Perasaan tidak senang Lindsey dengan Toby semakin bertambah. Dirinya tahu, bahwa Toby adalah kerikil kecil yang menghambat jalannya, sehingga dirinya harus secepat mungkin menyingkirkan Toby dari jalannya.Weston berkata kepada Lindsey dengan sangat sopan, “Tuan Muda, dia tetap tidak mau memberikan kita muka, bagaimana ini?”“Kamu tanya aku, aku harus tanya siapa?” cetus Lindsey dengan kesal. Dirinya tidaklah bodoh, Kota Larnwick ini adalah sarangnya Matthias. Segila apa pun dirinya, tetap tidak akan membayar harga yang sangat besar, hanya untuk melawan Matthias.Weston yang kena bentak oleh Lindsey langsung menundukkan kepala dan tidak berani mengatakan apa pun juga. Persis seperti seorang anak kecil yang sedang dimarahi oleh guru.“Nggak masalah, aku akan pelan-pelan menguasai Kota Larnwick ini! Aku akan membuat Matthias menyadari bahwa aku lebih pantas menjadi pemimpin daripada Toby!” ujar Lindsey sambil tertawa dengan sombong.Barulah mulut Weston yang seperti pant*t ayam kembali m
Di sisi lain, Toby dengan santainya menangkap kepalan tinju biksu tadi, hanya dengan menggunakan kedua jarinya.Lindsey terpaku melihat semua hal ini, dia menggosok-gosokkan mata, seolah tidak percaya dengan penglihatannya sendiri. Ini tidak benar, bagaimana pria itu bisa menahan serangan hanya dengan dua jari? Kalau dia yang berada di sana, pasti dari tadi juga sudah mengeluarkan seluruh kepalan tinjunya.Jangan-jangan, kemampuan tenaga Toby jauh lebih baik dari dirinya?Raut wajah Lindsey langsung berubah mengeras begitu mengingat hal ini. Kalau benar seperti itu, maka urusannya akan jauh lebih sulit daripada yang dibayangkan sebelumnya.Raut wajah biksu itu langsung berubah pucat. Namun demi menyelesaikan misinya, biksu itu kembali mempertaruhkan nyawa dan menyerang Toby. Setiap kali serangan yang dikeluarkan oleh biksu itu, juga semakin ganas daripada serangan yang sebelumnya.Sepasang mata Toby sedikit menyipit, lalu berkata kepada sang biksu, “Kamu sebagai seorang biksu telah mel
Toby tidak ingin meladeni Lindsey, bukan berarti dirinya takut, hanya saya dia tidak ingin menambah urusan. Tetapi sepertinya, semakin lama, Lindsey semakin menjadi-jadi.“Kenapa? Kamu nggak terima? Kalau begitu cepat sini, lawan aku!” ujar Lindsey sambil tersenyum menantang.Dia sudah mempelajari ilmu tenaga dalam dari banyak guru, dan sekarang kemampuannya sudah jauh lebih hebat daripada semua gurunya. Itulah sebabnya, mengapa Lindsey begitu percaya diri. Hanya saja dirinya sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa kemampuan Toby juga jauh melebihinya, bahkan beratus kali lipat lebih hebat.Toby menatap Lindsey seperti sedang melihat orang bodoh. Dia sudah hidup begitu lama, namun ini pertama kalinya ada orang yang meminta hal konyol seperti ini kepadanya.Apabila orang lain, pasti tidak ada yang berani melakukan permintaan bodoh ini.Orang-orang yang berada di pihak Lindsey, langsung tertawa terbahak-bahak. “Anak itu hanya seorang pengecut, mana mungkin berani melawan Pak Lindsey?
Toby melihat ke arah jamur hima yang ada di dalam pelukannya, untung saja jamur itu masih dalam kondisi yang baik. Pada saat yang sama, dia bertanya kepada Yordan cara untuk menggunakan jamur itu.Sesampainya di rumah, Toby langsung memotong jamur itu hingga kecil untuk menghindari perhatian banyak orang. Setelah itu, barulah dia memberikannya kepada Kakek Pitch.Saat itu, hati Kakek Pitch sendiri sangat sedih dan putus asa, seolah mati lebih baik daripada hidup. Untung saja ada Helena yang menjaga di sisinya, barulah semangat hidup Kakek pitch kembali lagi.Tiba-tiba, Ferdy dan Adrian berjalan masuk ke kamar. Seketika itu juga, raut wajah Kakek Pitch langsung berubah menjadi kaku. “Siapa yang menyuruh kalian masuk? Kalian bukan bagian dari keluarga ini!” sergah Kakek Pitch.“Yah, kenapa kamu berkata seperti itu? Begini-begini ada darah keluarga Pitch yang mengalir di dalam nadi kami berdua. Ayah, kami menemukan cara untuk menyembuhkan penyakitmu, yaitu dengan menggunakan jamur hima,”
Akting Ferdy dan Adrian barusan benar-benar sangat bagus, hingga membuat Kakek Pitch hampir percaya, bahwa mereka berdua sudah menyesali perbuatannya dan berubah.Namun setelah mendengar ucapan Toby barusan, hatinya kembali merasa sangat kecewa terhadap kedua putranya ini. Pria tua itu benar-benar tidak menyangka bahwa Ferdy dan Adrian masih tetap tidak bisa berubah.Ferdy dan Adrian langsung menyanggah keras ucapan Toby ini, “Jangan sembarang bicara kamu! Acara lelang itu jelas-jelas besok baru dimulai, bagaimana mungkin sudah selesai?”Toby sendiri bahkan sampai merasa sangat canggung, melihat alasan yang dibuat oleh mereka berdua ini. Sudah sampai di tahap ini, mereka berdua masih saja tetap tidak mau mengaku.“Suka-suka kalian saja! Tapi sebagai informasi, jamur hima itu sudah dibeli oleh orang!” ucap Toby dengan tenang. Dirinya sama sekali tidak mengatakan, bahwa dia sendiri lah yang sudah membeli jamur hima itu.Ferdy dan Adrian kembali bersandiwara, mereka berkata seolah-olah sa
Kakek Pitch pun semakin menyayangi Helena.Sementara itu, tiba-tiba saja Matthias menelepon Toby dan mengundangnya untuk datang ke rumah Matthias. “Pak Toby, aku senang sekali bisa mengenalmu,” ujar Matthias tertawa sambil menyambut Toby yang baru saja tiba.“Aku juga sangat senang,” balas Toby sambil tertawa canggung. Hubungan di antara mereka tiba-tiba berubah menjadi begitu sopan, hal ini membuat Toby tidak terbiasa.“Hidangkan sayur sesuai yang aku katakan tadi.” Matthias kembali mengulangi perintah kepada pelayan di rumahnya.Toby dapat melihat, maksud Matthias mencarinya kali ini, pasti karena menemui suatu masalah.“Kamu mengundangku datang kemari, apa karena ingin menjebakku, atau ada hal yang lainnya?” tanya Toby sambil tertawa.“Pak Toby, sekalipun aku makan hati beruang, tetap nggak berani menjebakmu,” ujar Matthias terkesiap.“Kalau begitu ada masalah apa yang memerlukan bantuanku?” tanya Toby sambil tertawa.Toby tahu dengan jelas, maksud Matthias mengundangnya hari ini, p
Sifat Lindsey ternyata sama persis seperti yang dikatakan oleh Toby, dengan mudahnya percaya begitu saja semua ucapan Matthias.Setelah selesai menutup teleponnya, Matthias sendiri merasa bahwa semua hal ini sungguh tidak masuk akal, karena yang terjadi saat ini, sudah jauh melampaui bayangannya sendiri.“Pak Toby, kamu benar-benar bijaksana,” ucap Matthias menghela napas panjang mengagumi kebijaksanaan dari Toby. Kalau bukan karena ide cemerlang Toby ini, mungkin sekarang Matthias sudah kehilangan ratusan miliar.Toby langsung tertawa terbahak-bahak, “Tunggu setelah kamu menerima uangnya, kamu sudah bisa melawan kembali si Weston itu.”“Tentu saja!” jawab Matthias dengan cepat. Weston begitu jahat, Matthias juga harus jauh lebih keji terhadapnya!Setelah selesai membantu Matthias, Toby pun langsung pulang.Sementara itu, di tempat yang lain.Blake dan seorang pria berotot berdiri di depan pintu kamar Dragon Queen.Dragon Queen berjalan keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat seks
Ingatan Toby langsung melayang ke masa-masa di bangku Sekolah Dasar dulu. Waktu itu dia memang mempunyai seorang teman yang sepasang matanya sangat kecil seperti tikus, oleh sebab itu, temannya dipanggil Tikus oleh teman-temannya yang lain.“Halo, apa kabar? Kenapa tiba-tiba meneleponku?” sapa Toby sambil tertawa. Dirinya sendiri merasa sangat aneh, karena dia tidak pernah menghubungi teman-teman SD-nya sama sekali.Apalagi hubungannya dengan Tikus ketika SD bisa dikatakan tidak terlalu dekat. Sekarang tiba-tiba saja dia menghubungi Toby, bukankah hal ini sangat aneh.“Hahaha, tadi tiba-tiba menemukan nomor kamu di antara alumni SD, jadi aku langsung kepikiran kamu. Bagaimana kalau kita keluar makan bareng?”“Tentu saja boleh.” Toby sama sekali tidak curiga, dirinya berpikir bahwa ini hanya sekadar bertemu dengan teman lama saja, sehingga dia langsung menyetujui permintaan temannya itu.Sesampainya di restoran, barulah Toby bertemu dengan Tikus. Nama asli Tikus sendiri adalah Nate Arch