Home / Romansa / Istri Kontrak Presdir Arogan / Bab 85. Tetap Ingin Membunuhnya

Share

Bab 85. Tetap Ingin Membunuhnya

Author: Bluemoongirl
last update Last Updated: 2023-08-08 11:08:17

Pria itu tak sanggup meneruskan kalimatnya. Ia justru termangu. Menatap secara bergantian Lucas dan Chiara dengan tatapan tak percaya.

"Selamat pagi. Alan, aku mungkin sudah membawa putrimu yang lain," sela Lucas sengaja memotong erangan pria di hadapannya.

Mendengar kalimat Lucas, Sontak pria bernama Alan di depannya melebarkan mata. Mulutnya ternganga tak bisa berkata-kata.

"A-apa?" Pria itu takjub. Mengumpulkan seluruh tenaganya yang menguap begitu saat mendengar kata 'putrimu yang lain'. "Apa ini benaran dia?"

Lidah Chiara kelu. Jika sebelumnya Chiara gugup, sekarang ia justru bingung harus bersikap bagaimana. Bahkan menaikkan senyum pun sangat sulit. Ia masih terasa asing.

Alan mendekat. Menghampiri Chiara dengan kedua mata biru redup mengamati wanita di hadapannya. Mulutnya sama sekali belum terkatup.

Chiara segan, lantas mengulum senyuman yang sedikit dipaksakan. "Halo, Tuan. Saya Chiara. Apa kabar?"

Lucas melihat Chiara sekilas. Tertegun karena cara bicara Chiara begitu formal
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 86. Maafkan Aku, Chiara...

    Mula-mula dari belakang Susan tergopoh-gopoh membawa nampan berisi beberapa teh hangat dan biskuit. Tangan wanita itu perlahan meletakkannya di meja depan Lucas dan Chiara."Hmm, kau sebenarnya tak perlu repot-repot membuatkannya untuk kami." Chiara menelan ludah. Merasa tak enak dan sungkan."Tidak apa-apa, Nak. Aku dan Alan sangat senang kalau kau kemari untuk menemui kami," ungkap Susan mulai mendudukkan tubuhnya di dekat Alan. Alan mengangguk setuju."Oh, iya." Chiara teringat sesuatu. Tangannya bergerak untuk meraih sebuah album biru muda dengan sampul bergambar beruang. "Aku menemukan ini. Dan karenanya aku jadi tahu bahwa sebenarnya aku masih mempunyai keluarga."Susan dan Alan terpaku selama sepersekian detik. Lalu Sarah menjulurkan tangannya untuk mengambil album tersebut. Otaknya mulai mencerna dan mengenali bahwa album itu sudah lama tak ia lihat. Susan ingat, demi Chiara yang selalu mengingatnya, maka ia merelakan album tersebut dibawa Olivia dan Ernest hari itu. Dan setel

    Last Updated : 2023-08-08
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 87. Wanita di Sisi Zyan

    Setelah keluar dari ruangan Robert, Poppy menyeringai puas. Ia semakin penuh percaya diri. Berjalan sambil sedikit mengangkat kepala, ia sempat melirik sekretaris yang tadi baru saja dipecat Robert.Wanita itu sekarang menangis. Sejumlah temannya tengah mengerumuninya dengan sedih. Beberapa dari mereka berusaha memberikan semangat untuk wanita yang tertimpa sial tersebut.Di tengah isakannya, kedua mata mereka saling bertemu. Poppy memandang remeh sambil menyunggingkan senyum tipis. Ia lalu menggiring kaki angkuh menjauh. Tak peduli dengan si wanita tadi yang tetap memperhatikan dan menggigit bibir bawah menahan kesal.Poppy menuju mobilnya. Sebelum berhasil masuk ke dalam mobil, ponsel Poppy berbunyi nyaring. Ia meraih benda persegi panjang itu untuk memeriksanya. Setelah menengok sebuah nama yang tercantum jelas di layar ponselnya, ia terlonjak senang, lantas segera menerimanya.Jari Poppy mengusap singkat layar benda persegi itu ke atas hingga memunculkan tiga sosok wanita di depan

    Last Updated : 2023-08-08
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 88. Hubungan Khusus

    Zyan menoleh, lalu seketika tampak memucat. Ia menahan napas saat melihat wanita itu berjalan ke arahnya dan kian mendekat. Sementara, Tarra yang berada di dekatnya memasang wajah bingung."Zyan, apa yang kau lakukan bersama wanita ini, huh?!"Zyan sontak berdiri. Menghela napas satu kali lalu berusaha menghentikan kemarahan Poppy. Ia tak menyangka jika wanita itu akan berada di kafe yang sama. Padahal Zyan sebelumnya tak pernah kemari. Tarra tadi yang mengajaknya."Poppy, ini semua salah paham. Dengarkan aku dulu." Zyan memegang kedua bahu Poppy. Sekarang di kedua mata hazel Zyan, Poppy tampak begitu sensitif.Poppy segera menepis tangan Zyan dari pundaknya dengan kesal. Sekarang emosinya tiba-tiba membuncah karena ia sudah memendamnya sejak bertemu ketiga temannya tadi."Apa lagi, Bajingan?! Kalau kau tak mengangkat teleponku gara-gara dia?!" tuding Poppy ke arah Tarra.Tarra mengerjapkan mata menyaksikan adegan di depannya seperti tontonan. Ia jadi tahu. Selain Chiara, sepertinya Z

    Last Updated : 2023-08-08
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 89. Zyan Pemegang Kunci

    Sang mentari perlahan bangkit dari singgasana menuju bumi dengan sinarnya. Sejumlah burung di udara tampak menyambut keramahan cahaya yang telah membumi itu.Chiara mulai menggeliat, lantas mengerjap sewaktu sinar mentari menyentuh permukaan kelopak matanya. Ia bangun, perhatiannya langsung tersedot oleh album foto biru dengan gambar beruang.Chiara menghela napas lega. Wajahnya cerah. Masih seperti mimpi kejadian kemaren sewaktu bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Ia berjanji akan sering mengunjungi mereka. Chiara juga sudah mendapat izin dari Lucas.Rencananya, hari ini ia akan ke rumah Alan dan Susan lagi. Daripada berada di mansion yang membuatnya sedikit bosan, maka mengunjungi rumah itu sambil membawa makanan atau buah-buahan bukanlah ide yang buruk.Chiara jadi sedikit bersemangat sekarang. Ia lekas bangkit. Meraih album biru dan memasukkannya ke dalam tas yang biasa ia pakai. Setelahnya, Chiara mendorong tubuhnya mandi. Namun baru beberapa langkah menuju kamar mandi, ti

    Last Updated : 2023-08-08
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 90. Taktik Cerdas

    Zyan menggosok dagu sembari berpikir. Bagaimana bisa? Tenyata selama ini Lala mempunyai kembaran? Benaknya mulai menerka-nerka.Mata hazelnya memandangi foto di depannya lagi. Ada sepasang suami istri dengan dua putri kembar mereka."Ah… ternyata Chiara adalah kembaran Lala yang disembunyikan?" Tebak Zyan lagi. Pasalnya—meski tak terlalu kenal, Zyan tahu bahwa Lala adalah sosok yang kesepian. Maka dari itu, gadis kecil itu selalu ngotot mendatangi Lucas meskipun sudah dilarang secara keras oleh Sarah dan Robert.Kemudian, Zyan jadi tergelak. "Wah, wah… Chiara, sepertinya kau semakin spesial di mataku. Banyak surprise-surprise datang darimu. Apalagi ini…" Zyan menutup album foto di tangan dan membolak-balikkannya. "Akhirnya aku mengetahui rahasiamu lagi," lirihnya diiringi oleh sebuah seringaian.Sebelum melajukan mobil, Zyan menoleh ke belakang dan menyaksikan mobil yang mengangkut Chiara melesat mendahuluinya.Chiara bernapas lega. Sekarang ia merasa semakin mengasihani diri sendiri

    Last Updated : 2023-08-08
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 91. Lobelia Biru

    Seketika Lucas mendongak dan menegakkan tubuhnya. Di lain pihak Franklin tengah mengamati Lucas yang berada di sekitar meja.Lucas lalu melempar pandang ke arah meja Franklin lagi, lantas mencoba memukul permukaan serta kaki meja beberapa kali. "Aku kagum dengan furnituremu. Sejak kapan meja ini sudah berada di sini?""Oh…" Franklin tertawa. "Meja itu sudah lama, Lucas. Sekitar enam tahun yang lalu."Lucas menangguk setuju sambil meneliti meja di depannya. "Ya, kurasa begitu. Ini sangat kuat."Tak berapa lama, akhirnya pintu kembali dibuka dan munculah Chen Ze dari sana. Chen Ze menahan pintu, seperti sedang menunggu. Ternyata ada beberapa pegawai yang masuk setelahnya. Pegawai itu membawa nampan di masing-masing tangan.Mereka lantas meletakkan minuman dan sejumlah hidangan ringan di atas meja dengan sopan. Sesudahnya, mereka membungkukkan badan singkat lalu undur diri dari sana."Ya, terima kasih," ucap Chen Ze kepada beberapa orang tadi saat melewati pintu.Chen Ze kembali menutup

    Last Updated : 2023-08-09
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 92. Jangan Beri Lucas Kesempatan!

    Chiara mendesah panjang setelah memutus sambungan teleponnya. Ia bergerak gusar. Menebak-nebak apa yang akan Zyan lakukan setelah ini. Saking terhanyutnya Chiara, ia jadi kaget begitu Susan datang lagi.Susan jadi terperangah, lalu mendudukkan tubuhnya di kursi tepat depan Chiara. "Chiara, kau benar-benar tidak ada masalah apapun kan? Sekali lagi aku ingatkan, kau bisa curhat kepada Ibu."Chiara memaksakan senyum dibibirnya terkembang lebar. Lalu buru-buru menggeleng. "Tidak, Bu. Benaran. Tidak ada yang perlu aku ceritakan. Tapi, sepertinya aku harus buru-buru pulang."Susan menautkan alis. Memperhatikan secara keheranan Chiara yang sibuk memasukkan ponsel ke dalam tas, menutup resleting dengan gerakan cepat, lantas segera menaikkannya ke bahu.Chiara lekas bangkit. "Aku pulang dulu, Bu."Susan membuka mulutnya hendak mengungkapkan perasaannya lagi, tapi sekarang anaknya sudah menggiring kaki keluar dan melambaikan tangan. Susan mau tak mau ikut menaikkan tangannya untuk membalas lamb

    Last Updated : 2023-08-09
  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 93. Seberapa Dekat?

    Seketika Lucas menoleh singkat ke arah Albert yang sudah membeku di tempat. Wajah Albert tampak memerah dan serius.[Iya, Tuan. Saya masih ingat. Apakah ada yang mengganggu Anda?][Tidak. Hanya saja… aku jadi teringat anak Ashley tiap melihat wajah pegawai Lucas. Namanya siapa? Albert, ya?]Bibir Albert terkatup rapat. Sekarang tubuhnya bergetar karena telinganya mendengar langsung pria paruh baya itu menyebut nama ayahnya. Napas Albert kian terasa tercekik. Setelah ini, ia berharap cepat mengetahui pelaku itu. Dan keyakinannya soal K Group yang terlibat pada tragedi 20 tahun lalu semakin kuat.[Iya, Tuan. Sejujurnya saya tidak begitu ingat tentang putra Ashley. Tapi, saya memang ada sedikit masalah dengan pria bernama Albert itu.]Franklin mengangkat sebelah alis. Kerutan di dahinya terlihat samar.[Apa itu?][Pegawai Tuan Lucas yang bernama Albert itu—]Lalu kalimat Chen Ze terpotong oleh suara telepon di ponselnya. Chen Ze memasang tak enak. Franklin hanya mengangguk sambil mengger

    Last Updated : 2023-08-09

Latest chapter

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 113. Memulai dari Awal (TAMAT)

    Robert menekuk wajahnya. Ia lalu mengalihkan tatapan ke arah Zyan yang baru saja mengulum senyum saat menatap kepergian Lucas. Setelahnya, pria itu justru membalas tatapan Robert sambil mengedikkan bahu.Sontak Robert menggertakkan gigi. Ia segera menggerakkan tangan demi menjalankan kursi rodanya. Sedangkan Sarah bingung dengan apa yang tengah dilakukan Robert."Sayang, kau mau kemana?" tanyanya. Karena Robert tak meresponnya sama sekali, ia jadi khawatir.Sarah kemudian harus membungkukkan badan berkali-kali demi meminta maaf kepada tamunya karena ia akan menyusul Robert. Lantas, Sarah bergerak cepat untuk membantu mendorong kursi roda Robert."Kau mau pergi kemana, Sayang? Biar aku bantu," desis Sarah."Antarkan aku kepada Zyan," tegasnya.Meskipun bingung, tapi Sarah tetap mengikuti permintaan suaminya tersebut. Mendekat ke posisi Zyan, Robert sudah bersiap-siap."Apa yang kau lakukan sampai adikmu pergi begitu saja, hah?!" gertak Robert langsung.Zyan justru memiringkan senyum. "

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 112. Bebas dan Mengejar Keinginan

    "Dad, kau menaruh kamera CCTV mikro di sini?"Pertanyaan Poppy seketika langsung menghentikan perbincangan kedua pria di depannya. Kedua orang itu tampak saling melempar pandang sekarang.Chen Ze kemudian segera melangkahkan kaki untuk memeriksanya. Ia pun jadi sedikit terkejut."Tuan, ada yang mengawasi kita!" celetuk Chen Ze yang membuat napas Franklin tercekat.Franklin mau tak mau berderap mendekat juga. Ingin membuktikan langsung dengan mata kepala sendiri. Setelah mengamati CCTV tersebut, bibirnya tekatup rapat."Sial! Siapa yang melakukannya?! Sejak kapan kamera itu berada di sini!" umpat Franklin kesal. Ia berkacak pinggang dengan sesekali membuang napas gusar.Chen Ze juga terlihat berpikir keras. Ia terdiam selama sepersekian detik sebelum menyebutkan sebuah nama."Menurut Anda, apakah Albert adalah anak Ashley, Tuan?"Mendengar itu, perhatian Franklin akhirnya tersedot kepada Chen Ze juga. Kedua matanya saling mencari-cari jawaban ketika saling berhadapan."Seharusnya kita

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 111. Pergi dari Sini!

    Sambil mengatupkan rahangnya, Sarah duduk di jok penumpang belakang dengan tubuh yang menegang. Bahkan pemandangan di sisi kanan dan kirinya tak mampu mengalihkan rasa emosinya. Masih terbayang-bayang olehnya tentang perkataan Poppy tadi pagi."Lucas dan Lala ternyata selama ini membohongi kita, Bu. Mereka hanya menikah secara kontrak."Waktu itu, kedua mata Sarah langsung terbelalak lebar. Rasanya kecewa dibohongi oleh anaknya sendiri. Apalagi itu Lucas.Sarah menggertakkan gigi. Ini semua pasti karena pengaruh gadis miskin itu. Padahal dari dulu, ia membenci Lala sekaligus keluarganya. Ia takut jika Lucas terpengaruh karena pola pikir orang miskin dan keluarganya berbeda. Apalagi sampai tertular penyakit mereka. Bulu kuduk Sarah meremang. Pokoknya, ia sangat anti dengan Lala yang miskin, kotor dan liar.Tak terasa mobil yang ia tumpangi sudah tiba di depan mansion Lucas. Si pegawai membukakan pintu, memberi jalan kepada Sarah. Sekarang wanita itu mendaratkan kakinya dengan yakin.Sa

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 110. Pengaduan Poppy

    Pagi buta sekali, dua mobil hitam berkilat meluncur cepat ke salah satu bangunan yang tinggi besar. Bangunan tersebut didominasi oleh dinding warna cream dengan sebagian catnya terkelupas. Sedang di depannya, hanya ada rolling door abu-abu tua yang menggantikan fungsi pintu pada umumnya.Pintu mobil akhirnya terbuka, menampilkan sejumlah pria yang berpakaian serba hitam memasuki bangunan tersebut secara diam dan cepat. Saking heningnya, kaki-kaki mereka tak terdengar menapak tanah.Sebagian dari mereka menjebol pintu samping. Sisanya memasuki bangunan itu dengan memanjat balkon dan menyusup dari atas.Berikutnya, mereka dengan gerakan cepat dan hening menangkap dan membius orang-orang yang ada di dalam. Hanya ada tiga pria dan satu wanita di dalam sana. Lantas pasukan pria yang memakai serba hitam mengumpulkan sejumlah korbannya di dalam gudang yang berisi banyak produk minuman berkarbonasi.Setelah orang-orang ditangkap tersebut siuman, salah satu pria melangkah maju. Menyodorkan seb

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 109. Memang Keras Kepala!

    Beruntung, Zyan tangkas menangkap tubuh Chiara. Pria itu langsung menggendong Chiara dan melangkahkan kaki cepat menuju ke dalam mansion Lucas.Zyan harus melewati beberapa penjaga dulu. Baru saat Melly muncul di permukaan, Zyan diperbolehkan masuk. Melly mengekor di belakang Zyan sambil memasang ekspresi cemas.Mereka berlari menaiki tangga hingga akhirnya tiba di kamar Chiara. Perlahan Zyan menurunkan Chiara di atas ranjang. Sementara Melly langsung berhambur keluar untuk menghubungi Lucas yang masih berada di kantor.Zyan menumpukan kedua tangan ke permukaan kasur sambil memandang Chiara yang terpejam dan berwajah pucat. Perasaannya campur aduk. Sedih, frustasi dan marah. Ia akhirnya mendengus kasar dan memutuskan untuk berdiri. Begitu Zyan bangkit, Chiara yang masih lemah memanggil Zyan."Zyan…" lirih wanita tersebut hingga membuat langkah Zyan terhenti.Mau tak mau, Zyan berpaling lagi ke arah Chiara. Chiara tampak memijat pelipisnya, lantas membuka kedua mata sayunya perlahan. S

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 108. Mati Saja Kau!

    Wajah Lucas merah padam. Ia menggeram karena masa lalu tak mengenakan tersebut akhirnya menghampiri ingatannya kembali. Sejak saat itulah, Lucas tak mau berurusan dengan Zyan lagi. Beruntung waktu itu nyawa Lucas dapat diselamatkan karena Sarah mencari dua anaknya tersebut.Tapi, setelahnya Zyan dihajar habis-habisan oleh Robert. Sementara Sarah hanya tergugu, tak tega melihat anaknya dihajar. Jangan tanya dimana Lucas. Lucas kecil masih terlentang tak berdaya di kamar sambil menjalankan perawatan intensif dari dokter Isaac.Zyan yang waktu itu hanya selisih dua tahun dari Lucas menahan setiap cambukan yang Robert tancapkan ke setiap permukaan kulit hingga menganga, menghasilkan luka seperti terbakar. Zyan mengatupkan rahang. Wajahnya sudah merah padam. Ia bahkan tak bisa menangis lagi. Kedua mata hazelnya tajam memandang lurus. Sedangkan rasa bencinya terhadap Lucas kian bertumbuk."Bisakah kau mencari wanita lain dan itu bukan Chiara?!" sentak Lucas kepada Zyan. Mereka saling berhad

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 107. Hubungan Zyan dan Lucas

    Chiara mengeluarkan seluruh isi perutnya. Setelah mencuci bersih mulut, ia memandangi cermin kecil yang menempel dinding di hadapannya.Chiara menelan saliva saat kedua matanya beradu pada bayangan yang terpantul pada cermin. Cermin yang sebagian sudah retak tersebut secara kejam menjebol tanda tanya besar di benaknya sekarang.Lalu, suara langkah sepasang kaki terdengar tergopoh-gopoh mendatangi Chiara sekarang. Susan mendongak, memandangi Chiara dengan cemas."Sayang, apa kau tidak apa-apa? Apa kau salah makan pagi ini?"Chiara terdiam. Agak gugup jika harus memikirkannya. Kemudian ia buru-buru menggelengkan kepala agar Susan dan Alan tak khawatir."Tidak, Bu. Sepertinya hanya gangguan pencernaan biasa. Nanti juga pasti sembuh sendiri," tukas Chiara enteng.Susan masih memasang raut wajah cemasnya. "Sungguh, Chiara? Kau terlihat sangat pucat sekarang."Chiara mengulurkan kedua tangan demi menjamah bahu ibunya. Kedua matanya menatap lekat Susan. Berusaha mendapat kepercayaan dari wan

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 106. Berubah Tujuan

    "Aku berubah pikiran, Lucas. Mari hentikan sandiwara ini," ungkap Poppy suatu pagi. Sekarang wanita tersebut dengan santai menyesap teh di hadapannya. Berusaha mengabaikan raut wajah kaget yang terpasang pada Lucas.Lucas mengernyit. Memperhatikan Poppy bergerak seenaknya. "Apa maksudmu? Kau akan menyerah?"Poppy menggelengkan kepala. Tangannya meletakkan kembali cangkir teh ke meja. Sedang mulutnya buru-buru menelan cairan teh yang telah terkumpul di rongga mulutnya."Bukan. Tapi, aku rasa perasaanku sudah berubah. Aku jadi jatuh cinta sungguhan padamu, Lucas," aku Poppy gamang. Matanya menatap lurus hingga menembus manik hazel milik Lucas.Napas Lucas tercekat. Jika ia pikir rencananya lancar, maka Poppy sudah menjadi salah satu hambatannya sekarang. Lucas menegakkan tubuhnya."Perjanjian tetaplah perjanjian. Kau harus profesional. Kau melakukan itu agar fasilitasmu tak blokir oleh Franklin. Sedang aku membutuhkan sandiwara ini untuk membungkam Robert. Kau harusnya ingat itu."Poppy

  • Istri Kontrak Presdir Arogan   Bab 105. Bertemu Wanita Itu Lagi

    "Maaf ya, Bu. Aku belum bisa menjenguk Ibu dan Ayah. Kakiku masih sakit," ungkap Chiara sedih ketika Susan meneleponnya.[Tidak apa-apa, Sayang. Yang penting kau selalu sehat. Tapi, aku harus berterima kasih banyak kepada Lucas. Ia sudah melindungimu sejauh ini.]Chiara mengulum senyum. Lucas memang sudah berbuat banyak untuk dirinya.[Halo? Kau sekarang pasti sedang tersenyum ya, Sayang. Apa kau menyukai Lucas?]Chiara terhenyak. Kemudian buru-buru menegakkan badan sambil menggeleng. Meski ibunya tak melihat, tapi Chiara refleks menggerakkan tangannya juga."Tidak, Bu. Aku tidak menyukai Lucas sama sekali, kok," tandasnya berbohong. Bagaimanapun hati Lucas tetap untuk saudara kembarnya sendiri.Namun tanpa ia ketahui, Lucas tak sengaja mendengar kalimat itu terucap dari bibirnya. Lucas membeku di tempat. Sebelah tangannya yang memegang box cincin yang telah ia beli tadi pagi terlepas begitu saja.Chiara terkesiap. Ia langsung menoleh untuk memastikan sumber suara tersebut. Namun gera

DMCA.com Protection Status