Jacob memperhatikan wanita itu makan dengan lahap. Melihat wanita itu makan dengan sendirinya membuat nafsu makan pria itu meningkat. Biasanya Jacob tak banyak makan. Dia makan hanya saat lapar, seperlunya. Tapi semua itu berbeda dengan Naftalie yang tampak sangat menikmati makanannya. Setiap suapan yang masuk ke mulut, wanita itu mulai mengunyah sambil menggoyang-goyangkan badannya. Matanya tertutup dengan senyuman di bibirnya. “Lebai,” dengus Jacob dalam hati tapi entah kenapa pria itu tak bisa melepaskan pandangannya dari wanita cantik itu. Pria itu terus makan sehingga tanpa sadar semua makanan di atas piringnya lenyap disantap.“Kamu masih lapar?” tanya Jacob ketika Naftalie memasukkan suapan terakhirnya. “Enyak … enyak … enyak,” kekeh wanita itu sambil membersihkan bibirnya. Anggur manis itu rasanya lezat sekali. Jacob sudah berhenti menuangkan anggur itu ke gelasnya sehingga dengan berani Naftalie menuang sendiri anggur itu ke gelasnya sampai penuh. Jacob mendengus melihat
“Naftalie Ambrosia, senang berkenalan dengan anda,” ucap wanita itu sambil menyodorkan tangannya ke arah suaminya. Bibirnya tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi Naftalie yang rapi sempurna. Jacob kembali mendesah kesal karena merasa percuma berbicara dengan wanita mabuk. Namun tadi itu benarr-benar pertama kali Jacob merasakan hal itu pada seorang wanita. Bagaimana bisa wanita ini membuat dirinya sampai seperti ini? “Mana tanganmu bodoh, kita kan lagi pura-pura kenalan,” ujar naftalie segera tertawa sambil melambaikan tangannya lagi di hadapan suaminya.“Aku suamimu bodoh,” desah Jacob sambil membuka kancing kemejanya. “Ow … iya ya aku punya suami sekarang. Suami yang galak dan marah-marah terus.” Naftalie menatap serius suaminya.“Beda sekali dengan Jason,” ujar Naftalie sambil mengangguk anggukkan kepalanya. Jantung Jacob seakan berhenti berdetak ketika mendengar nama adik kesayangannya disebut. “Benar juga dia jika dalam keadaan mabuk seperti ini pasti bisa ditanya-tan
Jantung Jacob berdebar dengan sangat kencang. Kali ini bukan karena sesuatu yang berhubungan dengan organ tubuhnya, tapi karena nama Jason disebut. Ketika jawaban Naftalie mulai tak jelas, Jacob tak dapat lagi bertanya tentang Jason, namun kali ini wanita itu benar-benar menangisi kepergian Jason. Semua ini rasanya tidak masuk dalam logika kepala Jacob.Seharusnya, jika memang karena wanita itu berselingkuh, seharusnya dia tak menangisi Jason seperti ini. Jelas kali ini Naftalie tak berakting. Dia benar-benar mabuk dan menangisi kekasih hatinya.Jadi, sebenarnya apa yang terjadi?Wanita itu masih tersedu-sedu di dalam pelukan Jacob. pria itu mengelus dan pikirannya segera tertuju pada adiknya yang sangat dia rindukan itu.Jason Owen adalah anak yang selalu mengganggu Jacob. Anak tampan itu selalu mengikuti Jacob kemana pun Jacob pergi.Awalnya menyebalkan, Jason seakan memiliki kopian anak kecil berumur 9 tahun yang selalu memakai baju kembaran dengan Jacob. Sebagai anak remaja berum
Naftalie terbangun dengan sangat segar. Wanita itu membuka matanya dan seketika tersadar kalau dia masih berada dalam pelukan Jacob. Napas Pria itu terdengar stabil sehingga Naftalie yakin kalau suaminya itu masih tertidur pulas. Seketika itu jantungnya berdebar kencang. Tangan kekar suaminya melingkar di pinggangnya sehingga Naftalie tak bisa bergerak jika tak mau membangunkan suaminya. Walau mereka sudah beberapa kali menyatu, namun Jacob tak pernah menunjukan kehangatan seperti ini pada Naftalie. Berbanding terbalik dengan yang terjadi pada pagi hari ini, ada apa yang terjadi semalam ya? Wanita itu mendesah dan mencoba tidur lagi. Tapi karena merasakan berada dalam pelukan Jacob, Naftalie menjadi gugup dan gelisah.Apalagi setelah beberapa saat Naftalie kembali membuka matanya dan tatapannya tertumpu pada tumpukan bajunya di kursi. Wanita itu seakan mau berteriak saat melihat cangkang berendanya berada di atas baju di kursi. “Astaga … astaga … kenapa bajuku semua di situ?” pekik
Awalnya Jacob tak pernah menyangka saat berada di depan altar gereja menunggu wanita itu datang, akan merasakan semua yang dia rasakan sekarang.Ketika pertemuan mereka kembali saat di rumah sakit, wanita itu terlihat sangat lucu dan buruk rupa, sepertinya Naftali Ambrosia tidak seperti dalam ingatannya. Ketika pertama kali melihat Naftalie berada dalam gandengan tangan Jason.Bahkan saat Jacob memberikan napas buatan untuk Naftalie, wanita itu terlalu kurus sehingga terasa tulangnya begitu ada dalam pelukan Jacob. Hanya saja ciumannya cukup membuat Jacob terpengaruh, sedikit. Hanya sedikit. Jacob tak akan merasakan sesuatu hanya dengan ciuman seperti itu. Tidak, Jacob Owen tak akan merasakan sesuatu hanya karena ciuman konyol itu.Sehingga pria itu tak pernah menyangka kalau bola mata biru miliknya tidak bisa teralihkan begitu pintu gereja terbuka dan wanita itu melangkah masuk diiringi iringan piano. Bagaimana bisa wanita buruk rupa itu bisa tampil secantik ini? Tanpa sadar jantu
Cih … sejak kapan wanita ini menjadi begitu menggairahkan? Bukankah kemarin wanita ini adalah wanita polos yang membosankan? Tapi tak ada yang polos di hadapan Jacob sekarang, wanita itu terlihat sangat sensual dan menggoda.“Jake,” desahnya sambil menyentuh perut Jacob dan mengusapnya dengan penuh hasrat.Pria itu tersenyum lalu kembali mengecup inti istrinya lagi. Wanita itu segera mengerang dengan manja. Menggeliat menahan geli menggelitik yang segera menjalar ke sekujur tubuhnya. Tangan Naftalie meraih bantal dan menggenggamnya dengan erat sambil mengernyitkan keningnya.Sesungguhnya Naftalie sudah tidak tahan lagi, rasanya seperti dia ingin meledak.“Oh Jacob … oh sayang,” erangnya memohon. Pria itu menegakkan tubuhnya dan mata Naftalie segera dimandikan dengan pemandangan yang sangat indah. Tubuh suaminya yang kekar dipenuhi keringat, mengkilap membuat Naftalie ingin kembali merasakan tubuh itu dengan jemarinya. Aroma dedaunan yang maskulin seketika menguasai indra penciuman
Perut Jacob seakan dipukul dengan godam besi yang sangat besar. Menghentaknya dengan sangat kuat sehingga sakit yang dia rasakan tak dapat dia tahan. Semua ini baru bagi Jacob, sehingga dia tak tahu bagaimana harus menguasai perasannya ini. Pria itu sungguh kecewa karena wanita itu ternyata hanya memikirkan cara untuk membayar hutangnya. Anak. Semua yang ada di kontrak sialan itu. Kontrak yang sudah Jacob lupakan. Memang anak itu adalah syarat dari kakeknya, agar Jacob resmi jadi penerus keluarga Owen. Tapi, selama mereka menyatu tadi, kontrak itu tak pernah sedikit mampir dalam benak Jacob. Tapi, ternyata sepanjang penyatuan mereka yang luar biasa tadi, hanya itu yang ada di dalam benak istrinya. Membuat anak, sehingga hutangnya terbayar lunas. “Apakah dia akan segera pergi begitu anak itu lahir? Seperti itu kah semua ini?” tanya Jacob dalam hatinya. Seketika dia merasa sesak. Sedangkal itukah perasaannya? Dengan cepat pria itu bangkit sehingga Naftalie terpelanting ke tempat t
Pijatan di kaki Natali awalnya memang terasa sangat sakit. Tapi lama-kelamaan persis seperti apa yang dikatakan oleh Jacob, sakitnya menghilang dan kini mulai merasa enakan. Siapa yang menyangka kalau cakep Owen seseorang yang pintar memijat?Baru kali ini juga Jacob mengatakan nama Jason juga mamanya dengan Naftalie. Sejujurnya selama kebersamaan mereka, mereka tidak pernah membicarakan hal-hal pribadi, seperti masa lalu mereka.Namun setelah bertanya tentang mama aslinya, aura wajah pria itu segala berubah dan Naftalie sangat menyesal pertanyaan tentang masa lalu Jacob.Seharusnya dia tidak usah bertanya-tanya, pria itu sepertinya sangat marah sehingga langsung melepaskan pijatannya. Namun yang membuat Naftalie sangat terkejut adalah saat pria itu berdiri, ada sesuatu yang luar biasa terlihat di bawah perut pria itu.“Oh …” ujar Naftalie sambil mencoba menyentuh milik suaminya itu.“Semua ini karena kamu!” sergah pria itu menjauhi sentuhan Naftalie. Sebenarnya Jacob juga tidak perc