Tubuh pria paruh baya itu gemetaran. Dia bukannya khawatir dirinya akan berada dalam bahaya, tetapi kata-kata putranya itu yang membuat hatinya pedih. Dia tidak menyangka dia telah membesarkan orang yang tidak tahu bersyukur seperti ini.Toby memandangi pemuda yang masih belum mau bertobat dan bahkan masih terlihat santai itu. Dia merasa pemuda itu benar-benar konyol.Situasinya sudah seperti ini. Bisa-bisanya dia masih mengintimidasi orang. Tampaknya pemuda itu hanya memiliki kemampuan seperti itu.“Apa kamu nggak punya kemampuan lain selain mengintimidasi orang?” tanya Toby. Meskipun ini bukan urusan keluarganya, dia tidak tahan lagi melihatnya.Ekspresi di wajah pemuda itu langsung berubah. Setelah melihat bahwa Toby yang berbicara hanyalah orang asing, dia langsung berkata dengan nada merendahkan, “Siapa kamu? Apa masalah keluarga kami ada hubungannya denganmu?”“Meskipun aku nggak bisa ikut campur dengan urusan keluargamu, kamu sudah membuat masalah di luar. Kamu bukannya mengintr
Godfrey menganga lebar melihat hal itu. Dia mengambil napas dalam-dalam, merasa bersyukur dia tidak membuat Toby marah. Kalau dia sempat membuat pria itu marah, pria itu mungkin dapat dengan mudah mematahkan bagian mana pun di tubuhnya.Dia baru tahu sekarang kalau Toby tidak menggunakan kekuatannya saat berkelahi dengannya. Dia sangat senang ketika memikirkan nyawanya masih ada sekarang.Bella tahu Toby memiliki ilmu bela diri yang baik, tapi dia jarang melihat kekuatan pria itu yang sebenarnya. Ketika melihat Toby mematahkan pisau kecil itu dengan dua jari, dia jadi langsung tahu kalau kekuatannya Toby itu jauh lebih besar daripada apa yang dia perkirakan.Pria paruh baya itu sudah melihat banyak hal di dunia ini, juga sudah pernah bertemu dengan banyak orang yang hebat bela diri. Dia terkejut melihat kekuatan yang ditunjukkan oleh Toby.“Seni bela diri yang luar biasa.” Pria paruh baya itu terkejut. Dia telah melihat banyak orang kekar yang berkelahi menggunakan tubuh besar mereka,
Ujung mulut adiknya Bella berkedut beberapa kali. Dia tanpa sadar menatap si pria paruh baya dan yang lainnya, kemudian berlutut dan berkata, “Pa, tolonglah aku. Kalau kita nggak memberi mereka uang, aku akan mati.”“Bagaimana kalau kamu menolongnya satu kali ini lagi?” ujar wanita paruh baya yang cantik itu, juga ikut membujuk. Hatinya juga melunak karena memikirkan bahwa pemuda itu adalah darah dagingnya sendiri.“Nggak bisa. Orang seperti ini memang pantas untuk mati. Anak ini nggak tahu balas budi. Bagaimanapun kamu mengajarnya, dia tetap nggak bisa dewasa!” ujar pria paruh baya itu dengan dingin.Dia tahu, kalaupun dia mengeluarkan uang untuk membayarnya, dia hanya bisa membantu untuk sementara saja. Dia sudah benar-benar kecewa dengan putranya ini.Melihat adiknya Bella tidak mengatakan apa-apa, ditambah dengan sikap pria paruh baya itu, Scar langsung mengerti. Dia berkata pada adik Bella sambil tersenyum dingin, “Ternyata kamu masih belum mendapatkan uangnya. Kalau begitu, kamu
Godfrey sebenarnya bisa membayar semua utang itu, tetapi dia harus memberi tahu ayahnya dulu tentang masalah ini. Lagi pula, kemungkinan besar ayahnya tidak akan menyetujui permintaan mereka ini.Selain itu, kalau dia mau membayar semua utang itu, jumlahnya hampir sama dengan seluruh kekayaannya. Meskipun dia menyukai Bella, dia tidak ingin mengambil risiko seperti ini untuk wanita itu, makanya dia menolak dengan halus.Mendengar jawaban Godfrey, wanita paruh baya itu langsung kecewa. Dia berkata, “Godfrey, bantulah kami. Kamu nggak boleh membiarkan kami kesusahan seperti ini. Kalau kamu nggak membantu kami, nggak ada orang lain yang bisa membantu kami.”Wanita paruh baya itu sebenarnya masih tahu apa yang sewajarnya diminta dan tidak. Tapi, dia sangat berharap Godfrey bisa membantu mereka tepat waktu. Jadi, perkataannya ini adalah cara terbaik untuk membujuk pria itu. Kalau Godfrey tidak mau membantu, maka dia tidak akan punya jalan keluar lain.Godfrey berkata dengan nada datar, “Aku
“Cantik, sebaiknya kamu nggak usah berharap lagi. Kamu nggak akan bisa lepas.” Scar tersenyum aneh.Melihat Scar berhasil menangkap Bella, pria-pria lainnya terus berteriak, “Bos, cepat cium dia.”“Coba saja kalau kamu berani. Aku ini Mr. B.” Bella segera mengungkapkan identitasnya, berharap pria itu takut.Scar juga agak terkejut mendengar perkataan Bella. Dia tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba berkata, “Haha, kalau begitu lebih bagus lagi. Dengan begitu, kita bisa menjadi aliansi yang kuat.”Sebenarnya, dia juga merasa Bella sangat familier. Setelah mengetahui identitas Bella, dia awalnya agak takut. Tapi, dia pikir masalahnya sudah sampai ke titik ini sekarang, lebih baik membuat situasinya sampai ke titik tidak bisa diubah lagi. Dengan begitu, semuanya akan lebih baik.Pada saat ini, Toby juga tidak diam saja. Ketika Scar hendak mencium Bella, dia langsung menampar pria itu.Mulut Scar langsung bengkak. Dia memegang mulutnya dan menatap Toby dengan marah. Dia tidak meny
“Bos, ada yang aneh dengan orang ini.”Anak-anak buah Scar mengucek mata mereka, tetapi tidak bisa menemukan di mana Toby berada. Mereka sangat terkejut akan hal ini, sehingga mengatakannya pada Scar.Scar juga kebingungan melihatnya. Sosok Toby bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Scar juga merasa panik dalam hati. Dia punya firasat buruk, kalau Toby tidak mati di tangannya hari ini, itu malah bukan hal yang baik.Tak lama kemudian, anak-anak buah Scar satu per satu tumbang ke tanah secara misterius. Kalau bukan karena ada bayangan Toby yang terus bergerak, mereka mungkin akan mengira mereka dibuat pusing oleh udara.Anak-anak buah Scar dipukuli sampai babak belur oleh Toby. Setelah Toby berhenti, mereka melihat ekspresi Toby yang setengah tersenyum. Mereka menelan ludah dengan ngeri.Toby benar-benar memberi pelajaran untuk mereka.Baru pada saat itulah Toby mengarahkan pandangannya ke arah Scar. Scar juga menyadari tatapan Toby. Ketika melihat tat
Pria paruh baya itu sebenarnya juga tidak yakin dia bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Kalaupun dia bisa mengumpulkannya, dia juga tidak akan bisa membayarnya, karena jumlahnya terlalu besar. Terlalu banyak sampai tidak bisa dihitung.Bagaimanapun juga, membayar utang sebesar 20 miliar bisa dibilang sebagai sebuah bencana bagi sebuah keluarga biasa.Toby berkata dengan datar, “Aku akan membayarnya.”Setelah Toby mengatakan itu, semua orang di sana langsung melihat ke arahnya. Kalau bukan karena melihat semua itu dengan mata kepala mereka sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata.Mereka memandang Toby dengan aneh, mengira ada yang korslet dengan otak Toby. Mereka tahu Toby hebat dalam berkelahi, tetapi bisa-bisanya pria itu beromong besar dan bilang dia akan mengeluarkan 20 miliar untuk membayar utang. Tidak akan ada orang yang memercayai hal ini.Scar mengamati tubuh Toby dari atas ke bawah, mendapati pria itu bahkan tidak memakai satu barang bermerek pun. Dia tertawa merem
Tak peduli bagaimanapun Godfrey memikirkannya, dia merasa Toby sedang membual. Dia bertaruh bahwa Toby pasti tidak memiliki uang sebanyak itu. Dia merasa seperti sudah bisa melihat Toby kalah taruhan dan memanggilnya dengan sebutan Kakek.Memikirkan hal itu, dia merasa sangat puas dalam hati.Melihat Godfrey tersenyum seperti orang bodoh, Toby langsung tahu kalau pria itu sedang berimajinasi. Dia malas meladeni pria itu.Scar ragu-ragu untuk waktu yang lama, kemudian akhirnya memberi isyarat mata pada anak buah yang ada di sebelahnya. Anak buahnya itu segera mengeluarkan mesin EDC.Semua orang mengira Toby sedang mengulur waktu. Mereka tidak tahu apa gunanya Toby mengulur waktu. Memangnya itu perlu?Toby mulai menggesek kartu. Setelah dia menggesek kartunya itu, mata semua orang tertuju ke arah mesin tersebut. Semuanya sangat penasaran dengan hasilnya.Kebanyakan dari mereka berpikir saldo di rekening Toby pasti tidak cukup.Namun setelah itu, suara yang keluar dari mesin EDC itu seola
Toby sudah punya nomornya Old King, dan dia tinggal menghubunginya saja langsung. Old King sangat terkejut ketika dia mendapat telepon dari Toby, dan dia langsung mengangkatnya.Di saat itu, sudah ada banyak mobil mewah yang berhenti di depan vilanya Toby. Seorang pria yang usianya sudah cukup tua terlihat turun dari sebuah mobil limousine.“Maaf sudah merepotkan.”“Apa sampai detik ini kamu masih nggak mau manggil aku Kakek?” tanya Old King.“Maaf, kamu nggak bantu aku di saat aku susah. Kamu pasti datang cuma demi kunci Spectra.”“Sudah begitu lama waktu berlalu, tapi kamu masih benci aku. Begini saja, kasih kuncinya, dan aku kasih segala kuasa atas Spectra buat kamu,” kata Old King.Toby menyerahkan kunci itu kepada Old King dan mengikutinya pergi ke sebuah ruang bawah tanah yang misterius. Di bawah ruang bawah tanah itu terdapat sebuah pintu besi raksasa yang kelihatannya sangat kokoh.“Gudang harta karun Spectra harus dibuka pakai kunci Spectra. Di dalam gudang ini terdapat banyak
Harus diakui kemampuan bertarung lawan memang patut disegani, dan untuk sesaat Toby tidak bisa menghadapinya.“Hahah, ternyata kamu cuma segitu doang. Hari ini biar aku kasih lihat seberapa hebatnya aku,” kata si biksu.Toby tidak terlalu terpengaruh dengan ucapan itu dan tetap menyerang dengan penuh keyakinan diri. Si biksu tidak mengira kalau Toby ternyata beradu dengannya secara seimbang. Dia pun membangkitkan niat membunuhnya dan bertekad untuk mengeluarkan jurus andalannya.“Cukup.”Tiba-tiba seorang biksu berpakaian jubah putih datang menghentikan si biksu berbaju biru itu, dan raut wajah si biksu itu langsung berubah drastis.“Guru!”Tampaknya para biksu itu kenal dengan biksu tua berjubah putih. Tiba-tiba saja biksu berbaju biru langsung menundukkan kepalanya seperti anak kecil yang telah melakukan kesalahan. Dia tidak menyangka gurunya akan muncul di saat seperti ini.Toby sedikit mengerutkan keningnya ketika melihat kemunculan biksu berjubah putih itu. Dia adalah guru dari pa
Di saat yang sama ada beberapa pria mengenakan pakaian biksu mengepung Toby dan Sheehan.“Kalian dari Spectra?” tanya Toby.“Bukan, kami dari Kuil Qiankun,” jawab salah satu dari biksu itu.“Terus apa tujuan kalian halangin jalanku?”“Karena kami mau nyabut nyawamu.”Sekilas tampang mereka terlihat seperti orang baik-baik, tapi siapa yang menyangka kata-kata yang terucap dari mulut mereka jauh berbeda dengan penampilan. Biksu paling senior dari Kuil Qiankun menyuruh bawahannya menyerang Toby untuk mengukur sejauh mana kemampuan bertarung yang Toby miliki. Raut wajah Toby terlihat cukup serius ketika sedang beradu dengan salah satu dari biksu itu. Ucapan mereka bukan hanya bualan belaka, mereka memang memiliki kemampuan yang memang bisa membuktikan perkataan mereka. Toby merasa kekuatannya hanya seperti seekor capung yang bertengger di pohon, sedangkan kekuatan mereka jauh lebih besar, baik dari segi internal ataupun eksternal. Sepertinya tidak akan semudah itu jika Toby ingin mengalahk
Boldman tentu dapat merasakan tatapan mata Jason, dan hal itu membuatnya terkejut. Dia pun menghindar dari Jason agar tidak diminta tolong olehnya. Akan tetapi, Jason malah dengan sok jagonya menghampiri Boldman dan berkata, “Kak Boldman, ini aku, Jason.”Dalam hati Boldman benar-benar dibuat tak bisa berkata-kata dengan tingkah Jason. Susah berusaha untuk tidak terlihat, tapi malah Jason sendiri yang menghampirinya. Kalau bukan sengaja bikin masalah untuk Boldman, apa lagi?”“Nggak kenal,” kata Boldman.“Kak Boldman, bantu aku, dong. Aku kasih dua miliar, deh.”Semua orang langsung menarik napas panjang seketika mendengar tawaran Jason. Satu kali tampil sudah mendapatkan dua miliar itu untung sekali. Mereka pun berpikir, orang yang Jason bayar ini adalah Boldman, tangan kanannya Matthias. Jangankan dua miliar, sepuluh miliar pun masih layak untuk mereka keluarkan.Tiba-tiba Boldman beranjak dari kursinya. Di situ Jason sudah kegirangan mengira kalau Boldman akan membantunya, tapi tak
Jason langsung mendatangi Toby dan berkata, “Bilang saja, aku harus ngapain biar kamu mau pergi dari Sheehan.”“Harusnya kamu nanya Sheehan, bukan aku. Kalau dia nggak mau, aku juga nggak bisa apa-apa,” jawab Toby.“Nggak usah aneh-aneh. Aku bisa kasih kamu berapa pun yang kamu mau asal kamu jauh-jauh dari dia.”Jason percaya yang namanya manusia pasti cinta dengan uang, termasuk Toby. Sheehan benar-benar tidak suka dengan gaya Jason yang sok jagoan. Meski hubungan dia dengan Toby masih belum sampai sejauh itu, dia berharap tidak ada orang lain yang ikut campur dalam urusan percintaannya. Ditambah lagi, kata-kata kasar yang dilontarkan oleh Jason membuat Sheehan semakin tidak menyukainya.“Kurang lebih dua triliun, deh,” tutur Toby.“Apa maksud kamu?”Jelas-jelas Toby tidak ada niat untuk bernegosiasi baik-baik dengan Jason, dan hal itu membuat Jason jadi marah dan spontan mencengkeram kerah bajunya, “Orang yang berani ngelawan aku nggak bakal berakhir selamat. Aku saranin lebih baik k
Dia hanya termangu menatap Toby dengan ekspresi heran, sambil mengira apa mungkin anak ini sudah gila. Total tagihannya 220 juta … dia tidak percaya Toby punya uang sebanyak itu. Dia pun berasumsi kalau Toby hanya membual.“Kamu punya uang sebanyak itu?” tanya si pelayan.Namun di situ Toby hanya diam saja tidak menjawab pertanyaan si pelayan, dan tiba-tiba Jason menyela, “Nggak usah banyak bacot sama anak itu. Kita lihat saja kartunya bisa dipakai atau nggak. Toby, kalau kamu sembah sujud di depanku sebanyak tiga kali, aku kasih uangnya sekarang juga.”Semua orang sontak tertawa mendengar itu dan ikut menimpali, “Begitu apa nggak rugi?”“Nggak, lah. Kasih 220 juta biar orang sembah sujud masih wajar. Lagian cuma segitu doang nggak seberapa,” balas Jason. Dia memang sengaja ingin membuat Toby mempermalukan dirinya sendiri di hadapan Sheehan.Kalau sampai Toby tidak punya uang dan benar-benar sembah sujud, Jason yakin wanita mana pun tidak akan ada yang mau dengannya, dengan begitu siap
Semua orang cukup setuju dengan apa yang Jason katakan. Pakaian yang Toby kenakan memang mencerminkan kalau dia hanyalah orang biasa. Mereka jadi semakin benci dengan Toby karena berani-beraninya dia meminta seorang wanita mentraktirnya makan. Baru pertama kali ini mereka bertemu dengan pria yang tidak punya malu.Namun, bicara soal Toby … kalau dilihat-lihat lagi, tampang Toby memang ganteng. Setidaknya Toby punya wajah yang masih sedap dipandang, meski bukan yang ganteng luar biasa. Mereka masih heran mengapa Sheehan masih saja membela Toby sampai detik ini.Awalnya Sheehan ingin mentraktir Toby makan sebagai balas budi karena Toby sudah membantunya, tapi gara-gara Jason, semuanya jadi berantakan. Kejadian ini justru membuat Sheehan jadi merasa bersalah pada Toby. Acara makan-makan yang seharusnya berjalan dengan riang gembira malah jadi kacau balau dan Toby ikut terseret hanya karena masalah pribadi Sheehan.Sheehan merasa tidak enak hati karena ini, dan Toby pun tahu Sheehan ingin
Jason hanya bisa pasrah sambil menanggung malu setelah ditolak oleh Sheehan. Tanpa disadari dia menoleh ke arah Toby dan melampiaskan semua amarahnya pada Toby, dan dia menarik kesimpulan bahwa Sheehan menyukai Toby.Hanya saja, Jason masih tidak mengerti apa keunggulan yang Jason miliki sampai membuat Sheehan begitu menyukainya. Kenyataan yang pahit ini terus membuat Jason garuk kepala. Dia menganggap dirinya sendiri jauh lebih baik daripada Toby di segala aspek. Dia masih tak habis pikir apa yang membuat Sheehan begitu tertarik padanya. Oleh karena itu dia bersumpah akan membuktikan kalau dia lebih hebat dari Toby.Kurang lebih Toby juga menyadari kebencian Jason terhadap dirinya. Dia pun jadi bingung apa yang sudah dia lakukan sampai membuat Jason tidak suka padanya.“Sheehan, jangan kasih tahu aku kalau kamu sebenarnya suka sama dia?” kata Jason sembari menunjuk ke arah Toby berada.Sheehan memang sangat menyukai Toby, tapi dari dulu dia tidak pernah mengungkapkannya. Dengan Jason
Saat itu kebetulan Boldman juga sedang makan di restoran yang sama dan mendengar apa yang Jason katakan.Jason memiliki rencana yang cukup sederhana, yaitu membuat Toby jadi bahan tertawaan. Toby sudah menebak apa yang ada di pikirannya Jason. Dia sudah sering bertemu dengan orang-orang polos yang memiliki pemikiran seperti itu, tapi dia sedikit pun tidak peduli. Wajahnya terlihat datar tanpa menunjukkan emosi apa pun, berbeda jauh dengan Jason yang semakin terlihat tertekan bahkan sampai napasnya terengah-engah, meski dari tadi dia yang terus meremas tangan Toby sekuat tenaga. Bisa dibilang Jason adalah orang yang tak terkalahkan. Tidak ada yang pernah menang melawannya ketika berjabat tangan. Hal ini lantas membuat Jason berpikir apakah Toby hanya sedang berlagak?Toby tersenyum tipis, dan senyumannya itu membuat Jason merasa seperti ada firasat buruk yang akan menimpanya. Tiba-tiba Toby meremas tangan Jason lebih kuat lagi dan membuatnya menjerit kesakitan.“Lepasin!” kata Jason.Ro