam situasi seperti ini, Toby pun tidak gegabah. Dia tahu kekuatan Fourth King Dragon lebih besar daripada kekuatan Fifth King Dragon dan Sixth King Dragon.“Tenaga Dalam Nagaku boleh dibilang luar biasa. Aku sudah berlatih bertahun-tahun. Dalam hal tenaga dalam, sangat jarang ada orang yang bisa jadi lawanku,” kata Fourth King Dragon sambil tertawa pelan.“Itu karena kamu belum bertemu denganku,” tukas Toby tiba-tiba.Fourth King Dragon awalnya ingin menyombongkan diri. Namun, setelah mendengar kata-kata Toby, raut wajahnya langsung menjadi dingin. Toby bisa mengucapkan kata-kata seperti itu, jelas pria itu tidak memberinya mu
Fourth King Dragon dan yang lainnya menelan air liurnya susah susah payah. Mereka menolehkan ke arah Toby dengan wajah memucat. Mereka sangat takut Toby mencari mereka untuk memberikan pelajaran.“Eum … ada urusan apa?” tanya mereka dengan penasaran.Sebenarnya di dalam hati mereka saat ini dipenuhi perasaan panik. Mereka khawatir Toby datang untuk mencari mereka. Mereka tahu dengan jelas bahwa Toby bukan lawan yang bisa mereka hadapi.Semakin mereka merasa panik, mereka semakin bingung harus berbuat apa. Bagi mereka, ada baiknya juga jika mereka tiba-tiba linglung.“Aku mau tanya kalian satu pertanyaan, kalian wajib menjawabku. Nggak apa-apa kalau kalian nggak mau jawab, tapi kalian pasti akan menyesalinya,” ujar Toby dengan tiba-tiba.Fourth King Dragon dan yang lainnya merinding seketika saat mendengar ucapan tersebut. Mereka cukup paham kalau maksud dari kedatangan Toby memang untuk mencari mereka.“Sudah, kalian sebaiknya tenang dulu. Nggak perlu terlalu banyak berpikir,” kata Tob
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro