Pembunuh itu mulai merasa ketakutan, dia tidak berani melawan Toby dan hanya mampu terus menerus memohon pada lelaki itu.“Sekarang sebaiknya kamu bilang siapa yang memerintahkanmu,” lanjut Toby.“Dua orang yang memiliki nama Pitch yang memintaku melakukannya. Keluarga kalian sendiri yang memerintahku,” jawab pembunuh itu.Setelah pembunuh itu menjawabnya, Toby langsung membawanya masuk ke dalam ruang tamu. Dia kembali melayangkan pertanyaan, “Sekarang ulangi lagi apa yang kamu katakan padaku tadi.”Pembunuh itu tercenung sesaat kemudian dia mengulangi apa yang dia katakan tadi. Dia merasa masa depannya sudah hilang di detik ini juga. Selama ini selalu dirinya yang membunuh orang lain, sekarang justru dirinya yang sedang dalam keadaan berbahaya.Selayaknya sebuah permainan pemburu. Seharusnya dia yang menjadi pemburu, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Dia lah yang menjadi buruan mangsa.“Dua orang yang memiliki nama Pitch?” Wajah Athur menggelap sesaat. Kalau pembunuh itu berkata
Toby hanya tertawa tidak berdaya, dia juga tidak melanjutkan sikapnya yang mempersulit Yordan. Karena lelaki itu sudah mengatakan tidak ada cara lain, kemungkinan besar Yordan memang tidak bisa melakukannya.Tidak perlu waktu lama untuk Yordan mengirimkan foto Jamur Hima ke ponsel Toby. Kening Toby berkerut ketika melihat foto jamur tersebut yang memang jarang sekali ditemui. Yordan yang memang tertarik dengan bahan obat dan mengerti banyak tentang hal itu saja tidak memiliki jamur ini, bagaimana mungkin orang lain memilikinya?Toby menghela napas berat, sepertinya tidak semudah yang dia bayangkan untuk mendapatkan Jamur Hima ini. Tetapi Toby tidak menyerah, tidak peduli seberapa sulit jamur ini ditemui, dia tetap akan mencari cara untuk mendapatkannya.Setelah Yordan keluar, keadaan Athur perlahan-lahan membaik. Toby berkata dengan nada berat, “Kakek, aku tahu Kakek pasti sangat marah. Tapi untuk sementara aku mohon Kakek untuk berpura-pura tidak tahu. Tidak ada untungnya kalau langsu
Di saat Toby sedang pusing bagaimana caranya menemukan jamur hima, tiba-tiba Yordan mengirimkan pesan padanya lagi. Di dalam pesannya Yordan berkata, “Pak Toby, kamu boleh coba pergi ke tempat lelang dan coba peruntunganmu. Baru-baru ini, ada acara pelelangan terbesar di Larnwick.”Setelah Toby membaca pesan itu, dia pun memiliki sedikit harapan. Kelihatannya, dengan adanya pelelangan terbesar di Larnwick, hasil akhir sungguh tidak terlalu sama dengan ekspektasinya.Tidak peduli bagaimana hasilnya nanti, Toby telah memutuskan untuk mencoba peruntungannya. Sekalipun tidak berhasil, dia tetap harus mencobanya.Setelah Toby pulang, dia beristirahat selama sehari dulu. Keesokan paginya, dia baru pergi ke pelelangan terbesar di Larnwick untuk mencoba peruntungannya. Sebelum itu, Yordan telah membantunya mendapatkan tiket dan mengutus seseorang untuk mengantarkan tiket itu padanya.Toby mulai menunggu tidak jauh dari pintu masuk tempat lelang. Boleh dibilang, situasi di tempat lelang saat in
Ketika semua orang kaya dan pengusaha melihat kejadian tersebut, mereka sama sekali tidak bersimpati pada Toby. Sebaliknya, mereka malah menyeringai, seakan-akan mereka sedang melihat sebuah lelucon.Pada saat ini, seorang pria muda berkata pada Toby dengan nada membingungkan, “Loh, aku kira siapa tadi. Bukannya ini menantu keluarga Pitch?”“Menantu keluarga Pitch? Kenapa dia bisa ada di sini?”“Pria ini beruntung banget, bisa-bisanya dia menikahi Helena, wanita cantik di Larnwick.”“Hei, kalian jangan lihat statusnya rendah. Meskipun dia menikah ke keluarga wanita, dia memang sudah menikahi seorang wanita cantik.”“....”Semua orang yang ada di sana berbondong-bondong mengejek Toby. Tidak dapat dipungkiri, Helena adalah dewi di dalam hati mereka mereka. Akan tetapi, di antara begitu banyak pria, justru Toby yang menikahi wanita pujaan mereka itu.Hal ini membuat mereka menjadi risau, karena itu mereka terus mengejek Toby.Setelah Toby mendengar ejekan dari orang-orang itu, dia pun tid
Setelah mengikuti sang Raja begitu lama, hanya dengan satu tatapan dari Matthias, Boldman langsung tahu kalau sang Raja telah murka. Dia pun tidak berdiri diam saja. Dia bersiap mencari kesempatan untuk bertindak.Di sisi lainnya, si kepala satpam berpikir jumlah orang di pihaknya jauh lebih banyak, sudah pasti lebih dari cukup untuk menangani Toby yang hanya seorang diri. Akan tetapi, ketika dia melihat serangan Toby, dia baru tahu kalau dia berpikir terlalu jauh.Sosok Toby bagaikan hantu. Kepala satpan dan yang lainnya seketika tidak tahu di mana Toby berada. Sebaliknya, mereka dipukul sampai mata mereka berkunang-kunang.Dalam sekejap, si kepala satpam dipukul sampai tersungkur di lantai. Dia marah sampai seakan mau meledak. Pada dasarnya, sebagian besar orang datang untuk menghadiri acara pelelangan. Namun, karena insiden kecil ini, justru menarik perhatian banyak orang.Raut wajah bos pelelangan tampak sangat canggung, ini sangat memalukan. Bagaimanapun, dia adalah tuan rumah di
Semua orang sangat terkejut dengan akhir seperti ini. Mereka sama sekali tidak menyangka kalau Boldman justru akan membantu Toby. Mereka semua tahu kalau Boldman adalah tangan kanan Raja.Di saat seperti ini Boldman yang turun tangan, maka masalah ini pasti tidak sesederhana itu. Mereka tanpa sadar melihat ke arah Toby, tidak ada yang bisa menebak siapa Toby sebenarnya. Akan tetapi, satu hal yang dapat mereka yakini, yaitu status Toby jelas tidak sederhana.Bos pelelangan juga bergidik. Ketika dia menatap Toby, dia spontan terkesiap. Dia pun mulai bertanya-tanya siapa Toby.Status Toby benar-benar sudah di luar imajinasinya. Kalau dia tidak bersikap tenang, maka itu akan aneh. Bos pelelangan saat ini baru menarik kembali tatapannya yang angkuh.“Kak Boldman tenang saja. Aku akan mengurusnya dengan baik.” Bos pelelangan tersenyum kikuk. Untuk saat ini, sebaiknya dia menenangkan Boldman lebih dulu. Kalau Boldman tidak bisa tenang, maka masalah akan menjadi semakin besar.Boldman mengangg
Bos pelelangan tidak ingin berbicara terlalu banyak omong kosong dengan pria muda itu. Boldman mewakili Raja. Kalau dia tidak bisa menangani masalah ini dengan baik, mungkin saja Raja akan menghukumnya.Bos pelelangan tahu akan keseriusan masalah ini.“Kamu nggak usah banyak omong denganku. Aku kasih tahu kamu. Kamu harus selesaikan masalah hari ini,” ujar bos pelelangan dengan nada datar.Pada saat ini, dia menjentikkan jarinya, langsung meminta anak buahnya untuk mengusir pria muda itu.Setelah dirinya diusir, pria muda itu masih mengira dirinya sedang bermimpi. Secara logika, seharusnya Toby yang diusir. Mengapa jadi dia yang diusir? Dia pun menjadi tidak paham dengan situasi ini.Ketika semua orang melihat pria muda itu diusir, mereka spontan terkesiap sejenak. Mereka sama sekali tidak berpikir kalau bos pelelangan akan membantu Toby melampiaskan kekesalannya. Sebaliknya, mereka beranggapan kalau pria muda itu telah menyinggung bos pelelangan. Itulah sebabnya bisa berakhir seperti
Ketika Matthias melihat pria paruh baya itu, suasana hatinya seketika menjadi buruk. Karena dia tahu siapa pria paruh baya itu. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan pria paruh baya itu di sini.“Kenapa kamu datang ke sini?” Matthias tidak terlalu senang ketika melihat pria paruh baya itu. Dia justru memasang raut wajah masam.Toby dapat melihat kalau pria paruh baya itu memiliki status tinggi. Kalau tidak, dengan temperamen Matthias, dia tidak akan bercanda dengan pria paruh baya itu.Tanpa sadar Toby langsung bertanya pada Boldman, “Siapa orang itu?”Seusai mendengar ucapan Toby, Boldman baru menjawab dengan serius, “Pak Toby, kali ini Bapak bertanya pada orang yang tepat. Biarkan aku memperkenalkannya. Orang itu berasal dari Wieland. Statusnya di Wieland boleh dibilang sangat tinggi.”Begitu Toby mendengar kata-kata tersebut, dia baru merasa lega. Tidak heran kalau Matthias menjawab pria itu dengan sikap yang sama.Kalau soal Wieland, Toby juga tahu sedikit. Wieland sangat dekat d