Share

Semakin Salah Paham

Penulis: Aldra_12
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-19 15:04:58

Kai dan Anna langsung pergi setelah makan siang. Sepanjang makan, Anna hanya diam apalagi Rachel terus mengajak bicara Kai seperti mereka memang sangat akrab. Hal itu membuat Anna tidak nyaman, dia merasa seperti menjadi orang ketiga di antara Kai dan Rachel.

“Siapa yang menyuruhmu menyebut sebagai asisten?”

Anna terkejut mendengar pertanyaan Kai. Dia menoleh pada Kai yang duduk di sampingnya.

“Aku memang asisten Anda, kan? Lagi pula, Anda menikah hanya untuk membantuku, jadi kurasa pernikahan ini tidak perlu dipublikasikan, jangan sampai orang-orang berpandangan buruk tentang Anda,” ucap Anna menjelaskan.

Kai menatap pada Anna. Tatapan matanya berbeda, seperti ada rasa kesal dan marah.

Anna takut, tapi tidak berani bicara lagi. Dia akhirnya diam menunduk dan Kai pun tidak bicara lagi.

Setelah makan siang, Kai tidak bicara lagi pada Anna. Bahkan Anna sampai bingung karena selama di ruang kerja, Kai tidak memerintahnya atau yang lain, membuat Anna hanya bisa melakukan kesibukan seperti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Adeena
sampai kapan kai kamu bikin Anna salah paham terus...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Masih Meragukan

    “Ada apa sampai kamu ikut pulang ke apartemenku?” tanya Queen seraya menyajikan secangkir kopi untuk sang kakak.Kai tidak menjawab. Dia memilih mencicipi kopi yang baru saja disajikan.Queen memperhatikan sikap sang kakak, lalu berkata, “Apa kamu ke sini karena sedang marah pada istrimu? Kamu tidak mungkin ke sini jika tak ada masalah apa pun.”Queen mencoba menebak karena tahu kebiasaan sang kakak.“Tidak ada,” jawab Kai seraya meletakkan cangkir kembali di meja.“Tidak ada tapi kenapa ke sini?” Queen mencebik kesal pada Kai.“Kalian bertengkar?” tanya Queen tetap memaksa ingin tahu.Kai menghela napas kasar seraya melirik pada Queen, lalu menyandarkan punggungnya.“Aku hanya tidak senang karena dia tidak mengakuiku sebagai suami,” ucap Kai.Queen langsung mengerutkan alis.“Tunggu!” Queen mencoba mencerna yang terjadi.“Kamu sendiri yang bilang kalau kalian menikah kontrak. Bahkan kamu masih menyembunyikannya dari Mami dan Papi. Ya, wajar misal dia pun menyembunyikan statusnya dari

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Segera Menyelesaikan

    Kai sangat syok melihat Anna berpakaian seksi ada di atas ranjangnya. Dia bergeming di tempatnya.“Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Kai.Anna turun dari ranjang. Dia sudah memakai baju tidur berbahan tipis yang tersedia di kamarnya, lalu menggunakannya untuk menggoda Kai.Anna sebenarnya tidak yakin Kai akan pulang malam ini, dia merasa beruntung karena pria itu pulang.Anna berjalan menghampiri Kai, lalu berdiri berhadapan dengan pria itu.“Aku hanya mau menyelesaikan urusan kita,” ucap Anna.Kai mengerutkan dahi. Penampilan Anna sangat berbeda, bahkan aroma parfum tercium begitu kuat di indera penciumannya. Apa Anna menggodanya? Apa dia benar-benar ahli dalam hal ini? Dan, mungkinkah tebakan Queen benar. Tidak, Kai yakin ada penjelasan dari sikap Anna.Anna mengulurkan tangan, lalu menyentuh tepian jas Kai.“Anda bilang butuh anak dariku, kan? Jika begitu, kita harus tidur bersama, kan? Jika Anda saja tidak pernah menyentuhku bagaimana bisa aku memberi anak untuk Anda dan istri

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Gunjingan di Kantin

    Keesokan harinya. Anna sibuk di ruang makan menyiapkan sarapan untuk Kai. Dia bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi sesuatu sama sekali malam tadi.Kai melihat Anna yang baru saja selesai menyajikan hidangan di meja. Dia tidak bicara dan memilih segera duduk di kursinya.Sama halnya dengan Kai, Anna juga tidak bicara atau bertanya, sehingga keduanya sama-sama diam dan membuat ruang makan itu terasa begitu hening dan dingin, hanya ada suara sendok dan garpu beradu dengan piring.Anna berpakaian rapi. Dia tetap akan bekerja seperti biasa meski masih kesal pada sikap Kai semalam.Kai hanya melirik pada Anna yang sedang sarapan dengan tenang. Dia tidak berkata apa-apa dan memilih segera menghabiskan secangkir kopi buatan Anna.Setelah sarapan, mereka pergi ke perusahaan. Keduanya masih saja diam, selama dalam perjalanan menuju perusahaan, tidak ada sepatah kata pun yang mereka keluarga dari bibir.“Selamat pagi, Pak.” Tian menyapa Kai.Namun, ada yang aneh. Tian menyadari kalau Kai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Benar Jijik?

    “Ada apa dengan kakimu?” tanya Kai seraya menatap Anna yang merapat di dinding.Anna dan Kai berada di lift menuju lantai tempat ruangan Kai berada.Anna memilih diam. Dia masih marah karena kejadian semalam. Sejujurnya, semua ini masih mengganjal di pikiran Anna, dia tidak mengerti dengan keinginan Kai. Jika ingin anak darinya, kenapa tidak mau menyentuhnya. Lalu, mau hamil dari mana dia?“Kamu berani tak menjawab pertanyaanku?” Kai menatap tak senang.Anna melihat tatapan Kai, tapi dia tidak peduli. Dia tetap diam seraya menjaga jarak dari pria itu.Saat pintu lift terbuka di lantai ruangan Kai berada, Anna terkejut karena Kai langsung menarik tangannya untuk mengajak keluar dari lift.“Aku bisa jalan sendiri,” ucap Anna hendak melepas tangannya dari Kai.Namun, Kai tidak melepas dan masih menggandeng tangan Anna menuju ruangannya.Anna panik dan cemas jika ada yang melihat, tapi untungnya tidak ada staff yang melihat karena kebanyakan staff masih beristirahat.Saat sampai di ruanga

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Anak Haram?

    Anna pergi ke alamat yang Mila kirimkan. Dia baru saja turun dari taksi, lalu berjalan ke arah Mila yang duduk di salah satu bangku taman.Anna menarik napas dalam-dalam lalu mengembuskan perlahan. Dia mencoba bersikap tenang untuk menghadapi kemauan ibu tirinya itu.“Ibu mau apa?” tanya Anna saat sudah berhadapan dengan Mila.Mila berdiri ketika melihat Anna. Tatapan mata wanita menunjukkan rasa tak senang sama sekali. Dia lantas memindai penampilan Anna, Mila yakin kalau pakaian yang melekat di tubuh Anna semuanya bermerk.“Kamu ini memang tidak tahu diri, ya! Kamu kabur setelah apa yang kami lakukan untuk ayahmu. Kamu menelantarkan kami yang sudah merawat ayahmu yang sakit-sakitan. Memang ya, benar kata orang, merawat anak orang lain memang balasannya kek gini, tidak tahu diri!” amuk Mila dengan begitu emosi.“Seharusnya kamu tuh bersyukur masih punya kami. Kamu tidak sebatang kara, ada yang bisa kamu akui sebagai keluarga. Tapi lihat sekarang, kamu sudah hidup enak, makanya tidak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-21
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Ada Yang Peduli

    Kai baru saja selesai bertemu dengan klien. Dia segera pergi setelah mendapatkan hasil kesepakatan dengan kliennya.“Anda mau ke tempat lain atau mau langsung kembali ke perusahaan?” tanya Tian saat berjalan menuju parkiran.“Langsung ke perusahaan!” perintah Kai.Tian mengangguk. Sopir yang sudah menunggu juga langsung membuka mobil untuk Kai. Mereka segera meninggalkan restoran.Sepanjang perjalanan. Tian melihat Kai hanya diam seraya memandang jalanan. Ada yang berbeda dari sikap Kai, biasanya atasannya itu akan mengecek ulang proposal setelah selesai bertemu klien, tapi sekarang malah melamun.Tian juga melihat Kai diam saat tadi berangkat untuk menemui klien. Mungkinkah Kai sedang memikirkan Anna, sampai membuat Tian penasaran, apa yang sebenarnya terjadi dengan wanita itu.Saat mobil yang ditumpanginya Kai sampai di perusahaan. Kai melihat Anna berjalan agak pincang memasuki lobi perusahaan.“Bukankah itu Bu Anna?” Tian menoleh pada Kai yang duduk di belakang.Kai memperhatikan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tuduhan Merayu

    Anna benar-benar tak berkutik saat Kai terus menggendongnya. Dia sampai menyembunyikan wajah karena tak ingin para karyawan melihatnya digendong oleh presiden direktur perusahaan itu. Apalagi statusnya di sana hanya karyawan, bukan istri.Kai membawa Anna kembali ke lantai ruangannya berada. Saat pria itu keluar dari lift, para staff yang sudah berada di ruang kerja, sangat terkejut melihat Kai menggendong Anna.Para staff wanita banyak yang menatap sinis, mereka semakin yakin kalau ada sesuatu yang membuat Kai memperhatikan Anna. Menciptakan keirian dan pandangan buruk pada Anna.Kai menurunkan Anna di sofa. Dia memandang wanita itu yang sama sekali tak mau menatapnya.“Ceritakan apa yang terjadi,” ucap Kai dengan nada tegas.Sikap Kai yang tegas dan dingin, tentu saja membuat Anna merasa semakin terintimidasi. Anna merasa kalau Kai bertanya hanya sebagai formalitas, bukan sebuah perhatian dan rasa simpati.“Untuk apa Anda peduli.” Anna duduk agak jauh dari Kai. Dia menghapus lagi ai

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-22
  • Istri Kontrak Sang Presdir    Tidak Tahu Maunya

    “Minumlah.” Kai meletakkan cangkir berisi coklat hangat di meja.Anna hanya melirik cangkir itu. Dia masih diam dan tak mau menatap pada Kai.“Pulanglah lebih awal kalau perasaanmu masih buruk,” ucap Kai lagi.Namun, meski Kai berusaha mengajak Anna bicara, istrinya itu tetap saja diam.Kai juga bingung, bagaimana caranya menghadapi Anna yang pendiam. Anna begitu tertutup, bahkan seperti sulit untuk percaya pada orang lain.“Ada masalah apa sebenarnya sampai lututmu terluka dan pipimu merah?” tanya Kai mulai tak sabar karena Anna tak merespon semua pertanyaannya.“Memangnya Anda peduli.” Anna akhirnya bicara, tapi tatapan matanya memperlihatkan rasa kesal.Anna melihat Kai diam, lalu dia kembali bicara. “Anda saja tidak peduli dengan statusku, untuk apa Anda peduli padaku?”Kai masih menatap datar. Dia mencoba memahami maksud perkataan Anna.“Aku hanya istri simpanan, istri yang dinikahi karena aku punya hutang. Jika Anda ingin aku segera melunasi hutangku, harusnya Anda segera melaku

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23

Bab terbaru

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Peringatan Alex

    Anna diam mendengar ucapan Alex. Benar, mungkin dia masih bisa mengatasi Alex, tapi tidak yakin bisa mengatasi kakek mereka. Jika Stefanie saja tak bisa melawan kakeknya itu, apalagi Anna.Namun, meski begitu apa Anna harus mundur? Tidak, dia takkan mundur. Dia harus mendapatkan apa yang seharusnya didapatkan, ibunya!“Kenapa diam? Kamu gemetar? Lebih baik urungkan niatmu itu dan pergilah, kembali ke suamimu. Bukankah kamu sudah punya suami kaya yang bisa memberimu segalanya, untuk apa lagi kamu masih berharap pada mamaku, apa harta yang suamimu beri masih kurang?”Anna mengepalkan erat telapak tangannya. Apa Alex sedang menghinanya? Menganggapnya hanya menginginkan harta sang mama. Menebak apa yang ada di pikiran sang adik, Anna tersenyum miring.“Apa? Kenapa kamu tersenyum seperti itu?” tanya Alex mendadak ngeri melihat senyum Anna yang berbeda.Anna menarik tangannya dari tepian meja, tatapannya begitu tajam pada Alex.“Sepertinya pikiranmu memang selalu buruk, Alex. Bagaimana kal

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Perdebatan Kakak-adik

    Anna keluar dari lift dan berjalan di koridor menuju ruangan Alex. Kedatangan Anna di sana menarik perhatian para staff yang ada di lantai itu.Anna berjalan dengan gaya anggun meski sebenarnya gugup. Dia tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian seperti ini.“Silakan, ini ruang kerja Pak Alex,” kata office boy yang mengantar.Anna mengangguk. Dia ingin meraih gagang pintu, tapi lebih dulu ada staff yang mencegah.“Maaf, apa Anda sudah membuat janji dengan Pak Alex?” tanya staff itu yang ternyata sekretaris Alex.Anna ingin menjawab tapi office boy yang bersamanya sudah lebih dulu menjawab.“Pak Alex sudah mengizinkan Nona ini ke ruangannya, lebih baik jangan dipermasalahkan lagi,” kata office boy itu.Sekretaris itu memerhatikan penampilan Anna, lalu akhirnya mengizinkan Anna masuk.Anna akhirnya masuk ke ruangan Alex. Dia melihat adiknya itu berdiri di dekat jendela memunggungi pintu. Anna berjalan perlahan menghampiri Alex, hanya terdengar suara langkah kaki sepatunya menggema di

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Mengelabui Alex

    Anna dan Kai pergi ke perusahaan milik Reino. Mereka di mobil yang terparkir di seberang jalan perusahaan, mengamati aktivitas yang terjadi di luar perusahaan itu.“Kamu benar-benar mau menemui Alex?” tanya Kai memastikan. Dia menatap Anna yang duduk di kursi samping kemudi.Anna tak langsung menjawab. Dia masih mengamati tempat itu.“Mau tidak mau, aku harus menemuinya, Kai.” Anna akhirnya bicara, tatapannya sudah beralih ke suaminya itu. “Aku tidak mau harta mereka, aku hanya ingin hakku sebagai anak.”Kai selalu yakin kalau Anna tidak matrealistis. Kai mendukung keinginan Anna itu.“Aku akan menemanimu menemuinya,” kata Kai.Anna menggeleng. “Ini urusan keluarga, aku akan menghadapinya sendiri.”“Kamu yakin?” tanya Kai memastikan. Takut kalau terjadi sesuatu pada Anna jika tak berada dalam pengawasannya.Anna mengangguk mantap. “Aku bisa mengatasinya.”Kai ragu, tapi karena Anna memaksa pergi sendiri, akhirnya Kai mengizinkan tapi tetap mengawasi.Anna turun dari mobil. Dia berjala

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Titipan Stefanie

    Saat siang hari. Pelayan Fransisca memanggil Anna dan Kai untuk bergabung di ruang makan.Anna dan Kai mengikuti langkah pelayan itu sampai mereka tiba di ruang makan. Fransisca sudah menunggu mereka dan tersenyum melihat kedatangan Anna dan Kai.“Ayo, duduklah. Kita makan siang dulu,” ajak Fransisca mempersilakan.Anna mengangguk. Dia duduk bersama Kai lalu pelayan mulai melayani mereka.“Aku tidak tahu makanan kesukaanmu, jadi aku harap kamu tidak kecewa dengan menu yang disajikan,” ucap Fransisca sebelum memulai makan siang.Anna menggeleng pelan. “Aku tidak pilih-pilih makanan, Bi.”“Baguslah.” Fransisca terlihat senang.Mereka makan siang bersama, tidak ada pembahasan apa pun saat di meja makan. Anna juga tidak berani membuka pertanyaan karena takut menyinggung.Setelah makan, Fransisca mengajak Anna dan Kai duduk di ruang keluarga.Anna masih menunggu sampai Fransisca memulai pembicaraan.“Aku bertemu mamamu sekali saja setelah dia dipindah ke sini. Setelahnya aku tidak tahu bag

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Akhirnya Pergi

    Keesokan harinya. Anna dan Kai naik pesawat penerbangan pagi menuju kota tempat Stefanie tinggal. Anna duduk di dekat jendela sambil memandang ke luar pesawat yang masih menunggu lepas landas.Kai melihat Anna yang hanya diam. Dia meraih telapak tangan Anna, lalu meletakkannya di pangkuan.“Memikirkan apa?” tanya Kai saat Anna menoleh padanya.Anna menggeleng pelan. “Entahlah, banyak sekali yang memenuhi kepalaku sekarang. Rasanya seperti mau meledak.”Kai mengusap lembut rambut Anna. Menghadapi masalah keluarga memang lebih berat daripada masalah perusahaan, tentu Kai memahami posisi Anna saat ini.“Kita berusaha menemui mamamu, tapi apa pun hasilnya nanti, kuharap kamu jangan bersedih berkepanjangan,” kata Kai tidak ingin Anna terlalu kecewa.Anna mengangguk pelan. “Aku hanya mau memastikan Mama baik-baik saja, bisa melihatnya sekali saja untuk mengobati rindu, setelahnya aku pasrah walau aku masih berharap bisa bersama Mama lagi.”“Aku tahu,” balas Kai, “tapi semua di luar kehendak

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Diminta Bertemu

    Kai sangat mencemaskan kondisi Anna, apalagi wajah Anna memang sangat pucat.“Ayo ke rumah sakit,” ajak Kai sambil menggenggam telapak tangan Anna.Anna menatap Kai yang panik, dia mencoba tersenyum untuk menenangkan.“Tidak usah, lagian ini pusing biasa. IGD tidak menerima pasien yang hanya masuk angin,” seloroh Anna diakhiri tawa kecil meski wajahnya pucat.Kai menatap tak senang karena Anna menyepelekan kondisi kesehatan.“Masuk angin pun, kalau salah penanganan, bisa membahayakan, paham.” Kai kukuh ingin membawa Anna ke rumah sakit.Anna menatap dalam pada suaminya, dia mencoba memahami kecemasan yang sedang Kai rasakan.Anna tersenyum kecil. “Begini saja, kalau besok pagi kondisiku masih kurang baik, kita ke rumah sakit, ya.”Kai menatap ragu, tapi karena Anna tidak mau pergi sekarang, dia akhirnya mengalah,“Baiklah, kalau nanti malam kamu merasa sakit, kita harus pergi memeriksakannya,” ucap Kai mengalah.Anna mengangguk-anggukkan kepala.“Aku mau mandi dulu,” kata Anna siap be

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Jadi Tersangka

    Saat sore hari. Anna dan Kai pergi ke kantor polisi setelah mendapat informasi soal penetapan tersangka pada Justin.Anna sangat syok, dia tak menyangka Justin benar-benar terlibat kasus yang menjerat Rachel.Anna dan Kai sudah menunggu di ruang kunjungan, lalu beberapa saat kemudian Justin masuk ruang kunjungan dengan kedua tangan terborgol.Justin tersenyum pada Anna, lalu duduk berhadapan dengan Anna tapi tak bersikap ramah pada Kai.“Kamu benar-benar terlibat?” tanya Anna tak menyangka.Justin tersenyum tipis. “Aku sudah janji akan menjawab jujur, aku hanya berusaha jujur.”“Aku tidak terkejut,” ucap Kai.“Aku tidak meminta pendapatmu,” balas Justin ketus, “aku hanya berusaha menepati janjiku pada Anna.”Kai kesal. Dia menatap tajam pada Justin, apa Justin menyukai Anna?Anna benar-benar masih tak percaya, dia benar-benar tidak pernah membayangkan jika Justin benar-benar terlibat.“Bagaimana bisa?” tanya Anna meminta penjelasan.Justin mengalihkan pandangan dari Kai pada Anna. Dia

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Menunda Kepergian

    “Tunggu.” Anna mencegah Justin yang mau ikut polisi.Justin menghentikan langkah. Lalu membalikkan badan ke arah Anna begitu juga dengan polisi.“Ada apa?” tanya Justin sambil menatap Anna. Tatapan matanya memperlihatkan jika dia tak marah sama sekali pada Anna.Anna menghampiri Justin, dia berdiri tepat di hadapan atasannya itu.“Aku tidak tahu kamu bersalah atau bukan, aku hanya berharap kamu tidak terlibat karena meski mungkin kamu membenciku karena suamiku, tapi aku menganggapmu pria baik,” ucap Anna.Anna hanya tak ingin menambah musuh. Jika bisa dicegah dengan sikap baik, maka Anna akan berusaha meminimalisir kemungkinan Justin membencinya dan Kai.Justin tersenyum getir, dia tak menyangka jika Anna menganggapnya baik padahal awalnya Justin ingin memanfaatkan Anna.“Aku akan bicara jujur menjawab semua pertanyaan polisi,” ucap Justin, “terima kasih sudah memercayaiku,” imbuhnya.Anna mengangguk, lalu dia membiarkan Justin pergi dengan polisi.Semua staff di sana berdiri karena t

  • Istri Kontrak Sang Presdir    Maksud Alex

    Di kota tempat Stefanie tinggal. Dia masih dirawat di rumah sakit yang dijaga ketat oleh beberapa bodyguard. Bahkan Reino dibuat tak bisa keluar masuk sembarangan, Reino ikut dipantau oleh pengawal bayaran Abraham.“Apa kamu anggap mamamu ini sebagai tahanan, Alex? Bagaimana bisa kamu memperlakukanku seperti ini?” Stefanie menatap datar pada Alex.Stefanie terkejut saat mengetahui kalau sudah dipindah kota saat pertama kali membuka mata. Bahkan saat dia menanyakan keberadaan dan kabar Anna, Alex langsung membentaknya.“Ini demi kesembuhan Mama, sebaiknya Mama nurut apa kata dokter agar pemulihan kesehatan Mama lebih cepat,” ucap Alex dengan tenang.Stefanie benar-benar tidak tahu, kenapa Alex berbuat demikian.“Apa kamu bahagia melihat mama terkurung di sini seperti orang yang sedang dihukum?” tanya Stefanie dengan tatapan dingin pada Alex.Alex tetap tenang. Dia membuka penutup tempat makanan milik Stefanie, lalu mengambil sendok.“Makanlah dulu,” kata Alex.Stefanie benar-benar tak

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status