Ingatan Toby langsung melayang ke masa-masa di bangku Sekolah Dasar dulu. Waktu itu dia memang mempunyai seorang teman yang sepasang matanya sangat kecil seperti tikus, oleh sebab itu, temannya dipanggil Tikus oleh teman-temannya yang lain.“Halo, apa kabar? Kenapa tiba-tiba meneleponku?” sapa Toby sambil tertawa. Dirinya sendiri merasa sangat aneh, karena dia tidak pernah menghubungi teman-teman SD-nya sama sekali.Apalagi hubungannya dengan Tikus ketika SD bisa dikatakan tidak terlalu dekat. Sekarang tiba-tiba saja dia menghubungi Toby, bukankah hal ini sangat aneh.“Hahaha, tadi tiba-tiba menemukan nomor kamu di antara alumni SD, jadi aku langsung kepikiran kamu. Bagaimana kalau kita keluar makan bareng?”“Tentu saja boleh.” Toby sama sekali tidak curiga, dirinya berpikir bahwa ini hanya sekadar bertemu dengan teman lama saja, sehingga dia langsung menyetujui permintaan temannya itu.Sesampainya di restoran, barulah Toby bertemu dengan Tikus. Nama asli Tikus sendiri adalah Nate Arch
Nate tidak bawa banyak uang dengannya saat ini. Kalaupun dia punya uang sebanyak itu, dia juga tidak berani memberikannya pada orang-orang itu. Mereka meminta dua juta untuk seorang. Dengan orang sebanyak itu, dia setidaknya harus mengeluarkan puluhan juta.Dia menelan ludah. Dia tidak menyangka preman-preman ini ternyata begitu galak.“Itu, aku nggak punya uang sebanyak itu sekarang. Bagaimana kalau 20 juta?” Nate menggertakkan giginya, 20 juta itu juga uang hasil jerih payahnya.Namun, dia pikir kalau dia mendapatkan rahasia mengenai kunci Spectra dari Toby nanti, uang yang dia dapatkan pasti akan lebih besar dari 20 juta.Nate sangat menyadari betapa pentingnya hal ini. Itu sebabnya dia rela menghabiskan uang sebanyak itu.Mendengar itu, para preman itu menatap Nate dengan ekspresi dingin. Meskipun uang yang diberikan Nate pada mereka sangat banyak, yang mereka inginkan bukan hanya segitu dari pria itu.“Heh. Cuma 20 juta. Tentu saja nggak cukup.” Kepala preman tertawa dingin. Dia m
Toby menyipitkan matanya sedikit. Dia awalnya tidak ingin melawan orang-orang ini, tetapi orang-orang ini yang melakukannya sendiri.Dia tahu orang-orang ini sedang mencari masalah. Dia meraih satu preman dengan satu tangan dan memblokir pukulan dengan tangan yang lainnya.Kepala preman itu tercengang. Pria ini hanya menggunakan satu tangan, tetapi masih bisa berkelahi dengan hebat.Nate dalam hati berpikir, gawat. Habislah mereka. Dia ingat, temannya satu ini tidak pandai berkelahi. Terlebih lagi, musuh mereka orangnya banyak sekali.Kalau Toby bukan tandingan mereka, maka rencananya untuk mengetahui rahasia mengenai kunci Spectra yang dia ingin tahu dari Toby akan hancur. Jadi, dia sangat menyadari keseriusan ini.Telapak tangan Nate berkeringat karena gugup. Detik berikutnya, Toby membuatnya tercengang. Dia tidak menyangka Toby ternyata memiliki ilmu bela diri yang begitu hebat.Ini belum seberapa lama, tetapi orang-orang itu sudah kewalahan melawan Toby. Mereka dihajar Toby sampai
Jika Nate tidak mengatakannya sendiri, Toby akan mengira dia salah dengar. Dia tahu Nate memiliki keluarga yang cukup berada.Toby tiba-tiba menjadi penasaran dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan bilang kamu sedang membohongiku? Bagaimana keluargamu bisa jatuh ke dalam keadaan seperti itu?”“Aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Aku tahu, kamu kemungkinan nggak akan percaya kalau aku mengatakannya, tapi bagaimanapun juga, aku harus mengatakannya,” ujar Nate dengan ekspresi serius.Toby menghormati pemikiran Nate, mengangguk dan berkata, “Katakanlah. Apa pun yang kamu katakan, aku akan memercayaimu.”Nate pun mengatakannya dengan jujur.Awalnya, keluarga Nate baik-baik saja, namun waktu dia duduk di bangku SD, orang tuanya sering bertengkar, sampai ketika dia masuk SMP, orang tuanya akhirnya memilih untuk bercerai.Lalu, Nate memilih untuk ikut dengan ibunya. Gaji ibunya tidak tinggi, ditambah lagi ibunya tidak memiliki rumah dan mobil,
Saking terkejutnya, Nate sampai melempar ponselnya. Itu karena dia merasa bersalah, ditambah lagi dia mengira tidak ada orang yang akan datang ke sini di tengah malam. Dia cukup percaya pada hantu dan hal yang berbau mistis. Namun ketika melihat Toby, dia mengira dia ketahuan.“Apa yang kamu lakukan di sini?” Toby memandang Nate dengan aneh, dan dia mulai mencurigai Nate di dalam hati. Dia pikir, pasti ada yang tidak beres dengan temannya ini.Kalau tidak, temannya ini tidak akan mengobrak-abrik lemari dan mencari barang di malam hari. Untung saja pendengarannya bagus, jadi dia bisa mendengar suara gerak-gerik pria ini. Kalau orang lain, mereka mungkin tidak akan sadar dan membiarkan Nate terus seperti ini.Namun, Nate malah berlagak tidak bersalah dan berkata dengan kesal, “Barangku hilang, jadi aku keluar untuk mencarinya. Kamu kalau keluar bersuara, dong. Aku terkejut setengah mati.”Toby berkata sambil tersenyum, “Kalau ada barang yang hilang, besok pagi saja baru dicari lagi. Aku
“Sepertinya sangat berharga. Ini begitu berharga, apa kamu yakin mau memberikannya padaku?” Toby bertanya balik. Dia menganggap, barang seberharga ini seharusnya disimpan sendiri. Bagaimana bisa temannya ini memberikannya padanya?Nate mengangguk dan berkata, “Kak Toby, kamu nggak perlu sungkan padaku. Mulai hari ini, aku akan menganggapmu sebagai kakakku. Barangku adalah barangmu juga.”Toby hanya bisa mengangguk dan menyetujuinya agar percakapan ini segera selesai.Namun, ketika Toby setuju untuk menerimanya, Nate langsung berkata lagi, “Kak Toby, apa kamu punya barang berharga yang bisa diberikan padaku?”“Barang berharga? Nggak ada,” ujar Toby sambil menggelengkan kepalanya, langsung mengabaikan pertanyaan itu dan tidak memikirkannya terlalu jauh.Nate sangat terkejut mendengar hal ini. Dia menghela napas dan berkata, “Hei, aku menganggapmu sebagai saudara, Kak Toby, tapi kamu bahkan nggak menganggapku sebagai teman. Kamu nggak setia kawan.”Mendengar hal itu, Toby memutar bola mat
Toby tentu tahu siapa yang dibicarakan Nate. Orang yang tahu tentang kunci Spectra, siapa lagi kalau bukan Dragon Queen.Orang yang mengurus hal ini pasti adalah orang baru yang menggantikan William Zook, yaitu Blake.Kalau Nate tidak bisa menyelesaikan misi kali ini, Blake mungkin akan benar-benar mengejar tidak melepaskan Nate.Pada saat itu, Blake bisa jadi akan membunuh Nate. Namun, apa hubungannya semua ini dengan Toby? Kalaupun pria itu dipaksa untuk melakukan misi ini, itu juga tidak ada hubungannya dengannya.“Aku nggak bisa membantumu. Lebih baik kamu melakukannya sendiri.” Toby bukan orang suci. Masih ada banyak orang di vila yang harus dia lindungi. Dia tidak ingin melindungi teman yang pernah menipunya.Nate langsung kesal mendengar kata-kata itu. Dia berteriak pada Toby, “Kamu nggak berperasaan sekali. Kamu setidaknya harus menolongku sekali, dong. Kali ini, aku benar-benar akan mati.Toby berpura-pura tidak mendengarnya, langsung memilih untuk mengabaikan pria itu. Nate j
“Toby, ini?” tanya Nate.Setelah menghancurkan alat penyadap itu, Toby berkata dengan nada datar, “Ini alat penyadap. Jelas sekali, percakapan kita barusan telah didengar oleh mereka, karena itulah mereka mau membunuh kita.”Nate menelan ludah. Dia tercengang, karena apa yang terjadi terlalu mengejutkan, lebih dari apa yang bisa dia terima.“Sudahlah, kamu juga jangan terlalu memikirkannya. Aku akan menyuruh orang untuk melindungimu,” ujar Toby. Dia memutuskan untuk menyerahkan masalah Nate ini ke Matthias.Matthias memiliki banyak anak buah di sisinya, dan itu sudah lebih dari cukup untuk melindungi Nate.Toby tidak khawatir Matthias tahu tentang hal ini, karena bagaimanapun juga, Lindsey dan Dragon Queen tidak ada sangkut pautnya. Tidak akan ada konflik di antara keduanya.Selain itu, masalah ini sangat kecil, Dragon Queen tidak mungkin sampai tidak ada kerjaan sama sekali dan menghubungi Lindsey.Raut wajah Blake berubah masam. Rencananya gagal lagi. Hal ini membuatnya sangat terpuk