Share

BAB 288

Rumah itu memang sederhana dan tidak terlalu besar. Kursi-kursi kayu di tata rapi di ruang tamu yang bersebelahan dengan ruang makan.

Terdapat hanya dua kamar tidur berukuran tiga kali tiga setengah meter yang hanya memuat satu ranjang dan satu lemari pakaian dua pintu.

“How do you feel?” tanya Elang pada Dean yang duduk bersila di atas ranjang dalam kamar dengan jendela menghadap pekarangan depan.

Pria yang juga duduk bersila di belakang Dean tampak baru selesai melakukan transfer energi dan memberikan energi pemulihan untuk Dean.

“I’m good,” jawab Dean lirih sambil menahan sisa-sisa tekanan sesak pada ulu hatinya.

Ia menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan.

“Anda, istirahatlah,” ucapan singkat pria itu mengalihkan perhatian Elang dan Dean tertarik padanya.

“Terima kasih Nawidi,” jawab Dean yang ditanggapi anggukan datar pria itu.

Tanpa berkata lagi, pria yan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status