"Kau tak perlu tahu alasan kenapa dia tak pulang dan jangan bicara sembarangan tentang Miguel."
Keyra akhirnya menurunkan tangan, mengatakan hal itu setelah memejamkan mata beberapa detik untuk menenangkan dirinya.
Tidak pernah menang berdebat melawan Luna, itu hanya akan membuat dia semakin lelah dan terpuruk.
Luna yang terlihat kecewa karena tak berhasil memancing amarah Keyra, menggunakan cara lain untuk mengintimidasi sepupunya tersebut.
"Kenapa? Kau mulai mencintainya? Lucu sekali, ya. Begitu mudahnya kau melupakan Milo? Aku tak menyangka kau ternyata bukan perempuan yang setia. Padahal, kan ...."
"Kau tak berhak berkata apa pun tentang kehidupanku, Luna. Bukankah kehidupanmu jauh lebih menyedihkan?" balas Keyra sengit.
Dia mulai muak dengan semua ocehan Luna. Gadis itu tak tahu apa pun!
Tidak setia pada Milo? Bullshit. Cintanya pada pria itu tak berubah, tapi apa yang harus dia lakukan saat sudah beda alam?
Apakah dia aka
Keyra tak sanggup memberi jawaban pada Luna yang tersenyum penuh kemenangan."Kasihan sekali hidupmu."Setelah mengatakan hal itu, Luna melenggang masuk ke dalam rumah Keyra dan menoleh dengan pongah begitu berada agak jauh dari Keyra yang berdiri terpaku."Aku akan pergi malam ini juga, tak perlu kau berpikir bahwa sudah menaruh banyak jasa padaku karena yang kau lakukan ini pasti akan kubalas suatu hari nanti setelah kau diusir oleh suami kontrakmu," ujar Luna dengan sinis, yang membuat kepala Keyra semakin mendidih saja rasanya.Luna sungguh seperti tong kosong nyaring bunyinya, semakin ditabuh, semakin memekakkan telinga.Tahu apa dia sampai berani mengatakan bahwa Miguel akan mengusir Keyra dari rumah ini?Meski mereka mungkin saat ini tidak saling mencintai, tapi Keyra tahu betul bahwa Miguel tak mungkin begitu saja mengusir dirinya setelah pernikahan kontrak mereka selesai.Namun bodohnya, Keyra tak sanggup mengatakan pembelaan
Dia merasa sangat bersalah karena telah mencurigai Miguel tanpa sebab, hanya karena omongan Luna yang tak berdasar.Di kamar yang kini ditempati Miguel, Keyra bisa melihat dengan jelas bahwa suaminya tersebut tidak tidur malam bukan karena sedang sibuk bercinta dengan perempuan lain.Namun, dia justru benar-benar sedang sibuk dengan pekerjaan melihat banyaknya kertas-kertas yang berserak di samping laptop yang berada di meja Miguel.Miguel bahkan tanpa protes mengarahkan kamera ponselnya ke segala isi kamar saat diminta Keyra.Tindakannya itu sedikit menggemaskan di mata Keyra.Sedang Keyra sendiri bertanya-tanya dalam hati kenapa sampai melakukan semua ini?Bukankah hubungan mereka hanyalah pernikahan kontrak dan mereka sedang tak saling menyapa?Dia menjadi tak waras hanya karena mendengar gosip bahwa Miguel sedang bersama wanita lain.D
Keyra berjalan cepat ke arah tempat tidur, meninggalkan mawar dan pot yang berserakan di lantai, lalu membanting tubuhnya ke atas ranjang yang empuk dengan bersungut-sungut.Kepala Keyra terasa mendidih saat mengingat kembali bagaimana foto-foto Miguel yang tampak akrab memeluk wanita lain padahal baru beberapa menit lalu mengucapkan kata-kata sayang padanya."Kenapa dia sangat menyebalkan! Bohong lagi! Bohong terus!!!" teriak Keyra seraya membenamkan wajahnya ke bantal."Aku benci! Aku benci Miguel!"Dia memukul-mukul ranjang untuk melampiaskan kemarahannya, memaki Miguel sepuas yang dia bisa.Dadanya terasa begitu sesak, rasa kecewa yang begitu dalam membuat Keyra hanya bisa menangis tanpa suara.Bahkan setelah menangis pun, dadanya masih terasa begitu berat."Terserah, aku tidak akan mengharap dia lagi! Main saja sana sama semua wanita, aku tidak peduli!"Satu tangan Keyra yang menggenggam ponsel dia tekan kuat-kuat seakan d
Keyra terus meratapi nasibnya yang begitu menyedihkan tanpa sadar ada seseorang yang sudah berdiri di belakangnya."Key."Panggilan dari pria yang kini memakai setelan jas hitam lengkap di balik kemeja putih, membuat Keyra berbalik.Seketika bibirnya cemberut ketika menatap pria itu. Miguel."Kenapa kau ada di sini?! Pergi!"Namun, bukannya pergi karena usiran Keyra, Miguel malah berjalan semakin maju dan duduk di pinggir ranjang, dekat Keyra.Dia menarik napas panjang dan menyugar rambutnya ke belakang, ekspresi campur aduk antara gelisah, panik dan kesedihan tergambar jelas di wajahnya."Aku tidak bisa bekerja dengan tenang setelah membaca pesan darimu itu, Key, makanya aku nekat pergi ke sini alih-alih berangkat ke kantor. Kenapa kau tiba-tiba marah?"Miguel mengulurkan tangan, menyentuh kepala Keyra dan membelai rambutnya yang lembut."Tidak tahu!"Keyra menjawab dengan ketus, menyingkirkan tangan Miguel dari
Keyra merasakan punggungnya yang dibelai lembut oleh Miguel, meski dia merasa nyaman dengan pelukan pria besar ini, tapi kemarahannya belum mereda."Kenapa kau ini selalu menyebalkan, sih?! Kau itu pria yang paling menyebalkan dari semua pria yang aku kenal, tahu!"Dengan bersungut-sungut Keyra mengatakan hal itu, matanya menatap tajam dengan sedikit menyipit pada Miguel yang justru tertawa sampai matanya terpejam."Iya, aku pria paling menyebalkan di matamu. Adakah pria yang lebih menyebalkan bagi kamu dari pada aku?"Dia justru balik bertanya seraya membelai rambut panjang Keyra dan menyisirnya dengan jari.Ini adalah jenis pertengkaran yang aneh, mereka saling berpelukan dengan Keyra masih saja marah-marah dan cemberut.Miguel tak peduli akan hal itu, karena dia terlalu bahagia bisa memeluk Keyra lagi setelah seminggu lebih kehadirannya ditolak oleh wanita ini."Tidak ada! Kau paling menyebalkan! Sangat sangat menyebalkan!" ketus K
"Kau suka aku menjadi pria yang nakal atau tidak?" bisik Miguel sambil membalas ciuman Keyra, memberi sang istri ciuman yang lebih basah dan panas."Kalau sama aku, kau boleh menjadi pria yang nakal," jawab Keyra tanpa malu-malu, sesuatu dalam dirinya sudah terdorong begitu jauh, dia ingin melampiaskan hasrat yang sudah terpendam lama sampai habis pagi ini.Miguel tertawa mendengar jawaban dari sang istri, di mata Keyra, pria itu terlihat sangat tampan."Mau mencoba hal baru, Sayang?"Miguel berbisik di sebelah telinga Keyra seraya mencium daun telinga istri tercintanya tersebut, bisikan sang suami membuat Keyra menggeliat sedikit."Apa itu?"Keyra bertanya dengan wajah memerah, dia mengalungkan tangan di leher Miguel dengan ekspresi manja, membuat pria itu begitu gemas dan tak sabar untuk segera melahapnya.Bersama Keyra selalu menyegarkan, dia ben
"El."Keyra memanggil suaminya yang sedang duduk bersila di atas ranjang dengan menghadap laptop yang menyala, terlihat sibuk dengan pekerjaan yang tadi pagi dia tinggalkan."Hmmm, ya?"Miguel menolehkan kepalanya pada sang istri yang tengah duduk di sampingnya dengan tatapan bertanya saat melihat sang istri yang awalnya sedang asyik memakan cake, kini terlihat serius dengan dahi mengernyit."Ada apa?"Miguel menyentuh bawah dagu Keyra dan membuat istrinya sedikit mendongak untuk menghadap wajahnya.Keyra ragu-ragu sejenak sebelum kemudian memutuskan untuk mengungkapkan isi hatinya."Aku ... sejak tadi sebenarnya ingin bertanya sesuatu padamu."Pagi tadi setelah mereka bertengkar karena kesalahpahaman yang disebabkan Luna dengan menyebar kabar hoax tentang Miguel, mereka bercinta sampai kelelahan dan Keyra tertidur pulas.Bangun-bangun hari sudah menjelang sore dan Miguel tampak sibuk dengan pekerjaannya dengan sesekali
Mereka saling bertatapan selama beberapa detik, sudut mata Keyra sedikit bergetar saat melihat tatapan Miguel yang begitu dalam, ada eskpresi geli di sana.Dia dengan santai menunjuk ke arah kedua lengan Keyra yang menggelayut manja di lengan atas Miguel, spontan, wanita itu pun langsung memberengut dan melepaskan pegangannya."Iih!"Namun, Miguel lebih sigap. Sebelum istrinya bergeser menjauh dari tubuhnya, Miguel menangkap punggung Keyra dan membuat wanita itu tetap menempel padanya.Buah dada Keyra yang besar tanpa terlindung bra di balik kaus big size yang dia gunakan, terasa hangat sekaligus empuk di lengan Miguel."Jangan pergi," bisik pria itu seraya menekan sedikit lebih keras punggung Keyra dengan telapak tangannya, membuat tubuh bagian depan Keyra semakin menempel pada lengannya.Keyra yang gemas sekaligus kesal dengan tingkah Miguel tersebut, memukul pelan lenga