Share

Kilas Kesedihan

Penulis: Zinnia Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-08 23:14:40

Flashback....

"Jadi, kamu biayain pakai uang kamu, Ril?" Bu Laksmi bertanya pada putranya yang berjalan lemas dari arah pendaftaran menuju ke arah ruangan operasi. Mertua dari Sofia itu memang tengah menunggu di kursi ruang tunggu yang ada di depan ruang operasi.

"Iya, Bu. Habisnya gimana, Sofia engga punya asuransi kesehatan," jawab Eril dengan lunglai. Seolah ia baru saja kehilangan semua hartanya. Padahal faktanya, uang di rekeningnya masih cukup banyak.

"Kenapa engga di bayar aja sih tunggakan asuransi kesehatannya? Engga akan semahal itu kan? Paling banter bayar satu atau dua jutaan," Mega menimpali. Bu Laksmi dan Mega memang menemani Eril menunggui Sofia. Mereka khwatir jika Rahman dan Sri akan memojokan Eril kala mereka tidak ada. Sedangkan anggota keluarga yang lain sudah pulang terlebih dahulu karena hanya beberapa orang yang diizinkan untuk menunggui Sofia di Rumah Sakit.

"Kakak engga tahu nomor virtual accoutnya. Engga tahu juga kartunya di mana. Mau bayar gimana?"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Tindakan Eril dan Keluarga

    Setelah bayi Sofia dan Eril dinyatakan meninggal dunia, Eril dan keluarganya langsung mengurus prosesi pemulangan jenazah. Eril akan menguburkan jasad bayinya itu tanpa Sofia, istrinya. Hatinya sudah sangat kecewa dengan Sofia, karena menurut Eril kematian bayinya disebabkan oleh kelalaian istrinya sendiri. Pria itu tidak meminta pendapat Sofia soal pemakaman bayinya, Baginya perasaan Sofia sudah tidak penting untuknya. Ada atau tidaknya Sofia di pemakaman anaknya, tidak akan memberikan efek apapun padanya. Anak mereka tidak akan hidup kembali. "Eril, apa kau tidak menunggu dulu Sofia pulih? Setidaknya beritahu kabar duka ini melalui mulutmu. Dia belum tahu jika anaknya sudah meninggal," tegur Rahman saat mengetahui Eril ngotot untuk mengambil jenazah anaknya hari itu juga. "Benar, Ril. Setidaknya kamu beri tahu Sofia terlebih dahulu, Nak!" Sri menimpali ucapan suaminya. "Pak, Bu, kenapa kalian terus menahan saya untuk mengambil jenazah bayi ini? Dia anak saya, saya yang lebih be

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Memberitahu Kebenaran

    Sri dan Rahman masuk ke dalam ruang perawatan Sofia. Putrinya terus bertanya mengenai bayinya dan tentu saja mengenai keberadaan Eril. Selang infus dan kateter yang menempel di tubuhnya sudah di lepaskan oleh perawat. "Bapakmu sepertinya lelah. Sekarang istirahatlah, Sofia!" Titah Sri saat Sofia bertanya mengenai tingkah ayahnya yang menyebut jika Eril adalah pria berengs*k. Sofia manut dan berusaha beristirahat kembali. Tapi mata wanita itu tak kunjung terpejam. Ia begitu memikirkan bayinya. Ada perasaan gelisah yang tidak bisa ia jelaskan. "Bu?" Sofia memanggil ibunya yang duduk di sofa yang ada di dalam kamar perawatan dirinya. "Ada apa, Nak? Butuh apa?" Tanya Sri dengan sigap. Rahman pun sudah masuk kembali ke dalam ruang perawatan putrinya setelah emosinya mencair. "Sofia ingin menyusui bayi, Sofia. Bisa ibu bawakan kursi roda?" Pinta Sofia dengan halus. Sri langsung menoleh pada suaminya. "Bu, lebih baik jujur saja! Sofia ibunya dan wajib tahu!" Rahman ingin segera be

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Drama Keluarga

    Jenazah bayi Sofia dan Eril sudah dimandikan dan dikafani. Bayi itu akan segera dimakamkan sesuai instruksi dari Bu Laksmi. Rencananya bayi yang diberi nama Ashaka Arshalan itu akan dimakamkan di makam keluarga milik Bu Laksmi yang terletak tak jauh dari rumahnyam Tepatnya Arshaka akan dikebumikan di sebelah makam ayahanda Eril yang sudah tiada.Semua pelayat silih bergantian hadir ke rumah duka, tak terkecuali keluarga Lily. Gadis itu hadir bersama dengan kedua orang tuanya. Bu Laksmi sangat takjub dan bangga melihat orang tua Lily datang mengunjungi kediamannya, terlebih melihat mobil yang mereka gunakan. Andai saja Lily menjadi istri Eril, pasti Eril pun akan mendapatkan status sebagai menantu dari kepala desa."Kami turut berduka ya, Bu?" Ibu dari Lily yang bernama Tika berucap sembari duduk di depan putra Eril yang sudah di masukan ke dalam keranda."Terima kasih, Bu Kades," jawab Bu Laksmi dengan ramah. Ia paksakan agar air mata menitik agar wanita di hadapannya melihat kerapuha

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kedatangan Eril Lagi

    Tiga hari dirawat, selama itupun Eril tak menunjukkan batang hidungnya. Hari ini adalah hari terakhir Sofia di rumah sakit. Tubuhnya sudah fit dan bugar, walaupun ia masih tertatih untuk berjalan. Sofia tak sabar untuk mengunjungi makam anaknya, ia hanya menatap video yang diberikan Rahman saat Rahman menjenguknya di ruang NICU saat itu. "Anakku sayang!" Lirih Sofia seraya mengusap layar ponsel milik sang ayah. "Sabar ya, Sayang. anakmu sudah bahagia di alam sana. Di sana ia minum susu banyak sekali sampai kekenyangan," hibur Rahman yang membuat Sofia semakin menangis tergugu. "Sayang, jangan begini! Hidup kamu harus berjalan, Nak!" Sri mendekati Sofia, ia lalu memeluk putrinya dengan sayang. "Jika memilih, biar aku saja yang pergi dari pada anakku, Bu," isaknya memprihatinkan. "Tidak, Sayang. Jika kamu yang pergi, anak kamu lebih hancur, Nak. Dia sangat membutuhkan ibunya, dan semua itu tak mudah. Sudahlah, Nak! Jangan terus meratapi nasib. Nyebut, Nak. Inii sudah takdir

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Rasa Cemas

    Sofia menatap hamparan sawah yang luas. Ia tampak menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya dengan pelan. Sejenak ia bisa melupakan segala kemalangan hidupnya. Wanita yang akan berstatus sebagai janda itu memejamkan matanya. Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya agar mampu menghilangkan sesak pada dadanya. "Kamu makan dulu ya, Nak?" Sri menghampiri putrinya dan duduk di sebelahnya. Tak lupa ia membawa nasi hangat dan juga sup ayam yang menjadi menu andalannya saat Sofia sedang sakit. "Ibu, Sofia bukan anak kecil lagi! Nanti Sofia bisa ambil makannya sendiri, Bu," Sofia membuka kedua matanya dan merapikan rambutnya yang sedikit berantakan terkena terpaan angin. "Kalau nunggu kamu ambil sendiri, bisa-bisa sore kamu baru ambil nasi. Kamu kan masih dalam tahap pemulihan, Nak. Jadi, asupan kamu harus di jaga ya?" Sri menyendokan nasi dan sup ayam itu ke mulut Sofia. "Sofia bisa makan sendiri, Bu. Ibu jangan terlalu memanjalkan Sofia!" Sofia tersenyum kemudian mengambil piring

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kejujuran

    Dokter Reynard baru saja melepas jas legitimasi medisnya yang berwarna putih khas dokter. Pria itu mengemudikan mobilnya membelah jalanan kota yang mulai padat karena banyaknya pengendara yang pulang selepas mengais rejeki untuk keluarga. Perdebatan antara keluarga Sofia dan keluarga Eril mengusik pikirannya. Apalagi ketika mendengar suami Sofia mengikrarkan talak. Entah mengapa hatinya merasa bahagia. Entah bahagia karena apa, Reynard pu tak paham. Namun Reynard menduga ia bahagia karena wanita sebaik Sofia akan terlepas dari pria yang tak bertanggung jawab seperti Eril dan keluarganya. Ya, mungkin karena itu, dan tak lebih. Saat keluarga Sofia terkejut dengan nominal biaya operasi, Dokter Reynard sudah berniat untuk membiayai semua perawatan Sofia dan bayinya dengan uang pribadinya. Namun setelah kedatangan suami Sofia, Reynard mengurungkan niatnya. Ia ingin tahu sejauh mana suaminya memperjuangkan Sofia dan buah hati mereka.Namun semua di luar dugaannya, Eril malah menjadikan b

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kecemburuan Mega

    Malam hari keluarga Bu Laksmi sedang membahas mengenai rencana untuk melaporkan Rahman ke polisi dengan tuduhan penganiayaan. Semua anggota keluarga Bu Laksmi sangat setuju dengan ide itu, kecuali Dicky yang menentang."Jangan begitulah, Ril! Pak Rahman mukul kamu kan memang itu semua salah kamu. Kamu engga ingat kata dokter anak yang tanganin almarhum bayi kamu?Bayi kamu itu kekurangan nutrisi. Kamu juga bikin ibunya stres mulu!" Dicky menyauti pembicaraan."Engga bisa gitu, Kak. Kekerasan tidak dibenarkan. Dafa akan menyiapkan lawyer terbaik untuk mendampingi Kak Eril," Dafa berucap, sok-sok menjadi pahlawan kesiangan. "Sayang, makasih," Mega mencium pipi Dafa di hadapan semua orang. Bu Laksmi tak kalah bangganya karena menantunya itu cukup bisa diandalkan."Terima kasih, Dafa. Aku hargai. Aku memang harus memberikan pelajaran pada Pak Rahman. Agar dia tahu berhadapan dengan siapa," balas Eril dengan teganya. "Ingat, Ril! Itu Bapak mertua kamu. Bapak yang besarkan Sofia dari bayi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12
  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kekesalan Intan

    Intan pulang dari kantor langsung membanting tas kerjanya ke sofa. Hari ini ia kesal dengan teman-temannya yang terus memuji Vebby karena kerja naik mini Cooper terbaru. Hatinya sangat panas, ia ingin membeli mobil yang sama untuk menyaingi teman kantornya itu. "Ada apa, Ma? Kok pulang-pulang marah-marah?" Dicky yang baru saja pulang dari kantornya pun heran melihat wajah masam sang istri. Ia sudah cukup pusing dengan kelakuan keluarganya akhir-akhir ini, ditambah lagi dengan sikap uring-uringan istrinya. "Itu lho, Pa! Temen kantor Mama beli mini Cooper baru dan tiap hari dipamerin ke kantor. Kaya sengaja banget mau flexing dengan pake tuh mobil tiap hari!" Intan duduk di sofa seraya menyedekapkan tangannya di dada. "Lha, bagus dong! Berarti temen kamu itu udah mapan dan dia memanfaatkan barang yang dia punya biar kepake," jawab Dicky santai, ia duduk di sofa yang bersebrangan dengan Intan. Mereka memang pulang dari rumah Bu Laksmi tadi malam karena Dicky tidak ingin bermalam

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Mengetahui Jati Diri

    Hubungan Nareswari dan Rizal semakin akrab. Mereka tak segan untuk saling menyapa jika berpapasan di area kos. Rizal juga sering sarapan bersama penghuni kost yang lain, menjadikan hubungan kekeluargaan mereka kian erat. Ada kekaguman yang Nareswari simpan pada dokter gigi itu. Apalagi rupa Rizal yang menawan, membuat wanita yang melihat mudah untuk jatuh hati. Belum lagi sikap Rizal yang dingin dan sedikit misterius membuat Nareswari seolah penasaran dengan pria itu. Pasalnya Rizal tampak menjaga jarak dengan lawan jenis. Entah apa yang salah, tapi Nareswari melihat Rizal seolah menghindari berduaan dengan lawan jenis, kecuali dengan dirinya. Mungkin hanya Nareswari yang bisa berbicara dan mengobrol dengan pria itu. Mungkin Nareswari pernah menjadi pasien dokter gigi itu kala di pulau Jawa hingga membuat Rizal tak sungkan untuk mengobrol."Bentar lagi siap nih!" Ucap Rima yang sedang berjibaku dengan kompor mini yang ada di dalam kamar.Nareswari dan Rima sedang bersiap menikmati s

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Melihat Aurora

    Empat hari Sofia dan Reynard menghabiskan waktunya di Negara Swiss. Kini mereka meneruskan honeymoon mereka ke negara Finlandia. Sofia ingin sekali melihat aurora, pun dengan Reynard yang belum pernah melihat aurora secara langsung. Udara di Levi, Finlandia minus tujuh belas derajat menyambut kedatangan mereka. Tubuh Sofia terasa sangat dingin, namun Sofia tetap senang karena impiannya melihat Aurora di Finlandia segera terwujud. Mereka sampai di lokasi jam delapan malam. Beruntung staff masih ready dan belum pulang, karena biasanya staff di sana akan berjaga sampai jam sembilan malam. Para staff hotel segera menyambut kedatangan Reynard dan Sofia dengan membawa koper-koper mereka dengan kereta salju. Begitu pun Reynard dan Sofia yang menaiki kereta itu karena jarak hotel lumayan jauh dari titik mereka berada. "Sayang, lihat! Bulu mataku membeku!" Seru Reynard, Sofia pun memperhatikan bulu mata suaminya itu. Benar saja, bulu mata Reynard membeku. "Iya, sayang! Lihat bulu mataku jug

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Jalan-jalan Ke Blausee

    Perjalanan bulan madu Sofia dan Reynard di mulai. Setelah hari pertama dan kedua Reynard mengunci Sofia di dalam kamar hotel saja. Pria itu selalu meminta haknya pada sang istri hingga mereka lupa untuk sekedar pergi berjalan-jalan. Mungkin udara yang sangat dingin, menjadi alasan Reynard menahan Sofia di dalam kamar yang bernuansa krem itu. "Sayang, hari ini kita harus jalan-jalan. Aku bosan di kamar terus!" Rengek Sofia bak anak kecil. "Iya, sayang. Ayo kita ke Blausee!" Reynard mengiyakan, spontan wajah Sofia yang ditekuk mendadak riang."Kenapa tidak dari kemarin sih?" Bibir wanita cantik itu mencucu. "Aku hanya sedang mengabulkan keinginan keluarga kita," seloroh Reynard blak-blakan. "Keinginan apa?" Sofia belum ngeuh dengan maksud sang suami. "Keinginan agar kita pulang membawa cucu," "Ish, alasan!" Sofia segera memakai mantel dan syalnya yang sangat hangat.Wanita itu kemudian menunggu sang suami di dekat pintu. Takut-takut jika Reynard akan kembali mengurungnya di kamar

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Saling Sindir

    Lily yang sudah pergi dari kontrakan Eril kini pulang ke rumah kediaman orang tuanya. Walau sempat menolak, tapi nyatanya Tika dan Jamal pun iba melihat kondisi Lily yang sudah tak terurus dan sebatang kara.Terlebih Lily bercerita jika dirinya diusir oleh Eril karena ia tak mau mengurus dan menyusui anak mereka."Lagian kenapa engga kamu bawa anakmu ke sini, Ly?" Tanya Tika, sang ibu."Bu, memangnya kalau si Lily bawa anaknya, ibu mau ngurus tuh bayi?" Tanya Jamal dengan wajah senewen."Ya enggalah, Pak. Ibu kan kerja di desa. Mana bisa ngurus bayi," Tika menjawab dengan gugup."Nah, kenapa ibu sok-sok an suruh si Lily bawa bayinya ke sini?" Tanya Jamal lagi yang tak mengerti dengan jalan pikiran Tika."Ya, kan biar di urus sama ibunya. Lily ada kan di sini dan gak kerja," Tika menatap Lily yang tengah duduk bersandar di atas sofa."Bu, aku engga mau ngurus anak itu. Aku udah ngandung dia selama sembilan bulan. Sekarang giliran bapaknya yang ngurus itu bayi. Aku cape, Bu. Aku lelah. A

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Berbulan Madu

    Sofia dan Reynard kini berada di bandara internasional. Mereka akan berangkat bulan madu ke beberapa negara Eropa. Tentu sofia sangat senang, karena ini adalah pertama kalinya ia pergi ke luar negeri. Semua keluarga Reynard dan Sofia mengantarkan mereka ke bandara. "Pulangnya bawa bayi untuk kakek, Fia!" Goda Hartanto, membuat pipi Sofia bersemu merah. "Ya ampun, Kek! Kami hanya ingin jalan-jalan," Sofia mengerucutkan bibirnya, merajuk pada sang kakek. Sedangkan Reynard, ia hanya tersenyum mendengar perdebatan kecil antara kakek dan cucu itu."Hamil itu bonus, Fia! Ayah sama ibu pun ingin segera menimang cucu," Rahman terkekeh melihat ekspresi sang putri yang malu-malu. 'benar itu," Sri mengamini. "Sudah-sudah, jangan di godain terus! Kasihan pipi mereka. Sudah semerah tomat dari tadi," Dokter Ali menyahut yang diikuti gelak tawa oleh yang lainnya. Akhirnya keluarga Reynard dan Sofia melepas mereka untuk berbulan madu. Mereka berpamitan dan mendoakan pasangan pengantin itu segera

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Pernikahan Angst

    Paula pulang ke kediaman barunya yang kini ia huni bersama Rangga. Mereka memang langsung tinggal di rumah baru pasca menikah agar kedua keluarganya tak melihat kehidupan pernikahan mereka yang dingin dan tak akur. Wanita itu melepas jas putih yang masih menempel pada tubuhnya. Paula amat letih. Bagaimana tidak, hari ini pasien begitu membeludak karena Reynard sudah mengambil cuti. Otomatis pasien Reynard pun memilih untuk berkonsultasi dengannya. Paula memejamkan matanya. Tak menyangka bila kini ia sudah berumah tangga dengan pria yang tak pernah ia bayangkan sama sekali. Terlebih Paula amat tidak menyukai Rangga, pria yang kini sudah resmi menjadi suaminya. Mata Paula memicing saat mendengar suara pintu dibuka. Rupanya sang suami pun sudah pulang ke rumah. Rangga melewati dirinya begitu saja, seolah tak melihat keberadaan dokter cantik itu di sana. Paula juga terlihat tak peduli dengan sikap ketus suaminya. Ia memejamkan matanya lagi, untuk sejenak melepas lelah dan penat. Akan te

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Tempat Tinggal Baru

    Rizal dan Nareswari berada dalam satu bangunan kost yang sama. Kebanyakan yang menghuni kost an itu adalah para perantau dari Jawa. Rizal sendiri belum akrab dengan penghuni kost lain. Akan tetapi berbeda dengan Rizal, Nareswari tampaknya sudah cukup berbaur dengan teman-teman penghuni kost yang lain. Rizal yang memang baru pindah ke kost an itu memang belum mempunyai waktu yang cukup untuk bersosialisasi. Hal itu karena waktunya lebih banyak habis di puskesmas akhir-akhir ini. Pagi ini Rizal keluar dari kamarnya. Ia melirik dapur umum yang digunakan untuk memasak. Memang jika mereka ingin memasak harus bergantian di dapur umum karena kost an per orangnya hanya menyediakan kamar dan kamar mandi saja. "Ramai sekali!" Gumam Rizal saat melihat dapur umum itu tampak penuh dengan orang. Rizal mencium aroma sambel terasi, ikan asin dan tumis kangkung yang mengingatkannya akan rumah. Perut pria itu berbunyi minta untuk di isi. Maklum Rizal memang belum sarapan. Rencananya ia akan membe

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Sikap Temperamental

    Mega menatap jendela di ruang tamu, hatinya begitu gelisah saat sang suami belum juga pulang. Malam telah larut, namun tak menyurutkan Mega untuk menunggu kepulangan Daffa. Mega tersenyum getir saat melihat foto pernikahannya terpajang di tembok ruang tamu. Nyatanya kehidupan rumah tangganya sangat berbeda dengan pose dirinya dan Daffa yang begitu mesra saat di foto itu. Kehidupan Mega seakan tak menemui titik terang, semakin hari ia semakin jauh dari Daffa. Apalagi kini Daffa memilih untuk resign dari maskapai yang telah memperkerjakannya selama lima tahun. Mega melarang keras Daffa untuk resign dari sana. Namun, Daffa tak mendengarkan saran dan penolakan dari istrinya. Pria itu mantap untuk resign dan memasukan lamaran ke maskapai yang lebih terkenal dan menjanjikan. Setelah resign Daffa sering menghabiskan waktunya di luar. Tak ada waktu untuk Mega kini. Pria yang sebentar lagi akan menjadi ayah itu seakan sibuk dengan dunia barunya. Tanpa Mega ketahui, Daffa kini sedang dimabuk

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Datang Pada Sang Ibu

    Eril mengacak rambutnya frustasi. Semenjak kepulangannya dari klinik bidan, Lily tak kunjung mau menyusui anak mereka yang diberi nama Renata Annida itu."ini bayi kamu lapar!!" Sentak Eril sekali lagi."Aku engga bisa nyusuin bayi itu, Er. Setiap kali aku netein dia, aku kaya mau ngelempar dia!!" Ucap Lily dengan wajahnya yang tanpa dosa."Gila ya kamu, Ly! Anak kamu kelaparan ini!! Kalau kamu engga mau ngurus dia, mending kamu pergi dari sini!! Dasar wanita engga guna!" Eril mengusir Lily.Eril sendiri kini sedang berusaha menenangkan bayinya yang sedang menangis kejer itu. Lily memang tidak mau menyusui bayinya dengan alasan dia terkena baby blues. "Cup cup, Nak!!" Eril memberikan susu di dalam dot yang sudah ia seduh tadi. Pria itu menyusui sang putri dengan cekatan. Eril juga sudah menghabiskan masa cutinya untuk mengurus bayinya itu. Padahal Lily hanya berkilah. Ia tidak mengalami baby blues sama sekali. Lily hanya tidak ingin p*yudaranya kendor karena menyusui Renata. Tujuan

DMCA.com Protection Status