Melihat hal itu, Toby tersenyum dan berkata, “Jangan marah dulu. Kenapa kamu begitu? Nggak ada orang yang akan diuntungkan kalau kamu bersikap seperti ini. Gimana menurutmu? Benar, nggak?”Quella terdiam mendengarnya. Dia jadi tidak tahu mau berkata apa. Dia percaya bahwa Toby tidak sedang membohonginya.Namun, koki Jepang malah berkata dengan nada tidak terima, “Nggak, kamu harus meminta maaf padaku. Kamu ini sedang menghina kemampuan memasakku.”Quella menggertakkan giginya dan menolehkan kepalanya dengan angkuh.Ketika hendak memukul Quella, koki itu terkejut karena melihat sorot mata Quella yang tiba-tiba menoleh. Dia menyeka keringat dinginnya dan terdiam beberapa saat.Ini adalah pertama kalinya dia dibuat takut oleh seorang wanita. Dia bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.Quella berkata dengan nada datar, “Jangan coba-coba. Kamu pikir aku nggak tahu apa yang kamu pikirkan? Kalau kamu mau memukulku, kamu boleh mencobanya.”Si koki tidak tahu harus berkata apa karena takut. T
Koki itu mengira Toby kebingungan ketika masuk ke dapur, mengira Toby belum pernah melihat tempat seperti itu sebelumnya. Dia langsung mengejek, “Hei, kurasa kamu belum pernah melihat tempat seperti ini sebelumnya, bukan? Gimana? Takut?”Toby berkata dengan cuek, “Aku nggak takut. Ini hanya dapur biasa. Lagi pula aku juga bukannya belum pernah melihat dapur.”Koki itu langsung tertawa mendengarnya. Dia seolah-olah baru saja mendengar lelucon terbesar di dunia. Di saat seperti ini, bisa-bisanya Toby menganggap semua ini sepele.Toby melihat ada salmon yang masih hidup dan menggelepar. Dia langsung mengambilnya dengan sangat terampil. Koki itu berdiri di sampingnya, bersiap untuk mencari-cari kesalahannya. Namun, cara Toby menangani salmon itu membuatnya kaget. Cara Toby menangani salmon itu agak terlalu bagus, sama sekali berbeda dengan yang dia bayangkan.“Aku nggak menyangka kamu begitu mahir dalam menangani salmon.” Ini adalah pertama kalinya koki itu memuji Toby. Dia tidak menyangk
Quella mengangguk. Dia sudah siap secara mental. Mau masakannya enak atau tidak, dia tidak boleh membuat Toby malu.Ketika dia mencicipinya, rasa hidangan itu langsung meresap ke dalam mulutnya, membuatnya hampir tenggelam dalam kenikmatan itu. Dia mengira seenak apa pun masakan Toby, pasti juga tidak akan yang sampai super enak.Namun, setelah mencicipinya sekali, dia benar-benar merasa ditaklukkan. Rasa masakan itu bisa dibilang luar biasa, begitu sempurna sehingga dia hampir tidak tahu bagaimana menggambarkannya.“Enak banget.” Akhirnya, Quella berkomentar dan mengangguk.Melihat Quella menikmati masakan itu dan fakta bahwa masakan Toby memang benar-benar enak, orang-orang jadi tercengang dan agak terkejut.“Sudahlah, di saat seperti ini, jangan terlalu memikirkannya lagi. Ini waktunya untuk tenang,” kata Toby dengan nada datar.Koki itu sangat jengkel dalam hati. Dia sangat kesal pada Toby. Awalnya, dia adalah koki terbaik di sini dalam membuat masakan ini, tapi Toby seketika mencu
Setelah tubuhnya dibekukan, koki itu seketika jadi tidak bisa bergerak. Dia tidak menyangka Toby akan melakukan ini padanya. Hal ini membuatnya sangat terkejut.Dia ingin membuat tubuhnya bergerak, tetapi dia mendapati tubuhnya seperti membeku. Dia sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa.Dia langsung putus asa, merasa semua ini berbeda dari yang dia bayangkan. “Sebaiknya kamu makan empedunya sekarang, dan aku akan menganggap seolah-olah nggak terjadi apa-apa sebelumnya,” ujar Toby. Dia sudah bertaruh dengan pria itu, tapi pria itu malah bilang tidak ingin memakannya. Dia tentunya tidak bisa membiarkan pria itu lolos begitu saja.Mendengar perkataan Toby, koki itu langsung terdiam. Dia tidak menyangka Toby akan segalak itu. Hal ini membuatnya sangat kaget.Jika dia tidak melihatnya dengan matanya sendiri, dia tidak akan percaya semua ini benar.“Oke, aku akan memakannya.” Koki itu jadi takut. Dia tidak menyangka Toby akan setegas itu. Dia hanya bisa menuruti Toby dengan patuh saat ini.
Koki itu rasanya ingin meledak karena marah. Dia cepat-cepat berteriak, “Cepat panggilkan ambulans untukku.”Asisten koki itu buru-buru memanggil ambulans.Koki itu memandang Toby dan Quella dengan dingin dan berkata, “Kalau aku mati, kalian jangan harap bisa hidup tenang. Cepat, bunuh mereka.”Pada saat ini, seorang pria berbadan tinggi menjulang keluar. Dia bertanggung jawab atas pekerjaan dapur di sana, juga seorang pegulat sumo.Koki itu menunjuk Toby dan berkata, “Cepat, bunuh dia, nggak peduli cara apa pun yang kamu gunakan.”Mendengar itu, pandangan si pegulat sumo itu langsung tertuju pada Toby, seolah-olah dia akan memakan Toby.Toby tidak takut sama sekali, malahan bersikap seolah-olah dia tidak melihat apa-apa. Dia dengan tegas menggerakkan jarinya pada pegulat sumo itu dan berkata, “Kalau kamu hebat, coba saja keluarkan semua kekuatanmu itu.”Pegulat sumo itu seketika langsung terdiam. Dia sangat terkejut mendengar perkataan itu dan langsung hendak menyerang Toby.Toby mera
Pegulat sumo itu merasa seperti sedang melihat seorang idiot. Bahunya penuh lemak. Kalau Toby bisa mencengkeram, itu akan menjadi hal yang aneh.Namun, apa yang terjadi berikutnya benar-benar membuatnya tercengang.Toby berhasil mencengkeram bahunya. Tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tidak bisa melepaskan diri dari tangan Toby.Dia memandang Toby seperti dengan marah dan menarik napas dalam-dalam.Toby berkata dengan datar, “Kamu kira aku nggak bisa mencengkerammu?”Pegulat sumo itu menarik napas dalam-dalam. Dia memiliki firasat buruk. Sorot mata Toby membuatnya merasa takut.Setelah meraih baju si pegulat sumo itu, Toby langsung menghempaskan pria itu.Pegulat sumo itu sama sekali tidak sempat bereaksi. Dia tidak menyangka Toby punya kekuatan yang begitu besar. Kekuatan Toby benar-benar membuatnya kaget.Toby berkata dengan nada meremehkan, “Kupikir kamu kuat sekali, ternyata hanya seperti ini.”Pegulat sumo itu terhempas mundur dan mendarat dengan keras di lantai. Lantai
"Halo, Matthias. Aku pemilik Resto Sedap. Bagaimana rasa makanan di restoranku kemarin? Apa kamu punya waktu untuk datang ke sini hari ini? Aku bisa membuatkan satu porsi secara gratis untukmu.”“Oh, aku bisa mendapatkan keuntungan seperti itu? Apa ada hal yang akan merepotkanku?” Matthias tidak langsung menyetujuinya, malah balik bertanya.Dia juga punya banyak pengalaman, pernah melihat banyak hal di dunia ini. Koki ini tiba-tiba bilang ada makanan enak yang bisa dia cicipi sekarang. Dia merasa hal ini tidak sesederhana itu.Matthias berkata dengan nada datar, “Tunggu aku. Aku akan segera ke sana.”“Oke, Mathias. Aku akan menunggumu datang,” ujar koki itu, langsung bersemangat.Dia mencibir pada Toby dan berkata, “Kamu akan habis kali ini. Matthias akan segera datang.”Toby kira ada apa, ternyata cuma itu.Ketika semua orang memandang Toby, sorot mata mereka semua dipenuhi dengan rasa kasihan dan simpati. Mereka mengira Toby pasti akan mati. Pria itu bahkan masih tidak melarikan diri
Toby tersenyum pada Matthias, “Ternyata kamu.”Tepat ketika koki itu membayangkan Matthias akan mulai menyerang Toby, kata-kata Toby membuatnya tertegun. Dia langsung mencibir, “Hei, kamu pikir kamu siapa? Memangnya orang seperti kamu bisa mengenal Pak Matthias? Kamu berani menyapanya dengan cara seperti itu?”Toby melihat si koki seperti sedang melihat seorang idiot. Dia tersenyum dan berkata, “Apa hubungannya ini denganmu?”Kali ini, koki itu langsung kehilangan kata-katanya. Dia kemudian berkata dengan nada menghina, “Hehe, yang jelas Pak Matthias nggak mengenal orang sepertimu.”Matthias melirik koki itu dengan dingin dan berkata, “Apa maksudmu dengan perkataanmu itu? Apa menurutmu aku nggak pantas mengenal Pak Toby?”Koki itu langsung tercengang mendengarnya. Dia memandang Matthias dengan aneh, mengira dia salah dengar dan bertanya lagi, “Pak Matthias, apa kamu nggak salah ngomong? Kamu memanggilnya Pak Toby?”“Omong kosong. Apa aku perlu mengulangi kata-kataku?” tegur Matthias de