Home / Romansa / Istri Kontrak Tawanan CEO / Hanya Sekedar Rasa Iba

Share

Hanya Sekedar Rasa Iba

Author: yunita buncit
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Sisilia bergegas naik ke lantai atas di mana kamar miliknya nerada, dia langsung membuka paksa pintu kamar tersebut. Kemudian perempuan itu menatap horor ke arah Richard yang saat itu tengah menekuk kepalanya seperti orang yang sedang frustasi.

"Yang!" Panggil Sisilia ke arah Richard "kamu habis ngapian? Kamu digoda sama perempuan sialan itu?" Cecar Sisilia dengan pertanyaan yang beruntun "jawab, yang! Kamu habis ngapain? kok, rambut kamu basah gini?" tanyanya kemudian.

"Hemm, aku kena cipratan air shower, saat aku mengguyur perempuan itu" Richard terpaksa berkata bohong, agar Sisilia sedikit lebih tenang.

"Benar?" tanya Sisilia tak percaya, dan hanya diangguki oleh laki-laki itu.

Dia menekankan kembali pada dirinya, bahwa dia masih sangat-sangat mencintai Sisilia. Entah perasaan apa yang dia rasakan untuk Resti, apakah hanya sekedar rasa iba atau sebatas rasa bersalah. Karena Dia telah memperlakukan Resti dengan tidak berperasaan.

"Aku sudah lapar, sebaiknya kita sarapan di luar saja." Pinta Sisilia yang langsung bergelayut manja di lengan Richard, kemudian perempuan itu langsung membawanya untuk turun ke lantai bawah agar cepat bergegas pergi dari rumah.

Saat sudah berada dilantai dasar rumahnya, laki-laki itu memperhatikan sekeliling ruangan. Seperti sedang mencari keberadaan Resti, tapi nihil. Perempuan itu tampak tak terlihat sama sekali. Kemudian Richard berlalu keluar dari rumah bersama Sisilia.

Saat ini Resti sedang berada di dalam kamar miliknya. Rasa-rasanya dia sudah tidak sanggup lagi berada dirumah ini, seperti berada di dalam neraka. Dia mengepaki baju-bajunya yang berada di dalam lemari untuk dia masukkan ke dalam koper miliknya dan dia bertekad untuk pergi hari ini juga.

Saat dia sedang membereskan sebagian perlengkapannya, tiba-tiba Richard masuk dan segera mengunci pintu kamar itu.

Dia menatap nyalang apa yang dilakukan Resti saat itu sedang membereskan pakaiannya. Richard menghela napasnya, kemudian dia menghampiri Resti. "Jangan pergi," ucapnya.

Resti mendongakkan kepalanya menatap Richard "apa, yang mengharuskan aku untuk tetap berada di rumah ini?" tanyanya. Matanya memancarkan kebencian terhadap suaminya.

"Ya karena kamu istriku," jawabnya dengan sangat yakin.

Resti tertawa lebar mendengar ucapan Richard "istri?" tanyanya kemudian "istri macam apa yang kamu maksud?" tanyanya kembali penuh dengan penekanan "dan kamu!" tunjuk Resti ke arah Richard tepat di depan wajah laki-laki itu sambil kembali tertawa lebar seperti mengejeknya "apa pantas disebut suami, yang memperlakukan istrinya sebagai pelacur!!" ucapnya sambil berteriak meluapkan kekesalannya.

"Diam!!" Selak Richard sambil menghampiri Resti, "kamu, enggak boleh ke mana-mana. Ikuti apa kataku!!" ucap laki-laki itu dengan tegas. Setelahnya dia berlalu keluar dari dalam kamar tersebut dan pergi begitu saja.

Resti mengepalkan kedua tangannya, meluapkan kekesalannya. "Aku benci kamu, Mas! dasar laki-laki sialan," umpatnya sembari berteriak, dia melempar kopernya hingga baju-baju yang sudah di bereskan berhamburan.

****

Setelah kejadian waktu lalu, Resti lebih banyak mengurung dirinya di dalam kamar. Lebih tepatnya menghindari 2 manusia yang sering membuatnya sakit hati, dia hanya keluar di pagi hari saat mereka belum bangun untuk menyiapkan sarapan, dan kembali saat mereka sudah bangun. Begitupun malam hari, dia akan mempersiapkan makan malam, setelah selesai, dia masuk kembali kedalam kamarnya.

Jangan lupakan badannya yang terlihat semakin kurus, kehamilannya menyebabkan menurunnya daya nafsu makan untuk Resti.

Sore ini dia duduk sendiri ditaman samping dekat kolam renang rumahnya, pandangannya menatap pada satu pohon mangga di halaman belakang, yang tidak jauh dari tempat dia duduk saat ini. Kemudian dia menatap perutnya yang sudah sedikit membuncit, dielus dan diusap-usap perutnya. Rasa-rasanya air liurnya seperti ingin menetes saat membayangkan dia menggigit mangga muda tersebut, tapi dia hanya bisa diam dan terus menatap mangga muda yang menggelantung di pohon itu.

Tanpa disadarinya, ada seseorang yang sedang memperhatikan dia. Richard berdiri dipinggiran balkon kamar dengan berpegangan di sela-sela pembatasnya, laki-laki itu memejamkan matanya lalu menghembuskan napasnya dengan perlahan.

Tanpa ragu laki-laki itu turun dari lantai atas, menuju arah halaman samping dekat kolam renang, di mana ada Resti sedang duduk seorang diri.

"Ehem, lagi apa?" tanya Richard tanpa direspon oleh Resti.

Perempuan itu malah berdiri, berlalu, ingin pergi dari hadapan laki-laki itu, lebih baik menghindari dari pada harus berdebat. Dia sudah cukup lelah menghadapi semuanya. Saat akan melangkah pergi, tiba-tiba tangannya dicekal oleh Richard.

"Mau kemana?" tanya Richard masih tidak direspon oleh Resti.

Mata Resti turun menatap tangannya yang dipegang oleh Richard.

Dengan gerakan cepat dan refleks laki-laki itu melepasnya. "Sorry. Kamu tunggu di sini!"

Richard berjalan menghampiri pohon mangga, lalu dia naik ke atas pohon tersebut, dengan menggunakan tangga yang memang sengaja ditaruh oleh tukang kebun tidak jauh dari pohon itu. Kemudian dia memetiknya, untuk dia berikan ke Resti.

"Segini cukup?" tanya laki-laki itu saat sudah turun dari atas pohon mangga tersebut, Richard mengulurkan buah itu ke arah Resti.

Mata Resti menatap 2 buah mangga yang diulurkan suaminya, tanpa basa-basi dia langsung mengambilnya dan pergi begitu saja meninggalkan Richard tanpa sepatah katapun hanya untuk sekedar berterima kasih terhadap laki-laki itu.

Dia berjalan dengan menenteng mangga tersebut menuju arah dapur.

Laki-laki itu menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah istrinya, tapi dia tetap mengekori langkah kaki Resti.

Saat dia sudah sampai di dapur, Richard hanya memperhatikan saja apa yang dilakukan istrinya. Dia menelan selavina dengan susah payah saat melihat Resti menggigit mangga muda tanpa rasa asam.

"Enak?"

Resti tersentak kaget, saat menyadari kalau suaminya dari tadi memperhatikan makannya yang rakus.

"Ayo, lanjutkan. Apa tidak asam?" tanya Richard dan dijawab gelengan oleh Resti.

2 buah mangga muda sudah ludes dalam seketika, dia bergegas membersihkan sisa-sisanya. Kemudian dia berdiri meninggalkan laki-laki itu, untuk masuk kembali ke dalam kamar miliknya.

***

Hari-hari terus berlalu, kini kehamilan Sisilia sudah terlihat. Perempuan itu semakin manja, shoping menjadi kegemarannya dengan alasan keinginan si jabang bayi.

"Heh, babu!" panggil Sisilia ke arah Resti, yang saat itu baru saja mandi dan keluar dari dalam kamarnya.

Resti berhenti sejenak, kemudian kembali berjalan tanpa menoleh ataupun menjawab ucapan Sisilia. Dia melangkah ke arah taman belakang.

"Kurang ajar tuh perempuan sialan, awas aja. Gue akan balas dia nanti," seringai licik terbit dari senyum tipisnya, matanya memancarkan ketidak sukaannya pada Resti.

Sore hari menjadi waktu yang dinantikan oleh Resti, selepas seharian dia mengerjakan pekerjaan rumah. Entah kenapa, Sisilia seperti mengerjainya. Perempuan itu akan menyuruhnya dengan pekerjaan yang tidak masuk akal, akan tetapi perempuan itu menurutinya. Bukan karena rasa takut, hanya saja dia malas untuk berdebat. Jadi dia lebih memilih mengalah saja pikirnya.

Saat Resti melangkah menuju gazebo yang berada di halaman belakang, Richard dari balkon kamarnya, sedang memperhatikan perempuan itu. Dia yakin sekali, bahwa Resti mengandung anaknya. Seulas senyum tipis keluar dari bibir manisnya, saat menatap pantulan cahaya senja disore hari mengenai sebagian wajahnya. Hingga bisa dia lihat kecantikan natural pembawaan sang bayi yang sedang dia kandung.

"Sayang, kamu ngapain?" tanya Sisilia, saat masuk ke dalam kamar milik dia dan Richard.

"Kamu dari mana?" Richard malah balik bertanya tanpa mau menjawab pertanyaan Sisilia.

perempuan itu menaruh piring berisikan buah segar untuk dia nikmati bersama Richard, Sisilia menghampiri laki-laki itu dan langsung memeluknya dengan manja.

"Aku bawain buah, rasanya sangat segar" jawab Sisilia manja, kedua tangannya melingkar diperut suaminya.

"Besok jadwal kontrol kan?" tanya Richard sembari mengelus halus rambut Sisilia, sesekali laki-laki itu mengecupnya dengan perasaan sayang. "Sudah, yuk. Masuk," ajaknya kemudian.

Tanpa mereka sadari, dari arah tempat Resti duduk, dia melihat semuanya. Interaksi keduanya, di mana laki-laki itu selalu memanjakan dan memperhatikan Sisilia. Sedangkan dia? tanpa disadari air matanya menetes, saat dia mengelus perutnya yang sudah membuncit.

Resti menarik napasnya yang terasa menyesakkan dada, kemudian menghembuskannya dengan perlahan. Dia mulai merajut beberapa baju, topi dan sweater bayi, untuk dia pakaikan saat anaknya lahir nanti.

"Kita berjuang sama-sama, sampai di mana kita akan pergi, jika saatnya tiba nanti. Hanya ada bunda dan kamu," batin Resti berkata sembari menghapus air mata menggunakan punggung tangannya.

***

"Menantu kesayangan Mama," ucap Elsa, sembari merentangkan tangannya untuk memeluk Sisilia.

"Eh, mama sudah datang?"

"Sudah dong, mama mau ikut. Sengaja datang pagi-pagi sekali." Jawab Elsa, dengan mata berbinar mamancarkan kebahagiaan.

"Mah!" panggil Resti menghampiri Elsa. "Mama enggak bilang dulu akan datang-"

"Memangnya, Mama harus bilang yah. Kalau mau kerumah anak sendiri?" tanya Elsa ke arah Resti dengan tatapan tidak sukanya.

"Bukan begitu Mah-"

"Sudah-sudah," selak Elsa

Walaupun dia diperlakukan semena-mena oleh Elsa--Mama mertuanya, Resti tetap sopan dan hormat. Dia mencium punggung tangan perempuan yang sudah melahirkan suaminya itu, dengan penuh takjim.

Elsa kemudian beralih ke arah Sisilia yang berada disampingnya, dia mengelus perut Sisilia yang semakin membuncit.

"Kamu lagi hamil Res?" tanya Elsa menatap tajam ke arah perut Resti. "hamil sama siapa kamu?"

"Hah-" Sisilia terkejut dengan pertanyaan Elsa, kemudian dia menatap Resti dengan intens ke arah perut Resti.

Seketika Richard berdiri mematung, saat dia baru saja akan melangkah ikut bergabung diantara 3 perempuan itu. Dia memijit pelipisnya yang tiba-tiba saja berdenyut nyeri mendengar ucapan Mamanya, selama ini dia menutupi kehamilan Resti, tapi sekarang mereka sudah mengetahuinya.

"Yang-" ucapan Sisilia menggantung, seketika saat itu juga dia sudah tidak sadarkan diri. Untung saja posisi dia saat itu berada di samping Elsa, dengan gerakan cepat perempuan paruh baya itu menahannya agar tubuh Sisilia tidak terbentur lantai.

Richard langsung mendorong Resti ke samping, untung saja perempuan itu masih bisa menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Laki-laki itu langsung membopongnya berlari menuju arah mobilnya.

Elsa menghampiri Resti, kemudian dia menapar perempuan itu dan berkata. "Awas saja, kalau sampai, terjadi sesuatu yang tidak baik dengan menantu kesayangku," ancamnya kemudian

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Catherine Umiamau
cerita nya bagus sangat....suka
goodnovel comment avatar
Hayati Srie
ketauan dah bukan anak ny richar
goodnovel comment avatar
Lina
penasaran anak yg dlm kadungan silsilia itu anak kandung richard bukan yaa hehehe
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   kenyataan pahit

    Pipi Resti terasa kebas atas tamparan yang dilayangkan oleh Elsa-Mama mertuanya, selama ini Elsa tau bahwa Richard telah menikah lagi dengan perempuan yang dicintainya. Bahkan saat ini sedang mengandung anaknya Richard.Resti merasa aneh, mendapatkan tuduhan bahwa dia yang menyebabkan Sisilia pingsan. Dia sendiri bingung apa yang sudah dilakukannya, sampai-sampai mertuanya mengancam dia. Untuk saat ini dia hanya bisa diam, biarkan waktu yang menjawabnya. Apa yang mertuanya katakan barusan? "Menantu!!! aku pun menantunya. Tapi menantu yang tidak dia harapkan, bahkan menantu yang tidak sama sekali dia anggap. Baiklah aku akan berperan sebagai menantu cadangan, yang sewaktu-waktu akan dia buang. Aku akan mengikuti semua alur yang Tuhan gariskan untukku," batinnya berkata.Dari pagi bahkan sampai menjelang sore dia hanya berada di dalam kamarnya yang sempit dan lusuh, tidak ada aktifitas apapun di rumah ini. Rumah yang luas dan semewah ini tampak tak berpenghuni, padahal di dalam kamar a

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Istri orang

    Sisilia menghampiri Resti, kemudian menamparnya "Sudah ku bilang, manjauh dari kehidupan kami," hardiknya kemudian.Elsa membuka tutup botol kemudian mengambil 1 obat berbentuk pil untuk dimasukkan kedalam mulut Resti."Kamu minum pil ini, biar musnah kamu dan anak kamu sekalian," sungut Elsa, menatap horor ke arah Resti.perempuan paruh baya itu mendekati Resti, kemudian mencengkram dagunya. Resti terus menggelengkan kepalanya dan berkata "jangan Mah! Aku minta maaf, kasihani anakku. Aku akan pergi" pintanya lirih, air matanya sudah meleleh di kedua pipinya yang memerah bekas tamparan Sisilia "aku janji akan pergi, Mah! tolong lepasin aku" pintanya kembali"Janji, kamu akan pergi dari kehidupan kita" "Iya, Mah! Aku berjanji. Aku akan pergi dari kehidupan Mas Richard.""Sudah Mah, kita pulang saja. Yang terpenting dia sudah berjanji, awas saja sampai dia menipu kita, aku lenyapkan kamu dan anak kamu itu." tukas Sisilia panjang lebar ke arah Resti.Akhirnya mereka pergi, Resti terdudu

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 8. kelahiran baby Rachelica friona Richardo

    "Kamu ngapain ke sini?" "Kenapa tanya?" Richard sembari mengernyitkan dahinya ke arah Resti "aku mau ketemu sama kamu?""Tumben kamu ingat aku.""Apa kamu bilang? Tumben! memang ada larangan seorang suami bertemu dengan istrinya" "ISTRI? Sejak kapan kamu anggap aku istri?" cibir Resti menanggapi ucapan sang suami "memang tidak ada yang melarang sih, cuma agak aneh aja!" sambung perempuan itu dengan nada datarnya "Kok, kamu kayak gitu" ucap Richard menatap RestiPerempuan itu mengedikkan bahunya "terserah kamu, mau datang dan tidak datang pun. Aku biasa saja" timpal Resti, sembari tersenyum mengejek ke arah Richard."Kamu?" geram Richard, sembari menunjuk menggunakan jari telunjuknya, menatap Resti menahan amarahnya."Kenapa? mau marah? silahkan!" sembari berkata, Resti mengedikkan bahunya tanda tidak mau perduli lagi dan malas untuk bedebat.Perempuan itu terus berjalan menuju arah lift, meninggalkan Richard yang masih menahan emosinya.Laki-laki itu menghela napasnya dengan kasar,

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   pergi

    "Aku sama sekali tidak masalah, selagi aku mampu dan bisa, pasti Akan aku bantu. Tapi maaf untuk sementara waktu, kamu aku pindahkan ke klinik sahabatku, karena kamu belum pulih betul. Aku pastikan jika kamu sudah bisa melakukan perjalanan jauh, kamu boleh pergi dan akan aku antar sampai ke tempat tujuan kamu." Tutur dokter Adrian.Saat Resti tiba di rumah sakit, dokter Adrian sedang bertugas. Akhirnya, dia lah yang membantu perempuan itu dengan proses persalinan normal.Resti meminta pertolongan kepada Adrian, untuk mengganti data dirinya dirumah sakit tersebut. Setelah 1 hari pasca melahirkan Resti dipindahkan ke klinik yang memang sudah direkomendasikan oleh Adrian."Terima kasih banyak dokter, aku enggak tau harus bagaimana tanpa bantuan dokter," terang Resti ke arah Adrian"Panggil Adrian saja,""Sekali lagi terima kasih dokter," ucap Resti kembali, dan diangguki oleh Adrian."Apa rencana kamu selanjutnya?" tanya Adrian ke arah pandang Resti.Perempuan itu menundukkan kepalanya m

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   bab 10. Meledak

    Kamu yakin akan menetap dan tinggal di Surabaya, nak?" Tanya Daniel ke arah Resti."Yakin, Pah" Jawab Resti tanpa ada keraguan sedikitpun."Ceklek!!"Pintu ruangan kamar pasien terbuka, manampilkan seorang perempuan yang sedang tersenyum dan langsung masuk menghampiri Resti.Sontak kehadiran Minah membuat Resti takut. Pasalnya, kedatangan Minah bisa saja berbarengan dengan Richard. Seperti sudah mengetahui keterkejutan dan kekhawatiran Resti, Daniel menceritakan semuanya. Bahwa Minah yang tak lain adalah orang suruhannya selama ini. Karena Minah pula, laki-laki paruh baya itu dapat mengetahui semua informasi dan semua kelakuan sang istri dan menantu nya yang bernama Sisilia."Papa hanya bisa mendoakan dari jauh, semoga kalian bahagia. Papa akan siapkan 1 buah rumah di sana, kamu tolong jangan menolak pemberian dari papa. Anggap saja ini hadiah untuk cucu opa yang cantik" tutur Daniel menatap bayi dalam gendongannya "siapa namanya, nak?" tanyanya kemudian."Rachelica friona Richardo.

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 11. Ketagihan

    Di dalam kamar hotel, kini sepasang kekasih sedang bergumul panas di atas ranjang, desahan dan desahan kini terdengar dari mulut keduanya.Decitan ranjang, juga mulai menggema diseluruh ruangan kamar hotel tersebut. Sepertinya Sisilia melepas hasratnya yang selama ini tidak pernah tersalurkan dengan Richard. Saling melumat dan saling memberikan kepuasan tersendiri bagi pasangan kekasih itu. Laki-laki itu melumat habis bibir Sisilia, keduanya saling membelit dan mengeksplor, menjelajahi ronggo mulut milik perempuan itu hingga membuat keduanya saling menikmati satu sama lain. Laki-laki itu meremas ke dua bukit kembar milik Sisilia dengan kuat, kini dia sudah merobek paksa baju minim yang dikenakan perempuan itu.Ciuman itu sudah berpindah tempat menyusuri tengkuk leher Sisilia, hingga kemudian turun ke bawah tepat di ke dua gundukan yang terlihat sangat menantang. Bobby mengulum senyumannya saat melihat keindahan di depan matanya, dengan tidak sabaran laki-laki itu mulai melahap habi

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 12. Lumpuh

    "Mau kemana kamu?" tanya Elsa tepat saat dia ingin melangkah menuruni anak tangga, namun langkahnya terhenti saat melihat penampilan Sisilia yang terlihat sudah rapih dan bersiap untuk pergi."Mama tanya aku,-""Iya, siapa lagi!" Sela Elsa sembari menatap Sisilia "manusia di sini hanya ada saya, dan kamu! Apa mungkin kamu bukan manusia?" Sindirnya kemudian."Heh! nenek sihir!" geram Sisilia dengan memicingkan matanya ke arah Elsa dari atas hingga ke bawah, seperti tatapan sedang mengejeknya "lo itu cerewet banget, gue gak suka di atur-atur. Lagian gue ini bukan seperti perempuan kampung itu yah. Yang bisa lo injak-injak harga dirinya,-""Sudah cukup Sisilia! Kamu itu kurang ajar sama saya!" hardik Elsa dengan amarahnya menatap Sisilia "saya sudah tahu, siapa kamu yang sebenarnya. Kamu hanya menginginkan harta keluarga saya, saya juga tahu anak siapa Arka itu! Selama ini saya diam, karena saya ingin melihat kamu. Sampai di mana kelakuan bejat kamu itu, jangan di kira saya tidak tahu y

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   bab 13. Terkuak

    "Lumpuh!" "Benar, Pak! tapi semua bisa kembali normal, jika bu Elsa menjalani beberapa tahapan""Artinya, mama bisa sembuh seperti sebelumnya" Dokter salim tersenyum dan menganggukan kepalanya."Berapa lama?" tanya Richard kembali"Saya tidak bisa memastikan kapan akan sembuh seperti sebelumnya, tapi saya dan team saya akan berusaha semaksimal mungkin, untuk membantu dalam proses penyembuhan bu Elsa" jelas dokter Salim*** Selepas Richard bertemu dan berbicara dengan dokter salim, laki-laki itu terus melamun dan tidak banyak berbicara. Dia masih mengamati Elsa yang sedang terlelap di atas ranjang rumah sakit.Sudah 3 jam dia menunggu, tetapi. Perempuan paruh baya itu masih betah menutup matanya, pasca operasi siang tadi. Pintu ruang perawatan VVIP itu tiba-tiba di buka dari luar. Seseorang datang dengan menampilkan raut kecemasan pada wajahnya yang sudah tidak muda lagi, Yang tak lain adalah Daniel ayah dari Richard. Dia menghampiri sang istri kemudian duduk disebelah tempat di ma

Latest chapter

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 55. Pov Richard

    Namaku Richard David Richardo anak tunggal dari keturunan Richardo, terlahir dari keluarga konglomerat tak menjadikan aku anak yang manja. Hasil didikan ayahku tegas dan disiplin menjadikan aku sosok laki-laki pekerja keras hingga kesuksesan dapat aku raih kala aku membangun kerajaan bisnis sendiri, tanpa bantuan ataupun nama belakang Richardo.Pendidikan aku pun terbilang cukup cerdas, di mana setiap aku bersekolah selalu mendapatkan beasiswa hingga ke jenjang yang lebih tinggi aku diterima Universitas di Jerman. Kebetulan di sana adalah kota kelahiran ayahku jadi memudahkan aku saat berkuliah di sana. Percintaanku cukup rumit di mana aku mencintai satu orang perempuan bernama Sisilia Maharani sama-sama bersekolah di Indonesia sewaktu SMA hingga ke jenjang yang lebih tinggi kami memutuskan untuk kuliah bersama dan tinggal bersama di luar Negeri. Namun sayangnya kisah asmara kami tak mendapatkan restu dari papa ku hingga aku kembali ke Indonesia setelah studi aku selesai dan memutusk

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Cerita outhor

    Maaf semuanya... Di sini kayaknya enggak bisa lanjut, yang punya aplikasi Innovel/Dreame aku lanjut di sana akan ada pov Richard dan Pov Resti. di sana aku buat juga agak sedikit berbeda. Jadi buat yang punya aplikasi nya yuuk ke sana cover nya juga aku ganti....Mau lanjut kisah Melly di aplikasi Wattpad di sana gratis sampai tamat.Spoiler Rindu Sendiri.Pekerjaan pertamanya Melly adalah melakukan perjalanan bersama kedua bos nya. Baru kali ini ia merasa berada di situasi yang membingungkan.Sebenarnya, apa jenis pekerjaan yang ia kerjakan saat ini? Menemui seseorang, yang bahkan ia sendiri pun tidak mengenalnya. Lalu apa tadi kata bosnya? Ia diminta untuk tidak banyak bertanya atau menjelaskan sesuatu hal kepada seseorang yang akan ia temui nanti. Memikirkan itu semua membuat kepalanya terasa sedikit berdenyut. Ditambah lagi, saat ini ia berada dalam satu kendaraan bersama kedua bosnya itu.Saat ini, posisi duduk Melly bersebelahan dengan Ivan. Lelaki yang telah lama ia kagumi sema

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 53. Coretan sedikit

    Spoiler part 1 : Rindu SendiriSuara alarm ponsel menggema di dalam kamar milik gadis cantik bermata sipit yang bernama Melly Kemala Deviyanty. Gadis itu merupakan anak satu-satunya dari pasangan Edi Sudrajat dan Ningrum. Edi Sudrajat, sang ayahnya tersebut sudah lama meninggal saat Melly masih bersekolah di bangku SMP. Dan ibunya saat ini hanya penjual pecel gerobakan, di depan ujung jalan utama dekat rumah peninggalan sang ayah.Tangan halus nan putih seperti batu pualam itu terulur, meraba kesana ke sini di atas nakas samping tempat tidurnya. Tangan itu terus mencari keberadaan ponselnya, yang telah mengusik tidurnya pagi ini. Hingga tangannya berhenti, mendapatkan keberadaan ponsel tersebut. Melly pun meraih benda pipih itu, seketika matanya membola. Rasa kantuknya pun sudah menguar entah kemana, saat ia melihat layar ponselnya di mana jam di sana sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi."Mampus… gue telat!!” pekik gadis itu dan langsung terlonjak. Ia segera beranjak bangkit dari temp

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 52. TAMAT

    Pengalihan perusahan sudah Richard lakukan, kini tanggung jawab sepenuhnya dia berikan kepada anak angkat lelaki satu-satunya yang kini berstatus sebagai suami dari anak kandung nya Rachel. Sebelumnya dia berniat agar kedua anaknya menjadi partner. Baik saat mereka dirumah menjadi pasangan suami istri, maupun saat mereka berada di kantor sebagai president direktur dan wakil nya. Namun Rachel lebih memilih menyerahkan seluruh tanggung jawab perusahaan kepada suaminya. Kabetulan sekali dia enggan untuk belajar kembali saat dia diminta mengelola perusahan. Dia malah lebih memilih dirumah fokus mengurus kedua anak kembarnya tanpa adanya campur tangan dari baby sister. Sesekali Resti dan Elsa membantu jika dirasa Rachel kerepotan.Lengkap sudah kebahagiaan garis keturunan keluarga Richardo.TAMAT*****Cerita outhor.Haiii.... semua....Terima kasih banyak atas dukungan kalian selama ini, untuk aku hanya seoranh penulis yang masih jauh dari kata sempurna. Maaf mungkin dari penulisannya m

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 51. Kebahagiaan

    Kehadiran si kembar kenandra dan kenandri menjadi pelengkap untuk keluarga besar Richardo, di mana Elsa sebagai nenek buyut sangat bahagia atas kelahiran garis keturunannya.Kesehatannya berangsur-angsur membaik akan tetapi dia masih tetap mendapatkan penanganan khusus oleh dokter keluarganya. Elsa sering merasakan sakit pada tulang-tulang bagian lutut dan panggulnya hingga dia diharuskan untuk tetap memakai kursi roda."Oma mau gendong, boleh?" tanya Elsa antusias pada menantunya yang tak lain adalah Resti.Resti menoleh saat mendengar suara mama mertuanya dari arah belakang, kemudian tersenyum kepadanya."Boleh dong, Nekbuy. Tapi tunggu sebentar ini aku belum selesai memakaikan baju Andra" sambil menirukan suara anak kecil seolah-olah cucunya yang sedang berbicara.Rachel pun tersenyum melihat oma yang begitu antusias saat menyambut kedatangan kedua anaknya beberapa jam yang lalu tiba dirumah. Sudah selama beberapa waktu lalu dia dirawat dirumah sakit pasca melahirkan secara normal.

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 50. Melahirkan

    Dirumah sakit. Tepatnya, diruangan dokter kandungan seketika menjadi gempar, saat Arka bersorak bahagia karena kini di dalam rahim istrinya terdapat dua janin sekaligus. Pantas saja selama hampir 2 bulan ini tubuhnya terasa sedikit cepat lelah, sering juga merasakan pusing dikepalanya. Belum lagi, jika dipagi hari dia akan selalu memuntahkan segala isi dalam perutnya. Yang sudah terasa seperti diaduk-aduk.Kehamilan simpatik. Justru Arka lah yang merasakannya, sedangkan sang istrinya terlihat baik-baik saja. Bahkan perempuan itu semakin bertambah nafsu makannya, karena dia mengandung dua janin sekaligus.Arka pun tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting istrinya sehat dan baik-baik saja. "Abang, astaga" pekik Rachel menatap manik mata suaminya dengan tatapan yang tajam "Aku bukan lumpuh loh, aku masih bisa berjalan" kesal Rachel saat suaminya menggendong dirinya ala bridal style, sesaat mereka keluar dari dalam ruang pemeriksaan kandungan. Kemudian lelaki itu mendudukan tubuh is

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 49. Tanda-tandanya..

    Abang, Bunda minta maaf. Karena keinginan, Bunda. kamu jadi menikah dengan adikmu. Tapi bunda bahagia, telah memberikan harta yang paling berharga untuk diberikan kepada anak lelaki satu-satunya yang sangat bunda banggakan dan bunda sayangi" tutur Resti saat berada pada panggilan teleponnya siang ini bersama Arka"Bunda sudah lama sekali mengetahui jika anak perempuan kesayangan, Bunda. Sangat mencintai abangnya, melebihi rasa cinta terhadap kedua orang tuanya. Untuk itu bunda sangat berharap. Tolong jangan sakiti, Achel. Jika abang tidak menginginkan pernikahan itu. Maka, kembalikan anak perempuan bunda kepelukan, Bunda" Sembari menatap wajah Rachel saat terlalap dia mengingat kembali pembicaraannya terhadap sang bunda siang tadi. Untuk itu sebisa mungkin dia akan mulai merubah sikapnya. Dan dia juga telah menyadari, bahwa sesungguhnya dia juga telah mencintai adik perempuannya yang kini telah menjadi istrinya sudah sejak lama. Dan bukan lagi memandangnya sebagai adik melainkan seb

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 48. Kecewaan yang mendalam

    Sesak di dada yang kemudian perlahan naik. Menggerayangi setiap rongga yang teramat sangat nyeri ke ulu hati. Setiap inchi tatapan tajam yang diberikan oleh Arka rasanya seperti menghujam keseluruh tubuh. Meninggalkan luka yang kemudian menganga begitu saja dan membiarkannya tersapu bersama angin malam.Jika pasangan pengantin baru pada umumnya ingin selalu berdekatan dengan sang istri setelah melewati malam indah. Justru lain dengan pasangan ini, di mana sang suami malah membenci sang istri dan meninggalkannya sendiri di dalam kamar dengan luka sayatan di hati atas perkataan suaminya."Bodoh kamu, Arka. Kenapa bisa kebablasan" maki Arka pada dirinya sendiri.Lelaki itu mengendarai mobilnya sendiri, pagi ini dia sengaja tidak masuk ke kantor. Ingin melupakan sedikit penat, yang entah kenapa hati nya tidak bisa dibohongi. Karena pada dasarnya dia tidak bisa membenci istrinya, rasa sayang teramat sangat mendominasi pada dirinya."Aku benci dengan pernikahan ini" umpat dia lagi, sembari

  • Istri Kontrak Tawanan CEO   Bab 47. Perlakuan Kasar

    Suasana di dalam diskotik yang di datangi Arka terlihat gelap, dan hanya mengandalkan lampu sorot yang berputar. Di sana juga terdapat dance flour berukurang cukup besar. Dengan beberapa wanita seksi yang sedang meliuk-liukkan tubuhnya, seiring dengan alunan musik yang dimainkan oleh disc jockey menggema di dalam ruangan itu.Arka juga memesan minuman dengan kadar alkohol yang cukup tinggi untuk melepaskan penatnya. Tentu saja tidak cukup satu atau dua botol saja, bahkan Arka terlihat sudah setengah sadar. Otaknya hanya memikirkan nasib pernikahan yang diawali berdasarkan keterpaksaan saja. Lelaki itu masih ingin bebas, tanpa terikat oleh pernikahan. "Brengsek!!!"Dia melempar botol kosong yang berada di atas meja, hingga pecahan kacanya berhamburan di lantai. Terlihat beberapa pegawai diskotik datang dan langsung sigap untuk membersihkannya."Kerja yang bagus, nih. Buat lo jajan"Dia memberikan beberapa lembar uang, dalam bentuk pecahan berwarna merah."Terima kasih, Tuan" Tanpa se

DMCA.com Protection Status