Share

Chapter 77 - Penyesalan Yang Terlambat

Baron mendekati meja dan meletakkan nampan berisi secangkir kopi dan piring penuh dengan Madeline yang baru saja keluar dari oven. Ia mengalihkan pandangannya pada pria yang tengah membantu karyawan cafe mengangkat kotak besar, memindahkannya ke gudang.

Allen mengenakan kemeja yang dikeluarkan dari celana dan menggulung lengannya hingga sebatas siku. Pria itu tampak santai dan tak henti tertawa menanggapi lelucon para karyawan lain.

Tak seorangpun bakal tahu, bahwa pria tampan itu adalah pengacara yang sehari-harinya mengenakan setelan jas resmi.

"Ini kopi ku?"

Baron mengangguk. "Ya."

"Terima kasih." Allen menarik kursi dan duduk di samping Baron.

"Kamu ingin aku tambahkan es?" Baron heran karena Allen memilih kopi hangat di cuaca panas seperti ini.

"Bukankah penat setelah bekerja keras? Aku bisa membuatkanmu lemon squash," tawarnya.

Allen mengibaskan tangannya. "Tidak usah. Gigi ku sensitif jadi aku tidak bisa minum yang terlalu panas dan dingin."

"Hmm." Baron mengangguk paham.

Allen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status