Share

Akting Yang Meyakinkan

Penulis: Zinnia Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bu Laksmi tak percaya Eril akan memilih pergi bersama Sofia. Matanya memanas. Ia teringat ketika ia hamil dan melahirkan Eril. Bu Laksmi teringat ia mati-matian menyekolahkan Eril dan ia tak terima setelah sukses Sofia mencoba menguasai Eril sepenuhnya. Tidak. Ini tidak boleh terjadi. Eril harus lebih berpihak padanya, Apalagi malam ini Lily akan ikut bersama mereka. Lily dan Eril harus dekat dan bersatu kembali. Itulah tekad Bu Laksmi.

"Aww!" Bu Laksmi memegang kepalanya. Ia meringis seperti menahan sakit. Aktingnya sangat totalitas, layak diberikan piala Oscar.

"Kenapa, Bu?" Mega bertanya dengan panik, ia mendekati sang ibu, lalu membimbingnya duduk di sofa. Daffa yang baru masuk ke dalam keluarga Bu Laksmi pun tampak cemas. Ia memang belum tahu peringai asli Bu Laksmi seperti apa. Rizal dan Delia pun sama. Mereka mendekat ke arah Bu Laksmi dengan cemas.

Sementara Eril menghentikan langkahnya. Ia melepaskan genggamannya di tangan Sofia. Eril berbalik dan ikut menghampiri Bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kondisi Sofia

    Dokter Reynard yang baru saja membuka poliklinik berjalan dengan tergesa-gesa menuju ruang IGD. Ketika tirai ia singkap, wajahnya terlihat sangat terkejut ketika melihat Sofia tengah terbaring lemah dengan keadaan yang sangat memilukan. "Sofia?" Gumam Reynard, ia menatap wanita yang pernah menjadi bagian masa lalunya itu dengan iba. Bagaimana tidak, Sofia terlihat menyedihkan dengan baju yang kusam. Tubuhnya pun seperti kurang asupan makanan yang bergizi. Wajahnya pucat dan bibirnya terlihat begitu kering seperti kekurangan minum. Reynard menutup tirai pasien, ia memerintahkan bidan yang bertugas di ruangan IGD untuk mengambil alat cardiotocography atau CTG untuk memantau aktivitas dan denyut jantung janin. Sebelumnya Reynard memasangkan selang oksigen di hidung Sofia. Ia pun mengecek denyut jantung dan tensi darahnya. "90, rendah sekali!" Reynard terkejut. Pasalnya saat dirinya memeriksa Sofia tiga minggu yang lalu tensinya masih normal. Dengan tangan bergetar, Reynard menyi

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Pertengkaran Antar Dua Keluarga

    Ponsel Eril berdering untuk kesekian kalinya, entah ke berapa kali ia mengabaikan panggilan itu. Menurutnya itu hanya orang iseng saja, karena nomor yang tercantum tidak dikenali. Malam ini Eril, Bu Laksmi, Lily sedang makan malam di sebuah restoran berbintang lima. Tak lupa ia mengajak Mega, Dafa, Intan, Delia dan juga Rizal. Dicky tak ikut, karena ia tak mau ikut bersenang-senang diatas penderitaan Sofia. Laki-laki itu cukup peka dengan perasaan adik iparnya. Pria itu memilih untuk menjaga kedua anaknya saja di rumah. "Itu siapa, Ril? Kok diabaikan sih?" Lily yang sedari tadi memperhatikan Eril merasa terusik dengan ponsel milik sang pujaan hati yang terus saja berdering. "Gak tahu nih, Ly. Gak ada nomornya. Biarin ajalah. Engga penting!" Jawab Eril, ia masih asik melahap steak tenderloin miliknya. Tak ada kekhawatiran pada istrinya yang tadi sore pamit untuk berbelanja kebutuhan bayi. "Angkat aja, kak. Siapa tahu itu telepon penting!" Timpal Mega santai. "Iya, Ril. Tak

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kesedihan

    Setelah hasil laboratorium dan rontgen keluar, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis anak, dan para asisten dokter segera melakukan operasi Caesar darurat. Dokter spesialis anestesi menyuntikan suntik bius di tulang ekor Sofia. "Rileks ya, Bu!" Kata Dokter anestesi itu dengan ramah dan berusaha menenangkan. Sofia pun merasa lebih tenang ketika melihat dokter yang kelihatan sudah senior itu bersikap tenang dan hangat.Setelah proses pembiusan, tubuh bagian bawah Sofia merasa kebas. Ia tak merasakan apa-apa lagi setelahnya. Dokter Reynard memulai operasinya dengan menyayat perut Sofia sampai lapisan kulit ke tujuh. Sofia terus berdoa semoga ia dan bayinya bisa melewati persalinan dengan selamat. Untuk mengusir ketegangan, semua para medis di ruangan operasi mengobrol dengan tenang dan asik. Sofia tampak mendengarkan obrolan mereka. Ada yang membahas bagaimana perjalanan menuju Rumah Sakit sembari tertawa kecil. Sofia tentunya lebih tenang dan rileks.Beberapa menit kemudian, Dokt

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kilas Kesedihan

    Flashback.... "Jadi, kamu biayain pakai uang kamu, Ril?" Bu Laksmi bertanya pada putranya yang berjalan lemas dari arah pendaftaran menuju ke arah ruangan operasi. Mertua dari Sofia itu memang tengah menunggu di kursi ruang tunggu yang ada di depan ruang operasi. "Iya, Bu. Habisnya gimana, Sofia engga punya asuransi kesehatan," jawab Eril dengan lunglai. Seolah ia baru saja kehilangan semua hartanya. Padahal faktanya, uang di rekeningnya masih cukup banyak. "Kenapa engga di bayar aja sih tunggakan asuransi kesehatannya? Engga akan semahal itu kan? Paling banter bayar satu atau dua jutaan," Mega menimpali. Bu Laksmi dan Mega memang menemani Eril menunggui Sofia. Mereka khwatir jika Rahman dan Sri akan memojokan Eril kala mereka tidak ada. Sedangkan anggota keluarga yang lain sudah pulang terlebih dahulu karena hanya beberapa orang yang diizinkan untuk menunggui Sofia di Rumah Sakit. "Kakak engga tahu nomor virtual accoutnya. Engga tahu juga kartunya di mana. Mau bayar gimana?"

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Tindakan Eril dan Keluarga

    Setelah bayi Sofia dan Eril dinyatakan meninggal dunia, Eril dan keluarganya langsung mengurus prosesi pemulangan jenazah. Eril akan menguburkan jasad bayinya itu tanpa Sofia, istrinya. Hatinya sudah sangat kecewa dengan Sofia, karena menurut Eril kematian bayinya disebabkan oleh kelalaian istrinya sendiri. Pria itu tidak meminta pendapat Sofia soal pemakaman bayinya, Baginya perasaan Sofia sudah tidak penting untuknya. Ada atau tidaknya Sofia di pemakaman anaknya, tidak akan memberikan efek apapun padanya. Anak mereka tidak akan hidup kembali. "Eril, apa kau tidak menunggu dulu Sofia pulih? Setidaknya beritahu kabar duka ini melalui mulutmu. Dia belum tahu jika anaknya sudah meninggal," tegur Rahman saat mengetahui Eril ngotot untuk mengambil jenazah anaknya hari itu juga. "Benar, Ril. Setidaknya kamu beri tahu Sofia terlebih dahulu, Nak!" Sri menimpali ucapan suaminya. "Pak, Bu, kenapa kalian terus menahan saya untuk mengambil jenazah bayi ini? Dia anak saya, saya yang lebih be

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Memberitahu Kebenaran

    Sri dan Rahman masuk ke dalam ruang perawatan Sofia. Putrinya terus bertanya mengenai bayinya dan tentu saja mengenai keberadaan Eril. Selang infus dan kateter yang menempel di tubuhnya sudah di lepaskan oleh perawat. "Bapakmu sepertinya lelah. Sekarang istirahatlah, Sofia!" Titah Sri saat Sofia bertanya mengenai tingkah ayahnya yang menyebut jika Eril adalah pria berengs*k. Sofia manut dan berusaha beristirahat kembali. Tapi mata wanita itu tak kunjung terpejam. Ia begitu memikirkan bayinya. Ada perasaan gelisah yang tidak bisa ia jelaskan. "Bu?" Sofia memanggil ibunya yang duduk di sofa yang ada di dalam kamar perawatan dirinya. "Ada apa, Nak? Butuh apa?" Tanya Sri dengan sigap. Rahman pun sudah masuk kembali ke dalam ruang perawatan putrinya setelah emosinya mencair. "Sofia ingin menyusui bayi, Sofia. Bisa ibu bawakan kursi roda?" Pinta Sofia dengan halus. Sri langsung menoleh pada suaminya. "Bu, lebih baik jujur saja! Sofia ibunya dan wajib tahu!" Rahman ingin segera be

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Drama Keluarga

    Jenazah bayi Sofia dan Eril sudah dimandikan dan dikafani. Bayi itu akan segera dimakamkan sesuai instruksi dari Bu Laksmi. Rencananya bayi yang diberi nama Ashaka Arshalan itu akan dimakamkan di makam keluarga milik Bu Laksmi yang terletak tak jauh dari rumahnyam Tepatnya Arshaka akan dikebumikan di sebelah makam ayahanda Eril yang sudah tiada.Semua pelayat silih bergantian hadir ke rumah duka, tak terkecuali keluarga Lily. Gadis itu hadir bersama dengan kedua orang tuanya. Bu Laksmi sangat takjub dan bangga melihat orang tua Lily datang mengunjungi kediamannya, terlebih melihat mobil yang mereka gunakan. Andai saja Lily menjadi istri Eril, pasti Eril pun akan mendapatkan status sebagai menantu dari kepala desa."Kami turut berduka ya, Bu?" Ibu dari Lily yang bernama Tika berucap sembari duduk di depan putra Eril yang sudah di masukan ke dalam keranda."Terima kasih, Bu Kades," jawab Bu Laksmi dengan ramah. Ia paksakan agar air mata menitik agar wanita di hadapannya melihat kerapuha

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Kedatangan Eril Lagi

    Tiga hari dirawat, selama itupun Eril tak menunjukkan batang hidungnya. Hari ini adalah hari terakhir Sofia di rumah sakit. Tubuhnya sudah fit dan bugar, walaupun ia masih tertatih untuk berjalan. Sofia tak sabar untuk mengunjungi makam anaknya, ia hanya menatap video yang diberikan Rahman saat Rahman menjenguknya di ruang NICU saat itu. "Anakku sayang!" Lirih Sofia seraya mengusap layar ponsel milik sang ayah. "Sabar ya, Sayang. anakmu sudah bahagia di alam sana. Di sana ia minum susu banyak sekali sampai kekenyangan," hibur Rahman yang membuat Sofia semakin menangis tergugu. "Sayang, jangan begini! Hidup kamu harus berjalan, Nak!" Sri mendekati Sofia, ia lalu memeluk putrinya dengan sayang. "Jika memilih, biar aku saja yang pergi dari pada anakku, Bu," isaknya memprihatinkan. "Tidak, Sayang. Jika kamu yang pergi, anak kamu lebih hancur, Nak. Dia sangat membutuhkan ibunya, dan semua itu tak mudah. Sudahlah, Nak! Jangan terus meratapi nasib. Nyebut, Nak. Inii sudah takdir

Bab terbaru

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Sikap Temperamental

    Mega menatap jendela di ruang tamu, hatinya begitu gelisah saat sang suami belum juga pulang. Malam telah larut, namun tak menyurutkan Mega untuk menunggu kepulangan Daffa. Mega tersenyum getir saat melihat foto pernikahannya terpajang di tembok ruang tamu. Nyatanya kehidupan rumah tangganya sangat berbeda dengan pose dirinya dan Daffa yang begitu mesra saat di foto itu. Kehidupan Mega seakan tak menemui titik terang, semakin hari ia semakin jauh dari Daffa. Apalagi kini Daffa memilih untuk resign dari maskapai yang telah memperkerjakannya selama lima tahun. Mega melarang keras Daffa untuk resign dari sana. Namun, Daffa tak mendengarkan saran dan penolakan dari istrinya. Pria itu mantap untuk resign dan memasukan lamaran ke maskapai yang lebih terkenal dan menjanjikan. Setelah resign Daffa sering menghabiskan waktunya di luar. Tak ada waktu untuk Mega kini. Pria yang sebentar lagi akan menjadi ayah itu seakan sibuk dengan dunia barunya. Tanpa Mega ketahui, Daffa kini sedang dimabuk

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Datang Pada Sang Ibu

    Eril mengacak rambutnya frustasi. Semenjak kepulangannya dari klinik bidan, Lily tak kunjung mau menyusui anak mereka yang diberi nama Renata Annida itu."ini bayi kamu lapar!!" Sentak Eril sekali lagi."Aku engga bisa nyusuin bayi itu, Er. Setiap kali aku netein dia, aku kaya mau ngelempar dia!!" Ucap Lily dengan wajahnya yang tanpa dosa."Gila ya kamu, Ly! Anak kamu kelaparan ini!! Kalau kamu engga mau ngurus dia, mending kamu pergi dari sini!! Dasar wanita engga guna!" Eril mengusir Lily.Eril sendiri kini sedang berusaha menenangkan bayinya yang sedang menangis kejer itu. Lily memang tidak mau menyusui bayinya dengan alasan dia terkena baby blues. "Cup cup, Nak!!" Eril memberikan susu di dalam dot yang sudah ia seduh tadi. Pria itu menyusui sang putri dengan cekatan. Eril juga sudah menghabiskan masa cutinya untuk mengurus bayinya itu. Padahal Lily hanya berkilah. Ia tidak mengalami baby blues sama sekali. Lily hanya tidak ingin p*yudaranya kendor karena menyusui Renata. Tujuan

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Makan Bersama

    Sofia berjalan menuruni tangga, ia melihat semua keluarga Reynard sedang duduk memutari meja makan yang berbentuk bulat. Ya, sudah dua hari ini Sofia menginap di rumah Dokter Ali. Ia ikut berpartisipasi merayakan pernikahan Rangga dan Paula. Setelah pernikahannya di sebuah hotel mewah, Rangga dan Paula diharuskan menginap di rumah Dokter Ali sebelum mereka pindah. Dokter Bagus dan Dokter Ali memberikan dana kepada pasangan suami istri itu untuk membeli rumah di sebuah perumahan elite sebagai hadiah pernikahan mereka. Tentunya Rangga dan Paula menerimanya dengan senang hati, mereka merasa bebas jika hidup berdua saja. Tak akan ada orang yang curiga jika mereka tidak saling mencintai satu sama lain. Paula dan Rangga baru saja keluar dari dalam kamar mereka. Rambut mereka terlihat basah, membuat Ghina dan Dokter Ali melontarkan godaan kepada pasangan suami istri itu. Paula dan Rangga segera duduk di kursi makan untuk memulai sarapan mereka. "Sayang, kamu cantik sekali!" Puji Reynard s

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Menengok dua Bocah

    Sebelum berbulan madu, Sofia menyematkan diri untuk datang ke kediaman Dicky dan Intan. Ia memang belum menjenguk Arsya dan Arsyi karena kesibukannya selama ini. Sofia berangkat sendiri karena sang suami harus bekerja sebelum mereka pergi berbulan madu. Sofia membawa buah tangan yang tak sedikit. Wanita itu masih mengingat apa saja yang menjadi kesukaan kedua keponakannya. Sofia kemudian memarkirkan mobil mewahnya di kediaman Intan dan Dicky. Kedatangannya sudah disambut oleh Intan dan Dicky. Mereka memang mendengar ada deru mobil yang masuk ke pekarangan rumah. Akan tetapi, mereka begitu terkejut jika yang datang adalah Sofia. "Kak?" Sofia turun dari mobilnya dengan tersenyum. Intan dan Dicky menatap mantan adik iparnya itu dengan tak terbaca. Dalam hati, Intan sangat takjub karena kini Sofia amatlah cantik dan amat berbeda dengan Sofia dulu. Dahulu Sofia hanya bisa memakai pakaian lusuh dan tanpa make up. Sekarang penampilan cucu konglomerat itu begitu membuat siapa pun pangling.

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Mendatangi Rumah Mertua

    Bidan menyerahkan bayi berjenis perempuan itu pada Lily. Mata Lily berkaca-kaca. Ia menatap putrinya dengan sedih. Sedih karena ia akan meninggalkan bayi malang itu bersama Eril saja. Lily akan pergi sejauh mungkin karena ia tak sanggup lagi hidup bersama sang suami. Lily akan menjemput kebahagiaannya sendiri.Lily mengusap air matanya yang jatuh. Impiannya bukan melahirkan seperti ini. Impiannya dulu adalah melahirkan di rumah sakit dengan kelas VIP dan ditemani Eril dengan penuh cinta. Eril hanya memandang Lily dengan dingin seolah tak ada rasa khawatir dengan keadaan Lily. Ia hanya memperhatikan putrinya. Bidan pun mengambil kembali sang bayi agar Eril bisa mengazaninya. Eril mengazaninya dengan takzim. Hatinya begitu tersayat kala mengingat anak pertamanya dengan Sofia yang tiada. Andai saja anak itu masih ada pasti sekarang Eril sedang berbahagia dengan Sofia. Andai saja.Selesai mengazani, bayi yang belum diberi nama itu dibedong oleh bidan dan di simpan di box bayi. Eril pun b

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Melahirkan

    Eril yang baru pulang dari kantor merasa aneh melihat plastik buah yang berserakan di atas kasur. Gegas ia melihat bungkus buah itu. Matanya terbelalak karena melihat harga-harga yang menempel di plastik buah dengan harga yang fantastis. Rahangnya menegang karena menyangka Lily membelanjakan uang makan mereka hanya demi membeli buah-buahan yang menurut Eril tak terlalu penting. "Ly! Lily!" Panggil Eril, ia celingukan mencari keberadaan sang istri. Dilihatnya Lily tang tengah duduk di kursi makan usang. Ia memegang ponselnya seraya tersenyum sendiri. Eril menatap tajam sang istri yang tengah asyik dengan ponselnya, ingin rasanya ia melempar ponsel milik Lily. Bagaimana tidak emosi, pulang bekerja bukannya disambut, tapi Lily asyik dengan dunianya. Eril jadi merasa tak dianggap. Apalagi kemarahannya menjadi berlipat ketika Eril mengingat plastik buah yang tercecer dan nominal yang sangat besar di plastik itu. "Bagus ya, suami pulang kerja bukannya disambut. Malah HP terusss!!" Ceroco

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Pernikahan Yang Tak Diinginkan

    Pernikahan Paula dan Rangga digelar di Ballroom hotel berbintang lima. Semua kerabat Paula dari dalam negeri maupun di luar negeri turut menghadiri undangan, begitu pun dengan Dokter Ali. Semua kenalannya di undang demi memeriahkan pesta sang anak kedua agar tak kalah meriah dari resepsi Reynard dan Sofia. Sofia turut hadir bersama sang suami. Ia pun memboyong kedua orang tuanya dan kakeknya Hartanto. Mereka dijamu dengan begitu mewah dan hangat. Bahkan Dokter Ali memberikan meja VIP untuk keluarga Sofia, karena Dokter Ali ingin sekali menjamu keluarga besannya dengan sangat baik. Pernikahan Paula dan Rangga mengusung tema modern. Berbeda sekali dengan Sofia dan Reynard yang mengusung adat Sunda yang sangat kental. Paula memang bersekolah dan tumbuh di luar negeri. Maka tak heran, konsep pernikahannya pun mengusung modern ala-ala western, tapi masih dengan kostum yang sopan namun elegan. Paula memakai dress yang memperlihatkan lekukan tubuhnya, namun tidak terlalu ketat. ia tak su

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Rencana Honeymoon

    Sofia baru saja selesai berdandan. Hari ini ia akan menemui Reynard, suaminya. Sofia akan membawakan bekal makan siang yang sudah ia masak dengan menu spesial. Wanita cantik itu telah cantik dengan dress dan polesan make-up yang natural. Selesai berdandan, Sofia segera berjalan menuju carport dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit swasta terbesar di kota itu. Sofia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sesekali wanita cantik itu bernyanyi mengikuti alunan lagu yang berdendang di tape mobilnya. Hidup Sofia kini jauh lebih bahagia, ia pun selalu mensyukuri apa yang ia punya sekarang. Keluarga dan Reynard lah yang membuat hidupnya terasa lengkap. Rahman, Sri, dan Hartanto selalu memanjakannya. Meskipun mereka sudah berbeda rumah, namun setiap satu bulan satu kali mereka akan menyempatkan diri menghabiskan waktu bersama Sofia. Begitu pun dengan sang suami, di tengah kesibukannya sebagai dokter dan calon pemimpin rumah sakit, Reynard selalu memperhatikan dan memanjakan Sofia.

  • Istri Lusuhku Ternyata Sang Pewaris   Di Tempat Yang Sama

    Rizal memulai pekerjaannya sebagai dokter gigi di puskesmas yang ada di Kabupaten Sumbawa , Nusa Tenggara Barat. Pria itu tersenyum menatap suasana kerjanya yang baru. Pikirannya kini terasa damai. Rizal memang bertekad akan memulai hidup baru yang lebih baik tanpa bayang-bayang masa lalunya yang amat pahit. Matanya sedikit mengembun kala mengingat sang ibu. Sebenarnya berat hati meninggalkan Bu Laksmi yang kini hidup sendirian dan dijauhi semua anaknya. Akan tetapi, hatinya yang lain masih merasakan kecewa yang amat dalam saat sang ibu terang-terangan lebih memilih Mega dan Daffa dari pada dirinya. Luka di hati Rizal itu belum juga mengering. Entah kapan akan sembuh secara sempurna, yang pasti Rizal ingin menyembuhkan luka itu sepenuhnya dengan hidup di tempat yang baru. Untaian doa selalu ia curahkan untuk sang ibu. Rizal memulai hari pertamanya bekerja dengan antusias. Ia menyambut ramah pasien pertamanya yang ingin menambal giginya yang berlubang. Rizal melayani dengan sepenuh ha

DMCA.com Protection Status