Share

Oliver Story 1

“Pak, aku turun di sini aja, deh.” Oliver melirik arloji di pergelangan tangan kirinya dengan gelisah. “Udah mau bel soalnya.”

“Siap, Den.” Sang sopir bergegas melepas sabuk pengaman dan hendak turun, akan membuka pintu untuk tuan mudanya.

Akan tetapi Oliver sudah membuka pintu sendiri sambil berkata, “Nggak usah turun, Pak. Terima kasih, ya!”

Pemuda berseragam putih abu itu berlari di trotoar jalan, menyampirkan ransel di bahu kiri, memeluk beberapa buku tebal, melewati kendaraan yang terjebak kemacetan di depan sekolah elit tersebut.

Di tempat itu ada dua sekolah SMA populer yang berbeda, tempatnya saling berseberangan. Kemacetan sudah menjadi konsumsi para pengendara setiap pagi dan sore. Pasalnya, setidaknya satu orang pelajar diantar oleh satu mobil. Tidak terbayang bagaimana panjangnya antrean kendaraan itu.

Oliver berlari tergesa-gesa. Dua menit lagi bel berbunyi. Hari ini ia terlambat berangkat karena bangun tidurnya kesiangan. Semalam ia berlatih basket untuk persiapan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
azzleaaa
kisah olivernih dah gede aja dia
goodnovel comment avatar
Lovelyday27
asyiiik....ada kejutan ternyata dari Teh Ocha. Kayaknya menggemaskan kisah Oliver remaja ya... semangat berkarya Teh
goodnovel comment avatar
Nia
Wah lanjut lg nih ceritanya. Tapi aku kangen kisah Davin dan Jingga. gimana donk hehehe. Vote lg kita....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status