Share

BAB 279

Lorong gelap yang hanya disertai penerangan redup dari obor yang tersemat setiap empat meter di dinding batu, dengan ujung yang kian mengecil di sana menandakan betapa panjang lorong itu.

Bak patung berbaju zirah seperti di kastil jaman dulu, berdiri satu sosok di setiap delapan meter dengan seragam serba hitam dan seluruh kepala yang terbungkus penutup dan hanya menyisakan lubang sekitar mata.

Tanpa memegang senjata apapun, mereka hanya berdiri tegap bak patung hingga di ujung pintu berupa batu besar berwarna kemerahan dengan permukaan yang kasar.

Di balik pintu besar itu terlihat ruangan luas dengan penerangan serupa seperti di lorong, ditempelkan di empat sudut ruang.

Paling ujung ruang, dengan lantai berundak yang lebih tinggi, terhampar altar panjang terbuat dari tumpukan bebatuan besar yang menyangga alas altar.

Lalu di atas altar itu, terbaring Aliya.

Tubuh itu terbaring dalam posisi telentang dengan kedua tangan di sisi tubuh. Mata yang entah telah berapa lama terpejam, p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Susi Yulianti
lanjuttt thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status