Akting Ferdy dan Adrian barusan benar-benar sangat bagus, hingga membuat Kakek Pitch hampir percaya, bahwa mereka berdua sudah menyesali perbuatannya dan berubah.Namun setelah mendengar ucapan Toby barusan, hatinya kembali merasa sangat kecewa terhadap kedua putranya ini. Pria tua itu benar-benar tidak menyangka bahwa Ferdy dan Adrian masih tetap tidak bisa berubah.Ferdy dan Adrian langsung menyanggah keras ucapan Toby ini, “Jangan sembarang bicara kamu! Acara lelang itu jelas-jelas besok baru dimulai, bagaimana mungkin sudah selesai?”Toby sendiri bahkan sampai merasa sangat canggung, melihat alasan yang dibuat oleh mereka berdua ini. Sudah sampai di tahap ini, mereka berdua masih saja tetap tidak mau mengaku.“Suka-suka kalian saja! Tapi sebagai informasi, jamur hima itu sudah dibeli oleh orang!” ucap Toby dengan tenang. Dirinya sama sekali tidak mengatakan, bahwa dia sendiri lah yang sudah membeli jamur hima itu.Ferdy dan Adrian kembali bersandiwara, mereka berkata seolah-olah sa
Kakek Pitch pun semakin menyayangi Helena.Sementara itu, tiba-tiba saja Matthias menelepon Toby dan mengundangnya untuk datang ke rumah Matthias. “Pak Toby, aku senang sekali bisa mengenalmu,” ujar Matthias tertawa sambil menyambut Toby yang baru saja tiba.“Aku juga sangat senang,” balas Toby sambil tertawa canggung. Hubungan di antara mereka tiba-tiba berubah menjadi begitu sopan, hal ini membuat Toby tidak terbiasa.“Hidangkan sayur sesuai yang aku katakan tadi.” Matthias kembali mengulangi perintah kepada pelayan di rumahnya.Toby dapat melihat, maksud Matthias mencarinya kali ini, pasti karena menemui suatu masalah.“Kamu mengundangku datang kemari, apa karena ingin menjebakku, atau ada hal yang lainnya?” tanya Toby sambil tertawa.“Pak Toby, sekalipun aku makan hati beruang, tetap nggak berani menjebakmu,” ujar Matthias terkesiap.“Kalau begitu ada masalah apa yang memerlukan bantuanku?” tanya Toby sambil tertawa.Toby tahu dengan jelas, maksud Matthias mengundangnya hari ini, p
Sifat Lindsey ternyata sama persis seperti yang dikatakan oleh Toby, dengan mudahnya percaya begitu saja semua ucapan Matthias.Setelah selesai menutup teleponnya, Matthias sendiri merasa bahwa semua hal ini sungguh tidak masuk akal, karena yang terjadi saat ini, sudah jauh melampaui bayangannya sendiri.“Pak Toby, kamu benar-benar bijaksana,” ucap Matthias menghela napas panjang mengagumi kebijaksanaan dari Toby. Kalau bukan karena ide cemerlang Toby ini, mungkin sekarang Matthias sudah kehilangan ratusan miliar.Toby langsung tertawa terbahak-bahak, “Tunggu setelah kamu menerima uangnya, kamu sudah bisa melawan kembali si Weston itu.”“Tentu saja!” jawab Matthias dengan cepat. Weston begitu jahat, Matthias juga harus jauh lebih keji terhadapnya!Setelah selesai membantu Matthias, Toby pun langsung pulang.Sementara itu, di tempat yang lain.Blake dan seorang pria berotot berdiri di depan pintu kamar Dragon Queen.Dragon Queen berjalan keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat seks
Ingatan Toby langsung melayang ke masa-masa di bangku Sekolah Dasar dulu. Waktu itu dia memang mempunyai seorang teman yang sepasang matanya sangat kecil seperti tikus, oleh sebab itu, temannya dipanggil Tikus oleh teman-temannya yang lain.“Halo, apa kabar? Kenapa tiba-tiba meneleponku?” sapa Toby sambil tertawa. Dirinya sendiri merasa sangat aneh, karena dia tidak pernah menghubungi teman-teman SD-nya sama sekali.Apalagi hubungannya dengan Tikus ketika SD bisa dikatakan tidak terlalu dekat. Sekarang tiba-tiba saja dia menghubungi Toby, bukankah hal ini sangat aneh.“Hahaha, tadi tiba-tiba menemukan nomor kamu di antara alumni SD, jadi aku langsung kepikiran kamu. Bagaimana kalau kita keluar makan bareng?”“Tentu saja boleh.” Toby sama sekali tidak curiga, dirinya berpikir bahwa ini hanya sekadar bertemu dengan teman lama saja, sehingga dia langsung menyetujui permintaan temannya itu.Sesampainya di restoran, barulah Toby bertemu dengan Tikus. Nama asli Tikus sendiri adalah Nate Arch
Nate tidak bawa banyak uang dengannya saat ini. Kalaupun dia punya uang sebanyak itu, dia juga tidak berani memberikannya pada orang-orang itu. Mereka meminta dua juta untuk seorang. Dengan orang sebanyak itu, dia setidaknya harus mengeluarkan puluhan juta.Dia menelan ludah. Dia tidak menyangka preman-preman ini ternyata begitu galak.“Itu, aku nggak punya uang sebanyak itu sekarang. Bagaimana kalau 20 juta?” Nate menggertakkan giginya, 20 juta itu juga uang hasil jerih payahnya.Namun, dia pikir kalau dia mendapatkan rahasia mengenai kunci Spectra dari Toby nanti, uang yang dia dapatkan pasti akan lebih besar dari 20 juta.Nate sangat menyadari betapa pentingnya hal ini. Itu sebabnya dia rela menghabiskan uang sebanyak itu.Mendengar itu, para preman itu menatap Nate dengan ekspresi dingin. Meskipun uang yang diberikan Nate pada mereka sangat banyak, yang mereka inginkan bukan hanya segitu dari pria itu.“Heh. Cuma 20 juta. Tentu saja nggak cukup.” Kepala preman tertawa dingin. Dia m
Toby menyipitkan matanya sedikit. Dia awalnya tidak ingin melawan orang-orang ini, tetapi orang-orang ini yang melakukannya sendiri.Dia tahu orang-orang ini sedang mencari masalah. Dia meraih satu preman dengan satu tangan dan memblokir pukulan dengan tangan yang lainnya.Kepala preman itu tercengang. Pria ini hanya menggunakan satu tangan, tetapi masih bisa berkelahi dengan hebat.Nate dalam hati berpikir, gawat. Habislah mereka. Dia ingat, temannya satu ini tidak pandai berkelahi. Terlebih lagi, musuh mereka orangnya banyak sekali.Kalau Toby bukan tandingan mereka, maka rencananya untuk mengetahui rahasia mengenai kunci Spectra yang dia ingin tahu dari Toby akan hancur. Jadi, dia sangat menyadari keseriusan ini.Telapak tangan Nate berkeringat karena gugup. Detik berikutnya, Toby membuatnya tercengang. Dia tidak menyangka Toby ternyata memiliki ilmu bela diri yang begitu hebat.Ini belum seberapa lama, tetapi orang-orang itu sudah kewalahan melawan Toby. Mereka dihajar Toby sampai
Jika Nate tidak mengatakannya sendiri, Toby akan mengira dia salah dengar. Dia tahu Nate memiliki keluarga yang cukup berada.Toby tiba-tiba menjadi penasaran dan tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Sebenarnya apa yang terjadi? Jangan bilang kamu sedang membohongiku? Bagaimana keluargamu bisa jatuh ke dalam keadaan seperti itu?”“Aku akan mengatakan yang sebenarnya padamu. Aku tahu, kamu kemungkinan nggak akan percaya kalau aku mengatakannya, tapi bagaimanapun juga, aku harus mengatakannya,” ujar Nate dengan ekspresi serius.Toby menghormati pemikiran Nate, mengangguk dan berkata, “Katakanlah. Apa pun yang kamu katakan, aku akan memercayaimu.”Nate pun mengatakannya dengan jujur.Awalnya, keluarga Nate baik-baik saja, namun waktu dia duduk di bangku SD, orang tuanya sering bertengkar, sampai ketika dia masuk SMP, orang tuanya akhirnya memilih untuk bercerai.Lalu, Nate memilih untuk ikut dengan ibunya. Gaji ibunya tidak tinggi, ditambah lagi ibunya tidak memiliki rumah dan mobil,
Saking terkejutnya, Nate sampai melempar ponselnya. Itu karena dia merasa bersalah, ditambah lagi dia mengira tidak ada orang yang akan datang ke sini di tengah malam. Dia cukup percaya pada hantu dan hal yang berbau mistis. Namun ketika melihat Toby, dia mengira dia ketahuan.“Apa yang kamu lakukan di sini?” Toby memandang Nate dengan aneh, dan dia mulai mencurigai Nate di dalam hati. Dia pikir, pasti ada yang tidak beres dengan temannya ini.Kalau tidak, temannya ini tidak akan mengobrak-abrik lemari dan mencari barang di malam hari. Untung saja pendengarannya bagus, jadi dia bisa mendengar suara gerak-gerik pria ini. Kalau orang lain, mereka mungkin tidak akan sadar dan membiarkan Nate terus seperti ini.Namun, Nate malah berlagak tidak bersalah dan berkata dengan kesal, “Barangku hilang, jadi aku keluar untuk mencarinya. Kamu kalau keluar bersuara, dong. Aku terkejut setengah mati.”Toby berkata sambil tersenyum, “Kalau ada barang yang hilang, besok pagi saja baru dicari lagi. Aku