Perasaan King begitu tak tenang. Dimana pria itu merasa ada yang salah apalagi pikiran tertuju pada Naya. Kenapa tiba-tiba memikirkan hal yang tidak penting baginya? Ia sendiri heran dengan hal tersebut. Apalagi belumlah memiliki hati untuk sang istri sekedar status.Tak ingin terus memikirkan hal yang tidak penting. Akhirnya King memilih beranjak dari tempat duduknya. Lagi pula, percuma juga ia berusaha untuk mencari informasi ketika pikiran sendiri sudah terkontaminasi oleh hal tak merusak moodnya.Sementara di sisi lain, Naya yang berhasil mengambil alih ketenangan King tengah kebingungan. Wanita itu menatap intens ke arah depan, dimana di atas ranjang seorang pria terbaring tak sadarkan diri dengan wajah diperban. Sehingga terlihat seperti mumi.Apa pria itu baru saja menjalankan operasi? Mungkin saja sesuatu yang buruk telah terjadi seperti mengalami kecelakaan dan menyebabkan hal tersebut. Rasanya ingin bertanya pada sang ibu mertua, tapi ia ragu karena posisinya sendiri benar-b
Satu pertanyaan dari seorang ibu terdengar begitu jelas. Akan tetapi, putra si ibu justru hanya tersenyum seraya menggelengkan kepala pelan. Kemudian menunjukkan wajah lesu seolah sangat meratapi apa yang sudah terjadi. Rasa sakit di tubuh yang dirasakannya tak seberapa karena ia masih bisa menahan.Namun, semua luka rasa itu kian menyayat pikiran dan batin, ketika mengingat apa yang sudah terjadi di hari pernikahannya sendiri. Sungguh menyiksa emosi membelenggu ketenangan hingga menghempaskan kesadaran. Ia benar-benar tak pernah menyangka ketika yang selama ini diinginkan justru berakhir menjadi kekacauan yang tak bisa diperbaiki kembali.Apapun yang sudah terjadi. Jelas bukan salah semua orang, apalagi selama ini tidak ada yang tahu akan perasaannya terhadap Naya. Sebenarnya selama ini, hati sudah memilih pasangannya semenjak ia melihat wanita itu, wanita yang berapa tahun silam telah merebut hatinya hingga terjatuh tanpa sandaran.Ya, dirinya memang sudah jatuh cinta, sehingga lang
Sapaan itu mengalihkan perhatian seorang wanita yang duduk di kursi kayu hingga menoleh ke belakang melihat siapa yang datang. Dimana seorang pria muda tampan dengan wajah tertutup topeng berjalan menuju kearahnya. King, orang yang dirinya tunggu akhirnya datang juga."Malam juga, King. Thank you sudah mau menemuiku, sekali lagi," balas Mrs. Varsha . yang menunjukkan senyum hangat tanpa berdiri karena saat ini kondisinya tidak memungkinkan.King terus berjalan tanpa menjawab apapun. Pria itu sudah mendengar apa yang terjadi pada kliennya, dimana Varsha baru saja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki kanannya retak dan membutuhkan waktu untuk penyembuhan. Meski begitu, ia ingin tahu dalang di balik kecelakan tersebut."Aku turut berduka atas tragedi yang menimpamu dan semoga lekas sembuh, Mrs. Varsha. Mari kita bahas permasalahan yang saat ini, bagaimana?" King duduk di tempat biasa. Dimana ia sangat menyukai membicarakan hal serius ditemani alam nan terbentang luas.Di hutan de
Tubuh lelah bisa diobati dengan istirahat, tapi bagaimana mengobati hati yang terluka? Sungguh tidak ada niat untuk meninggalkan orang terkasih dan pergi tanpa meninggalkan kabar. Sadar bahwa waktu tidak bisa diulang. Semua itu karena masa lalu, masa yang ingin ia hapus dan berharap semua baik tanpa ada penghalang.Tubuh terduduk lemas tak berdaya bertumpu pada lutut yang terasa tak bertulang. Apakah ia sanggup menahan gejolak di dalam dada ketika wanita yang sangat dirinya cintai ada di depan mata. Tangan gemetar berusaha menggapai sang kekasih bersambut rasa tak kuasa yang kian membelenggu jiwa.Kenyataan pahit yang harus dirinya terima terus menekan ego tuk mendapatkan haknya kembali. Akan tetapi, ia sadar diri bahwa keadaannya saat ini sangatlah tidak bisa ditunjukkan ke hadapan Naya. Malam yang kian menjelaga membawa rasa tak bertuan dalam peraduan ketidakberdayaan.Sisi yang menjadi bayangan tanpa bisa melepaskan kenyataan, "Naya, bersabarlah dan tunggu aku kembali mendapatkan w
Hawa dingin yang semakin menusuk, membuat Naya menuruti permintaan Davin. Di dalam kamar mandi, ia melepaskan semua pakaiannya termasuk pembatas dalam yang ternyata tidak bisa digunakan sebab juga basah. Tak ingin masuk angin, gadis itu sampai membersihkan diri dengan sabun cair yang entah masih bisa digunakan atau tidak.Kesibukan Naya di kamar mandi, justru membawa langkah kaki Davin kembali ke bawah. Dimana pria itu ingin mencari minuman atau setidaknya mendapatkan makanan untuk mereka berdua. Sayangnya selama sebulan terakhir villa itu bisa dikatakan terbengkalai kecuali akhir pekan saja. Tentu ketika penjaga datang sekedar membersihkan beberapa ruangan.Selama sepuluh menit melakukan pencarian, tapi tidak ada yang bisa diminum. Apalagi untuk ia makan, bingung dengan keadaan yang ada hingga mengingat makanan dari pantai yang masih ada di dalam mobil. Sontak saja, ia beralih keluar mengambil makanan, minuman dan juga cemilan dari mobil.Sepuluh menit telah berlalu. Kini Davin sudah
Sekilas ingatan di hari penerbangan menghempaskan kesadarannya kembali. Dimana malam tak berbintang ia harus berada di bandara internasional Soekarno-Hatta dan menunggu pesawatnya yang dari maskapai Cathay Pacific lepas landas.Cathay Pacific memberikan penawaran bervariasi untuk penerbangan dari Jakarta menuju Amerika, tepatnya Los Angeles. Rute yang ditempuh oleh maskapai ini untuk menuju Los Angeles adalah Jakarta - Dubai kemudian dilanjutkan Dubai - Los Angeles.Adapun waktu yang diperlukan penerbangan Indonesia Jakarta ke Amerika sekitar 20 jam 45 menit sudah termasuk waktu transit, sedangkan harga yang dibandrol untuk sekali perjalanan udara dari Jakarta menuju Los Angeles adalah Rp 11-15 juta untuk kelas ekonomi, sedangkan jika ingin mendapatkan layanan ekonomi premium harus merogoh kocek sekitar dua puluh enam juta.Malam itu, ia tinggal di pesawat dengan tujuan untuk perjalanan bisnis. Sementara hati merasa tak tenang karena meninggalkan Naya begitu saja. Apalagi pada malam y
Tentunya tidak bisa karena pekerjaan yang bisa mengisi brankas hampir berpusat di negara kelahirannya. Jika mengingat kepastian itu, maka untuk apa ia menuruti hal tidak masuk akal dari seorang saudara rasa status saja? Sungguh tidak masuk akal.Suara hening dari seberang tiba-tiba teralihkan nada panggilan yang terputus, membuat King meletakkan ponselnya ke atas meja. Lalu mengaitkan kedua tangan dengan tatapan mata fokus ke depan menatap gelapnya hutan di bawah rimbunnya pepohonan. Ada sesuatu yang mengusik pikiran, hanya saja masih samar tanpa arah tujuan."Semoga kamu bisa hidup bahagia dan tunggulah surat perpisahan kita karena itu masih membutuhkan waktu," gumamnya berusaha mengukir wajah yang masih samar di dalam bayangan saja.Apalah arti dari sebuah pernyataan ketika itu tidak pernah diungkapkan. Pada kenyataannya, apa yang terjadi di antara ia, kakaknya, dan Naya, sudah menjadi lingkaran ikatan tak terpisahkan. Bukankah takdir tidak akan menyatu, jika memang bukan kehendak Sa
Langkah kaki berjalan meninggalkan kamar tanpa alas tetapi tak seorang pun berani menegur sang atasan meski melihat hal janggal di pagi mereka. Sedangkan Jaguar yang masih asyik berdebat dengan Mr. Bram sedikit menurunkan suaranya begitu menyadari kedatangan King. Pria itu kini sadar bahwa tindakannya telah membangkitkan singa yang tertidur.Amarah tampak begitu jelas terpancar dari sorot mata King tetapi ia tak memiliki waktu jika sampai pagi hari harus berusaha mengembalikan mood sang atasan. Sementara Mr. Bram yang juga mendengar suara langkah kaki mengalihkan perhatian dimana begitu ia menoleh kebelakang mendapati kedatangan King. Pria yang ingin di temuinya muncul meski jelas menunjukkan tatapan tidak suka atas keributan barusan."King, selamat pagi. Maaf bukan maksudku tidak sopan di tempatmu, tapi kali ini benar-benar tidak bisa menunggu waktu lebih lama." jelas Mr. Bram tanpa menunggu King angkat bicara. Ia berharap kesalahannya bisa dimaafkan mengingat situasi memang sudah em