Share

Part 17

"Maaf," ucap Anti seolah tidak saling mengenal, kemudian kembali meneruskan langkah.

Nadia berdiri mematung. Tidak disangka, akan bertemu dengan orang yang paling ia hindari. Namun, dirinya merasa aneh dengan sikap Sang Ibu.

"Nad?" panggil temannya.

"Eh, iya! Yuk, jalan," ajak Nadia kemudian.

Anti dan Nadia berjalan berlawanan arah seperti orang yang tidak saling mengenal padahal, keduanya pernah menjadi satu tubuh selama sembilan bulan.

Selesai rapat, Anti tidak bergegas pergi karena tidak mau berjalan berdesak-desakan dengan wali murid yang lain. Memilih tetap duduk sambil memainkan ponsel. Perasaannya masih sakit. Bertemu dengan anak kandungnya tapi, menyapa-pun tidak berani.

"Anti!" Sebuah suara memanggil.

"Mas Tohir!" ucapnya saat melihat sosok yang berdiri di barisan kursi depannya.

"Kamu tidak sedang menghadiri undangan Nadi, 'kan?"

"Jelas tidak, Mas! Aku hadir karena permintaan Ratri."

"Baguslah

Nay Azzikra

Mohon maaf,kemarin sempat uploud sama, ya? Itu karena editan belum di-approve Kakak Editor. Dan sudah saya perbaiki. Apakah isi part 14 dan 15 sudah berbeda? Mohon koreksi bila saya melakukan kesalahan ya? Terima kasih ....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
Yaa Allah ceritanya bikin pengen nangis ..
goodnovel comment avatar
Hasnimar A. Umar
bagus, cerita lugas enak d baca .....
goodnovel comment avatar
Wagirin
Aneh...Allah saja pemilik Alam semesta memaafkan hambanya jika dia mau bertaubat, sementara kita manusia yg lemah banyak salah dan dosa. seperti paling suci sendiri. tidak mau memaafkan org lain.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status