Share

Part 16

Lepas Ashar, Anti membaca Al-Qur'an. Biasanya, dirinya pergi ke masjid. Namun, tidak dengan sore ini. Badan yang lelah setelah seharian dikejar berkas yang harus selesai hari itu juga, membuatnya memilih untuk melakukan ibadah wajib umat muslim di rumah.

Tepat jam setengah lima sore, dirinya telah selesai. Dilepaskannya mukena berwarna putih gading yang menutup seluruh auratnya, dan menggantungnya pada gantungan baju yang menempel di dinding.

Netranya menangkap dua foto yang ia pajang di atas meja.

Wanita itu mengambilnya kemudian duduk di tepi ranjang. Foto Bilal yang pertama kali ia ambil. Diusapnya pelan, pipi yang ada dalam bingkai.

"Kamu sudah besar, Nak. Berbeda wajahmu dengan yang dulu. Maafkan Ibu, Nak. Karena telah menelantarkanmu," ucapnya lirih. Dipeluknya pigura berbahan kayu dengan erat. Kembali, Anti menangis setiap mengingat anak yang telah ia buang.

Sesenggukan seorang diri, berteman dengan sepi. Memeluk segala lara sendiri tanpa ad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wagirin
Seharusnya nenek Nadia tdk boleh menanamkan kesan buruk kpd Ibu Nadia, karena walau bagaimana pun Anti ibu yg Melahirkan nya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status