Kandungan Lily sudah semakin membesar. Uang tabungannya pun sudah habis untuk memenuhi segala keinginannya selama ini. Eril memang menafkahinya. Akan tetapi, pria itu hanya memberikan jatah seratus ribu untuk satu minggu bagi Lily. Gaji Eril memang masih terbilang cukup besar. Akan tetapi, pria itu merasa rugi jika memberikan uang yang bernilai besar untuk istri keduanya itu. Eril memang sudah tak memiliki perasaan apapun pada wanita yang tengah hamil besar itu. Ingin sekali Eril menalak, tapo ia tak bisa meninggalkan Lily karena masih sadar akan keberadaan anaknya di rahim wanita itu."Tahu lagi?" Eril berdecak kesal saat membuka tudung saji dan mendapati hanya ada tahu goreng di sana.Ya, Lily memang kini memasak. Itu pun terpaksa karena uangnya kini sudah habis. Tabungannya memang ia gunakan untuk memesan makanan enak setiap hari, untuk berbelanja, untuk pergi ke dokter spesialis kandungan ternama, untuk membeli vitamin yang biasa di minum para artis, dan juga untuk berjalan-jalan
Sofia tersenyum sendiri saat membaca pesan singkat yang masuk ke ponselnya. Hari ini Reynard mengabari bahwa ia menghadiri acara ulang tahun teman seprofesinya, Paula. Sofia sempat cemburu, Reynard yang peka pun menggodanya dan memberikan kata romantis yang membuat calon pengantin itu tersenyum geli. Sesekali Reynare mengirimkan fotonya yang sudah sampai Ballroom Hotel. Tempat diselenggarakannya acara ulang tahun Paula. Sebenarnya Sofia sudah cukup rindu karena beberapa hari ini ia tak bertemu dengan calon suaminya. Ingin Sofia utarakan, namun tentu saja ia merasa malu. Entahlah, hanya saja Sofia merasakan rasa cintanya semakin besar pada Reynard. Mungkin dari cara pria itu yang selalu mencintai Sofia, membuat hatinya tersentuh. Sofia pun melihat-lihat galeri di ponselnya. Di sana banyak sekali foto dirinya dan Reynard yang sedang berpose berdua di acara lamaran kemarin. Foto itu sangat manis, membuat Sofia mengusap layar ponsel itu dengan ibu jarinya. Ia pun masih menyimpan foto m
Hari ini adalah hari ulang tahun Paula.Wanita cantik itu merayakan ulang tahunnya dengan pesta yang diadakan di salah satu ballroom hotel ternama dengan sangat meriah. Paula mengundang semua tenaga medis dan staff Rumah sakit harapan ibu dan anak, tak terkecuali dengan Reynard dan keluarganya. Paula menatap dirinya di pantulan cermin. Hari ini ia begitu puas dengan penampilannya yang menurutnya sangat cantik. Paula mengenakan dress tanpa lengan berwarna hitam dengan panjang selutut. Rambutnya ia gerai begitu saja. Tak lupa polesan make-up flawles melengkapi kecantikannya yang sangat mempesona. "Anak papa cantik sekali!" Dokter Bagus tersenyum. Ia merasa bangga memiliki putri secantik Paula. "Mamamu pasti bangga mempunyai putri secantik kamu, Pau!" Kata Dokter Bagus lagi. Matanya berkaca-kaca, karena ia mengingat sang istri yang telah pergi lebih dulu meninggalkannya. "Makasih, Pa. Ya, mama pasti sedang berbahagia di sana," sahut Paula. "Ayo, Pa!" Lanjutnya lagi. Ia pun m
Rizal memarkirkan mobilnya di halaman rumah sang ibu. Ia yang sudah menerima NIP dari pemerintah memang akan segera berangkat ke Indonesia bagian Timur, tepatnya di Nusa Tenggara Barat Rizal akan mendedikasikan diri. Rizal bukan mencari materi saat ini, tapi dirinya hanya ingin ketenangan hidup yang belakangan ini sulit ia dapatkan.Rizal menatap rumah ibunya. Rumah yang sarat akan kesedihan di mana sang ibu dan sang adik lebih memilih orang lain dibandingkan dirinya. Hati Rizal masih terluka. Akan tetapi, ia mencoba menegarkan hati. Bagaimana pun dirinya harus memberikan kabar kepada sang ibu mengenai kepergiannya yang akan mengabdi di tempat yang jauh. Rizal turun dari mobil dengan hati yang masih amat terluka. Ingin berusaha melupakan kejadian yang telah lalu, tapi amat sulit baginya. Semuanya bak sudah terpatri dalam hati Rizal. Kepahitan, kesakitan itu masih sangat membekas di hatinya. Bukan pengkhianatan sang mantan istri yang kini mengganggu hatinya, tapi kejadian saat sang ib
Pernikahan Reynard dan Sofia dilangsungkan secara mewah di sebuah hotel berbintang lima. Bahkan Hartanto menyewa seluruh hotel untuk tamu, kolega bisnis dan keluarga kedua untuk beristirahat. Acaranya pun dilangsungkan secara langsung oleh televisi swasta milik Hartanto.Binar bahagia menyelimuti kedua insan yang tengah di mabuk asmara itu. Bahkan dengan tegas dan lugas Reynard membaca ikrar akad dengan lantang hingga keduanya pun sudah sah menjadi suami istri di mata agama dan negara. Charlotte selaku desain yang merancang gaun resepsi Sofia tersenyum senang saat Sofia mengenakan gaun rancangannya. Bahkan Sofia beberapa kali berterima kasih karena gaunnya lebih bagus dan elegan. Charlotte bersyukur, bisa memperbaiki gaun itu tepat waktu dan menghadiri pesta pernikahan Sofia dengan perasaan lega. Bahkan setelah ini Charlotte akan memberikan bonus kepada karyawannya yang sudah bekerja dengan sangat baik dalam memperbaiki gaun Sofia yang rusak. Sementara Reynard, pria tampan itu sedet
Sudah beberapa minggu ini Mega dan Daffa pindah ke rumah mereka yang berada di samping rumah Rahman dan Sri. Selama itu pun rumah tangga mereka selalu cekcok. Mega merasa kesulitan seorang diri mengerjakan semua tugas pekerjaan rumah karena semua asisten rumah tangga yang ia pekerjakan selalu resign karena tak kuat dengan peringai bidan muda itu. Mega selalu saja bersikap kasar dan seenaknya pada semua asisten rumah tangganya. Akibatnya mereka tak tahan, hingga memutuskan berhenti bekerja. Belum lagi mual dan muntah di pagi hari semakin membuat Mega tersiksa. Tak lupa peringai Daffa yang berubah pun membuat Mega kepikiran. Pria itu kerap marah-marah tak jelas padanya. "Sayang, mana kopi dan sarapanku!" Teriak Daffa, ia baru saja selesai bermain game online. Ya, Daffa mendapatkan skorsing dari pihak maskapai selama beberapa bulan. Jadi waktu skorsing itu ia pakai untuk bermain game online dan berleha-leha di rumah mewahnya. Ia tak pernah sekali pun membantu istrinya yang kesulitan
Seorang wanita dengan cekatan menata masakan buatannya di meja makan. Wanita itu bernama Sofia. Sofia membuat nasi goreng dengan telur ceplok. Wanita berusia 26 tahun itu harus berhemat agar uang bulanan yang diberikan suaminya cukup sampai gajian nanti. Suaminya yang bernama Chaeril Prayoga atau yang kerap di sapa Eril keluar dengan setelan santai. Pria itu terlihat tampan. Ditambah postur tubuhnya yang tinggi membuat penampilannya kian mempesona. Sofia mengernyit heran menatap pakaian yang tak biasa dari suaminya. Biasanya sang suami akan mengenakan setelan formal karena ini masih hari kerja. Sofia menahan pertanyaannya saat Eril mendudukan dirinya di kursi makan yang ada di hadapannya. "Telur lagi?" Eril berdecak kesal saat membuka tudung saji. "Iya, Mas. Hanya nasi goreng dan telur saja. Uang belanjaku sisa seratus ribu lagi, Mas," jawab Sofia dengan jujur. "Uang segitu banyak kok. Uang bulanan engga besar, tapi di tangan istri yang tepat bisa jadi makanan enak. Bisa bisulan
Akad nikah sebentar lagi akan dilaksanakan. Semua keluarga berkumpul di halaman depan rumah Bu Laksmi yang telah di dekor dengan sangat mewah. Sebetulnya Mega ingin menikah di gedung besar, tapi karena alasan Bu Laksmi ingin semua tetangga menyaksikan pernikahan Mega, akhirnya Mega berbesar hati untuk mengadakan resepsi pernikahan di halaman rumah ibunya yang sangat luas. Calon suami Mega pun tidak mempermasalahkan karena nantinya mereka akan melaksanakan resepsi kedua di kediaman calon suami Mega di Yogyakarta. "Kamu kenapa engga pake seragam?" Tante dari Eril mendekat pada Sofia yang tampak berbeda dari outfit keluarga lainnya."Dia lagi hamil. Jadi, baju yang kita jaitin engga muat!" Jawab Bu Laksmi cepat yang mendengar pertanyaan dari adiknya."Oh," Tante dari Eril itu hanya membulatkan bibirnya, lalu bergegas pergi untuk mengambil kendi yang telah diisi uang untuk acara saweran nanti.Sofia menundukan wajahnya. Ia memilin jarinya sendiri. Berada di tengah keramaian, tapi dirinya