Ujung mulut adiknya Bella berkedut beberapa kali. Dia tanpa sadar menatap si pria paruh baya dan yang lainnya, kemudian berlutut dan berkata, “Pa, tolonglah aku. Kalau kita nggak memberi mereka uang, aku akan mati.”“Bagaimana kalau kamu menolongnya satu kali ini lagi?” ujar wanita paruh baya yang cantik itu, juga ikut membujuk. Hatinya juga melunak karena memikirkan bahwa pemuda itu adalah darah dagingnya sendiri.“Nggak bisa. Orang seperti ini memang pantas untuk mati. Anak ini nggak tahu balas budi. Bagaimanapun kamu mengajarnya, dia tetap nggak bisa dewasa!” ujar pria paruh baya itu dengan dingin.Dia tahu, kalaupun dia mengeluarkan uang untuk membayarnya, dia hanya bisa membantu untuk sementara saja. Dia sudah benar-benar kecewa dengan putranya ini.Melihat adiknya Bella tidak mengatakan apa-apa, ditambah dengan sikap pria paruh baya itu, Scar langsung mengerti. Dia berkata pada adik Bella sambil tersenyum dingin, “Ternyata kamu masih belum mendapatkan uangnya. Kalau begitu, kamu
Godfrey sebenarnya bisa membayar semua utang itu, tetapi dia harus memberi tahu ayahnya dulu tentang masalah ini. Lagi pula, kemungkinan besar ayahnya tidak akan menyetujui permintaan mereka ini.Selain itu, kalau dia mau membayar semua utang itu, jumlahnya hampir sama dengan seluruh kekayaannya. Meskipun dia menyukai Bella, dia tidak ingin mengambil risiko seperti ini untuk wanita itu, makanya dia menolak dengan halus.Mendengar jawaban Godfrey, wanita paruh baya itu langsung kecewa. Dia berkata, “Godfrey, bantulah kami. Kamu nggak boleh membiarkan kami kesusahan seperti ini. Kalau kamu nggak membantu kami, nggak ada orang lain yang bisa membantu kami.”Wanita paruh baya itu sebenarnya masih tahu apa yang sewajarnya diminta dan tidak. Tapi, dia sangat berharap Godfrey bisa membantu mereka tepat waktu. Jadi, perkataannya ini adalah cara terbaik untuk membujuk pria itu. Kalau Godfrey tidak mau membantu, maka dia tidak akan punya jalan keluar lain.Godfrey berkata dengan nada datar, “Aku
“Cantik, sebaiknya kamu nggak usah berharap lagi. Kamu nggak akan bisa lepas.” Scar tersenyum aneh.Melihat Scar berhasil menangkap Bella, pria-pria lainnya terus berteriak, “Bos, cepat cium dia.”“Coba saja kalau kamu berani. Aku ini Mr. B.” Bella segera mengungkapkan identitasnya, berharap pria itu takut.Scar juga agak terkejut mendengar perkataan Bella. Dia tertegun selama beberapa detik, lalu tiba-tiba berkata, “Haha, kalau begitu lebih bagus lagi. Dengan begitu, kita bisa menjadi aliansi yang kuat.”Sebenarnya, dia juga merasa Bella sangat familier. Setelah mengetahui identitas Bella, dia awalnya agak takut. Tapi, dia pikir masalahnya sudah sampai ke titik ini sekarang, lebih baik membuat situasinya sampai ke titik tidak bisa diubah lagi. Dengan begitu, semuanya akan lebih baik.Pada saat ini, Toby juga tidak diam saja. Ketika Scar hendak mencium Bella, dia langsung menampar pria itu.Mulut Scar langsung bengkak. Dia memegang mulutnya dan menatap Toby dengan marah. Dia tidak meny
“Bos, ada yang aneh dengan orang ini.”Anak-anak buah Scar mengucek mata mereka, tetapi tidak bisa menemukan di mana Toby berada. Mereka sangat terkejut akan hal ini, sehingga mengatakannya pada Scar.Scar juga kebingungan melihatnya. Sosok Toby bergerak dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.Scar juga merasa panik dalam hati. Dia punya firasat buruk, kalau Toby tidak mati di tangannya hari ini, itu malah bukan hal yang baik.Tak lama kemudian, anak-anak buah Scar satu per satu tumbang ke tanah secara misterius. Kalau bukan karena ada bayangan Toby yang terus bergerak, mereka mungkin akan mengira mereka dibuat pusing oleh udara.Anak-anak buah Scar dipukuli sampai babak belur oleh Toby. Setelah Toby berhenti, mereka melihat ekspresi Toby yang setengah tersenyum. Mereka menelan ludah dengan ngeri.Toby benar-benar memberi pelajaran untuk mereka.Baru pada saat itulah Toby mengarahkan pandangannya ke arah Scar. Scar juga menyadari tatapan Toby. Ketika melihat tat
Pria paruh baya itu sebenarnya juga tidak yakin dia bisa mengumpulkan uang sebanyak itu. Kalaupun dia bisa mengumpulkannya, dia juga tidak akan bisa membayarnya, karena jumlahnya terlalu besar. Terlalu banyak sampai tidak bisa dihitung.Bagaimanapun juga, membayar utang sebesar 20 miliar bisa dibilang sebagai sebuah bencana bagi sebuah keluarga biasa.Toby berkata dengan datar, “Aku akan membayarnya.”Setelah Toby mengatakan itu, semua orang di sana langsung melihat ke arahnya. Kalau bukan karena melihat semua itu dengan mata kepala mereka sendiri, mereka tidak akan percaya semua ini nyata.Mereka memandang Toby dengan aneh, mengira ada yang korslet dengan otak Toby. Mereka tahu Toby hebat dalam berkelahi, tetapi bisa-bisanya pria itu beromong besar dan bilang dia akan mengeluarkan 20 miliar untuk membayar utang. Tidak akan ada orang yang memercayai hal ini.Scar mengamati tubuh Toby dari atas ke bawah, mendapati pria itu bahkan tidak memakai satu barang bermerek pun. Dia tertawa merem
Tak peduli bagaimanapun Godfrey memikirkannya, dia merasa Toby sedang membual. Dia bertaruh bahwa Toby pasti tidak memiliki uang sebanyak itu. Dia merasa seperti sudah bisa melihat Toby kalah taruhan dan memanggilnya dengan sebutan Kakek.Memikirkan hal itu, dia merasa sangat puas dalam hati.Melihat Godfrey tersenyum seperti orang bodoh, Toby langsung tahu kalau pria itu sedang berimajinasi. Dia malas meladeni pria itu.Scar ragu-ragu untuk waktu yang lama, kemudian akhirnya memberi isyarat mata pada anak buah yang ada di sebelahnya. Anak buahnya itu segera mengeluarkan mesin EDC.Semua orang mengira Toby sedang mengulur waktu. Mereka tidak tahu apa gunanya Toby mengulur waktu. Memangnya itu perlu?Toby mulai menggesek kartu. Setelah dia menggesek kartunya itu, mata semua orang tertuju ke arah mesin tersebut. Semuanya sangat penasaran dengan hasilnya.Kebanyakan dari mereka berpikir saldo di rekening Toby pasti tidak cukup.Namun setelah itu, suara yang keluar dari mesin EDC itu seola
“Urusannya beresin di sini saja,” kata Toby.Toby bisa menebak apa yang dipikirkan oleh Godfrey. Sudah jelas Godfrey tidak mau mengakui kekalahannya, maka itu dia ingin mencari alasan untuk pergi dari sini. Toby paham betul jalan pikiran orang-orang seperti Godfrey.Bella dan keluarganya pun menunjukkan kebencian mereka terhadap Godfrey. Perbuatan Godfrey hari ini telah memperlihatkan semua keburukannya. Tidak bertanggung jawab, egois, dan tidak bisa dipercaya.Bahkan ibunya Bella yang materialistis itu juga merasa jijik terhadap Godfrey. Bayangkan betapa malunya Godfrey ketika semua mata tertuju kepadanya.“Kalau kalah ya bayar, jangan coba-coba kabur, ya,” kata Scar.“Mana mungkin aku kabur. Kalian tenang dulu, aku pasti bayar,” bantah Godfrey.Scar sangat membenci Godfrey. Dia tahu seperti apa sifat Godfrey, dan orang dengan sifat seperti itu tidak bisa dihadapi dengan cara yang halus.Tanpa sadar Scar menatap ke arah Toby seolah sedang menunggu reaksinya. Toby pun memberikan isyara
Godfrey terpaksa mengalah karena dia sudah tahu tidak akan bisa menang melawan Toby. Apabila dia tidak segera meminta ampun sekarang, kesempatan itu tidak akan datang lagi. Kejadian kali ini sungguh membuat dia malu. Godfrey sungguh tidak menyangka semua yang terjadi justru bertolak belakang dengan apa yang dia bayangkan.Godfrey sungguh menyesali perbuatannya, tapi untuk saat ini dia hanya bisa menahan rasa malunya. Dia pun menatap Toby dengan mata yang sinis dan bertekad untuk berhenti sampai di sini. Godfrey sudah menyusun rencana. Begitu dia berhasil keluar dari tempat ini, dia akan langsung meminta kakaknya yang punya sasana bela diri untuk memberi Toby pelajaran.“Anu … Toby, aku sudah boleh pergi, ‘kan?” ujar Godfrey tersenyum seraya menyembunyikan perasaannya.Toby tentu saja dapat merasakan kebencian yang tadi Godfrey tunjukkan, meski hanya sesaat. Namun Toby tidak memberikan reaksi apa pun karena dia sudah tahu apa yang dipikirkan oleh Godfrey. Toby hanya malas meladeninya sa