Share

BAB 285

Suara tawa yang bergema itu memantul kuat di dinding-dinding ruang dalam altar.

Sosok dengan topeng emas berdiri terlihat setengah mengambang sebelum kemudian jubahnya menyentuh lantai kembali.

Sosok itu terkekeh lagi, melihat dua pria di hadapannya dalam posisi terduduk sambil mengusap darah di sudut bibir masing-masing.

Beberapa cekungan terlihat di sekian sudut dinding, dengan kerikil yang terhampar sembarang dan mengotori lantai tanah keras kemerahan itu.

Sementara sisi pintu batu telah hancur sebagian menyisakan reruntuhan bebatuan dengan berbagai ukurannya yang berserakan di lantai.

Jelas sudah, telah terjadi pertempuran dalam ruang luas itu yang menyebabkan keadaan di dalam sana menjadi jauh berbeda dari beberapa saat sebelumnya.

“Seberapa bodoh kalian berpikir untuk menghalangiku?” suara rendah menyerupai geraman itu terdengar menggetarkan seluruh dinding ruang luas altar.

Baik tatapan Elang maupun Dean, tersorot dingin dan tajam pada sosok bertopeng emas di hadapan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status